Kak Imunisasi.docx

  • Uploaded by: Normayanti Palittin
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kak Imunisasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,171
  • Pages: 32
KERANGKA ACUAN KEGIATAN BIAS

UPT. PUSKESMAS MARIDAN TAHUN 2019

KERANGKA ACUAN KEGIATAN BIAS

A. PENDAHULUAN Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya pembinaan anak usia sekolah melalui Usaha kesehatan Sekolah (UKS). UKS dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan,dan prestasi belajar melalui prilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan lingkungan yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah. Salah satu strategi pemerintah untuk meningkat derajat kesehatan anak sekolah yaitu dengan pemberian imunisasi pada anak sekolah. B. LATAR BELAKANG Tujuan global program imunisasi dalam waktu dekat adalah Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE), Reduksi Campak (RECAM) dan Eradikasi Polio (ERAPO). Untuk mempercepat tercapainya MNTE maka setiap Wanita Usia Subur (WUS) diharapkan telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 dosis, Pemberian Imunisasi DT dan Td pada anak sekolah dasar atau sederajat merupakan rangkaian upaya mencapai status T5 bagi setiap indifidu, sedangkan untuk tercapainya reduksi campak maka tidak hanya imunisasi campak rutin saja yang diberikan kepada bayi tetapi ada juga dosis tambahan (booster) yang diberikan pada anak sekolah dasar. Pada tahun 1997 Kementrian Kesehatan telah mencanangkan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) melalui keputusan bersama 4 menteri yaitu Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan Nasionan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama. Pada pelaksanaan BIAS, anak kelas 1 akan mendapatkan Campak dan DT sedangkan anak kelas 2 s/d kelas 3 akan mendapat suntikan Td C. TATA NILAI PROGRAM Pelaksanaan program BIAS harus dilakukan secara professional, akuntabel, santun, terstandarisasi dan memiliki inovasi untuk menyelesaikan kendala yang ada di lapangan Tata hubungan kerja /Pembagian peran Lintas Program /Lintas Sektoral Pemeriksaan BIAS merupakan kegiatan melibatkan semua petugas Puskesmas. Sedangkan dengan lintas sektoral bekerjasama dengan SD di wilayah kerja UPT Puskesmas Maridan.

D. TUJUAN 1. Tujuan Umum Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak sekolah terhadap penyakit Tetanus, Dipteri dan Campak. 2. Tujuan Khusus a. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit Campak seumur hidup b. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit dipteri selama 10 Tahun c. Diperolehnya Perlindungan bagi anak terhadap penyakit tetanus selama 25 tahun E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Pelaksanaan BIAS 2. Pemberian imunisasi Sasaran Kelas 1 SD Kelas 2 SD Kelas 4 SD Kelas 5 SD

Jenis imunisasi MR, Dt Td Td, HPV HPV

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Pemberian Imunisasi pada anak SD 2. Kunjungan ke SD G. SASARAN 1. Anak SD Kelas 1, 2 , 4 dan 5 H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN N o 1

BULAN Kegiatan

1

Pelaksanaan BIAS

2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 v v

12

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan oleh penanggung jawab kegiatan program Imunisasi dan Penanggung jawab UKM Essensial. Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh penanggung jawab kegiatan program Imunisasi dan diverifikasi oleh Penanggung jawab UKM Essensial, apabila terdapat ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka harus segera dilakukan tindak lanjut.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN a.

Waktu : 1. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal 2. Tribulan ke-empat

b.

Pelaksana 1. Kepala Puskesmas 2. Penanggungjawab program c.Dokumen

laporan

yang

berisi

:

notulen,

rencana

tindak

lanjut,

rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi, laporan hasil kegiatan.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN IMUNISASI

UPT PUSKESMAS MARIDAN TAHUN 2019

KERANGKA ACUAN KERJA IMUNISASI

A. PENDAHULUAN Puskesmas adalah unit kerja terdepan pelaksana program imunisasi di masyarakat. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. B. LATAR BELAKANG Menurut Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan untuk mencapai MDGs khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak. Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Imunisasi terbukti efektif, dengan imunisasi penyakit cacar telah berhasil dibasmi, dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar pada tahun 1974. Mulai tahun 1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio,Tetanus,Hepatitis B, Meningitis dan Pneumonia.

