Kajian Paradigma

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kajian Paradigma as PDF for free.

More details

  • Words: 1,318
  • Pages: 6
VISI PENDIDIKAN: Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan dengan Visi Pendidikan tersebut, kita sebagai pelaku pendidikan berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan: Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna). Peran pendidikan menengah di Indonesia sebagai sarana komunikasi antara guru sebagai pengajar dan murid sebagai peserta didik untuk mengembangkan potensi peserta didik mulai kognitif, afektif, dan psikomotorik. Serta mencetak kader-kader profesional yang peka terhadap kondisi sosial, budaya, dan teknologi yang kian berkembang pesat (Pernadi, 2007). Fungsi dari sekolah selain sebagai wahana mengembangkan potensi juga sebagai penggemblengan moral dan akhlak manusia untuk menjadi lebih mandiri, kreatif, inovatif, dan religius. Selain itu, peserta didik juga dituntut untuk mengeksplor suatu teknologi yang up to date untuk bisa bersaing dengan negara-negara maju yang sudah lebih dulu mengenal iptek. MISI PENDIDIKAN: 1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; 2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; 3. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; 4. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan

prinsip

otonomi

dalam

(Depdiknas.go.id).

1

konteks

Negara

Kesatuan

RI

Selaras dengan misi tersebut kita sebagai pelaku pendidikan harus mengupayakan pendidikan agar dapat mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia cerdas komprehensif, kompetitif, dan moderen. Cerdas komprehensip di sini maksudkan peka terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Selain itu, diharapkan mampu dan peka terhadap kemajuan teknologi yang semakin pesat. Untuk menyetarakan pendidikan kita agar menjadi pendidikan yang lebih bermutu, maka diselenggarakan pendidikan berbasis IT (information technology). IT di sini bukan dimaksudkan sebagai semacam kekhususan atau spesialisasi. Melainkan sebagai basis bagi seluruh mata pelajaran yang diajarkan. Agar terjadi proses penanaman kesadaran bahwa teknologi informasi telah menjadi ralitas kehidupan manusia; dan bahwa IT telah mengintegrasikan seluruh aktivitas keseharian manusia, mulai dari kantor perusahaan, ruang praktek dokter, sampai ke dapur ibu-ibu. Dengan begitu, mereka nantinya tidak merasa gamang bahkan sebaliknya sangat akrab dengan perkembangan teknologi informasi beserta kandungan informasi yang menyertainya, yang terjadi secara revolusioner. Untuk menggapai harapan dan idelisme itu setidaknya ada 5 (lima) komponen utama yang menjadi pendukung utama: 1. Manajemen sekolah yang profesional 2. Sistem pendidikan yang baik 3. Guru yang berkualitas 4. Perpustakaan yang memadai 5. Laboratorium komputer yang representatif Dalam kajian ini guru tentunya sangat berperan penting di dalamnya. Peran penting guru sebagai peng-up grade pengetahuan harus lebih peka terhadap dunia yang berbasis IT. Guru adalah singkatan dari Guide for hUman Resource Upgrading. Maka peran utama yang dipilih untuk memainkan adalah meng-upgrade sumberdaya manusia anakanak bangsa yang luar biasa potensialnya. Hanya perlu peran serta pemerintah dan lembaga-lembaga terkait agar terwujudnya sekolah yang berbasis IT.

2

NILAI-NILAI: untuk pencapaian misi di atas diperlukan manajemen sekolah yang akurat dan profesional. Sebagai manajer pendidikan yang profesional hendaknya kita bisa membaca peluang, peka terhadap rangsangan publik. Sifat keprofesionalan ini dapat dibangun dengan cara memberikan support dan out put yang berkualitas yang merupakan produk dari pendidikan yang tentunya pendidikan yang berbasis IT. Out put produk pendidikan ini yang menjadikan steakholder merasa puas terhadap keprofesionalan kita sebagai manajer pendidikan. Sebagai manajer pendidikan tentunya studi pembiayaan sangatlah penting, karena pembiayaan merupakan elemen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Pembiayaan akan berjalan sesuai rencana apabila menganut sistem efektif dan efisien. Efektif disini mengandung makna bahwa biaya itu harus tepat guna, dan efisien mengandung arti sesuai dengan kegunaan. Karena masalah pembiayaan menyangkut masalah uang, dan kalau menyangkut masalah kita harus transparan dalam menyusun rencana pembiayaan. Mulai dari sumber dana yang didapat, pengalokasian dana, sampai dengan evaluasi, apakah dana yang sudah digunakan efektif dan efisien. Kalau perlu, Sebagai pertanggungjawaban pembiayaan terhadap sekecil apapun peran serta masyarakat yang terlibat di dalamnya, maka kita paling tidak akan melakukan dua hal: Pertama, membuat laporan cash-flow yang akan dimuat dalam Buletin Dwimingguan yang diterbitkan sekolah yang diedarkan secara cuma-cuma di tempattempat umum (misal di masjid-masjid) dan dikirim ke para partisipan yang berkeinginan untuk itu dengan menyertakan alamat lengkapnya. Kedua, mengaudit aktivitas keuangan sekolah oleh Akuntan Publik secara berkala, atau sesuai kebutuhan, atau sesuai permintaan pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk menerapkan asas pengelolaan sekolah yang bersifat transparan dan terbuka secara optimal, maka sekolah akan sangat berterima kasih dan berlapang dada jika ada pihak-pihak yang kapabel untuk memberikan masukan. Inilah ciri-ciri pengelolaan pembiayaan yang profesional yang menjunjung tinggi asas akuntabilitas (www.guruinstitut.net).

