JUDUL MAKALAH ANALISA PERENCANAAN KEBIJAKAN PERAWATAN UNTUK MENGURANGI DOWNTIME DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (Studi Kasus Di PT. X)
Oleh : Fadli Afdi Effendi
PENDAHULUAN PT. X : Produsen minuman isotonik Keseluruhan proses produksinya menggunakan mesin Menerapkan preventive maintenance dan Corrective Maintenance Downtime corrective maintenance cukup sering dilakukan Proses produksi PT. X belum optimal
Overall Equipment Effectiveness Pengukuran kinerja mesin Reliability Centered maintenance II Perencanaan kebijakan perawatan yang optimal Kebijakan perawatan dengan menentukan interval perawatan yang lebih efektif guna mencegah dan mengurangi terjadinya downtime
METODE MAINTENANCE Maintenance merupakan upaya yang dilakukan untuk menjamin suatu sistem atau komponennya untuk melakukan fungsinya sesuai dengan yang diharapkan penggunanya.
JENIS MAINTENANCE Planned Maintenance Preventive Maintenance Unplanned Maintenance Corrective Maintenance
METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS Merupakan metode yang digunakan sebagai alat ukur kinerja mesin apakah bekerja dengan normal atau tidak. 1. Availability Rate
2. Performance Rate 3. Quality Rate
OEE = Availability X Performace X Quality Nilai OEE ideal sebesar 85%
METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II
Merupakan metode yang digunakan untuk menentukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menjamin setiap komponen atau sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi yang diinginkan oleh penggunanya (Moubray, 1997) Konsep dasar dari Reliability Centered Maintenance adalah untuk mempertahankan keandalan dari fungsi peralatan dengan mengintegrasikan beberapa aktivitas pemeliharaan guna menambah kemungkinan bahwa suatu peralatan atau komponen akan berfungsi sesuai dengan desain life cycle-nya sehingga dapat meminimalkan biaya pemeliharaan (maintenance cost).
METODE 7 PROSES DAN TUJUAN DALAM RCM II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Apa fungsi dan kinerja standar kerja aset tersebut? (function and performance standards) ? Bagaimana kegagalan dari aset dalam menjalankan fungsinya (functional failure) ? Apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan fungsi tersebut (failure modes) ? Apa akibatnya pada saat terjadi kerusakan (failure effects) ? Apa konsekuensi dari terjadinya kegagalan tersebut (failure consequences) ? Apa yang dapat dilakukan untuk memprediksi dan mencegah kegagalan tersebut (proactive task and task interval) ? Apa yang harus dilakukan apabila tindakan prediksi dan pencegahan yang sesuai tidak bisa ditemukan (default action) ?
METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
Merupakan analisa kualitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi kegagalan dan penyebabnya serta dampak yang terjadi pada sistem RCM II INFORMATION WORKSHEET
Function
SYSTEM :
Facilitator :
SUB-SYSTEM :
Auditor :
Functional Failure (loss of function)
Failure Mode (cause of failure)
Failure Effect (what happen when it failure)
METODE RCM II WORKSHEET
RCM II INFORMATION WORKSHEET
Sub System :
Facilitator :
System :
Auditor :
H1 H2 H3 Information Reference
Consequence Evaluation
S1 S2 S3
Default Action
O1 O2 O3 F
FF FM
H
S E O N1 N2 N3 H4 H5 S4
