BAB III PEMBAHASAN 3.1 Cv. Andyrahma
Kantor andyrahman architect yang berada di kawasan Waru, Sidoarjo ini dirancang dengan pendekatan yang berdasar pada sejarah, visi dan misi serta kebersamaan dalam perjalanannya menapaki dunia profesi arsitektur. Paling tidak ada empat hal yang menjadi prinsip penting di dalam desain kantor ini, yaitu: proses, semangat kebersamaan, semangat berbagi dalam communal/social space, serta impelementasi gagasan-gagasan andyrahman architect. Co-Design, Semangat Kebersamaan Bangunan kantor dirancang melalui proses sayembara internal di antara para arsitek di kantor Andy Rahman sendiri. Dari sayembara tersebut, karya dari pemenang juara 1, 2 dan 3 kemudian dirangkum dan disintesakan secara proporsional dan menjadi sebuah desain kantor yang kompak, simple, fungsional dan sekaligus berusaha memberikan makna dan nilai yang lebih bagi diri dan lingkungan. Nilai lebihnya antara lain bahwa rancangan kantor ini berdasar pada kebiasaan (behavior) pengguna sehari-hari, sehingga ruang-ruangnya menjadi lebih match dengan perilaku keseharian para staf di andyrahman architect. Communal/Social Space Di bagian samping kanan kantor ini terdapat ruang komunal dan sosial yang bersifat multifungsi, bisa digunakan sebagai ruang makan, ruang rapat, ruang tamu, ruang untuk membuat maket dan bahkan bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk sanggar lukis anakanak, membuat kerajinan, untuk rapat RT, RW dan lain-lain. Juga bisa juga untuk nonton bareng jika ada event olahraga, atau untuk sharing/diskusi desain. Bahkan bisa untuk menerima kunjungan mahasiswa dalam jumlah cukup besar. Implementasi Gagasan Kantor ini memang dibuat sebagai manifestasi gagasan yang diturunkan dari visi dan misi andyrahman architect. Jika ada orang yang bertanya apa wujud yang nyata dari visi dan misi Andy Rahman sebagai arsitek, maka kantor inilah jawaban realnya, yang bisa dilihat, diraba dan dirasakan suasananya. Dengan konsep transitive dan translation, yakni memiliki tujuan yang jelas dan berupaya menerjemahkan keinginan klien. Yang terutama, kantor ini sebagai implementasi visi-misi desain andyrahman architect, mulai dari kejujuran material, ketukangan, ramah lingkungan hingga sadar iklim (tropis). Juga penggunaan material lokal, material reuse dan recycle, serta konsisten dengan prinsip low budget low maintenance.
3.1.1
Kajian konsentrasi Perancangan Cv. Andyrahman a. Konsep perancangan b. Pendekatan perancangan c. Material d. Vegetasi e. Pnghawaan & pencahayaan f. Layout ruang g. Konsep interior h. Data ruang i. Detail engineering drawing j. Portofolio project
3.2 Malioboro
Yogyakarta dikenal sebagai daerah tujuan wisata favorit di Indonesia, selain Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya destinasi wisata potensial yang berada di Yogyakarta, meliputi wisata alam, budaya, maupun minat khusus. Salah satu di antara destinasi yang sangat potensial adalah Malioboro. Malioboro merupakan sebuah kawasan yang sudah lama menjadi ikon pariwisata di Yogyakarta. Hal ini menjadikan Malioboro memiliki angka kunjungan wisata yang sangat tinggi, bahkan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tingginya jumlah kunjungan wisatawan ke Malioboro berdampak pada peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Yogyakarta, khususnya dalam sektor pariwisata. Sebagai destinasi, sudah pasti Malioboro harus memperhatikan empat aspek yang mendasar di dalam sebuah destinasi wisata, yaitu attraction (atraksi wisata), accesibility (aksesibilitas), amenity (fasilitas pendukung), dan ancillary (kelembagaan). Namun kepadatan yang terjadi di Malioboro, baik karena tingginya tingkat kunjungan wisatawan maupun karena banyaknya kendaraan yang melintas, menyebabkan aspek accesibility di kawasan tersebut belum terpenuhi dengan baik. Selain itu, kantong parkir yang sangat terbatas menjadikan accesibility di kawasan Malioboro semakin urgent untuk segera ditangani secara serius. Penelitian terkait accesibility dan connectivity di Malioboro dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif serta pemaparan secara deskriptif dan visualitatif, yang akan menghasilkan luaran berupa saran penataan. Saran penataan tersebut meliputi penataan akses jalan, penataan pedagang kaki lima, dan pengadaan lahan parkir. Dalam penyusunan saran penataan Malioboro dipertimbangkan pula beberapa bidang ilmu terkait, seperti lingkungan, sosial budaya, ekonomi, dan arsitektural, yang dapat berguna sebagai bahan pertimbangan bagi para stakeholder, terutama pemangku kepentingan dalam penataan kawasan Malioboro yang berkelanjutan. 3.2.1
Kajian konsentrasi Perancangan Malioboro a. Konsep perancangan kawasan b. Sirkulasi
c. d. e. f. g. h. i.
