A. Kalibrasi Mistar Ingsut skala nonius 1. Pemeriksaan kelurusan sisi sensor Langkah Kerja :
Bersihkan sisi sensor ukur (rahang tetap dan rahang gerak) bagian luar mistar ingsut skala nonius dan pisau lurus.
Tempelkan pisau lurus pada sisi snsor ukur tetap
Amati kelurusan sisi sensor tetap dengan melihat celah antara permukaan sisi sensor tetap dengan pisau lurus (dengan latar belakang yang terang),
Gambarkan hasil pengamatan pada lembar data pengukuran untuk masingmasing praktikan
Lakukan hal yang sama mulai dari tahap 1 sampai dengan 4 untuk sisi sensor gerak.
2. Pemeriksaan kebenaran skala utama Langkah Kerja :
Tulis penyimpangan mistar ingsut yang diijinkan oleh standarisasi internasional (misal : JIS B 7507)
Bersihkan sensor tetap dan gerak bagian luar mistar ingsut skala nonius,
Ambil beberapa blok ukur dengan ukuran 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 mm, masing-masing bersihkan terlebih dahulu, khususnya bagian muka ukur,
Lakukan pengukuran mulai dari nol (dengan cara merapatkan sensor tetap dengan sensor gerak,
Lakukan pengukuran untuk setiao blok ukur yang telah disiapkan dan catat hasil pengukuran untuk setiap blok ukur yang telah disiapkan dan catat hasil pengukuran untuk masing-masing praktikan dan catat penyimpangannya pada lembar data pengukuran,
Lakukan hal yang sama untuk memeriksa sensor tetap dan gerak bagian dalam dengan meletakkan blok ukur pada pemegang blok ukur,
Lakukan hal yang sama untuk memeriksa sensor ukur kedalaman dengan meletakkan blok ukur di atas mela rata dengan posisi salah satu muka ukur menghadap keatas,
1
Buat grafik penyimpangan yang terjadi dari ketiga sensor ukur,
Hitung besar penyimpangan
Bandingkan data hasil pengukuran dengan batas harga penyimpangan yang diijinkan
B. Kalibrasi Mikrometer 1. Pemeriksaan kedudukan nol Langkah Kerja :
Bersihkan permukaan sensor ukur (permukaan landasan dan poros ukur)
Rapatkan ke dua sensor dengan memutar gigi gelincir dan baca petunjuk skala mikrometer,
Bila tidak menunjukan pada posisi nol, maka lakukan penyetelan dengan cara : Ambil kunci penyetel nol, Masukkan ke lubang penyetel nol Putar silinder tetap dengan menggunakan kunci penyetel sampi garis referensi dari skala, tetap bertemu dengan garis nol dari skala putar,
2. Pemeriksaan Kebenaran skala utama Langkah Kerja :
Tulis penyimpangan mikrometer yang diijinkan oleh standarisasi internasional
Bersihkan ke dua permukaan sensor ukur mikrometer
Ambil beberapa blok ukur dengan ukuran yang tertulis pada tabel data, masingmasing bersihkan terlebih dahulu, khusunya bagian muka ukur
Letakkan mikrometer yang dikalibrasi pada dudukan mikrometer,
Periksa kedudukan nol (dengan cara merapatkan landasan tetap dengan poros ukur, bila perlu disetel dahulu)
Lakukan pengukuran untuk setiap blok ukur yang telah disiapkan
Catat hasil pengukuran untuk masing-masing praktikan dan catat kesalahannya pada lembar data pengukuran
2
Lakukan pengukuran untuk setiap blok ukur dari ukuran yan terbesar sampai yang terkecil
Hitung besar kesalahan rata-rata
Buat grafik kesalahan kumulatif,
Hitung kesalahan total (jarak antara titik teratas dengan titik terbawah pada kurva kesalahan kumulatif,
Hitung kesalahan total (jarak antara titik terata dengan terbawah pada kurva kesalahan kumulatif)
Bandingkan data hasil pengukuran dengan batas harga toleransi yang diijinkan
3. Pemeriksaan kerataan muka ukur Kerataan dari salah satu muka ukur diperiksa dengan menggunakan kaca datar (optical flat), yaitu sekeping kaca (dari gelas atau batu Sapphire) yang mempunyai satu permukaan yang rata dengan toleransi kerataan sebesar 0,2 μm sampai 0,005 μm.
