Jurnal Petrografi Batuan Karbonat.docx

  • Uploaded by: Youndree
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Petrografi Batuan Karbonat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 889
  • Pages: 6
1

PETROGRAFI BATUAN KARBONAT 1 Youndree Rudy M[1], [2] 1

Praktikan Praktikum Petrografi, Teknik Geologi, FakultasTeknik, Universitas Hasanuddin. Asisten Praktikum Petrografi, Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

2

ABSTRAK Petrografi adalah cabang ilmu petrologi yang berfokus pada deskripsi batuan secara rinci. Dalam hal ini, kandungan mineral dan hubungan tekstur dalam batuan dijelaskan secara detail untuk dapat mengetahui nama dan jenis dari suatu batuan. Maksud dari praktikum petrografi ini adalah untuk mengamati batuan secara petrografi menggunakan mikroskop polarisasi, sedangkan tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan nama dari batuan sedimen karbonat. Metode pengamatan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah dengan mengamati sampel batuan dengan menggunakan mikroskop Polarisasi. Dalam mengamati sayatan batuan, penggunaan data minimal menggunakantiga diameter medanpandang agar data yang dipakai dalam penamaan batuan dapat mewakili seluruh batuan. Selanjutnya tahapan pengolahan data, dimana dalam tahapan ini dilakukan penentuan persentase setiap mineral, kemudian masuk dalam tahapan penamaan batuan menggunakan klasifikasi tertentu. Untuk batuan piroklastik digunakan klasifikasi Dunham 1962. Dan didapatkan nama batuannya yaitu pada sampel pertama Mudstone dan pada sampel kedua Crystaline. Kata kunci: Petrografi, Mineral optik, Batuan sedimen karbonat, Klasifikasi Dunham 1962

I.

lapis demi lapis pada permukaan bumi

Pendahuluan Batuan sedimen adalah batuan Juga

ukuran butirnya dari sangat halus sampai

yang kemudian mengalami pembatuan (Pettijohn, 1975).

sangat kasar dan beberapa proses yang

Adapun

maksud

dari

praktikum

penting lagi yang termasuk kedalam

petrografi ini adalah untuk mengamati

batuan sedimen. Di banding dengan batuan

batuan secara petrografi menggunakan

beku, batuan sedimen hanya merupakan

mikroskop polarisasi, sedangkan tujuan

tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan

dari

sedimen hanya 5% dari seluruh batuan-

menentukan nama dari batuan sedimen

batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari

karbonat.

jumlah 5% ini, batulempung adalah 80%,

II. TinjauanPustaka

batupasir 5% dan batugamping kira- kira

A. PengertianBatuanSedimen

80% ( Pettijohn, 1975 ). Batuan proses

perombakan

batuan

ini

adalah

untuk

Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan

sedimen

akumulasi

praktikum

terbentuk material

yang sudah

dari hasil

sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi

material

hasil

perombakan

ada

batuan yang sudah ada sebelumnya atau

sebelumnya atau hasil aktivitas kimia

hasil aktivitas kimia maupun organisme,

maupun organisme, yang di endapkan

yang di endapkan lapis demi lapis pada

2

permukaan

bumi

yang

kemudian

(shellfish

dan

mengalami pembatuan. Menurut Tucker

algae).Sedangkankalsiumkarbonat

(1991), 70 % batuan di permukaan bumi

(mineral

berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu

sebagaibagianintidaribatuankarbonatdapat

hanya 2 % dari volume seluruh kerak

denganmudahterlarutkanoleh

bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar

sehinggasangatmungkinterjadipelarutanda

sangat luas di permukaan bumi, tetapi

nproses

ketebalannya relatif tipis.

kristalisasikembalisetelahbatuaniniterbentu

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk

akibat

lithifikasi

kalsit,

CaCO3)

air,

k. (Djauhari Noor, 2012)

bahan

Batugampingadalahsedimenkimiawi

rombakan asal, maupun hasil denudasi

yang

atau hasil reaksi kimia maupun hasil

lautdengankandungankalsiumkarbonat

kegiatan

sedimen

(CaCO) yang dihasilkanolehorganisme-

banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat

organismelaut.Beberapabatugampingjugab

luas

isaterbentuk

organisme.

