Kalimat Dalam Bahasa Indonesia: Oleh: Kelompok 4

  • Uploaded by: ROSA PHETY PERMATASARI
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kalimat Dalam Bahasa Indonesia: Oleh: Kelompok 4 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,208
  • Pages: 21
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia Oleh : Kelompok 4

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Cahya Kamila Chiska Ariyani Sitinjak Dewi Shafitri Arifati Fahru Zaini I Putu Anangga Deva Nanda M. Salimi M. Rizky Abdillah Muhammad Faqih Fiddin Muhammad Hendriansyah Roberto Halamoan Sitinjak Rosa Phety Permatasari Taufik Alfazri Yulia Andriyani

Kelompok 4

1810811320007 1810811120060 1810811220044 1810811110013 1810811110041 1810811310005 1810811220044 1810811110047 1810811120016 1810811210001 1810811120046

Pengertian Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah.

Macam-macam Kalimat

Kalimat terbagi menjadi beberapa yaitu :

Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu).

Kalimat Majemuk • Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. • Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah: 1. Kalimat Majemuk Setara 2. Kalimat Majemuk Rapatan 3. Kalimat Majemuk Bertingkat 4. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat Majemuk Setara • Kalimat majemuk setara merupakan penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.

Kalimat majemuk rapatan • Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat, atau objek yang sama. Bagian yang sama hanya disebutkan sekali.

Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.

Kalimat Majemuk Campuran • Kalimat majemuk campuran ialah gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.

Pola Kalimat • Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku. • Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.

• Kalimat Dasar Berpola S P • Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya: • Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja) • Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda) • Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat) • Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan)

• Kalimat Dasar Berpola S P O • Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya: • Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O

• Kalimat Dasar Berpola S P Pel. • Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya: • Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel.

• Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. • Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya: • Dia / mengirimi / saya / surat. = S / P / O / Pel.

• Kalimat Dasar Berpola S P K • Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: • Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K

• Kalimat Dasar Berpola S P O K • Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: • Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K

• Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K • Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitive atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya • Ungu / bermain / musik / di atas panggung. = S / P / Pel. / K

• Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K • Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya: • Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. = S / P / O / Pel. / K

Kalimat pasif dan negatif 1. Kalimat pasif • Subyek sebagai kata ganti orang • Saya memasak nasi goreng. (kalimat aktif) • Nasi goreng kumasak. (kalimat pasif) • Dia memarahi Dita. (kalimat aktif) • Dita dimarahi dia. (kalimat pasif) • Subyek bukan sebagai kata ganti orang • Bapak memasak nasi goreng. (kalimat aktif) • Nasi goreng dimasak (oleh) bapak. (kalimat pasif) • Dina memarahi Dia. (kalimat aktif) • Dia dimarahi (oleh) Dina. (kalimat pasif) 2. Kalimat negatif • Saya memasak nasi goreng. (kalimat positif) • Saya tidak memasak nasi goreng. (kalimat negatif) • Dia memarahi Dita. (kalimat positif) • Dia tidak memarahi Dita. (kalimat negatif)

Jenis Kalimat Menurut Bentuk Gayanya (Retorikanya) 1. Kalimat yang melepas (induk-anak) 2. Kalimat yang klimaks (anak-induk) 3. Kalimat yang berimbang (setara atau campuran)

Jenis Kalimat Menurut Fungsinya 1. 2. 3. 4.

Kalimat Pernyataan/ Berita(Deklaratif) Kalimat Pertsnyaan(Interigatif) Kalimat Perintah dan Permintaan (Imperatif) Kalimat Seruan

Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah di pahami oleh pembaca atau pendengarnya. Syarat kalimat efektif: 1. Mudah dipahami oleh pendengarnya atau pembacanya. 2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis. 3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat. 4. Sistematis dan tidak bertele-tele.

Prinsip-Prinsip kalimat Efektif 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kesepadanan Struktur. Kepararelan Bentuk. Kehematan Kata. Kecermatan. Ketegasan. Kepaduan. Kelogisan.

SEKIAN....

Related Documents


More Documents from "Oiss Vhya Ochotan"