Jurnal (ince Hartina).docx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal (ince Hartina).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,814
  • Pages: 12
PENGARUH DUMBBELL EXERCISES TERHADAP PERUBAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN PADA PEMAIN BULUTANGKIS UKM BULUTANGKIS UNIVERSITAS HASANUDDIN

EFFECTIVITY OF DUMBBELL EXERCISES TO CHANGE THE ARM MUSCLE STRENGTH OF BADMINTON PLAYER ON STUDENT ACTIVITY UNITS BADMINTON OF HASANUDDIN UNIVERSITY

Ince Hartina1, Melda Putri2, Asdar Fajrin3

1

Program Studi Fisioterapi, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar (Email: [email protected]) 2 Program Studi Fisioterapi, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar (Email: [email protected]) 3 Program Studi Fisioterapi, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar (Email: [email protected])

Alamat Korespondensi: Ince Hartina Program Studi Fisioterapi, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 HP: 085757527181 Email: [email protected]

ABSTRAK INCE HARTINA, C13114021 “Pengaruh Dumbbell Exercises terhadap Perubahan Kekuatan Otot Lengan pada Pemain Bulutangkis UKM Bulutangkis Universitas Hasanuddin ” (dibimbing oleh Melda Putri dan Asdar Fajrin Multazam). Bulutangkis merupakan olahraga yang menggunakan teknik service, lob, drive, dropshot, smash dan netting yang membutuhkan kekuatan otot lengan yang baik, sehingga ketika pertandingan dapat mencapai kinerja otot yang maksimal. Dumbbell exercises merupakan salah satu bentuk latihan beban yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dumbbell exercises yang mempengaruhi perubahan dari kekuatan otot pada lengan. Penelitian ini menggunakan jenis rancangan pre-eksperimental dengan desain pre test-post test one group design. Populasi pada penelitian ini seluruh anggota bulutangkis UKM Bulutangkis Universitas Hasanuddin sebanyak 50 orang dengan sampel berjumlah 20 orang. Kriteria inklusi responden meliputi anggota baru UKM Bulutangkis Universitas Hasanuddin, berjenis kelamin laki-laki, dan hadir dalam pengambilan data maupun pelaksanaan penelitian.Penelitian ini dilakukan selama 12 kali perlakuan atau selama 4 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu, intensitas latihan terdiri dari 2 set selama 12 kali repetisi, dan beban yang ditingkatkan tiap 4 kali perlakuan. Pengambilan data untuk kekuatan otot lengan menggunakan pull-push dynamometer test. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan antara dumbbell exercises terhadap perubahan kekuatan otot lengan dengan nilai p=0,001. Dumbbell exercises terbukti meningkatkan respon kekuatan otot lengan dengan selisih pre dan post test sebesar 6,05. Kata kunci : kekuatan otot lengan, dumbbell exercises, pemain bulutangkis.

ABSTRACT INCE HARTINA, C13114021 "Effectivity of Dumbbell Exercises to Change the Arm Muscle Strength of Badminton Player on Student Activity Units Badminton of Hasanuddin University" (guided by Melda Putri and Asdar Fajrin). Badminton is a sport that uses the technique of serve, lob, drive, dropshot, smash and netting that requires good arm muscle strength, so the muscles can achieve maximum performance during the game. Dumbbell exercises is one form of weight training that is used. The aim of this study is uses to see dumbbell exercises that affect changes in muscle strength in the arms. This research uses pre-experimental design type with pre test-post test design one group design. The population whole player of student activity units badminton player Hasanuddin University as many as 50 people with a sample amounted to 20 people. The criteria of inclusion of respondents include new members of student activity units badminton player Hasanuddin University, sex male, and is present in the data taking as well during the research. This research conducted for 12times treatment or 4 weeks with frecuency practice is 3 times in one a week, intencity practice 2 set for 12 times of repetition, and assessment to improve 4 times step of treatment. Data taking for arm muscle strength using pull-push dynamometer test. The results showed a significant effectivity between dumbbell exercises to changesthe arm muscle strength with a value of p = 0,000. Dumbbell exercises were proven to increase of arm muscle strength response by pre and post test difference is 6.05. Keywords: the arm muscle strength, dumbbell exercises, badminton players.

