http://jurnal.fk.unand.ac.id
Tinjauan Pustaka
Penipisan Lapisan Ozon dan Terjadinya Kanker Kulit Mochammad Sholehhudin, Septia Dwi Cahyani
Abstrak Latar Belakang: Lapisan ozon adalah lapisan yang berada di atmosfer pada ketinggian 15-45 km (12-30mil) diatas permukaan bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Laporan UNEP tahun 1998 menyebutkan adanya peningkatan bahaya kesehatan akibat sinar ultra violet (UV) karena terjadinya penipisan lapisan ozon. Tujuan: Menelaah penipisan lapisan ozon dan terjadinya kanker kulit. Metode: Penelitian ini adalah telaah pustaka (review jurnal) dengan menggunakan berbagai referensi jurnal untuk mengkaji subjek penelitian secara sistematik. Hasil Tinjauan Pustaka: Telaah menunjukkan bahwa lapisan ozon yang terbentuk di stratosfer bisa menyerap sinar yang berbahaya dari matahari yaitu sinar ultra violet (UV-A, UV-B, dan UV-C). Sinar UV berbahaya dapat menembus hingga permukaan bumi dan berdampak buruk jika terjadi penipisan lapisan ozon. Salah satu penyebab menipisnya lapisan ozon yang sangat dominan adalah chloro fluro carbon (CFC). Sinar UV berbahaya (terumata UV-B) yang sampai ke permukaan bumi dapat meningkatkan terjadinya kanker kulit karsinoma sel basal (BCC), karsinoma sel skuamosa (SCC), dan melanoma maligna (MM). Kesimpulan: Penipisan lapisan ozon di atmosfer bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan manusia. Salah satu penyakit yang dialami oleh manusia akibat paparan sinar ultraviolet yang kuat adalah kanker kulit. Rekomendasi: Diperlukan upaya pencegahan penipisan lapisan ozon dengan membatasi penggunaan mesin dan alat yang menggunakan CFC seperti kulkas, pendingin ruangan, pendingin mobil, parfum, dan bahan lainnya. Kata kunci: Penipisan lapisan ozon, sinar ultra violet, kanker kulit
Abstract Background: The ozone layer is a layer located in the atmosphere at an altitude of 15-45 km (12-30mil) above the earth's surface containing ozone molecules. The concentration of ozone in this layer reaches 10ppm and is formed by the influence of solar ultraviolet rays on oxygen molecules. The 1998 UNEP report, mentions an increase in health hazards due to ultra violet (UV) rays because of the depletion of the ozone layer. Objective: To examine the depletion of the ozone layer and the occurrence of skin cancer. Method: This research is literature review (journal review) by using various reference journal to study research subject systematically. The Result of Literature Review: The studies showing the ozone layer formed in the stratosphere can absorb harmful rays from the sun, namely ultra violet rays (UV-A, UV-B, and UV-C). Dangerous UV rays can penetrate to the surface of the earth and adversely affect the depletion of the ozone layer. One of the causes of the dominant ozone layer depletion is chloro fluro carbon (CFC). Dangerous UV rays (especially for UV-B) which reach the surface of the earth can increase the occurrence of skin cancer basal cell carcinoma (BCC), squamous cell carcinoma (SCC), and malignant melanoma (MM). Conclusion: The depletion of the ozone layer in the atmosphere can have a negative impact on human health. One of the diseases experienced by humans due to exposure to strong ultraviolet rays is skin cancer. Recommendation: Preventing the ozone layer depletion is required by limiting the use of machines and devices using CFCs such as refrigerators, air conditioners, car coolers, perfumes, and other materials. Keywords: Ozone Layer Depletion, Ultraviolet Rays (UV), Skin Cancer Affiliasi penulis : Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga Surabaya Korespondensi :
[email protected],
[email protected] Telp: +6282216111863, +6282143206866
ultraviolet
dari
pancaran
sinar
matahari
dapat
menguraikan gas oksigen yang ada di udara bebas. Lapisan ozon yang terbentuk di stratosfer akan menyerap sinar yang berbahaya dari matahari yaitu
PENDAHULUAN
sinar ultra violet. Energi matahari yang sampai ke bumi
Lapisan ozon adalah lapisan di atmofer pada ketinggian
diantaranya terdiri dari sinar ultraviolet dan cahaya
15-45 km (12-30mil) diatas permukaan bumi yang
tampak. Sinar ultraviolet (UV) terbagi menjadi UV-A,
mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon
UV-B, dan UV-C. UV-A dapat menembus lapisan ozon
dilapisan ini mencapai 10ppm dan terbentuk akibat
dan
pengaruh sinar ultraviolet matahari terhadap molekul-
merupakan bagian sinar ultraviolet yang berbahaya
molekul oksigen. Secara alamiah, ozon dapat terbentuk
namun sangat sedikit yang dapat mencapai permukaan
dari radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar matahari.