Can Proposed Initial be Task Interval done by
METODE KEANDALAN Merupakan Probabilitas suatu sistem dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana mestinya untuk interval waktu dan kondisi tertentu (E.E Lewis, 1994)
MODEL DISTRIBUSI KEANDALAN Distribusi lognormal Berguna untuk menggambarkan distribusi kerusakan untuk situasi yang bervariasi. Fungsi densitas probabilitasnya (PDF)
Laju kegagalan
Fungsi kumulatif (CDF)
MTTF
Fungsi keandalan
METODE MODEL MATEMATIS PERAWATAN
Digunakan dalam kalkulasi usia pakai suatu peralatan dan penentuan waktu optimal perawatannya
Dimana: Co = Biaya konsekuensi operasional (Rp/Jam) Cr = Biaya perbaikan (Rp) Cf = Biaya pemulihan komponen (Rp) Cw = Biaya tenaga kerja (corrective maintenance) (Rp/Jam) Cm = Biaya yang dikeluarkan untuk perawatan persiklus (Rp) TM = Interval waktu perawatan efektif (preventive maintenance) / jam TC = Biaya total
OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS
Bulan
Downtime (min)
Loadi ng time (min)
02/14
1356
40320
38964
9526666
0.001667
6743
96.64%
40.76%
03/14
1016
44640
43624
8663588
0.001667
10100
97.72%
33.11%
04/14
1166
44640
43474
10769722
0.001667
6726
97.39%
41.30%
05/14
1028
44640
43612
8663588
0.001667
10100
97.70%
33.12%
06/14
1386
44640
43254
12248217
0.001667
25488
96.90%
47.20%
07/14
2367
44640
42273
12411851
0.001667
35479
94.70%
48.95%
08/14
1340
44640
43300
13456296
0.001667
19597
97.00%
51.81%
09/14
1079
43200
42121
11422221
0.001667
11718
97.50%
45.21%
10/14
1159
44640
43481
9737252
0.001667
8440
97.40%
37.33%
11/14
1554
44640
43086
14124528
0.001667
17836
96.52%
54.65%
12/14
1117
44640
43523
9699400
0.001667
3289
97.50%
37.15%
01/15
179
44640
44461
16167505
0.001667
7304
99.60%
60.62%
99.97% 36.21% 99.95% 60.35%
02/15
498
44640
44142
9666545
0.001667
11950
98.88%
36.51%
99.88% 36.05%
Processe Ideal Cycle Defect Operation Availability Performance Quality d Amount Time Amount time (min) (%) (%) (%) (botol) (min/botol) (botol)
OEE (%)
99.93% 39.36% 99.88% 32.31% 99.94% 40.19% 99.88% 32.31%
99.79% 45.64% 99.71% 46.22% 99.85% 50.18% 99.90% 44.03% 99.91% 36.33% 99.87% 52.68%
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS RCM II INFORMATION WORKSHEET No Komponen 1 Preform Infeed
Function Mensuplai preform ke mesin blow 1 molding setelah dari mesin preform transfer
2
Preform Conditioning Oven
1
3
Preform and bottle transfer turntable
1
4 Blow wheel
Memanaskan preform sebelum memasuki blow wheel
SYSTEM: Blow Molding Machine SUB-SYSTEM: PT. X Functional Failure A Tidak mampu mensuplai preform
A
Tidak mampu memanaskan preform secara sempurna
Mentransfer preform dari oven menuju Tidak mampu mentransfer preform masuk A blow wheel ke blow wheel Mentransfer botol dari oven menuju item Tidak mampu mentransfer botol masuk ke 2 A outfeed item outfeed
1
Mencetak preform menjadi botol dengan A Tidak mampu mencetak preform cara meniupkan angin kedalam preform
B Locking pin untuk preform tidak berfungsi
5 Item outfeed 6
Predis and oven air extractor
7
Blowing machine aeraulic system
Rangkaian wheel menuju mesin filling disertai sensor produk yang cacat Membersihkan preform dari kotoran dan 1 bakteri dengan menggunakan H2O2 1
A Transfer botol menuju mesin filling A H2O2 tidak keluar
1