PENDAHULUAN Olahraga merupakan kemampuan dasar yang dimiliki setiap individu yang biasa dikembangkan dan dilatih guna mencapai hasil yang diinginkan.Sesuai UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional bahwa dalam dunia pendidikan di Indonesia juga memberikan ruang lingkup olahraga di dalamnya, yakni sebagai bagian dari proses pendidikan dan sebagai bentuk kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.14 Salah satu wadah aktivitas kemahasiswaan luar kelas untuk mengembangkan minat, bakat, dan keahlian tertentu adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang merupakan partner organisasi kemahasiswaan intra kampus lainnya seperti senat mahasiswa dan badan eksekutif mahasiswa, baik yang berada di tingkat program studi, fakultas, maupun universitas. Di Universitas Hasanuddin terdapat beberapa jenis olahraga di dalam UKM salah satunya olahraga bulutangkis. UKM Bulutangkis Universitas Hasanuddin merupakan salah satu olahraga prestasi. Dapat dilihat dengan berbagai capaian dan prestasi pada tahun 2017, seperti juara tunggal putra dan juara ganda campuran pada SISFO CUP UIN Alauddin Makassar, semifinalis ganda putri pada UBC IV tingkat nasional di Universitas Hasanuddin, perempatfinal ganda putri pada UGM CupSeason V, dan seminalis 3rd ganda campuran pada UNM Cup Tingkat Nasional. Olahraga bulutangkis merupakan salah satu jenis cabang olahraga yang dimainkan dengan menggunakan net, raket, dan shuttlecock.Dalam olahraga bulutangkis terdapat beberapa teknik-teknik (keterampilan) dasar yang harus dikuasai.Di samping teknik dasar dalam permainan bulutangkis harus mempunyai kondisi fisik yang terlatih.Peningkatan kondisi fisik atlet bertujuan agar kemampuan fisik menjadi prima dan berguna menunjang aktivitas olahraga dalam rangka mencapai prestasi yang prima.6

Kekuatan otot adalah salah satu unsur kondisi fisik yang dibutuhkan untuk hampir semua cabang olahraga termasuk didalamnya permainan bulutangkis.Hal ini dapat dipahami karena kekuatan otot merupakan daya penggerak dan pencegah cedera. Selain itu kekuatan otot memainkan peran penting dalam komponen-komponen kemampuan fisik yang lain misalnya power,kelincahan, dan kecepatan.15 Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan pukulan bulutangkis adalah otot lengan. Kekuatan otot lengan merupakan daya dorong dari gerakan lanjutan lengan yang membuat hasil pukulan terhadap shuttlecock lebih kuat. Semakin besar kekuatan otot lengan yang dihasilkanmaka semakin keras pula pukulan yang dihasilkan.16Dengan demikian kekuatan otot lengan sangat mempengaruhi untuk mendapatkan pukulan yang keras dan tajam dan tidak mudah capek pada pergelangan tangan.11 World Health Organization menjelaskan bahwa latihan merupakan subkategori dari aktivitas fisik dimana pengertian latihan adalah aktivitas yang direncanakan, terstruktur, berulang, dan terarah yang bertujuanmemperbaiki dan memelihara satu atau lebih komponen kebugaran fisik.Untuk mencapai prestasi yang diharapkan, maka latihan kekuatan otot lengan dalam permainan bulutangkis sangat dibutuhkan.Latihan yang bisa meningkatkan kekuatan otot lengan salah satunya adalah latihan beban (weigth training). Penelitian ini akan berfokus pada jenis latihan dumbbell exercises. Pada latihan dumbbell exercises menggunakan metode strengthening yang memiliki tujuan untuk memberikan penguatan pada otot lengan dengan menggunakan dumbbell sebagai bebandan juga merupakan latihan beban yang lebih fleksibel untuk seorang atlet khususnya olahraga bulutangkis.Dengan penggunaan metode latihanyang tepat, akan mengoptimalkan kinerja otot dalam kompetitif dan non-kompetitif peserta olahraga.5