C. TATA NILAI PROGRAM Pelaksanaan program Imunisasi harus dilakukan secara professional, akuntabel, santun, terstandarisasi dan memiliki inovasi untuk menyelesaikan kendala yang ada di lapangan Tata hubungan kerja /Pembagian peran Lintas Program /Lintas Sektoral a. Kelurahan Mendukung pelaksanaan kegiatan dengan menggerakkan masyarakat di wilayah kerja kelurahan masing-masing b. Kader posyandu - Sebagai penggerak dan motivator serta contoh dalam berperilaku hidup sehat di masyarakat - Membantu puskesmas dalam mensosialisasikan kegiatan c. Program KIA dan Gizi Menyediakan data terkait sasaran bayi dan balita D. TUJUAN 1. TUJUAN UMUM

Turunnya angka kesakitan,kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di wilayah kerja Puskesmas Banyuanyar. 2. TUJUAN KHUSUS a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 90% secara merata pada bayi di seluruh desa / kelurahan pada tahun 2019 b. Mencegah droup out imunisasi rutin yang terdiri atas imunisasi dasar dan c. d. e. f. g.

imunisasi lanjutan. Pengelolaan rantai vaksin dan vaksin yang baik Pelaksanaan pelayanan imunisasi dan pencatatan pelaporan yang baik Pelaksanaan penyuntikan yang aman Pemantauan KIPI Membangun dukungan masyarakat

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Imunisasi dasar Umur 0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan

Jenis Hepatitis B 0 BCG, Polio 1 PENTABIO 1, Polio 2 PENTABIO 2, Polio 3 PENTABIO 3, Polio 4, IPV MR

2. Imunisasi lanjutan Umur 18 bulan 24 bulan

Jenis Pentabio MR

3. Imunisasi lanjutan pada WUS Status imunisasi TT1 TT2 TT3 TT4 TT5

Interval minimal pemberian 4 minggu setelah TT1 6 bulan setelah TT2 1 tahun setelah TT3 1 tahun setelah TT4

Masa perlindungan 3 tahun 5 tahun 10 tahun Lebih dari 25 tahun

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Pelayanan imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan batita dilaksanakan di Pukesmas Induk , Puskesmas Pembantu, PKD dan Posyandu sesuai jadwal di wilayah masing-masing.

G. SASARAN 1. Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum usia 1 tahun 2. Imunisasi lanjutan: a. anak usia bawah tiga tahun (Batita)

b. anak usia sekolah dasar c. wanita usia subur H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Didalam Gedung a.Puskesmas Induk Pelaksanaan

Jenis Imunisasi

Tiap tanggal 20

HBO, BCG,IPV

2. Diluar Gedung No

Desa 1 Telemow 2 binuang

Tanggal

Posyandu

Jenis Imunisasi

Tanggal 6

Aster VI / Aster V

Imunisasi Lengkap

Tanggal 7

Aster X / Aster VII

Imunisasi Lengkap

3 Binuang 4 Telemow

Tanggal 8

Aster VIII / Aster XIX

Imunisasi Lengkap

Tanggal 9

Aster IV

Imunisasi Lengkap

5 Maridan 6 Maridan

Tanggal 10

Aster XIV / Aster III

Imunisasi Lengkap

Tanggal 11

Aster X / Aster XIII

Imunisasi Lengkap

7 Pemaluan 8 Maridan

Tanggal 12

Nusa Indah

Imunisasi Lengkap

Tanggal 13

Aster XI

Imunisasi Lengkap

9 Maridan 10 Maridan

Tanggal 14

Aster II

Imunisasi Lengkap

Tanggal 15

Aster I

Imunisasi Lengkap

N KEGIATAN O IMUNISASI 1 DASAR BAYI

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

V

V

v

v

V

v

v

V

v

v

v

v

IMUNISASI

2

BOSTER IMUNISASI

3 I.

WUS

v

V

v

v

V

v

v

V

v

v

v

V

v

V

v

v

V

v

v

V

v

v

v

V

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Setiap akhir bulan bidan desa melaporkan data pencapaian hasil dari pelaksanaan masing masing program/ kegiatan. Koordinator Imunisasi

merekapitulasi

dari seluruh pelaporan dalam wilayah

puskesmas kemudian sesuai jadwal untuk bersama diolah, dianalisa , di evaluasi Di buat RTL. Membuat evaluasi

SEBULAN SEKALI pencapaian setiap sasaran

berdasarkan target setiap indikator program .