bumi karena terhalang oleh lapisan ozon. Sedangkan
meyebabkan
sengatan
pada
kulit.
UV-B
Chapman (1930) menjelaskan bahwa pancaran sinar Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 3(1)
1
http://jurnal.fk.unand.ac.id
UV-C seluruhnya terserap oleh atmosfer sebelum dapat
atom oksigen terikat satu sama lain. Sedangkan ozon
mencapai permukaan bumi.
terdiri dari tiga atom oksigen yang terikat bersama (O3).
Laporan UNEP tahun 1998 menyajikan data hasil
Ozon tidak berwarna dan memiliki bau yang sangat
penelitian yang telah dilakukan selama lebih dari 30
kuat. Oksigen normal yang kita hirup memiliki dua atom
tahun mengenai potensi bahaya kesehatan yang
oksigen, tidak berwarna dan tidak berbau. Dari masing-
disebabkan oleh radiasi UV di atmosfer yang meningkat
masing 10 juta molekul udara, sekitar 2 juta diantaranya
karena adanya penipisan ozon (de Gruijl et al., 2003).
oksigen normal sedangkan ozon berjumlah sekitar 3
Peningkatan sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan
juta (Stage et al., 2002).
berbagai efek buruk terhadap ekosistem perairan dan
Keberadaan ozon di bumi terjadi secara alami dan
terestrial, rantai makanan dan kesehatan manusia.
tersebar di atmosfer. Ozon terdapat banyak di lapisan
Diantara efek yang muncul pada kesehatan manusia
stratosfer (15 – 45 km) dari atas permukaan bumi yakni
adalah peningkatan kejadian kanker kulit, katarak, dan
sekitar 90% dan 10% terletak di troposfer. Daerah
gangguan sistem kekebalan tubuh (Slaper et al., 1998).
lapisan di atmosfer yang banyak mengandung gas ozon
Radiasi ultraviolet (UVR) berasal dari paparan sinar
disebut lapisan ozon. Peningkatan emisi hidrokarbon
matahari yang terkenal sebagai penyebab utama
dan nitrogenoksida akan mempengaruhi kadar ozon di
kanker kulit. Akumulasi paparan sinar matahari dan
stratosfer. Kedua senyawa tersebut pada reaksi
penyamakan kulit dapat menekan system kekebalan
fotokimia membutuhkan sinar matahari dan kemudian
tubuh manusia sehingga terlibat dalam pathogenesis
membentuk oksidan (Mukono, 2008).
kanker
UV,
Lapisan ozon yang terbentuk di stratosfer akan
kulit.
ketinggian,
Penipisan dan
ozon,
mempengaruhi
menyerap sinar yang berbahaya dari matahari yaitu sinar ultra violet. Energi matahari yang sampai ke bumi
Selain itu, polutan yang ada di lingkungan, bahan kimia
diantaranya terdiri dari sinar ultraviolet dan cahaya
yang bersifat karsinogen dan paparannya saat bekerja
tampak. Sinar ultraviolet (UV) terbagi menjadi UV-A,
juga berkaitan dengan kanker kulit.
UV-B, dan UV-C. UV-A dapat menembus lapisan ozon
studi
cuaca
sinar
masuknya radiasi UV yang sampai ke permukaan bumi.
Berdasarkan
kondisi
kadar
tersebut
peningkatan
sinar
dan
meyebabkan
sengatan
pada
kulit.