Dalam penelitian ini, sampel yang akan diteliti adalah anggota UKM Bulutangkis Universitas Hasanuddin. Berdasarkan hasil observasi peneliti, anggota UKM Bulutangkis Universitas Hasanuddin tidak memiliki latihan yang khusus tentang kekuatan otot lengan sehingga memerlukan kekuatan otot lengan yang lebih baik agar dapat mencapai prestasi dalam pertandingan. Dengan hasil observasi dan berbagai pertimbangan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai“Pengaruh Dumbbell Exercises Terhadap Perubahan Kekuatan Otot Lengan Pada Pemain BulutangkisUKM Bulutangkis Universitas Hasanuddin” METODE Lokasi dan rancangan penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Aula Growth Centre Aptisi Badminton Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre-eksperimental dengan metode one group pretest-posttest design. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota baru UKM Bulutangkis Universitas Hasanuddin berjumlah 50 orang. Sampel dalam penelitian ini di peroleh sebanyak 20 orang. Metode pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti dengan melakukan pre test terlebih dahulu untuk melihat nilai awal kekuatan otot lengan sebelum diberikan latihan dumbbell exercises, kemudian setelah diberikan latihan selama 12 kali perlakuan maka dilakukan post test untuk melihat nilai akhir kekuatan otot lengan. Analisis data Data yang terkumpul dilakukan uji normalitas kemudian dilakukan uji perbedaan pre test dan post test menggunakan uji T berpasangan (paired sample t-test) untuk mengetahui

adanya pengaruh dumbbell exercises terhadap kekuatan otot lengan. Semua uji statistik dilakukan dengan bantuan PC (Personal Computer) menggunakan SPSS 23.0. Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik sampel penelitian dari setiap variabel yang diperiksa, meliputi nilai rata-rata, standar deviasi, minimum, maksimum, dan median. Rerata usia sampel penelitian adalah rentang 18-20 tahun. Rerata IMT sampel penelitian adalah 17,94-18,28 dalam kategori underweight dengan jumlah 3 orang dan 19,20-23,72 dalam kategori normal dengan jumlah 17 orang Berdasarkan data pada tabel 3, diperoleh hasil analisis statistik yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada pemberian dumbbell exercises dengan nilai rerata sebelum diberikan latihan adalah 17,75 dan setelah diberikan latihan adalah 23,80 dengan nilai perubahan sebesar 6,05. Hasil uji statistika diperoleh nilai signifikan p=0,001 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa ada pengaruhyang signifikan antara dumbbell exercises dengan kekuatan otot lengan. Pembahasan Semakin meningkat umur, massa otot juga akan semakin membesar dan pembesaran otot ini erat kaitannya dengan kekuatan otot. Selain ditentukan pertumbuhan fisik, kekuatan otot juga ditentukan dengan aktivitas ototnya. Pada umur antara 20-30 tahun, baik laki-laki maupun wanita, kekuatan otot nya akan mencapai dalam kondisi maksimal. Ketika sudah di atas umur ini kekuatan akan menurun, kecuali diberikan pelatihan.9 Usia merupakan faktor yang mempengaruhi kekuatan otot, puncak kekuatan dicapai pada umur 18-27 tahun dan akan menurun setelah itu.3Pada karakteristik IMT diperoleh hasil bahwa anggota dengan kategori IMT normal adalah yang paling banyak. Ini terjadi dikarenakan sampel merupakan anggota UKM Bulutangkis yang merupakan kelompok olahraga.