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN i. Waktu : 1. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal 2. Setiap bulan ii. Pelaksana 1. Kepala Puskesmas 2. Penanggungjawab program iii.

Dokumen

laporan

yang

berisi

:

notulen,

rencana

tindak

lanjut,

rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi, laporan hasil kegiatan.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAPORAN KIPI

UPT. PUSKESMAS MARIDAN TAHUN 2019

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAPORAN KIPI

A. PENDAHULUAN Reaksi KIPI imunisasi Campak yang banyak dijumpai dengan gejala demam yang lebih dari 39,5˚C yang terjadi pada 5-15% kasus, demam mulai dijumpai pada hari 5-6 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2 hari. Ruam dapat dijumpai pada 5% resipien, timbul pada hari 7-10 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2-4 hari. Penyuntikan BCG yang benar akan menimbulkan ulkus lokal yang superfisial 3 minggu setelah imunisasi. Ulkus akan sembuh 2-3 bulan dan meninggalkan Parut bulat dengan diameter 4-8mm. Apabila Dosis terlalu tinggi maka ulkus yang timbul terlalu besar, dan apabila penyuntikan terlalu dalam maka parut yang terjadi tertarik kedalam. KIPI imunisasi DPT diantaranya kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi penyuntikan. Bayi akan menderita demam ringan, sering gelisah dan menangis terus-menerus selama beberapa jam pasca suntikan. Kasus poliomielitis yang berkaitan dengan vaksin telah dilaporkan terjadi pada resipien. Diperkirakan terdapat 1 kasus lumpuh pasca imunisasi polio yang berkaitan dengan vaksin pada setiap 2,5 juta dosis Oral Polio Vaccine (OPV) yang diberikan

B. LATAR BELAKANG Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Vaksin mutakhir aman tetapi bukan tanpa resiko maka sebagian orang dapat mengalami reaksi setelah imunisasi yang bersifat ringan bahkan sampai mengancam jiwa. KIPI merupakan kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik berupa efek vaksin ataupun efek samping, toksisitasi, reaksi sensitivitas, efek farmakologis, maupun kesalahan program koinsiden, reaksi suntikan, atau hubungan kausal yag tidak dapat di tentukan. C. TATA NILAI PROGRAM Pelaksanaan kegiatan

pelaporan

KIPI

harus

dilakukan

secara

professional, akuntabel, santun, terstandarisasi dan memiliki inovasi untuk menyelesaikan kendala yang ada di lapangan

Tata hubungan kerja /Pembagian peran Lintas Program /Lintas Sektoral e. Kelurahan

Mendukung pelaksanaan kegiatan dengan menggerakkan

masyarakat di

wilayah kerja kelurahan masing-masing f. Kader Posyandu - Sebagai penggerak dan motivator serta contoh dalam berperilaku hidup sehat di masyarakat - Membantu puskesmas dalam mensosialisasikan kegiatan g. Desa Siaga Mendukung pelaksanaan kegiatan di wilayah masing-masing h. Program KIA dan Gizi Menyediakan data terkait sasaran bayi dan balita D. TUJUAN 1. Tujuan umum menjaganya keamanan dan keselamatan

individu terhadap pasca

imunisasi 2. Tujuan khusus a. Mendeteksi dini kasus KIPI atau di duga KIPI dengan cepat dan tepat b. Merespon kasus KIPI atau diduga kasus kipi dengan cepat dan tepat. c. Mengurangi dampak negatife imunisasi terhadap kesehatan individu dan terhadap proram imunisasi E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Pemantuan KIPI Pemantauan kasus KIPI pada dasarnya terdiri dari kegiatan penemuan kasus, pelacakan kasus, analisis kejadian, tindak lanjut kasus, pelaporan dan evaluasi. 2. Penanggulangan KIPI Menganalisis hasil pelacakan untuk menilai klasifikasi kasus dan di coba mencari penyebabnya kasus tersebut. Dengan adanya data kasus, maka pada kasus ringan penanggulangan dapat diselesaikan oleh puskesmas dan memberikan pengobatan segera. Apabila kasus tergolong berat, harus segera di rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pemberian obat segera F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Surveilans KIPI 2. TIM KIPI meliputi masyrakat dan petugas kesehatan puskesmas G. SASARAN 1. Setiap individu yang telah menerima imunisasi H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Di laporan setiap bulan dan di pantau setiap setelah pemberian imunisasi N o 1

BULAN Kegiatan Pemantau KIPI

1 2 3

4

5

6

7

8

9

v v v

v

v

V

v

v

v

1 0 v

11

12

v

v

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Setiap akhir bulan bidan desa melaporkan data pencapaian hasil dari pelaksanaan masing masing program/ kegiatan. Membuat evaluasi

SEBULAN SEKALI pencapaian setiap sasaran

berdasarkan target setiap indikator program .