UV-B
ultraviolet (terutama UV-B) yang sampai ke permukaan
merupakan bagian sinar ultraviolet yang berbahaya
bumi
dicegah.
namun sangat sedikit yang dapat mencapai permukaan
Peningkatan itu terjadi karena penipisan ozon yang
bumi karena terhalang oleh lapisan ozon. Sedangkan
menyebabkan berkurangnya filtrasi sinar UV dari
UV-C seluruhnya terserap oleh atmosfer sebelum dapat
matahari menuju ke bumi. Studi yang mendukung hal
mencapai permukaan bumi.
ini menyatakan bahwa dalam empat tahun terkhir
Sinar ultra violet yang diserap oleh lapisan ozon akan
hingga 2007, menunjukkan ada kemajuan besar yang
berguna untuk proses reaksi fotokimia. Pada reaksi ini
terjadi
terjadi
menjadi
akibat
hal
besar
dampak
yang
harus
penipisan
ozon,
yakni
pembentukan
(formasi)
dan
perusakan
peningkatan radiasi UV-B pada kesehatan manusia.
(destruksi) ozon yang kemudian dapat menipiskan
Terjadi sebuah mekanisme UVR (radiasi ultra violet)
lapisan ozon (Mukono, 2011). Ikhwalnya, walaupun
berinteraksi dengan struktur rincian dasar genetik
ozon terurai menjadi atom dan molekul oksigen ketika
kanker
ke
menyerap ultraviolet, namum ozon terbentuk kembali
Imunosupresi akibat sinar UV (Norval et al., 2007).
kulit
dan
jalur
yang
menuju
secara alami di atmosfer sehingga jumlahnya relatif
Karena itu sangat penting mengetahui perkembangan
tetap. Namun jika ozon terurai dan berikatan dengan
penipisan lapisan ozon untuk menelaah lebih jauh
unsur lain maka terjadi pengurangan jumlah ozon.
interaksinya dengan penyakit kanker kulit.
Penipisan lapisan ozon adalah berkurangnya jumlah ozon di lapisan ozon. Adanya penipisan lapisan ozon di atmosfer bumi ditandai dengan ditemukannya lubang
Penipisan Ozon
ozon di kutub selatan (Antartika). Lubang ozon tersebut
Ozon adalah bentuk lain dari oksigen. Oksigen yang
ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Inggris yang
kita hirup berbentuk molekul oksigen (O2) yakni dua
dilaporkan pada tahun 1985 (KLH, 2004).
Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 3(1)
2
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Secara khusus penipisan ozon terjadi karena adanya senyawa-senyawa
tertentu
yang
dihasilkan
oleh
manusia seperti Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang mengabsorbsi radiasi ultra violet dan membetuk radikal klor CFC-11 dan CFC-12. Pada tahun 1974 setelah jutaan ton CFC diproduksi dan dijual, ahli kimia F. Sherwood Rowland dan Mario Molina dari University of California mulai bertanya-tanya di mana semua CFC berakhir. Rowland dan Molina berteori bahwa sinar
Gambar 1. Penipisan Ozon (sumber: Leena R, website environmentalpollution.in)
ultraviolet (UV) dari Matahari akan memecah CFC di stratosfer dan atom klorin bebas kemudian masuk ke dalam reaksi berantai yang dapat menghancurkan ozon
ozon (ODCs). Beberapa senyawa dari golongan
(T and Reddy, 2011). CFC tidak dibersihkan oleh hujan atau hancur karena reaksi bahan kimia lainnya, sehingga tidak mungkin kembali ke bumi. Molekul tersebut tidak bisa terurai di atmosfer hingga 120 tahun atau lebih. Sebagai konsekuensi sifat yang relatif stabil CFC terbawa ke stratosfer dan dipecah oleh radiasi ultraviolet, kemudian melepaskan klorin bebas menjadi aktif terlibat dalam proses penghancuran ozon. Hasilnya adalah dua molekul ozon digantikan oleh tiga molekul oksigen dan meninggalkan klorin bebas untuk dapat mengulangi
proses
tersebut
terungkap
halocarbon lainnya mampu menghancurkan ozon di stratosfer. Halocarbons meliputi chlorofluorocarbons (CFCs),
hydrochlorofluorocarbons
methylhalides,
bahwa
pengenalan Chlorofluorocarbons (CFCs) di lingkungan menjadi penyebab yang paling pasti dalam penipisan lapisan ozon dan memungkinkan radiasi ultraviolet (UV) sampai ke permukaan bumi (Anwar et al., 2016). Setiap molekul CFC dapat merusak 100.000 molekul ozon sehingga disetujui bahwa penggunaan CFC terakhir pada tahun 2000 menurut pertemuan internasional di
karbontetraklorida
(HCFCs),
(CCl4),
karbon
tetrafluorida (CF4), dan halon (golongan bromida). Upaya
yang
dilakukan
untuk
mengurangi
efek
penipisan ozon harus terus ditingkatkan, salah satu yang bersifat governmental dan institusional adalah secara teratur mengukur ketebalan ozon yang ada di atmosfer. masyarakat
proses yang sama (Stage et al., 2002). Berdasarkan
CFC bukan menjadi satu-satunya bahan kimia perusak
Selain untuk
itu
yang
bisa
mengurangi
dilakukan penipisan
oleh ozon
diantaranya adalah mengurangi penggunaan senyawa CFC melalui pembatasan penggunaan alat-alat rumah tangga diantaranya adalah kulkas, pendingin ruangan dan pendinginan mesin, ac mobil, kaleng semprot atau pengharum ruangan, parfum, pelarut, pengembang busa dan mengurangi penggunaan bahan ODCs (Ozon Depletion Components) yang telah disepakati secara internasional (Sutoyo & Widowati, 2009).