Mengatur tekanan udara yang masuk ke blow wheel
A Tekanan udara yang masuk tidak stabil
2
Filter udara agar bebas kontaminasi dari udara luar
A Udara bercampur dengan udara luar
Facilitator: Auditor: Failure Effect
Failure Mode Preform tersumbat saat Mesin berhenti 1 masuk ke mesin blow karena sumbatan molding 1
Pengaturan suhu oven Mesin berhenti tidak tepat karena sumbatan
Preform tersumbat di transfer turntable Botol tersumbat di 1 transfer turntable
Mesin berhenti karena sumbatan Mesin berhenti karena sumbatan Sensor limiter Rotator pada blow tersentuh dan 1 wheel tidak berputar menyebabkan mesin berhenti mendadak Sensor menyala dan 1 Preform tidak terkunci mesin berhenti mendadak Rotator pada item Mesin berhenti 1 outfeed tidak berputar mendadak Evaporator H2O2 Proses sterilisasi tidak 1 tersumbat terjadi Hasil preform pada 1 Kesalahan penyetelan blow wheel tidak sempurna Udara yang masuk 1 Filter udara bocor terkontaminasi 1
RCM II DECISION WORKSHEET Facilitator: RCM II Decision Worksheet
F
FF FM
System: Blow Molding Sub System: PT. X H1 H2 H3 Consequence Default S1 S2 S3 Evaluation Action O1 O2 O3 H S E O N1 N2 N3 H4 H5 S4
1 Preform Infeed
1
A
1
N
N
N
Y
Y
Scheduled on condition task. Melakukan pemeriksaan Operator 4,18 jam setting kecepatan wheel infeed / Teknisi
Preform 2 Conditioning Oven
1
A
1
N
N
N
Y
Y
Scheduled on condition task. Pemeriksaan terhadap Operator 1,24 jam setting suhu oven / Teknisi
1
A
1
N
N
N
Y
Y
Scheduled on condition task. Pemeriksaan terhadap Operator 5,77 jam setting torsi wheel preform turntable / Teknisi
2
A
1
N
N
N
Y
Y
Scheduled on condition task. Pemeriksaan terhadap Operator 5,77 jam setting torsi wheel bottle turntable / Teknisi
1
A
1
N
N
N
Y
Y
1
B
1
N
N
N
Y
Y
1
A
1
N
N
N
Y
Y
1
A
1
N
N
N
Y
Y
Scheduled on condition task. Pemeriksaan setting Operator 1,11 jam evaporator / Teknisi
1
A
1
N
N
N
Y
Y
Scheduled on condition task. Pemeriksaan settingan Operator 1,83 jam tekanan udara masuk / Teknisi
2
A
1
N
N
N
Y
Y
Scheduled on condition task. Pemeriksaan terhadap Operator 1,83 jam kondisi filter udara / Teknisi
No
Komponen
Preform and 3 bottle transfer turntable
Information Reference
4 Blow wheel
5 Item outfeed 6
7
Predis and oven air extractor
Blowing machine aeraulic system
Auditor:
Proposed Task
Initial Interval
Can be done by
Scheduled on condition task. Pemeriksaan rotator blow Operator 1,76 jam wheel / Teknisi Scheduled on condition task. Pemeriksaan locking pin Operator 1,76 jam blow wheel / Teknisi Scheduled on condition task. Pemeriksaan rotator item Operator 1,42 jam outfeed / Teknisi
Uji Distribusi Waktu Antar Kerusakan dan Perbaikan Parameter
Distribusi
α (Shape)
β (Scale)
Preform Infeed
Lognormal
-
-
5.24142
Preform Conditioning Oven
Lognormal
-
-
Preform and bottle transfer turntable
Lognormal
-
Blow wheel
Lognormal
Item outfeed
Komponen
median (Scale)
MTTF
1.58408
188.939
662.541
4.99037
1.37217
146.991
376.831
-
4.73128
1.14416
113.441
218.293
-
-
4.67862
1.07512
107.622
191.821
Lognormal
-
-
4.75986
1.15736
116.729
228.057
Predis and oven air extractor
Lognormal
-
-
4.42552
1.09433
83.5563
152.064
Blowing machine aeraulic system
Lognormal
-
-
5.25513
1.13568
191.546
365.04
μ
(Loc)
σ
(Shape)
Parameter Komponen
Distribusi
α (Shape)
β (Scale)
Weibull