3

JABARAN Berdasarkan nilai-nilai keprofesionalan di atas yang menjunjung tinggi nilai akuntabilitas, kita sebagai manajer pendidikan harus bermuara pada out put yang berkualitas dan tentunya dalam pembentukan out put ini juga ditunjang pemenuhan fasilitas-fasilitas yang memadahi untuk menunjang pendidikan yang berbasis IT. Sebagai manajer sekolah yang berkompeten, selayaknya mementingkan siswa sebagai pelanggan tetap dan juga steakholder yang menjadi peran penting dan harus diprioritaskan dari segi pelayanan dan mutu terhadap kualitas pendidikan. Berbicara mengenai kualitas, tentu saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pencapaian kualitas yang tentunya harus didukung dari semua pihak. Apalagi konsep yang ditawarkan merupakan sekolah yang berbasis IT yang tentunya memerlukan partisipasi aktif maupun pasif dari para pelanggan tetap (siswa) maupun steakholder. Dalam konsep ini akan dijabarkan beberapa peran penting beserta karakteristiknya mengenai apa, siapa, bagaimana pendidikan yang berbasis IT ini. IKHTISAR GAGASAN Filosofi Mengedukasi dan melatih peserta didik melalui pendekatan religious yang berbasis IT untuk memiliki life skill dan pengetahuan leadership (teoretis dan praktis) dalam pengertiannya yang luas. Tujuan 1. Memberikan solusi kongkrit bagi masyarakat, khususnya penanganan pendidikan bermutu yang berbasis IT sebagai penunjang pembelajaran. 2. Mengembangkan sistem pendidikan alternatif yang dapat menjadi contoh dan model

dalam

pengembangan

pendidikan

development)

4

nasional

(national

education

3. Membina dan mengembangkan sumberdaya manusia berkualitas, moderen dan tentunya kreatif, inovatf, dan beriman. Kontribusi 1. Mempercepat akses dan utilisasi teknologi informasi di kalangan masyarakat yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan tingkat produktivitas bangsa dalam era informasi 2. Menjadi mitra pemerintah, khususnya dalam hal pengembangan sistem pendidikan alternatif yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan sosial yang terjadi. Karakteristik 1. Penggunaan teknologi informasi dan penanaman nilai-nilai keagamaan sebagai kompetensi utama. 2. Menyiapkan peserta didik sebagai pembelajar seumur hidup (long life learner). Strategi 1. Dimulai dengan satu unit percontohan untuk kemudian dikembangkan di tempattempat lain dengan memperhatikan visi dan standar mutu yang telah ditetapkan. 2. Ditetapkan sebagai lembaga yang bersifat cost center sehingga tidak mudah terjebak ke dalam komersialisasi pendidikan dan tetap mempertahankan idealisme pendidikan yang berkualitas sebagaimana mestinya. Fasilitas-fasilitas yang menunjang antara lain mulai dari sarana dan prasarana yang menunjang penyelenggaraan pendidikan. Mulai dengan pemenuhan fasilitas hotspot untuk mengakses internet, ruang kelas yang tenang dan ber-AC, fasilitas laboratorium yang lengkap dan up to date, gedung perpustakaan yang lengkap dan komputerisasi yang memadai sehingga dapat memudahkan peserta didik dalam mencari referensi. Sistem pembelajaran yang paling relevan dengan pembelajaran IT seperti ini pertama: bagaimana mengembangkan konsep dan aplikasi menggunakan teori dan 5

temuan-temuan mutakhir di bidang psikologi dan manajemen pendidikan dengan mengadaptasi sumber dan konteks sosial, kedua: menggunakan dan mengoptimalkan kemampuan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pendidikan, baik menyangkut administrasi,

proses pembelajaran,

maupun hubungan kemasyarakatan, ketiga:

menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada peserta didik melalui seluruh aktivitas penyelenggaraan pendidikan yang tercermin dalam kurikulum, manajemen, dan visi pengembangan, mengadopsi pola penyelenggaraan pendidikan ala pemerintah untuk keperluan akreditasi tanpa mengurangi kreativitas dalam inovasi dan pengembangan sistem, dan keempat pengelolaan sistem yang ditangani oleh tenaga profesional pendidikan (dengan latar belakangan pengetahuan dan pengalaman di bidang pendidikan, psikologi, teknologi informasi, dan manajemen). Dengan adanya sistem pembelajaran di atas diharapkan mampu menjadikan out put atau produk pendidikan berbasis IT dapat berkompeten, komprehensif, dan moderen. Sehingga dapat bersaing dengan produk pendidikaan negara maju dan dapat berperan aktif dalam memajukan cita-cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang menguasai (information technology) IT. Referensi: www.depdiknas.go.id diakses tanggal 4 febuary 2008 www.deri pernadi_webblog.com. Visi misi pendidikan nasional. 2007. Diakses tanggal 4 febuary 2008. www.guruinstitut.net. Diakses tanggal 4 febuary 2008

6

Related Documents

Kajian Paradigma
July 2020 17
Paradigma
June 2020 48
Paradigma
June 2020 47
Kajian
May 2020 50
Paradigma Cognitivo
December 2019 34