Hasil diatas mendukung penelitian yang membuktikan bahwa latihan standing dumbbell triceps extension berpengaruh terhadap kekuatan otot lengan bahu dengan nilai thitung sebesar 4,17 dan ttabel sebesar 1,895 berarti thitung> ttabel.2latihan dumbbell dapat mengembangkan otototot lengan, dimana jika dilakukan dengan kuat maka akan terbentuk kekuatan otot yang memadai.7 Latihan beban adalah suatu bentuk latihan tahanan yang memanfaatkan suatu beban sebagai alat bantu untuk meningkatkan kondisi fisik pada umumnya. Bila latihan beban dilakukan secara teratur dan disertai kebiasaan makan yang baik, berbagai sistem tubuh akan berubah secara positif. Otot-otot akan menjadi kuat dan dapat memikul kerja yang lebih besar dan akan memperlihatkan berkurangnya rasa lelah dengan bertambahnya setiap masa latihan. Pada latihan beban ini prinsip overload dan progresif sangat terlihat dimana penggunaan beban berlebih akan menyebabkan terjadinya proses adaptasi fisiologis yang akan mengarahkan pada peningkatan kekuatan otot. Apabila latihan sering dilakukan maka terjadi kontraksi otot secara berulang dimana hal ini memberikan potensi rangsangan yang kuat dalam terjadinya adaptasi fisiologis. Otot yang terlatih dapat menjadi lebih besar, sehingga kekuatan ototpun akan meningkat. Secara teoritis, Hasil penelitian pelatihan dumbbell berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan dapat dijelaskan sebagai berikut, Pelatihan fisik adalah suatu proses latihan fisik yang terprogram secara sistematis, dilakukan secara berulang-ulang dengan beban semakin bertambah secara bertahap, serta untuk mempersiapkan atlet pada tingkat tertinggi penampilannya. Dengan pemberian pelatihan yang menerapkan prinsip-prinsip dasar pelatihan dan tidak mengabaikan intensitas, frekuensi dan lamanya pelatihan, akan dapat memberikan efek yang positif pada anatomi dan fisiologi otot.4 Dengan latihan beban sistem saraf juga akan semakin baik karena pengerahan motor unit semakin bertambah. Respon otot dari latihan beban selain peningkatan massa otot juga

adaptasi saraf. Hal ini disebabkan oleh proses “belajar” yang berada di cortex motorik otak oleh rangsang gerak yang dilakukan secara berulang - ulang melalui sejumlah repetisi latihan, melaksanakan berbagai beban, maupun pola gerak.10 Perubahan neuromuscular akibat dari latihan dapat memperbesar myofilament, mempercepat sliding filament (kontraksi - relaksasi), dapat mempertinggi cadangan glikogen, meningkatkan responsibilitas otot terhadap rangsang, dan dapat meningkatkan kemampuan motorik dan kekuatan otot. Latihan beban juga dapat meningkatkan protein kontraktil sehingga terjadi peningkatan konsentrasi ATP-PC dan enzim glikolisis.Latihan dapat menyebabkan otot jadi responsif terhadap beban latihan, pembesaran serabut otot, peningkatan jumlah kapiler, peningkatan jumlah dan ukuran mitochondria, dan peningkatan protein kontraktil.10 Kapasitas sel-sel otot dalam menghasilkan daya akan meningkat dan/atau menurun sesuai dengan tuntutan yang terjadi pada sistem per-otot-an. Apabila sel-sel otot mengalami beban berlebih (overloaded) melebihi dari penggunaan normal sehari-hari, seperti dalam melakukan program latihan beban, sel-sel otot ukurannya akan mengalami pembesaran (hypertrophy) di samping bertambah kuat. Begitu juga sebaliknya, apabila tuntutan daya terhadap sel-sel otot menurun, seperti dalam kehidupan tidak aktif (sedentary living), atau keadaan yang menuntut istirahat setelah keadaan sakit atau cedera, maka sel-sel otot ukurannya akan menurun (atrophy) dan kekuatannyapun juga menurun.1 Melakukan pelatihan dumbbell secara terprogram dan sistematis selama 12 kali pertemuan atau selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu dapat menyebabkan terjadinya peningkatan fungsi sistem neuromuscular (sistem saraf dan otot), peningkatan tersebut terjadi hipertofipada otot dan meningkatkan elastisitas otot yang secara langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan.4 Hal ini

sejalan dengan teori bahwa peningkatan kekuatan otot dapat meningkat sekitar 25-100% dengan latihan beban minimal 2 kali seminggu.12 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian mengenai pengaruh dumbbell exercises terhadap perubahan kekuatan otot lengan yang dilaksanakan di Aula Growth Centre Aptisi Badminton Makassar maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1.