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN i. Waktu : 1. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal 2. Setiap bulan ii. Pelaksana 1. Kepala Puskesmas 2. Penanggungjawab program iii.

Dokumen

laporan

yang

berisi

:

notulen,

rencana

tindak

lanjut,

rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi, laporan hasil kegiatan.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PIN POLIO

UPT PUSKESMAS MARIDAN TAHUN 2019

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PIN POLIO

A. PENDAHULUAN Indonesia telah dinyatakan bebas polio bersama dengan Negara anggota WHO di South East Asia Region (SEAR) pada bulan maret 2014. Untuk mempertahankan keberhasilan tersebut, dan sebagai bagian melaksanakan komitmen mewujudkan Dunia Bebas Polio, Indonesia perlu memperkuat pelaksanaan program imunisasi rutin polio. PIN Polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio kepada balita tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya. Tujuan PIN Polio antara lain mengurangi resiko penularan virus polio yang dating dari negara lain, memastikan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi dan memberikan perlindungan secara optimal serta merata pada balita terhadap kemungkinan munculnya kasus polio.

B. LATAR BELAKANG Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangan cost efffective. Banyak kematian yang di sebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi Penyakit Polio merupakan penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus Polio.Secara klinis penyakit polio adalah anak di bawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut.Penyebaran penyakit ini melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan kelumpuhan pada minggu pertama sakit. Kemudian bisa terjadi karena kelumpuhan otot pernafasan yang tidak ditangani segera. Berdasarkan Analisa para ahli didapat data yang menunjukkan cakupan imunisasi Polio dosis keempat nasional telah melebihi 90% namun tidak merata diseluruh

provinsi

dan

Kabupaten/Kota.

Dengan

demikian

para

ahli

merekomendasikan agar dilaksanakan PIN Polio dengan sasaran balita (anak usia 0-59 bulan) untuk memberikan perlindungan optimal bagi seluruh anak terhadap virus polio.

C. TATA NILAI PROGRAM

Pelaksanaan kegiatan PIN Polio harus dilakukan secara professional, akuntabel, santun, terstandarisasi dan memiliki inovasi untuk menyelesaikan kendala yang ada di lapangan Tata hubungan kerja /Pembagian peran Lintas Program /Lintas Sektoral a Kelurahan Mendukung pelaksanaan kegiatan dengan menggerakkan masyarakat di wilayah kerja kelurahan masing-masing b Kader Posyandu - Sebagai penggerak dan motivator serta contoh dalam berperilaku hidup

d

sehat di masyarakat -Membantu puskesmas dalam mensosialisasikan kegiatan c Desa Siaga Mendukung pelaksanaan kegiatan di wilayah masing-masing Program KIA dan Gizi Menyediakan data terkait sasaran bayi dan balita

D. TUJUAN 1. Tujuan umum Tercapainya eradikasi polio di dunia pada akhir tahun 2020 2. Tujuan khusus a. Mengurangi resiko penularan virus polio yang dating dari negara lain. b. Memastikan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi c. Memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada balita terhadap kemungkinan munculnya kasus polio E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Pelaksanaan PIN polio pada bulan maret F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Pemberian imunisasi polio tambahan dapat diperoleh di Posyandu,Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah sakit serta Pos PIN G. SASARAN Sasaran PIN polio adalah semua anak usia 0 s.d 59 bulan tanpa memandang status imunisasi. H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN N o 1

BULAN Kegiatan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 0

11 12

Pelaksanaan PIN polio

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi dilakukan setiap setelah selesai pelaksanaan kegiatan oleh penanggung jawab kegiatan program Imunisasi. Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh penanggung jawab kegiatan program Imunisasi, apabila terdapat

ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka harus segera dilakukan tindak lanjut.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN i. Waktu : 1. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal 2. Akhir tri bulan pertama ii. Pelaksana 1. Kepala Puskesmas 2. Penanggungjawab program iii.