Langkah Kerja :
Bersihkan permukaan sensor ukur (permukaan landasan dan poros ukur)
Bersihkan ke dua permukaan sensor ukur mikrometer
Letakkan kaca datar diatas pada salah satu muka ukur, dengan hati-hati
Amati kerataan muka ukur dengan melihat garis-garis berwarna pada permukaan muka ukur
Gambarkan hasil pengamatan pada lembar data pengukuran
Hitung ketidakrataan muka ukur
Bandingkan dengan ketidakrataan yang diijinkan
4. Pemeriksaan kesejajaran muka ukur Langkah Kerja :
Tulis standar ketidaksejajaran maksimum yang diijinkan oleh standarisasi internasional (misal : JIS B 7502)
Bersihkan kedua permukaan sensor ukur mikrometer 3
Letakkan salah satu kaca paralel dengan memutar silinder putar (dengan sangat hati-hati)
Amati kesejajaran kedua muka ukur dengan melihat garis-garis berwarna pada permukaan kedua muka ukur (dengan latar belakang terang)
Gambarkan hasil pengamatan pada lembar data pengukuran,
Hitung ketidaksejajaran kedua muka ukur
Lakukan hal yang sama dengan kaca paralel yang tebalnya berbeda
Ambil harga ketidaksejajaran kedua muka ukur yang terbesar
Bandungkan dengan standar ketidaksejajaran maksimum (jumlah baris maksimum) yang diijinkan.
4
LEMBAR DATA PENGUKURAN PENGUKURAN KEBULATAN
Tabel 1.1 Data Kondisi Ruang Laboratorium Praktikan A : Achmad A, Aditio W, Agung P
Praktikan B : Alif, Ardyan, Arip S
Instruktur : Bpk Sutrimo
Asisten labortorium :
Temperatur ruang :26 oC
Kelembaban :
Tanggal Praktikum : 21 Mei 2018
Tabel 1.2 Data pemeriksaan kelurusan sisi sensor mistar ingsut Kapasitas Ukur : 0 – 150 mm Sisi sensor Ukur
Kecermatan : 0.02 Sketsa Gambar Praktikan A
Praktikan B Mikrometer Ingsut
Mikrometer Ingsut
Sensor Tetap
Pisau perata
Pisau perata
Mikrometer Ingsut
Mikrometer Ingsut
Pisau perata
Pisau perata
Sensor Gerak
5
Tabel 1.3 Data pemeriksaan kebenaran skala utama Mistar Ingsut A.2 Pemeriksaan kebenaran Skala Utama Kapasitas Ukur ; L = 0 – 150 mm
Kecermatan = 0,02 mm
Penyimpangan mistar igsut yang diijinkan JIS B 7507 = 0.057 mm Hasil Pengukuran Penyimpangan (μm) Ukuran Blok Ukur
Praktikan A Bagian
Bagian
Luar
Dalam
0
0
0
5
5
10
Praktikan B Bagian
Bagian
Luar
Dalam
0
0
0
0
4,98
5
5
4,94
5
10
10
10,04
10
10
10
15
15
15
15
15
15
15
20
20
20
20
20
20
20
25
25
25
25
25
25
25,08
30
30
30
30,08
30
30
30
0
0,00285
0,01714
0
0,008571
0,01142
0
0,005421
0,00572
0
0,005421
0,00572
Penyimpangan Rata-Rata Beda A & B
Kedalaman
Kedalaman
6
Tabel 1.4 Data pemeriksaan kebenaran skala utama Mikrometer Kapasitas Ukur = 0 – 25 mm
Kecermatan = 0,001 mm
Penyimpangan mistar igsut yang diijinkan JIS B 7502 = ± 2 µm Hasil Pengukuran Praktikan A Ukuran Blok
Pengukuran
Kesalahan
Pengukuran
Kesalahan
Kesalahan
Kesalahan
Ukur (mm)
(mm)
(μm)
di balik
(μm)
rata-rata
kumulatif
(μm)
(μm)
(mm) 2
2,003
3
2,002
2
2,5
5
4
4,002
2
4,003
3
2,5
5
6
6,002
2
6,001
1
1,5
3
8
8,003
3
8,002
2
2,5
5
10
10,002
2
10,001
1
1,5
3
12
12,001
1
12,001
1
1
2
14
14,002
2
14,000
0
1
2
16
16,001
1
16,001
1
1
2
18
18,002
2
18,002
2
2
4
20
20,001
1
20,002
2
1,5
3
22
22,001
1
22,000
0
0,5
1
24
24,000
0