Distribusi nilai kekuatan otot lengan pada anggota UKM bulutangkis Universitas Hasanuddin sebelum diberikan latihan dumbbell exercises diperoleh hasil dengan kategori sangat kurang sebanyak 5 orang, kurang sebanyak 11 orang, dan kategori sedang sebanyak 4 orang.

2.

Distribusi nilai kekuatan otot lengan pada anggota UKM bulutangkis Universitas Hasanuddin setelah diberikan latihan dumbbell exercises diperoleh hasil dengan kategori kurang sebanyak 5 orang, dan kategori sedang sebanyak 15 orang.

3.

Terdapat pengaruh dumbbell exercises terhadap peningkatan kekuatan otot lengan pada pemain bulutangkis di UKM Bulutangkis Universitas Hasanuddin dengan nilai p=0,001 (p<0,05).

Saran Adapun saran peneliti selama penelitian ini berlangsung adalah: 1.

Bagi responden, tetap melakukan latihan beban baik menggunakan dumbbell sebagai upaya peningkatan kekuatan otot lengan yang juga akan meningkatkan kemampuan fisik dan ada baiknya sebelum melakukan latihan beban dumbbell, terlebih dahulu melakukan peregangan pada otot lengan.

2.

Bagi pelatih, untuk memberikan program latihan beban overload kepada anggota UKM Bulutangkis sebagai upaya peningkatan kekuatan otot lengan dan sebaiknya lakukan latihan rutin dengan beban yang ditingkatkan tiap minggunya.

3.

Bagi fisioterapis, hasil dari penelitian ini dapat menjadi data dasar bagi pengembangan pelayanan fisioterapi khususnya fisioterapi olahraga, dalam memberikan jenis latihan penguatan otot lengan.

4.

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini sebagai masukan dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian terkait penelitian ini agar dapat menjadi pembeda ataupun pelengkap dan memperbanyak jumlah sampel yang ketika akan melakukan penelitian serupa.

DAFTAR PUSTAKA 1.

Akhmad, Imran. (2013). Efek Latihan Berbeban Terhadap Fungsi Kerja Otot. Jurnal, Pedagogik Keolahragaan. 2. Ayu, Welis Farida., Slamet dan Ni Putu Nita Wijayanti. (2016). The Effect Of Standing Dumbbell Triceps Extension Exercise Toward The Strength Of Arms and Shoulder Muscle of 2014 Female Students a of Riau University. Universitas Riau. 3. Billa, Kurniati. (2017). Pengaruh Latihan Handgrip Terhadap Perubahan Kekuatan Otot Tangan pada Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Pecinta Alam Universitas Hasanuddin. (Skripsi). Program Studi Fisioterapi. Universitas Hasanuddin. Makassar 4. Fitriani, Dwi Ulin., I Nyoman Kanca & Ni Putu Dewi S.W. (2016). Pengaruh Pelatihan Dumbbell Arm Swings Terhadap Kelentukan Togok dan Kekuatan Otot Lengan. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja, Indonesia.. 5. Hafid, Ismail. (2017). Perbandingan Static Stretching Dan Dynamic Stretching Terhadap Perubahan Respon Kekuatan Otot Dan Fleksibilitas Otot Tungkai Pemain Bola Voli. Program Studi Fisioterapi. Universitas Hasanuddin. Makassar. 6. Karyono, Trihadi. (2016). Pengaruh Metode Latihan Dan Power Otot Tungkai Terhadap Kelincahan Bulutangkis. Jurnal Olahraga Pretasi. Volume 12. 7. Mariyana, Ria., Ramadi & Ardiah J. (2017). Pengaruh Latihan Forward Raise Dumbell terhadap Kekuatan Otot Lengan dan Bahu pada Permainan Bulutangkis Atlet Putra Klub PB Yunior Tualang Kabupaten Siak. Univerisitas Riau. 8. Misbahunnur, Muh. (2017). Pengaruh LatihanDumbbell Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Lengan Pada Pemain Bulutangkis di GOR Pabelan Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 9. Nala. 2011. Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Denpasar: Udayana University Press. 10. Pamungkas, Satriyo. (2013). Adaptasi Latihan pada Fisiologi Otot. (Online). (https://riyobarcelonista.wordpress.com, diakses 10 maret 2018) 11. Prasetya, Wahyu Eka. (2013). Hubungan Antara Tinggi Badan, Kekuatan Otot Pergelangan Tangan, Kekuatan Otot Lengan Bahu dengan Kemampuan Pukulan Clear

