JURNAL BELAJAR KEANEKARAGAMAN HEWAN (KH) Dosen Pengampu Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd.
Hari, Tanggal
:
Kamis - Jumat, 11 - 12 September 2018
Nama/ NIM
:
Maya Andya Garini/170341615032
Kelas
:
B
Prodi
:
S1 Pendidikan Biologi
Topik
:
Subfilum Hemichordata dan Subfilum Urochordata
Tujuan
:
Mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai klasifikasi Subfilum Hemichordata dan Subfilum Urochordata
I.
Konsep Belajar ENTEROPNEUSTA CHO RDA TA
PTEROBRANCHIA HEMICHORDATA PLANCTOSPHAEROIDEA
REN DAH
GRAPTOLITA
LARVACEA
UROCHORDATA
ASCIDIACEA
THALIACEA
II.
Bukti Belajar Subfilum Hemichordata
Tubuh terdiri atas probosis, kolar/kerah, dan trunkus/badan
Probosis terletak di ujung anterior tubuh yang berbentuk konus dan memiliki ukuran yang bervariasi. Probosis pada hemichordata memiliki rongga yang tersusun atas dinding otot yang tebal
Kolar terletak dibagian posterior tangkai probosis dan sebelah anerior dari trunkus. Yang tersusun atas otot sirkuler dan longitudinal dan berukuran lebih pemdek dari probosis
Trunkus merupakan bagian terpanjang dari tubuh Hemichordata dengan permukaan tubuh yang tidak rata
Memiliki bentuk tubuh menyerupai cacing laut
Tubuh bagian luar tersusun oleh selapis epidermis yang dilapisi oleh epitelium silia yang terdapat sel kelenjar goblet dan sel saraf. Sel kelenjar ini berfungsi untuk membantu memudahkan hewan Hemichordata melakukan kebiasaannya yaitu membenamkan diri di dalam pasir
Memiliki banyak pasangan celah insang
Memiliki notokord yang ditemukan pada bagian anterior tubuh dan disebut ‘bucal diverticulum’. Adanya struktur ini menyebabkan hewan ini diragukan alat usulnya.
Terdapat jaringan saraf yang terletak terbenam pada lapisan epidermis dorsal dan ventral
Sistem otot masih sangat sederhana. Sebagian besar dinding tubuhnya tersusun atas lapisan epidermis yang terdiri dari sel epitelium bersilia, sel retikuler, sel kelenjar, dan sel sensoris. Tidak memiliki dermis, disebelah bawah epidermis terdapat serabut-serabut saraf dan membran basalis.
Memiliki rongga tubuh yang dibagi menjadi 3 bagian yang saling berhubungan yaitu: daerah probosis, daerah kolar, dan daerah trunkus
Memiliki mulut yang selalu terbuka yang kemudian melanjutkan diri menjadi rongga mulut, dan berlanjut menuju faring, pada anterior tubuh dapat dibedakan atas bagian dorsal yang memiliki banyak celah insang dan bagian ventral yang berfungsi sebagai tempat organ pencernaan
Organ respirasi tersusun dari 700 pasangan celah insang yang terbuka secara internal di dalam faring melalui lubang insangdan ke arah luar melalui celah insang. Celah insang terletak di belakang kolar pada sisi dorsal dinding tubuh. Organ-organ respirasi tersusun membentuk aparatus branchial
Memiliki sistem peredaran darah tertutup yang terdiri dari 2 buah pembuluh darah longitudinal yaitu pembuluh darah dorsal dan ventral. Pembuluh darah dorsal mengalirkan darah dari saluran pencernaan dan dinding tubuh . pada ujung belakang dari probosis pembuluh darah dorsal masuk ke dalam ruang nonkontraktil yang disebut sinus sentral atau jantung
Memiliki glomerulus yang dilengkapi pembuluh darah yang berfungsi sebagai alat ekskresi. Substansi yang dikeluarkan berupa asam urea dan urea
Memiliki sistem saraf yang sangat primitif yang tersusun atas serabut-serabut saraf yang terletak di membran basalis dinding tubuh
Organ reseptor pada hewan Hemichordata belum berkembang
Alat reproduksi terpisah, dan berkembang secara langsung atau tidak langsung.
Mayoritas hidup di pantai di daerah panas atau sedang, sebagian kecil hidup di laut dalam
Memiliki kebiasaan dengan membenamkan diri di dalam pasir dengan cara menggali liang dengan menggunakan probosisnya
Dan diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu Enteropneusta, Pterobranchia, Planctosphaeroidea, dan Graptolita Subfilum Urochordata
Merupakan hewan laut, dan dikenal sebagai hewan penyemprot
Soliter atau berkoloni
Hidup menempel/sessil, berenang bebas, pelagik
Mayoritas hidup di laut dan dapat hidup di daerah kutuh sampai ke daerah tropis
Tubuh dilindungi oleh mantel tunicine atau cangkok pada hewan dewasanya
Notokord dijumpai pada fase larva, dan tidak dijumpai pada saat dewasa
Lapisan otot yang tipis terletak dibawah jaringan ikat. Tersusun atas 2 macam otot yaitu otot anuleryang hanya dijumpai pada sifon atrial dan sifon branchial, dan otot longitudinal yang menyusun tubuh mulai dari aparatus branchial dan aparatus atrial, semua ototnya lunak
Sistem kerangka tubuhnya primitif. Bagian luar yang menutupi tubuhnya memiliki tekstur yang kasra, dengan cangkok yang tembus cahaya dan tersusun dari tunisin. Tunisin merupakan sebuah substansi yang serupa dengan selulosa yang terdapat pada tumbuhan
Memiliki 2 spikula yang bersifat kalkareus dan memiliki bentuk tertentu
Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang selanjutnya menuju sifon branchial melalui stomodium yang dilapisi oleh sel epidermis. Kemudian dilanjutkan ke faring. Pada dinding faring dijumpai adanya jajaran stigmata yang tersusun seacara transversal, melalui stigmata ini faring berhubungan dengan ringga atrial, bagian tepi dari stigmata dilengkapi oleh silia yang menimbulkan aliran air agar air dari faring dapat dikeluarkan ke ringga atrial
Terdapat pembuluh darah vaskuler yang terdapat pada cangkok yang berfungsi sebagai organ pernapasan tambahan dan membawa pertukaran udara di permukaan cangkok
Belum memiliki alat ekskresi khusus
Pembuluh saraf dorsal dijumpai pada fase larva, dan setelah dewasa mengalami degenerasi membentuk ganglion sederhana
Pasangan celah insang banyak
Jantung terletak di sebelah ventral, sederhana, berbentuk pembuluh
Tidak memiliki rongga tubuh sempurna, bahkan ruang perikardiumnya tidak berongga
Alat reproduksi jantan dan betinatidak terpisah, sehingga disebut hermaprodit.