24,001
1
0,5
1
Kesalahan Total = 5 μm
7
Kapasitas Ukur = 0 – 25 mm
Kecermatan = 0,001 mm
Penyimpangan mistar igsut yang diijinkan JIS B 7502 = ± 2 μm Ukuran Blok Ukur (mm)
Hasil Pengukuran Praktikan B Pengukuran
Kesalahan
Pengukuran
Kesalahan
Kesalahan
Kesalahan
(mm)
(μm)
di balik
(μm)
rata-rata
kumulatif
(μm)
(μm)
(mm) 2
2,001
1
2,001
1
1
2
4
4,002
2
4,001
1
1,5
3
6
6,001
1
6,001
1
1
2
8
8,001
1
8,001
1
1
2
10
10,001
1
10,002
2
1,5
3
12
12,003
3
12,003
3
3
6
14
14,003
3
14,002
2
2,5
5
16
16,002
2
16,002
2
2
4
18
18,002
2
18,002
2
2
4
20
20,002
2
20,000
0
1
2
22
22,001
1
22,002
2
1,5
3
24
24,001
1
24,000
0
0,5
1
Kesalahan Total = 6 μm
8
Grafik Kesalahan Kumulatif Kebenaran Skala Mikrometer
Chart Title 7 6 5 4 3 2 1 0 2
4
6
8
10
12
PRAKTIKAN A
14
16
18
20
22
24
PRAKTIKAN B
Kesalahan total : Praktikan A = 5 𝜇m – 1 𝜇m = 4 𝜇m Praktikan B = 6 𝜇m – 1 𝜇m = 5 𝜇m
9
Tabel 1.5 Data Pemeriksaan kerataan muka ukur mikrometer Kapasitas Ukur = 0 - 25 mm
Kecermatan = 0,01 mm
Ketidakrataan Muka Ukur, satu garis warna = 0,32 𝜇m Hasil Pemeriksaan Kerataan Muka Ukur Muka Ukur
Praktikan A Sketsa Gambar
Ketidakrataan
Praktikan B Sketsa Gambar
Ketidakrataan
Permukaan
3 × 0,32 𝜇m =
2 × 0,32 𝜇m =
Landasan Tetap
0,96 𝜇m
0,64 𝜇m
Permukaan
1 × 0,32 𝜇m =
1 × 0,32 𝜇m =
Poros Ukur
0,32 𝜇m
0,32 𝜇m
Tabel 1.6 Data pemeriksaan kesejajaran muka ukur Mikrometer Kapasitas Ukur = 0 - 25 mm
Kecermatan = 0,01 mm
Ketidaksejajaran maksimum yang diijinkan menurut JIS B7502 = ± 2 𝜇m Tebal Optical Parallel Plate
Hasil Pemeriksaan Kerataan Muka Ukur Praktikan A Sketsa Gambar
Ketidakrataan
Landasan tetap
12,00 mm
Poros ukur
Praktikan B Sketsa Gambar
Ketidakrataan
Landasan tetap 4 × 0,32 𝜇m =
3 × 0,32 𝜇m =
1,28 𝜇m
0,96 𝜇m Poros ukur
10
Landasan tetap
12,12 mm
Landasan tetap
6 × 0,32 𝜇m = Poros ukur
1,92 𝜇m
4 × 0,32 𝜇m = Poros ukur
1,28 𝜇m
4 × 0,32 𝜇m = Poros ukur
6 × 0,32 𝜇m = Poros ukur
1,92 𝜇m
1,28 𝜇m
Landasan tetap
Landasan tetap
12,37 mm
Poros ukur
Landasan tetap
Landasan tetap
12,25 mm
6 × 0,32 𝜇m =
1,92 𝜇m
9 × 0,32 𝜇m = Poros ukur
2,88 𝜇m
11
ANALISIS DATA A. Kalibrasi Mistar Ingsut 1. Pemeriksaan Kelurusan Sisi Sensor Mistar Ingsut Dari hasil pemeriksaan kami dapat dilihat bahwa kedua praktikan berada pada populasi yang sama atau tidak ada perbedaan keahlian dalam proses pemeriksaan kelurusan sisi sensor Mistar Ingsut tersebut dan hasilnya yaitu tidak adanya cahaya yang muncul diantara pisau lurus dan sensor Mistar Ingsut, baik rahang tetap maupun rahang gerak. Hal tersebut menyatakan bahwa sisi sensor Mistar Ingsut adalah lurus, baik sensor tetap maupun sensor gerak itu sendiri. 2. Pemeriksaan Kebenaran Skala Utama Mistar Ingsut Dari hasil pemeriksaan kami dapat dilihat bahwa bahwa kedua praktikan berada pada populasi yang sama atau tidak ada perbedaan keahlian dalam proses pemeriksaan skala utama Mistar Ingsut tersebut dan hasilnya yaitu tidak adanya penyimpangan yang terlihat dari beberapa pemeriksaan yang kami lakukan. Hal tersebut menyatakan bahwa skala utama Mistar Ingsut masih dalam kondisi yang baik.