Dokumen

laporan

yang

berisi

:

notulen,

rencana

tindak

lanjut,

rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi, laporan hasil kegiatan.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PWS IMUNISASI

UPT PUSKESMAS MARIDAN TAHUN 2019

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PWS IMUNISASI

A. PENDAHULUAN Puskesmas adalah unit kerja terdepan pelaksana program imunisasi di masyarakat. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. B. LATAR BELAKANG Imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan dan sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Milenium Development Goals (MDGs) khususnya menurunkan angka kematian pada bayi. Program imunisasi merupakan upaya preventif yang telah terbukti sangat cost efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian serta kecacatan pada bayi dan balita akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Program imunisasi dapat mencegah lebih dari 2.5 juta anak meninggal setiap tahun. Agar tujuan program imunisasi tercapai, maka diperlukan cakupan imunisasi dasar rutin yang tinggi dan merata di setiap desa serta pelayanan imunisasi yang berkualitas. Untuk memantau cakupan imunisasi yang tinggi dan merata digunakan indikator UCI desa dan diharapkan seluruh desa mencapai UCI. Desa mencapai UCI apabila minimal 80 % anak yang telah berusia 1 tahun sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dan dapat dibuktikan dengan data kohort bayi.

C. TATA NILAI PROGRAM Pelaksanaan PWS Imunisasi harus dilakukan secara professional, akuntabel, santun, terstandarisasi dan memiliki inovasi untuk menyelesaikan kendala yang ada di lapangan Tata hubungan kerja /Pembagian peran Lintas Program /Lintas Sektoral j. Kelurahan Mendukung pelaksanaan kegiatan dengan menggerakkan masyarakat di wilayah kerja kelurahan masing-masing

k. Program KIA dan Gizi Menyediakan data terkait sasaran bayi dan balita D. TUJUAN 3. Tujuan Umum Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA - imunisasi secara terus menerus di wilayah kerja Puskesmas 4. Tujuan Khusus g. Memantau pelayanan imunisasi h. Memantau kemajuan pelayanan KIA - imunisasi dan cakupan indikator i.

KIA - imunisasi secara teratur dan terus menerus. Menilai kesenjangan pelayanan KIA - imunisasi terhadap standart

j.

pelayanan KIA - imunisasi Menentukan sasaran dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara

intensif berdasarkan besarnya kesenjangan k. Merencanakan tindak lanjut dengan sumber daya yang tersedia dan l.

yang potensial untuk digunakan. Meningkatkan peran serta Lintas Program dan Lintas Sektor

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Monitoring dan Evaluasi PWS KIA – imunisasi

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Melakukan diskusi kelompok / FGD

G. SASARAN 4. Kader 5. Lintas Program 6. Lintas Sektor

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN BULAN No

1

Kegiatan

PWS imunisasi

1

2

3 V

4

5

6

7

8

V

9 V

1 0

11 12 V

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh Koordinator KIA dan Penanggung jawab UKM Essensial. Laporan evaluasi kegiata dibuat oleh koordinator KIA dan diverifikasi oleh Penanggung jawab UKM

Essensial, apabila terdapat ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka harus segera dilakukan tindak lanjut.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN i. Waktu : 1. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal 2. Setiap tri bulan ii. Pelaksana 1. Kepala Puskesmas 2. Penanggungjawab program iii.

Dokumen

laporan

yang

berisi

:

notulen,

rencana

tindak

lanjut,

rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi, laporan hasil kegiatan.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMELIHARAAN RANTAI DINGIN

