31.KESIMPULAN Syndrom distress (ARDS) di tandai dengan kegagalan pernapasan emic hypox gangguan pernapasan pasien medis dan bedah. Agen memblokir neuromuskuler di gunakan dalam proporsi yang besar tapi sangat bervariasi dari pasien dengan ARDS saat ini menunjukan bahwa agen memblokir neuromuskuler yang tepat untuk mengfasilitasi ventilasi mekanis ketika sedasi saja tidak memadai, terima pada pasien dengan gangguan gas-exchange parah. Di pusat empat acak, terkontrol perubahan mantan gas di 56 pasien dengan ARDS, infus dari neuromuscular blocking agent untuk jangka waktu 48 jam di kaitkan dengan peningkatan asi oksingen dan kecendrungan kematian rendah di unit perawatan intensif (ICU) (46%,vs 71% di antara pasien yang tidak menerima agen blocking ; P=0,06). Penggunaan obat penenang , algesicsan dan agen memblokir neuromuskuler pada pasien sakit kritis yang membutuhkan ventilasi yang mekanis untuk kegagalan pernapasan Cisatracurium besylate (formulasi 150-mg,Glaxsomithkline) dan placebo di susun terpisah botol 30 ml identic untuk fusion in intravena, stimulator perifer-syaraf tidak per-mited. The ramsay skala sedasi di gunakan untuk menyesuaikan persyaratan obat penenang. Skala menugasi keadaan sadar skor 1 ( cemas,gelisah). Setelah di tugaskan ramsay skor sedasi adalah 6 dan pengaturan ventalor di sesuaikan (tabel 1), infus intravena cepat 3-ml 15 mg besylate atracurium cis atau placebo diberikan, diikuti dengan infus kontinu dari 37,5 mg per jam untuk 48 jam, rejimen ini di dasarkan pada hasil dua studi dari total 92 pasien senin-itored untuk kelumpuhan Pengobatan dengan neuromuscular blocking cisatracurium agen selama 48 jam di awal perjalanan ARDS parah meningkatkan di sesuaikan 90 hari sur-vival tingkat,meningkatkan jumlah hari bebas ventilator-dan hari di luar ruang ICU dan penurunan.
32.TUJUAN 1. Agent memblokir neuromuskuler untuk peningkatan asi oksigen dan kecendrungan kematian yang lebih rendah di unit perawatan intensif (ICU) (46%,vs 71% di antara pasien yang tidak menerima agen blocking : P=0,06),agent memblokir neuromuscular agar pasien dapat melanjutkan evaluasi yang lebih lanjut. 2. Memberikan obat penenang untuk mengurangi kecemasan dan gelisah pasien terhadap penyakit nya 3. Meningkatkan kelangsungan hidup 90 hari dan peningkatan waktu off ventilator 4. Statistik pada evaluasi cal hari bebas ventilator sebagai langkah keberhasilan dalam uji klinis kasih memperlakukan untuk gangguan pernapasan akut syndrome. 5. Meneliti jumlah kematian pada ARDS
JURNAL Neuromuscular Blokcers in Early Acute Respiratory Distress Syndrom Di S U S U N OLEH : ERNIWATI ENGYANI SAIMAD
2117014
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GIA MAKASSAR TAHUN AJARAN 2018-2019