12
B. Kalibrasi Mikrometer 1. Pemeriksaan Kebenaran Skala Utama
Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx nA = 12; fA = nA – 1 = 12 – 1 = 11 nB = 12; fB = nB – 1 = 12 – 1 = 11
13
̅x Harga rata-rata sampel; X nA
1 ̅A = X ∑ XiA = 3 nA i=1 nB
1 ̅B = X ∑ XiB = 3,083 nB i=1
Varian sampel; s2x 2 2 ̅ 2 SSDA = ∑nA i=1(XiA − XA) = (5 − 3) + ⋯ + (1 − 3) = 1,090909 nB
SSDB = ∑(XiB − ̅ XB)2 = (2 − 3,083)2 + ⋯ + (1 − 3,083)2 = 0,320505 i=1
SSDA = 0,0991 nA − 1 SSDB s2 B = = 0,0291 nB − 1 s2 A =
s2 A > s2 B
Analisa perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :
Pemeriksaan kedua varian F=
Variansampelterbesar Variansampelterkecil
S2 A
= S2 B = 3,405
Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (11 , 11) = 3,47
Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar kecil) F vs u2.975 (11 , 11)→ 3,405 < 3,47 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata
Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2 s2 =
fAs2 A+fBs2 B fA+fB
= 0,705707
Deviasi standar sampel s s= √s2 = 0,840064
14
Pemeriksaan kedua harga rata-rata: t=
̅ A−X ̅ A| |X 1 1 + nA nB
= 0,242015
s√
Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh : t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 22) = 2,074
Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2) t vs t.975 (f = 22) → 0.130573< 2,074 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total ̅ X dan dapat diperkirakan harga varian teoretik s2 o
Harga rata-rata total; ̅ X ̅
̅
nAXA+nBXB ̅ X = nA+nB = 3,04150
Kesimpulan bahwa ke dua data dianggap dari satu populasi atau tidak ada perbedaan yang berarti atau diaggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan proses pengukuran pemeriksaan kebenaran skala utama mikrometer.
3. Pemeriksaan Kerataan Muka Ukur Dari hasil pemeriksaan, dapat dilihat bahwa kedua praktikan melihat lebih dari dua garis pada kaca datar yaitu praktikan A melihat 3 garis pada permukaan landasan tetap dan 1 garis pada permukaan poros ukur, sedangkan praktikan melihat 2 garis pada permukaan landasan tetap dan 1 garis pada permukaan poros ukur. Namun seharusnya jumlah garis maksimum yang diijinkan untuk menyatakan bahwa kerataan muka ukur itu baik adalah dua garis berwarna atau nilai ketidakrataan muka ukur yang diijinkan adalah sebesar 0,64 µm untuk mikrometer yang kami periksa. Maka dapat dinyatakan bahwa permukaan muka ukur Mikrometer yang kami periksa tidak rata.