London tahun 1990 (Mukono, 2008). Chloro Fluoro Carbon (CFC) bersumber dari beberapa peralatan yang sering digunakan oleh masyarakat. CFC banyak digunakan pda lemari pendingin (refrigerator), AC (air conditioning) di rumah atau pada mobil, bahan pencampur (solvent), busa plastik, aerosol, propelan pada deodorant, hairspray, dan cat semprot (Mukono, 2011).
Radiasi Ultra-Violet (UV) Radiasi ultraviolet (UVR) menempati ruang antara sinar tampak dan sinar-X pada spektrum elektromagnetik. Warna ungu (violet) sesuai dengan panjang gelombang terpendek dalam cahaya tampak dan UV sebenarnya berarti 'beyond violet' (dari bahasa Latin ultra, yang berarti 'di luar'). Sinar UV dibagi menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan panjang gelombanganya. UV dengan kisaran 320-400 nanometer (nm) dikenal dengan UV-A atau disebut gelombang panjang, UV dengan kisaran 290-320 nm dikenal dengan UV-B atau disebut gelombang medium, dan UV dengan kisaran 100-290 nm dikenal sebagai UV-C atau disebut gelombang pendek (Tyrrell, 1995). Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 3(1)
3
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Panjang
gelombang
cahaya
berbanding
terbalik
menunjukkan korelasi antara radiasi ultraviolet B (UV-
dengan frekuensi dan frekuensi cahaya yang lebih
B, 290-320 nm) dan risiko BCC (Tilli et al., 2005).
tinggi memiliki lebih banyak energi. Oleh karena itu UV-
SCC diketahui secara signifikan sebagai kanker kulit
C membawa energi paling banyak dan merupakan
non melanoistik. SCC disebabkan oleh mutasi sinar
sistem biologis yang paling merusak. Sementara UV-B
matahari pada tumor p53 gen supresor (Ziegler, 1994).
menyebabkan kerusakan DNA yang cukup besar di
SCC ditemukan hampir secara eksklusif pada kulit yang
kulit,
terpapar sinar matahari seperti leher, wajah dan lengan,
UV-A
dimerizinan
baru-baru pirimidin
ini
dan
terbukti
menginduksi
menghasilkan
spesies
dan terjadinya SCC berhubungan dengan lokasi
oksigen dan nitrogen reaktif yang merusak DNA,
geografis suatu daerah, semakin tinggi suatu daerah di
protein dan lipid (Rünger and Kappes, 2008). Efek
garis lintang akan menerima lebih banyak sinar
imunosupresif UVR berkontribusi terhadap aktivitas
matahari seperti Australia (Staples et al., 2006).
karsinogeniknya. Salah satu efek UVR ini dapat
Melanoma ganas merupakan jenis manisfestasi kanker
menyebabkan induksi kanker kulit oleh agen lain seperti
kulit yang paling serius. MM bertanggung jawab dari
virus, sinar-X atau karsinogen kimia (Bharath and
sekitar 80% kematian akibat kanker kulit dan selama 25
Turner, 2009). Penipisan lapisan ozon menyebabkan
tahun terakhir dilaporkan kejadian melanoma ganas
radiasi ultra-violet yang diradiasikan oleh matahari bisa sampai ke permukaan bumi dalam jumlah yang relatif besar. Hal ini karena radiasi tersebut tidak bisa diserap oleh ozon sehingga dapat membahayakan kehidupan di permukaan bumi.