1.14472
0.383423
-
-
-
0.365397
Preform Conditioning Oven
Lognormal
-
-
-0.892774
1.08177
0.409518
0.735168
Preform and bottle transfer turntable
Lognormal
-
-
-0.861519
1.00169
0.42252
0.697799
Blow wheel Item outfeed
Lognormal Lognormal
-
-
-0.808244 -1.09918
1.25965 0.969935
0.44564 0.333143
0.985228 0.533233
Predis and oven air extractor
Lognormal
-
-
-0.7215086
1.15806
0.485981
0.950247
Blowing machine aeraulic system
Lognormal
-
-
-0.666587
1.18901
0.513458
1.04111
Preform Infeed
μ
(Loc)
σ
(Shape)
median (Scale)
MTTR
MODEL MATEMATIS PERAWATAN Perhitungan Initial interval dan Biaya Perawatan Optimal Komponen Preform Infeed Preform Conditioning Oven Preform and bottle transfer turntable Blow wheel Item outfeed Predis and oven air extractor Blowing machine aeraulic system
18.382,23
Cf (Rp) 0
13.163.694,88
TM (Jam) 4.18
36.000.000
14.000
0
26.484.966.32
1.24
23.063,226
25.733,33
36.000.000
120.038,9
0
25.138.720,69
5.77
29.729,769
25.733,33 25.733,33
36.000.000 36.000.000
32.095,15 18.382,23
0 0
35.493.561,2 19.210.109,86
1.76 1.42
21.024,776 15.259,982
25.733,33
36.000.000
28.496,55
0
34.233.345,02
1.11
29.868,811
25.733,33
36.000.000
25.888,89
0
37.506.751,23
1.83
15.036,533
Cw (Rp)
Co (Rp)
Cm (Rp)
25.733,33
36.000.000
25.733,33
Cr (Rp)
TCM (Rp) 14.984,598
Perbandingan Total Biaya Perawatan Optimal dan Aktual Komponen Preform Infeed Preform Conditioning Oven Preform and bottle transfer turntable Blow wheel Item outfeed Predis and oven air extractor Blowing machine aeraulic system
TM 4.18 1.24 5.77 1.76 1.42 1.11 1.83
TA 1 1 1 1 1 1 1
TCM 11,919.41 41,760.55 165,044.92 260,369.40 95,174.03 298,221.90 118,327.54
TCA 21,644.37 42,126.01 232,074.87 264,161.47 96,196.61 298,376.01 121,868.18
TCA - TCM 9,724.96 365.46 67,029.95 3,792.06 1,022.58 154.12 3,540.64
Penurunan Biaya 44.93% 0.87% 28.88% 1.44% 1.06% 0.05% 2.91%
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan: 1. Analisa Overall Equipment Effectiveness masih dibawah standar OEE optimal, dengan nilai OEE tertinggi pada bulan Januari 2015 sebesar 60,35% dan terendah pada bulan Maret 2014 dan Mei 2014 sebesar 32,31%. 2. Analisa FMEA menunjukkan bahwa apabila terjadi kegagalan dalam proses kerja mesin blow molding, mesin dapat berhenti mendadak, hal ini berdampak kerugian operasional. 3. Kebijakan perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan yang terjadi adalah dengan menggunakan proactive maintenance, dengan kegiatan scheduled on condition task. 4. Terjadi penurunan biaya perawatan untuk komponen mesin blow molding. Dengan penurunan terbesar pada komponen preform infeed sebesar 44,93%, diikuti preform and bottle transfer turntable sebesar 28,88%, blowing machine aeraulic system sebesar 2,91%, blow wheel sebesar 1,44%, item outfeed sebesar 1,06%, preform conditioning oven sebesar 0,87%, dan predis and oven air extractor sebesar 0,05%. Saran: 1. Diperlukan pengaturan jadwal perawatan yang disesuaikan dengan interval perawatan optimal guna meminimalkan biaya perawatan. 2. Diperlukan peningkatan performa mesin agar dapat memperkecil kerugian yang disebabkan oleh downtime. 3. Diperlukan pencatatan secara berkala pada setiap kegiatan perawatan yang dilakukan agar dapat mengantisipasi potensi terjadinya kegagalan.