15
4. Pemeriksaan Kesejajaran Muka Ukur
Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx nA = 12; fA = nA – 1 = 4 – 1 = 3 nB = 12; fB = nB – 1 = 4 – 1 = 3
Harga rata-rata sampel; ̅ Xx nA
1 ̅A = X ∑ XiA = 1,6 nA i=1 nB
1 ̅B = X ∑ XiB = 1,76 nB i=1
Varian sampel; s2x 2 2 ̅ 2 SSDA = ∑nA i=1(XiA − XA) = (1,28 − 1,6) + ⋯ + (1,92 − 1,6) = 0,136533
16
nB
SSDB = ∑(XiB − ̅ XB)2 = (0,96 − 1,76)2 + ⋯ + (2,88 − 1,76)2 = 0,7168 i=1
SSDA = 0,045511 nA − 1 SSDB s2 B = = 0,23893 nB − 1 s2 A =
s2 B > s2 A
Analisa perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :
Pemeriksaan kedua varian F=
Variansampel terbesar Variansampel terkecil
S2 B
= S2 A = 5,25
Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test), diperoleh u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (3 , 3) = 15,4
Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar kecil) F vs u2.975 (3 , 3)→ 5,25 < 15,4 ; terjadi kesalahan rambang, maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata
Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2 s2 =
fAs2 A+fBs2 B fA+fB
= 0,426667
Deviasi standar sampel s s= √s2 = 0,653197
Pemeriksaan kedua harga rata-rata: t=
̅ A−X ̅ A| |X 1 1 + nA nB
= 0,346410
s√
Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test) diperoleh : t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 6) = 2,447
17
Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2) t vs t.975 (f = 22) → 0,346410< 2,447 ; terjadi kesalahan rambang maka harga rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total ̅ X dan dapat diperkirakan harga varian teoretik s2 o
Harga rata-rata total; ̅ X ̅
̅
nAXA+nBXB ̅ X = nA+nB = 1,68
Kesimpulan bahwa ke dua data dianggap dari satu populasi atau tidak ada perbedaan yang berarti atau diaggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan proses pengukuran pemeriksaan kerataan muka ukur.
Pertanyaan : 1. Apakah mistar ingsut dan mikrometer yang diperiksa masih dapat digunakan untuk proses pengukuran? 2. Langkah apa yang dilakukan bila mistar ingsut atau mikrometer melebihi batas penyimpangan yang diijinkan? 3. Apakah metoda pemeriksaan terhadap mistar ingsut dan mikrometer yang anda lakukan sudah memenuhi untuk menentukan kondisi alat ukur tersebut. Sebutkan bila ada metoda yang lain?
Jawaban : 1. Melalui berbagai proses pemeriksaan yang kami lakukan bahwa Mistar Ingsut yang kami periksa masih dapat digunakan karena tidak ada nilai penyimpangan yang terbaca pada skala utama Mistar Ingsut tersebut. Sementara Mikrometer luar yang kami periksa tidak dapat digunakan karena memiliki penyimpangan yang melebihi nilai penyimpangan yang diijinkan, baik itu nilai kebenaran skala utama, kerataan muka ukur, maupun kesejajaran muka ukur. 2. Setelah dilakukan kalibrasi dan ternyata hasilnya melewati batas toleransi yang diijinkan maka dapat dilakukan proses perbaikan pada alat ukur tersebut seperti melakukan proses machining menggunakan surface grinding serta membuat fixture-nya untuk mencekam alat
18
ukur tersebut pada proses machining. Namun, proses tersebut terbilang mahal dan membuang waktu dibanding jika kita membeli alat ukur baru. 3. Ya betul, metoda yang kami lakukan sudah memenuhi untuk menentukan kondisi alat ukur tersebut karena saya telah melakukan proses pemeriksaan sesuai prosedur dapat dilihat juga dari kesimpulan anova yang kami lakukan. Metoda lain yang memenuhi untuk menentukan kondisi alat ukur adalah dengan menggunakan alat ukur acuan yang lebih tinggi tingkat kebenarannya (lebih teliti) secara terus menerus dan bertahap hingga terbentuk rantai kalibrasi.
KESIMPULAN Baik mistar ingsut maupun mikrometer yang telah dilakukan pemeriksaan kondisinya kurang baik hal ini di buktikan oleh hasil yang kami dapat bahwa penyimpangan pada kedua alat ukur tersebut melebihi batas toleransi menurut JIS B 7502 yaitu ±2 µm.
19