Batuan

denganketebalandaribeberapa

centimeter

umumnyaterbentuk

di

di

danau,

air

karena

proses

sampai

tawarataupinggirsungai

kilometer.Jugaukuranbutirnyadarisangatha

(biasadisebuttravertin),

lussampaisangatkasardanbeberapa

penguapanatassedimenhasilpelarutandariba

yang

pentinglagi

termasukkedalambatuansedimen.

proses yang (I

wayanTreman, 2010)

areal

sekitarsungaiataulaut

yang

lebihtinggi. (Premonowati, 2010)

Batuankarbonatmerupakansalahsatub atuanutamauntukbahanhidrokarbon (minyakdan

tuan-batuankarbonattersebutberasaldari

C. StrukturBatuanKarbonat Dengan kata lain, struktur sedimen

gas)

adalah kenampakan batuan sedimen dalam

danberpeluangsangatbesarmenjadireservoa

dimensi yang lebih besar. Dalam analisa

rhidrokarbon,

struktur batuan sedimen pada Petrografi,

jikaporositasnyatinggi.Reservoaritusendiri

hanya bisa dilakukan dilapangan atau pada

adalahsuatu sub-permukaanbatuan yang

sampel

memilikiporositasdanpermeabilitas

macamStrukturbatuansedimen :

yang

cukupuntukmenyimpanataumengalirkanflu ida. (Premonowati, 2010) B. Proses Pembentukan Batuaniniterbentukdarisisasisajasadrenikbinatangdantumbuhan

handspceismen.

Macam-

1. Masif : tidakdijumpaistruktur yang lain dalam>40 cm 2. Gradasi : diameter butirfining up (menghaluskeatasataugradasi

3

normal)

kasiini,

dangradasiterbalikjikadiameter

perbedaanpentingmengenaitingkatenergipe

butircoarsing up (mengasarkeatas)

ngendapantiapjenisbatuansangatjelasteram

3. Berlapis

:

memiliki

struktur

perlapisan >2 cm

atikarenalebih

detail.

Perbedaanklasifikasiinidenganklasifikasise

4. Laminasi : perlapisan dengan tebal lapisan < 2 cm

belumnyaadalahpertimbanganterhadapbatu anhasil

5. Silangsiur : struktur lapisan saling memotong dengan lapisan yang lain,

proses

biologidanpengertiandarimicriteyakni material karbonat yang berukuran< 20µm

jika tebal silangsiur <2 mm disebut crosslammination(Treman I Wayan, 2010) D. Klasifikasibatuan Klasifikasiinididasarkanpadafabrikba tuan, tekstur, proporsikandungan mud dalambatuan,

Gambar 2.1 Klasifikasi Dunham 1962

dankerangkapenyusunbatuanbaiksecarame kanikmaupunbiologi (lihatgambardibawah).Penggunaanklasifik asiinilebihumumdikarenakansistem

yang

lebihsederhanadanlebihlengkap.Padaklasifi

4

d) TahapPenbuatanLaporan

III. MetodePenelitian Padapengamatanpetrografi, dilakukan di LaboratoriumPetrografiDepartemenTeknik GeologiUniversitasHasanuddin.Padatahap

Selanjutnyamasukterakhiradalahpemb uatanlaporan.

Data

yang

talahdiolahkemudiandibuatkanlapranhasilp engamatanpetrografis

ansebelumpenelitianyaitusebagaiberikut : a)

TahapPersiapan Padatahappersiapanyaitudilakukanstu

diliteratursebelummelakukanpengamatan. b) TahapPengambilan Data Selanjutnyamasukdalampengambilan data

padasayatan

tipis

batuan.Adapunbatuan

yang

diamatiyaitubatuanpiroklastikPengamatani Gambar2.1.BaganAlurPenelitian

nimenggunakanmikroskopPolarisasijenis Nikon

Eclipse

E200

yang

Pembahasan

IV.

memilikiempatlensaobjektifdenganperbesa ran

5x,

10x,

40x

dan

100x.