telah meningkat (Bharath and Turner, 2009). Radiasi UV-B tampak lebih dominan terhadap perkembangan melanoma daripada UV-A (320-400 nm). Hal tersebut didukung dengan kejadian melanoma yang lebih tinggi di daerah khatulistiwa daripada daerah lintang yang lebih jauh dari garis khatulistiwa, karena radiasi UV-B
Kanker Kulit Kanker adalah salah satu penyakit degeneratif yang mematikan. Setiap orang memiliki resiko terkena penyakit kanker apabila terpapar oleh faktor resiko yang mempengaruhinya. Salah satu kanker yang sering terjadi pada semua kalangan baik laki-laki maupun perempuan, usia muda atau usia tua, adalah kanker kulit. Tiga jenis kanker kulit yang paling umum adalah karsinoma sel basal (BCC), karsinoma sel skuamosa (SCC) dan melanoma maligna (MM). Paparan radiasi ultraviolet diakui sebagai faktor risiko di ketiga keganasan tersebut. Sekitar 90% kanker kulit tidak melanoistik, sebagian besar adalah BCC (Bharath and Turner, 2009). BCC umumnya dikenal sebagai ulkus tikus, biasanya timbul di daerah yang terpapar sinar matahari dan memiliki kecenderungan yang kuat menyebabkan kerusakan jaringan lokal yang luas. Sebuah studi di Italia juga menyoroti hubungan yang pasti antara
paling kuat di daerah khatulistiwa sementara intensitas UV-A berkurang di garis lintang (Lee, 1993). Berdasarkan
studi
tersebut
peningkatan
sinar
ultraviolet (terutama UV-B) yang sampai ke permukaan bumi
menjadi
hal
besar
yang
harus
dicegah.
Peningkatan itu terjadi karena penipisan ozon yang menyebabkan berkurangnya filtrasi sinar UV dari matahari menuju ke bumi. Studi yang mendukung hal ini menyatakan bahwa dalam empat tahun terkhir hingga 2007, menunjukkan ada kemajuan besar yang terjadi
akibat
dampak
penipisan
ozon,
yakni
peningkatan radiasi UV-B pada kesehatan manusia. Terjadi sebuah mekanisme UVR (radiasi ultra violet) berinteraksi dengan struktur rincian dasar genetik kanker
kulit
dan
jalur
yang
menuju
ke
Imunosupresi akibat sinar UV (Norval et al., 2007). Hal ini didukung dengan pernyataan bahwa perubahan iklim akan meningkatkan paparan radiasi UV-B dan dilaporkan sangat kerkaitan dengan melanoma, SCC, dan BCC (Fabbrocini et al., 2010).
perkembangan BCC dan reaksi sinar matahari selama masa usia anak-anak dan remaja (Corona et al., 2001).
SIMPULAN
Sifat yang sebenarnya dari panjang gelombang dan
Studi ini menyimpulkan bahwa terjadinya pengurangan
pola paparan yang terjadi pada karsinogenesis BCC
ozon (O3) menjadikan lapisan ozon semakin menipis.
masih samar pada tingkat besar, namun studi terbaru
Dengan terjadinya penipisan ozon tersebut maka sinar
Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 3(1)
4
http://jurnal.fk.unand.ac.id
ultraviolet yang menuju ke permukaan bumi tidak bisa
Pernapasan, Ketiga. ed. Airlangga University
diserap dengan optimal sehingga radiasi UV yang
Press, Surabaya.
sampai ke permukaan bumi menjadi sangat besar.
Norval, M., Cullen, A.P., de Gruijl, F.R., Longstreth, J.,
Radiasi UV yang sampai ke manusia akan menjadi
Takizawa, Y., Lucas, R.M., Noonan, F.P., van der
faktor resiko dan pemicu berkembangannya sel kanker
Leun, J.C., 2007. The effects on human health
kulit. Terutama UV-B yang memiliki gelombang sedang
from stratospheric ozone depletion and its
namun efeknya sangat berbahaya pada kesehatan kulit
interactions with climate change. Photochem.
manusia.