12.

13.

14.

15.

16.

dalam Bulutangkis Siswa Peserta Ekstrakulikuler Di SMP Negeri 1 Sentolo. Universitas Negeri Yogyakarta. Purnamasari, Leny. (2014). Sport Medicine:Adaptasi pada Otot Rangka Setelah Melakukan Latihan Beban (High-Resistance Exercises) dan Olahraga Keatahanan Otot (Endurance Exercises). Universitas Islam Makassar. Setiawan, Anggun. (2014). Pengaruh latihan beban dengan metode set system terhadap kekuatan, daya tahan otot, dan kekuatan members bahtera fitness center Yogyakarta. (Skripsi).Universitas Negeri Yogyakarta. Setyawan, Imam. (2016). Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan dan Power Otot Tungkai dengan Ketepatan SMASH dalam Permainan Bulutangkis Siswa Sekolah Bulutangkis Mataram Raya Sleman. Surahman, H.B., I Nyoman K. & Gede D.T.MS. (2014). Pengaruh Pelatihan Bermain Bulutangkis Overhead Clear Drill Terhadap Kekuatan dan Daya Tahan Otot Lengan. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja, Indonesia. Yusuf, Moh. Andy. (2015). Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi MataTangan Terhadap Pukulan Smash pada Bulutangkis Kategori Remaja Putra. Universitas Negeri Surabaya.

LAMPIRAN Tabel 1. Karakteristik Responden

Karakteristik Responden

Kelompok Responden N %

Umur 18 19 20 Total

5 10 5 20

25 50 25 100

3 17 0 20

15 85 0 100

IMT Underweight (<18,5) Normal (18,5-24,9) Overweight(25,0-29,9) Total Sumber: Data Primer 2018

Tabel 2. Distribusi Kategori Perubahan Kekuatan Otot Lengan pada Dumbbell Exercises

Kategori Sangat Baik Baik Sedang Kurang Sangat Kurang Total

Dumbbell Exercises Pre test Post test N % N % 0 0 0 0 0 0 0 0 4 20 15 75 5 25 11 55 5 25 0 0 20 100 20 100

Sumber: Data Primer 2018

Tabel 3.Pengaruh Dumbbell Exercises Terhadap Perubahan Kekuatan Otot Lengan a. Uji Normalitas Data

Pre Test Post Test

Min 13 18

Median 18,00 23,50

Max 24 32

p 0,297 0,743

Sumber: Data Primer 2018 b. Uji T Berpasangan (Paired Sample T-Test)

Variabel Tingkat Kekuatan Otot Lengan Pre Test Post Test Sumber: Data Primer 2018

N

Mean ± SD

p*

20 20

17,75 ± 3,259 23,80 ± 3,736

0,001

Related Documents

-ince
June 2020 1
Cuadro Ince
July 2020 5
Carta Ince
July 2020 4
Turk Ince Oyma Sanati
April 2020 5
To Ley Del Ince
May 2020 3