Pada hewan dewasa dijumpai adanya otak atau ganglion saraf
Subfilum Urochordata diklasifikasikan menjadi 3 kelas Larvacea, Ascidiacea, dan Thaliacea
III.
Relevansi
Berikut merupakan relevansi saya dalam mengikuti perkuliahan N o
Sebelum Saya belum memahami mengenai perbedaan yang jelas antara
1
hewan yang termasuk ke dalam subfilum Hemichordata dan Urochordata
Sesudah Saya sudah banyak memahami perbedaan spesifik antara hewan yan termasuk ke dalam subfilum Hemichordata dan Urochordata. Saya sudah memahami sistem
Saya belum memahami mengenai system pencernaan, respirasi, 2
saraf, reproduksi, dan ekskresi dari berbagai hewan yang termasuk dalam subfilum Hemichordata dan Urochordata.
pencernaan, respirasi, saraf, reproduksi, dan ekskresi yang dimiliki oleh berbagai hewan yang termasuk dalam subfilum Hemichordata dan Urochordata, bahkan juga mengetahui tentang kelengkapan organ-organ yang dimiliki dalam berbagai system tersebut.
IV.
Identifikasi Masalah Semua masalah yang ditanyakan dalam diskusi kelas, beserta dengan jawabannya.
1. Bagaimanakah sistem respirasi pada hewan yang termasuk ke dalam subfilum Urochordata? Jawab: Air yang memasuki faring mengandung banyak oksigen, karena faring mengandung pembuluh darah, sinus darah,da kaya darah memungkinkan adanya pertukaran karbon dioksida dengan oksigen. Pertukaran gas terjadi di dalam atrium melalui pembuluh vaskulertrabekula. Pembuluh darah vaskuler yeng terdapat pada cangkok berfungsi sebagai organ pernapasan tambahan fan membawa pertukaran udara di permukaan cangkok V.
Elemen yang menarik Pada pertemuan minggu ini, banyak hal menarik yang diberikan oleh
mahasiswa KPL S2 terutaa pada model pembelajarannya. Pada 2 pertemuan dalam minggu ini saya tidak merasa bosan atau mengantuk pada jam matakuliah Keanekaragaman Hewan ini. Justru saya bersemangat karena model pembelajaran yang diberikan menarik dan seru, dan ditengah-tengah jam perkuliahan diberi ice breaking berupa hiburan dari teman-teman. Dengan hal ini, saya bisa dengan mudah mempelajari materi yang dipelajari dan dipresentasikan pada hari itu, karena tidak merasa jenuh dan bosan.
VI.
Refleksi Diri (Umum) dan Pengalaman Belajar Setelah melalui pertemuan pada minggu kemarin, saya mendapat dan
mengetahui banyak ilmu baru yang sebelumnya sudah pernah saya pelajari tetapi tidak sedetail ini. Saya telah memahami klasifikasi dari subfilum Hemichordata dan Urochordata, perbedaan yang terdapat pada masingmasing kelas, ciri khusus dari masing-masing kelas, sekaligus memahami berbagai sistem yang terdapat pada subfilum ini, saya juga telah memahami berbagai hal mengenai tujuh kelas tersebut. Mulai dari klasifikasi, ciri, dan
berbagai sistem yang digunakan oleh kedua subfilum tersebut untuk bertahan hidup.
VII.
Refleksi Diri (khusus) Pada pertemuan minggu keempat ini, saya merasa mendapatkan
semangat baru dan banyak sekali ilmu baru dengan metode pembelajaran yang diberikan oleh mahasiswa KPL S2 untuk matakuliah Keanekaragaman Hewan ini. Saya bisa lebih mudah memahami berbagai perbedaan yang terdapat dalam subfilum Hemichordata ini. Meskipun jam pulang sama seperti pertemuan sebelumnya, akan tetapi pada pertemuan minggu ini saya tidak merasakan bosan, capek, bahkan mengantuk. Tidak seperti pertemuan sebelumnya. Semoga model pembelajaran yang dilakukan kedepannya tetap seperti ini dengan pendamping yang ceria, ramah, dan friendly pada mahasiswanya supaya mood mahasiswa juga tidak terpengaruh dengan raut wajah atau ekspresi asisten dosennya.
DAFTAR RUJUKAN Indriwati, Sri E. 2016. Keanekaragaman Hewan. Malang: UM. Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A. Urry, M.L.Cain, S.A. Waserman, P.V. Minorsky &R.B. Jackson (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: PT. Erlangga.