Tata masa Lansekap Aksesbilitas Parkir Fasilitas pendukung Street furniture Penerangan
3.3 Sendang sono
Sendangsono adalah tempat ziarah Goa Maria yang terletak di Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Gua Maria Sendangsono dikelola oleh Paroki St. Maria Lourdes di Promasan, barat laut Yogyakarta. Tempat ini ramai dikunjungi peziarah dari seluruh Indonesia pada bulan Mei dan bulan Oktober. Selain berdoa, pada umumnya para peziarah mengambil air dari sumber. Mereka percaya bahwa air tersebut dapat menyembuhkan penyakit. Catatan terkait memperlihatkan, Sendangsono awalnya merupakan tempat pemberhentian (istirahat sejenak) para pejalan kaki dari Kecamatan Borobudur Magelangke Kecamatan Boro (Kulon Progo), atau sebaliknya. Tempat itu banyak dikunjungi karena keberadaan sendang (mata air) yang muncul di antara dua pohon sono. Sendangsono dibangun secara bertahap sejak tahun 1974 hanya dengan mengandalkan sumbangan umat. Budayawan dan rohaniwan YB Mangunwijaya memberikan sentuhan arsitektur. Konsep pembangunan kompleks Sendangsono ini bernuansa Jawa yang ramah lingkungan. Bahan bangunannya memanfaatkan hasil alam. Tahun 1991, kompleks bangunan Sendangsono mendapat penghargaan arsitektur terbaik dari ikatan arsitek Indonesia, untuk kategori kelompok bangunan khusus. Pada 17 Oktober 2004, diadakan suatu prosesi dan misa ekaristi kudus pada pukul 10.00 WIB oleh Mgr Ignatius Suharyo Pr untuk memperingati 100 tahun Sendangsono. 3.3.1
Kajian konsentrasi Perancangan sendang sono a. Bentuk bangunan b. Konsep dasar perancangan Sendang sono c. Pola tata masa d. Orientasi bangunan e. Sirkulasi luar f. Lansekap g. material h. Data ruang/bangunan
3.4 Rumah dome
Rumah domes terletak di dusun Nglepen, Desa Sumberharjo Prambanan, Sleman Yogyakarta. Rumah Domes tersebut merupakan bantuan dari NGO ketika Yogyakarta ditimpa musibah gempa bumi. Di permukiman Nglepen ini terdapat 80 bangunan dengan desain rumah dome yang dilengkapi fasilitas musholla, rumah kesehatan, dan balai pertemuan yang juga sering dimanfaatkan untuk acara hajatan. Permukiman domes ini saat ini dikenal dengan nama New Nglepen. Rumah domes terdiri dari dua lantai dengan luas bangunan sekitar 38 meter persegi. Ruang bawah biasanya digunakan untuk ruang tamu, ruang makan, kamartidur sebanyak 2 ruang dan dapur. Sedangkan lantai atas digunakan untuk ruang keluarga. 3.4.1 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
Kajian konsentrasi Perancangan rumah dome Style dan bentuk bangunan Konsep dasar perancangan rumah dome Pola sirkulasi dalam ruang rumah dome Pola tata masa Orientasi bangunan Sirkulasi luar material Lansekap Parkir Interior bangunan rumah dome Data ruang Detail enginering drawing
3.5 Desa Wisata Kembangarum
Desa wisata Kembangarum merupakan desa wisata yang diresmikan pada pertengahan tahun 2005. Desa ini menawarkan edukasi dan alam sebagai sajian wisata bagi pengunjung.
Program-program yang dirancang dan dibangun di desa wisata ini mengedepankan edukasi atau pendidikan bagi anak-anak khususnya. Hal ini ditunjukkan degan adanya sanggar lukis dan perpustakaan yang dibangun menarik untuk anak-anak. Perpustakaan da sanggar luis ini berada di deknat sungai dan taman sehingga menambah suasana sejuk di desa tersebut. Tentunya hal ini sangat diminati oleh anak-anak. Selain pendidikan, desa wisata Kembangarum juga menawarkan sarana permainan tradisional di halaman pendopo yang dijadikan sanggar lukis. Berbagai permainan tradisional seperti enggrang, engklek, dakon, gobak sodor, dan lainnya dapat dimainkan di lokasi tersebut. Sungai di desa ini juga dijadikan sebagai sarana permainan. Sungai tersebut bukan merupakan sungai yang kotor dan tidak terawat, tetapi sungai ini sengaja dirawat dan dibuat sebagai arena permainan. 3.5.1
Kajian konsentrasi Perancangan Desa Wisata Kembangarum a. Konsep dasar perancangan Desa Wisata Kembangarum b. Pola tata masa c. Orientasi bangunan d. Sirkulasi luar e. Lansekap f. Parkir g. Fasilitas pendukung h. material i. Interior bangunan j. Mozaik kawasan k. Data ruang/bangunan
3.6 Bumi pemuda rahayu
3.6.1
Kajian konsentrasi Perancangan Bumi Pemuda Rahayu a. Konsep dasar perancangan Bumi Pemuda rahayu b. Pola tata masa c. Orientasi bangunan d. Sirkulasi luar e. Lansekap f. material g. Interior bangunan h. Data ruang/bangunan