Jurnal Resume Ind.docx

  • Uploaded by: Arika Anggraini
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Resume Ind.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 651
  • Pages: 2
Kesehatan Fisik dan Mental Terkait Bencana: Peran bagi Dokter Keluarga Menurut The American Red Cross, sebuah peristiwa dikatakan bencana jika melibatkan 100 orang atau lebih, 10 atau lebih kematian, atau adanya permintaan bantuan. Contoh peristiwa yaitu seperti bencana alam (gempa bumi, badai, banjir, tornado), bencana teknologi (nuklir atau kecelakaan industrial), dan kekerasan masal (serangan teroris). Dampak bencana di seluruh dunia sangat besar. Efek yang disebabkan bencana sengat beragam mulai dari yang ringan dan sementara sampai yang parah dan berlangsung lama. Dokter keluarga sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan fisik maupan mental korban bencana. Masalah kesehatan fisik dan mental akut dan kronik yang sering terjadi setelah bencana merupakan ruang lingkup dari fungsi dokter keluarga dan dokter layanan primer lainnya. Faktor Risiko Ketika mengevaluasi pasien secara klinis setelah bencana, dokter keluarga harus mempertimbangkan faktor-faktor risiko individu dan lingkungan untuk menilai dampak potensial terhadap kesehatan fisik dan mental pasien. Respon seseorang terhadap bencana ditentukan oleh faktor demografi dan sosial ekonomi, serta faktor kesehatan mental seseorang sebelum bencana dan seberapa baik dukungan sosial yang diperoleh sebelum, selama, dan setelah peristiwa.  Menurut faktor demografi, anak-anak biasanya menunjukkan distress emosional ketika terjadi konflik dalam keluarga, dewasa muda mengalami masalah psikologi dan fisik ketika bencana menyebabkan tidak dapat terpenuhinya tanggung jawab, dan orang dewasa sering menunjukkan masalah kesehatan fisik dan mental setelah bencana ketika terdapat keterbatasan pendapatan, kesehatan, dan dukungan sosial yang terjadi sebelum bencana yang menyebabkan kurangnya kemampuan coping setelah bencana.  Umumnya, status minoritas etnis dan pendapatan yang rendah berhubungan dengan kondisi fisik dan mental yang buruk setelah bencana.  Adanya paparan terhadap kejadian traumatik dengan masalah kesehatan mental (posttraumatis stress disorder) dapat mempengaruhi respon setelah bencana.  Coping yang efektif dapat membantu mengurangi pasien yang membutuhkan bantuan. Dalam suatu bencana, seorang pasien dapat mengalami cedera serius, kematian anggota keluarga, atau merasa terancam. Semakin tinggi paparan hal-hal seperti itu saat bencana terjadi maka akan meningkatkan risiko terjadinya PTSD. Dampak Umum Kesehatan Setelah Bencana 1. Kesehatan mental  Respon akut: disfungsi kognitif, gangguan perilaku interpersonal, emosional labil, gejala fisik nonorganik  Masalah kronik: penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol,depresi, kekerasan, PTSD atau gangguan kecemasan lainnya, skizofrenia atau gangguan kronis lainnya.  Masalah kesehatan mental yang baru muncul: gangguan stres akut yang berkembang menjadi PTSD, penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol,depresi, kekerasan. 2. Kesehatan fisik

KELOMPOK ARIKA ANGGRAINI, RAHAYU ANITA, ULVIANA BINTANG

   

Cedera akut: luka atau lecet, fraktur, kecelakaan kendaraan bermotor, luka yang disebabkan diri sendiri, keseleo. Masalah akut: Gastroenteritis atau dehidrasi, kutu kepala, masalah paru-paru, ruam, penyakit bawaan hewan, sindrom virus, eksposur zat beracun, penyakit yang ditularkan melalui vektor. Masalah kronis: gagal jantung kongestif, DM, hipertensi, PPOK, asma. Gejala fisik subjektif: kelelahan, keluhan gastrointestinal.

Persiapan Bencana Pada saat bencana terjadi, dokter keluarga diharapkan dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka menjadi tindakan yang kompeten dan penuh kepedulian. Rencana persiapan bencana terdiri dari empat langkah. 1. Education Dokter keluarga harus belajar dan menguasai secara meyeluruh tentang ancaman kesehatan fisik dan mental terkait bencana. Dokter dalam wilayah tertentu juga harus belajar mengenai peristiwa bencana alam khususnya di wilayah mereka. 2. Membangun relasi Penting bagi dokter keluarga untuk ikut serta dalam organisasi seperti menjadi anggota tim tanggap bencana atau komite perencanaan rumah sakit setempat, tergabung dalam kelompok medis baik secara lokal maupun nasional hal ini berfungsi sebagai sumber bantuan ketika bencana terjadi sehingga kebutuhan kesehatan masyarakat dapat terpenuhi. 3. Persiapan logistik Keperluan bahan dan alat yang dibutuhkan harus tersedia dalam setiap unit kesehatan seperti klinik, rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat untuk beberapa minggu setelah bencana karena sumber bantuan dari luar biasanya tidak tersedia selama beberapa minggu setelah bencana, sehingga sumber ketersediaan setempat sangat penting untuk masyarakat. 4. Persiapan individu Dokter keluarga harus siap bekerja dengan profesi kesehatan lainnya di masyarakat guna membagi beban kerja dalam memenuhi kebutuhan kesehatan pasca bencana, kerjasama semacam itu perlu dibangun sebelum bencana. Para dokter keluarga juga harus siap untuk menjangkau dan menerima bantuan dari profesi kesehatan lainnya.

KELOMPOK ARIKA ANGGRAINI, RAHAYU ANITA, ULVIANA BINTANG

Related Documents


More Documents from "Raksi Sekar Titisari"