Dalammengamatisayatanbatuan, penggunaan

data

data

yang

dipakaidalampenamaanbatuandapatmewak iliseluruhbatuan. c)

Selanjutnyatahapanpengolahan

mineral

untukselanjtnyamasukdalamtahapanpenam aanbatuanmenggunakanklasifikasitertentu. dalamhalpenamaanbatuan,

digunakanklasifikasihendrich danklasifikasiPettijohn 1975

data tersebutdapatmewakilikeseluruhanbatuan. Dari

persentase

mineral

tersebut,

makadapatdigunakandalampenamaanbatua

ataupunfosil yang dikandung. data,

dimanadalamtahapaninidilakukanpenentua

Dan

minimal

ndenganmelihatpersentase mineral, mud

TahapPengolahan Data

npersentasesetiap

dilakukandenganmenggunakan

tiga diameter medanpandang. Hal ini agar minimal

menggunakantiga diameter medanpandang agar

Dalampengamatanpetrografi,

1965

4.1.

BatuanSedimenKarbonat 1. Sampel 1 Untuksampelpertamamemilikicirioptik

Warnaabsorbsitidakberwarna, warnainterferensikecoklatan, 1/256mm. terdiriatasMud

ukuran<

5

DMP

Nama Material

Persentase

1

Mud

100%

2

Mud

100%

3

Mud

100%

Total

Dari

100%

pengamatanmenggunakantiga

DMP, dapatdiketahuipersentase mineral penyusunbatuan.Adapunpersentasedariseti ap

mineral

yaituMud

(100%).Dari

sifatoptikdankomposisi mineral tersebut,

Dari

pengamatanmenggunakantiga

DMP, dapatdiketahuipersentase mineral penyusunbatuan.Adapunpersentasedariseti ap

mineral

yaitukalsit

100%.

Dari

sifatoptikdankomposisi mineral tersebut, berdasarkanklasifikasiDunham, 1962denganmelihatpersentase

material

penyusunbatuankarbonat, namabatuanadalahCrystaline.

berdasarkanklasifikasiDunham, 1962denganmelihatpersentase

material

pentusunbatuankarbonat, namabatuanadalahMudstone.

Gambar 4.2Crystalinedalamsyatan tipis..

V.

Kesimpulan

Berdasarkanhasilpengamatanpetrografi sdapatdisimpulkanbahwadalampenamaanb Gambar 4.1Mudstonedalamsyatan tipis.

atuansedimenkarbonatdilihatdarikomposisi mineraldanpersentasematriks.Dalampenam

2. Sampel 2

aanbatuansedimenkarbonatmenggunakankl

UntuksampelkeduamemilikicirioptikW arnaabsorbsitidakberwarna, relief sedang, intensitascahayarendah, subhedral,

bentukeuhedral-

intensitascahayakuat,

asifikasiDunham 1962,makadidapatnamabatuanuntukbatuan sedimenkarbonatyaituMudstone

dan

Crystalline

pleokroismetidakada, warnainterferensiberwarna

(merah,

DAFTAR PUSTAKA

kuning, hijau), ukuran mineral 0,01mm. DMP

Cherul,

muhammad.

2014.

Nama Material

Persentase

1

Kalsit

100%

Mineralogioptikdanpetrografi.

2

Kalsit

100%

Jakarta:NurCahaya

3

Kalsit

100%

Total

100%

Graha,

Doddy

S.

1987.

Batuandan

Mineral.Bandung:Penerbit Nova.

6

Treman, I wayan. 2010. Geologi Dasar. Yogyakarta. Graha Ilmu Noor, Djauhari. 2012. PengantarGeologi. Bogor: UniversitasPakuan

Premonowati. 2010.Optimalisasi Metode Pendiskripsian Batugamping untuk Karakterisasi Hidrokarbon Geologi.

Reservoar dalam

Yogyakarta

Ilmiah MTG

Pemodelan :

Jurnal

Related Documents


More Documents from "Youndree"