UPT PUSKESMAS MARIDAN TAHUN 2019

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMELIHARAAN RANTAI DINGIN

A. PENDAHULUAN Sewaktu vaksin tersebut diangkut kepelabuhan udara untuk dikirimkan kedaerah atau Negara lain, maka vaksin tersebut harus dikemas sedemikian rupa sehingga suhu dalam container vaksin ini tetap sekitar 2 – 8 derajat Celsius selama perjalanan hingga tiba ditempat tujuan. Setelah sampai ditempat tujuan, maka vaksin ini segera harus dipindahkan kedalam fasilitas ruang penyimpanan khusus dengan suhu 2 – 8 derajat Celsius, bila nanti vaksin ini dikeluarkan dari pelabuhan udara untuk dibawa ke distributor farmasi, maka juga diperlukan mobil dengan sistim pendingin yang khusus untuk bias tetap menjaga suhu sehingga mutu dan potensi vaksin bias tetap terjaga. Cerita rantai dingin atau cold chain ini masih berlanjut dari gudang penyimpanan distributor hingga tiba di rumah sakit, atau di klinik imunisasi atau dokter dan pasien pemakai vaksin.Semua perlengkapan dan sistim rantai dingin atau cold chain ini, sejak dari pabrik pembuat vaksin hingga mencapai tempat dokter dan pasien pemakai vaksin, adalah rumit dan berharga mahal.Jika ada kelainan atau kerusakan atau gangguan pada salah satu mata rantai tersebut diatas, maka vaksin tersebut sudah pasti akan mengalami kerusakan pada molekul bioaktifnya sehingga mutu dan potensi proteksi vaksin tersebut diragukan, dengan akibat vaksin tersebut tidak dapat lagi dipakai untuk tujuan imunisasi terhadap suatu jenis penyakit infeksi tertentu yang ditujukan oleh vaksin tersebut. B. LATAR BELAKANG Sejak ditemukannya vaksin dan tehnik pembuatan vaksin yang semakin berkembang pesat hingga saat ini, ada satu hal yang mutlak harus ada bila kita berbicara tentang penyimpanan vaksin, yaitu rantai dingin atau cold chain, yaitu suatu sistim penyimpanan vaksin dengan suhu antara 2 – 8 derajat Celsius, agar supaya komponen dalam vaksin yang bersifat bioaktif tidak mengalami kerusakan karena suhu yang tinggi atau suhu yang terlalu rendah, sehingga dengan suhu penyimpanan yang tepat, potensi proteksi vaksin akan tetap terjaga maksimal hingga waktu yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat vaksin, yang ditentukan dengan yang disebut Expiration Date atau Waktu Kadaluarsa vaksin. Hal ini kedengarannya gampang dilaksanakan, namun dalam kenyataannya adalah cukup sulit dan rumit untuk diikuti. Sejak vaksin selesai dibuat dalam pabrik farmasi, maka vaksin itu sudah harus disimpan dalam ruangan penyimpanan khusus dengan suhu yang telah ditentukan untuk jenis vaksin tersebut, biasanya berkisar antara 2 – 8 derajat Celsius, kecuali untuk jenis

vaksin tertentu seperti vaksin polio oral OPV yang harus disimpan dibawah – 20 derajat Celsius.

C. TATA NILAI PROGRAM Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan Rantai Dingin harus dilakukan secara professional, akuntabel, santun, terstandarisasi dan memiliki inovasi untuk menyelesaikan kendala yang ada di lapangan Tata hubungan kerja /Pembagian peran Lintas Program /Lintas Sektoral l. Kelurahan Mendukung pelaksanaan kegiatan dengan menggerakkan masyarakat di wilayah kerja kelurahan masing-masing m. TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) - Sebagai penggerak dan motivator serta contoh dalam berperilaku hidup sehat di masyarakat - Membantu puskesmas dalam mensosialisasikan kegiatan n. Desa Siaga Mendukung pelaksanaan kegiatan di wilayah masing-masing o. Program KIA dan Gizi Menyediakan data terkait sasaran bayi dan balita

D. TUJUAN 1. Tujuan umum Mampu mengelola rantai dingin vaksin dan vaksin 2. Tujuan khusus a. Mampu mengoperasikan dan memelihara ranta dingin vaksin b. Mampu menjaga suhu penyimapan vaksin secara benar c. Mampu mengetahui tanda – tanda kerusakan vaksin secara cepat E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Pengambilan vaksin 2. Penyimpanan vaksin 3. Pemeliharaan suhu lemari es F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Petugas selalu menjaga dan memantau suhu vaksin 0 - 8 derajat celcius. G. SASARAN 1. Petugas imunisasi 2. Petugas cold chain H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN N o 1

BULAN Kegiatan Pelaksanaan rantai dingin vaksin

1

2

3

4

5

6

7

8

9

v

v

v

v

v

v

v

v

v

1 0 v

11 12 v

I. EVALUASI PELAKSANA DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan di lakukan setiap bulan setelah melukan pengelolan rantai dingin vaksin

V

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN i. Waktu : 1. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal 2. Setiap bulan ii. Pelaksana 1. Kepala Puskesmas 2. Penanggungjawab program iii.