Photobiol.
Sci.
6,
232.
https://doi.org/10.1039/b700018a Rünger, T.M., Kappes, U.P., 2008. Mechanisms of
DAFTAR PUSTAKA Anwar, F., Chaudhry, F.N., Nazeer, S., Zaman, N.,
mutation formation with long-wave ultraviolet light
Azam, S., 2016. Causes of Ozone Layer
(UVA).
Depletion and Its Effects on Human : Review.
Photomed.
Atmos.
https://doi.org/10.1111/j.1600-
Clim.
Sci.
6,
129–134.
https://doi.org/10.4236/acs.2016.61011
Photodermatol.
Photoimmunol.
24,
2–10.
0781.2008.00319.x
Bharath, A., Turner, R., 2009. Impact of climate change
Slaper, H., Velders, G.J. m, Matthijsen, J., 1998. Ozone
on skin cancer. J. R. Soc. Med. 102, 215–218.
depletion and skin cancer incidence: A source
https://doi.org/10.1258/jrsm.2009.080261
risk approach. J. Hazard. Mater. 61, 77–84.
Corona, R., Dogliotti, E., D’Errico, M., Sera, F., Iavarone, I., Baliva, G., Chinni, L.M., Gobello, T., Mazzanti, C., Puddu, P., Pasquini, P., 2001. Risk factors
for
basal
cell
carcinoma
in
https://doi.org/10.1016/S0304-3894(98)00110-1 Stage, K., Willetts, J., Buchdahl, J., 2002. Ozone Depletion, Sustainable Development.
a
Staples, M.P., Elwood, M., Burton, R.C., Williams, J.L.,
Mediterranean population. Arch. Dermatol. 137,
Marks, R., Giles, G.G., 2006. Non-melanoma skin
1162–1168.
cancer in Australia: the 2002 national survey and
de Gruijl, F.R., Longstreth, J., Norval, M., Cullen, A.P., Slaper, H., Kripke, M.L., Takizawa, Y., van der Leun,
J.C.,
2003.
Health
effects
from
trends since 1985. Med. J. Aust. 184. Sutoyo & Widowati, 2009. Upaya mengurangi penipisan lapisan ozon. Buana sains 9, 141–146.
stratospheric ozone depletion and interactions
T, S., Reddy, K.K.S.K., 2011. Ozone Layer Depletion
with climate changeThis article is published as
and Its Effects: A Review. Int. J. Environ. Sci.
part
Dev.
of
the
United
Nations
Environmental
2,
30–37.
Programme: Environmental effects of ozone
https://doi.org/10.7763/IJESD.2011.V2.93
depletion and its interactions with climate change:
Tilli, C.M.L.J., Van Steensel, M.A.M., Krekels, G.A.M.,
2002 . Photochem. Photobiol. Sci. 2, 16.
Neumann, H.A.M., Ramaekers, F.C.S., 2005.
https://doi.org/10.1039/b211156j
Molecular aetiology and pathogenesis of basal
Fabbrocini, G., Triassi, M., Mauriello, M.C., Torre, G., Annunziata, M.C., de Vita, V., Pastore, F., D’Arco, V., Monfrecola, G., 2010. Epidemiology of skin cancer: Role of some environmental factors. Cancers
(Basel).
2,
1980–1989.
https://doi.org/10.3390/cancers2041980
cell carcinoma. Br. J. Dermatol. 152, 1108–1124. https://doi.org/10.1111/j.13652133.2005.06587.x Tyrrell, R.M., 1995. Ultraviolet radiation and free radical damage to skin. Biochem. Soc. Symp. 61, 47–53. https://doi.org/10.1042/bss0610047
Lee, J.S. and J.A.H., 1993. Melanoma : linked temporal
Ziegler A, Jonason AS, Leffell DJ, et al., 1994. Sunburn
and latitude changes in the United States 4, 4–5.
and p53 in the onset of skin cancer. Nature 6,
Mukono, H., 2011. Aspek Kesehatan Pencemaran
372:773
Udara, Pertama. ed. Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR, Surabaya. Mukono,
H.,
2008.
Pengaruhnya
Pencemaran
terhadap
Udara
Gangguan
dan
Saluran Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 3(1)
5