Dokumen

laporan

yang

berisi

:

notulen,

rencana

tindak

lanjut,

rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi, laporan hasil kegiatan.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENDATAAN SASARAN IMUNISASI

UPT PUSKESMAS MARIDAN TAHUN 2019

KERANGKA ACUAN PENDATAAN SASARAN IMUNISASI

A. PENDAHULUAN Pembangunan Kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanuasian, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Perhatian khusus harus diberikan terhadap upaya terobosan yang didukung oleh kemampuan manajemen tenaga pengelola dan pelaksana program KIA. B. LATAR BELAKANG Imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan dan sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Milenium Development Goals (MDGs) khususnya menurunkan angka kematian pada bayi. Program imunisasi merupakan upaya preventif yang telah terbukti sangat cost efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian serta kecacatan pada bayi dan balita akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Program imunisasi dapat mencegah lebih dari 2.5 juta anak meninggal setiap tahun. Pada program imunisasi mentukan jumlah sasaran merupakansuata unsur paling penting. Sebelum melakukan perencanaan kebutuhan vaksin terlebih dahulu harus di tentukan berapa besar sasaran imunisasi dalam satu tahun yang akan di layani di wilayah kerja masing – masing.

C. TATA NILAI PROGRAM Pelaksanaan pendataan Imunisasi harus dilakukan secara professional, akuntabel, santun, terstandarisasi dan memiliki inovasi untuk menyelesaikan kendala yang ada di lapangan Tata hubungan kerja /Pembagian peran Lintas Program /Lintas Sektoral u. Kelurahan Mendukung pelaksanaan kegiatan dengan menggerakkan masyarakat di wilayah kerja kelurahan masing-masing - Kader Posyandu v. Desa Siaga Mendukung pelaksanaan kegiatan di wilayah masing-masing x. Program KIA dan Gizi Menyediakan data terkait sasaran bayi dan balita

D. TUJUAN 1. Tujuan Umum Tercapainya cakupan imunisasi yang tinggi dan merata serta berkualitas di wilayah kerja Puskesmas Banyuanyar. 2. Tujuan Khusus a. Memantau pelayanan imunisasi b. Menentukan sasaran dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan c. Merencanakan tindak lanjut dengan sumber daya yang tersedia dan yang potensial untuk digunakan. d. Meningkatkan peran serta Lintas Program dan Lintas Sektor

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Menghitung jumlah sasaran bayi 2. Menghitung jumlah sasaran ibu hamil 3. Menghitung jumlah sasaran anak sekolah dasar kelas 1, 2, 3 4. Menghitung jumlah sasaran wanita usia subur F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Menggunakan etimasi bayi lahir hidup tahun lalu, dan pada akhir tahun menggunakan sasaran bayi lahir hidup real, Menggunak an data dari dinas pendidikan untuk anak sekolah dasar Menggunakan perkiraan besarnya WUS pada penduduk G. SASARAN 1. Bayi 0 bulan – 12 bulan 2. Batita 13 bulan – 24 bulan 3. WUS / Ibu hamil 4. Anak SD kelas 1,2,3 H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN N o 1

BULAN Kegiatan

1

2

Membuat sasaran imunisasi

3

4

5

6

7

8

9

1 0

11 12

V

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan oleh Koordinator KIA dan Penanggung jawab UKM Essensial. Laporan evaluasi kegiata dibuat oleh koordinator KIA dan diverifikasi oleh Penanggung jawab UKM Esssensial, apabila terdapat ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka harus segera dilakukan tindak lanjut.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN i. Waktu : 1. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal 2. Setiap bulan ii. Pelaksana 1. Kepala Puskesmas 2. Penanggungjawab program iii.

Dokumen

laporan

yang

berisi

:

notulen,

rencana

tindak

lanjut,

rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi, laporan hasil kegiatan.

Related Documents

Kak
November 2019 63
Kak Gizi.docx
May 2020 16
Kak Posbindu.doc
December 2019 36
Kak Sari.docx
December 2019 32
Kak Dam
October 2019 47
Kak Workshop.docx
November 2019 35

More Documents from "Eddy'nya Yuda"