Laporan Kasus dalam Ilmu Kedokteran
Hindawi Publishing Corporation Case Reports in Medicine Volume 2012, Article ID 120382, 3 pages doi:10.1155/2012/120382
Laporan Kasus Sebuah Laporan Kasus : Tuberkulosis Tonsil Primer
Pooja Prasad and Minakshi Bhardwaj Departemen Patologi, PGIMER dan Rumah Sakit Dr. Ram Manohar Lohia , 110001 New Delhi, India Korespondensi harus ditujukan kepada Pooja Prasad, poojaprasad1 02 @ rediffmail.com Diterima 19 Oktober 2011; Revisi 24 Desember 2011; Diterima 29 Desember 2011 Editor Akademik: Peter S. Roland Copyright © 2012 P. Prasad dan M. Bhardwaj. Ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons, yang memungkinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media apa pun, asalkan karya aslinya dikutip dengan benar.
Tuberkulosis adalah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia. Tuberkulosis tonsil yang terisolasi tanpa adanya TB paru aktif adalah masalah klinis yang sangat jarang. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun mengalami episode infeksi berulang saluran pernapasan atas, dengan 2-3 kali kejadian perbulan selama 6 tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik umum, tonsil bilateral menunjukkan pembesaran dan adanya kongesti grade III. Dinding faringeal posterior terlihat jelas. Pemeriksaan dada masih dalam batas normal. Pemeriksaan histopatologi tonsil bilateral menunjukkan granuloma sel epiteloid kaseosa dan non kaseosa dengan sel raksasa langehans. Pewarnaan Ziehl-Neelsen untuk basil tahan asam adalah positif. Gambaran yang jelas dengan diagnosis tuberkulosis tonsil. Tuberkulosis rongga mulut jarang terjadi dan lesi dapat bersifat primer atau sekunder. Deteksi dan intervensi dini sangat penting untuk penyembuhan. Tuberkulosis primer pada tonsil yang terisolasi dari tanpa adanya TB paru adalah suatu yang langka namun ada, sehingga mendorong kami untuk melaporkan kasus ini.
1.
adalah suatu kejadian klinis yang langka namun
Pendahuluan Tuberkulosis
adalah
salah
satu
ada [1,2]. Kami melaporkan kasus tuberkulosis
penyebab utama kesakitan dan kematian.
primer tonsil, pada anak yang tampak sehat,
Tuberculosis primer pada rongga mulut dan
mirip tonsilitis nonspesifik kronis.
orofaring cukup jarang. Tuberkulosis pada tonsil yang terpisah tanpa adanya TB paru aktif
Laporan Kasus dalam Ilmu Kedokteran
2.
Laporan Kasus Seorang anak laki-laki usia 10 tahun
mengalami episode infeksi saluran pernapasan atas berulang, dengan 2-3 kali kejadian perbulan selama 6 tahun terakhir. Pasien batuk dan meriang berhubungan dengan demam dan
Foto radiologi dada dalam batas normal. Pasien ini dengan HIV seronegatif. Aspirasi jarum halus pada kelenjar getah bening menunjukkan hiperplasia reaktif dengan basil tahan asam negatif. Anak
tersebut
diagnosis
menjalani klinis
tonsilektomi,
disertai kesulitan dalam menelan. Adanya
untuk
tonsilitis
kronis.
riwayat dengkur, pernapasan melalui mulut, dan
Pemeriksaan histopatologi dari tonsil bilateral
posisi tidur terngkurap. Riwayat penyakit
menunjukkan granuloma sel epitel kaseosa dan
dahulu dan keluarga tidak signifikan. Pada anak
non kaseosa dengan sel raksasa langhans
ini, sudah menjalani pengobatan antibiotik
(Gambar 1,2 dan 3). Ziehl-Neelsen Untuk basil
untuk episode sebelumnya, tetapi tidak ada
tahan asam positif (Gambar 4). Gambaran yang
respon. Riwayat dari keluarga tidak signifikan.
jelas dengan diagnosis tuberkulosis pada tonsil.
Pemeriksaan fisik umum, anak ini dalam
Pasien sudah di obati dengan regimen
kondisi sehat dengan limfadenopati servikal
2HRZE/4HR Isoniazid (300 mg), Rifampicin
grade III-b bilateral. Pada pemeriksaan oral,
(450
tonsil bilateral menunjukkan pembesaran dan
Pyrazinamide (150 mg) diminum selang-seling
adanya kongesti grade III. Faringeal posterior
setiap tiga kali dalam seminggu selama dua
terlihat jelas. Pemeriksaan dada masih dalam
bulan, di ikuti dengan Rimfapicin (450 mg) dan
batas normal.
Isoniazid (300 mg) untuk pengobatan setiap tiga
Pemeriksaan rutin menunjukkan Hb-13g%, TLC-5800/mm3, dan ESR-6mm. Tes fungsi ginjal dan hati dalam batas normal. Tes mantoux positif dengan indurasi 18 x 20 mm.
mg),
Etambutol
(800
mg),
dan
kali dalam minggu berikut selama empat bulan. Pasien ini telah menunjukkan pemulihan dan menjadi tanpa gejala dalam dua bulan. Anak tersebut saat ini dalam follow up dalam menyelesaikan regimen yang telah di tentukan.
Laporan Kasus dalam Ilmu Kedokteran
Gambar 1. Gambaran tonsilar (H&E 4x)
Gambar 2. Granuloma sel epiteloid non kaseosa (H&E 100x)
Gambar 3. Granuloma sel epiteloid non kaseosa (H&E 400x)
3.
merupakan lokalisasi yang jarang dengan
Diskusi Tuberkulosis ekstrapulmo menggambarkan
kira-kira 25% kasus dari keseluruhan morbiditas tuberkuloasis
[3].
Di
antara
tuberkuosis
ekstrapulmo (EPTB), yang paling umum adalah tubekulosis kelenjar getah bening sedangkan bentuk yang lain adalah tuberkulosis pleura, tuberkulosis tuberkulosis genitourinaria,
Gambar 4. Basil tahan asam (minyak emersi ZN)
tulang,
tuberkulosis
abdomen, dan
kejadian kurang dari 5% [4]. Tuberkulosis tonsil dapat timbul akibat infeksi melalui kontak dengan bahan yang mengandung basil tuberkel. Tuberkulosis tonsil biasanya muncul dengan keluhan
sakit
pada
tenggorokan
dan
limfadenopati servikal.
SSP,
Miller [5] pada tahun 1963 menyimpulkan
tuberkulosis
bahwa dengan munculnya susu pasteurisasi,
tuberkulosis
milier,
tuberkulosis pericarditis juga dapat terlihat. Tuberkulosis pada rongga mulut jarang dijumpai dan lesi biasanya bersifat primer dan sekunder. Lidah dan palatum merupakan lokasi tempat umum sedangkan tuberkulosis tonsilar
insiden tuberkulosis mengalami penurunan yang cukup jauh. Tonsil terdiri dari jaringan limfoid dan terletak pada lokasi yang sering dibasahi oleh banyak dahak yang terinfeksi. Infeksi tuberkulosis tonsil masih jarang terjadi karena sifat
antiseptik
dan
pembersihan
saliva,
Laporan Kasus dalam Ilmu Kedokteran
perlawanan yang melekat pada tonsil terhadap
berbahaya dan dapat mengancam jiwa. Jumlah
infeksi tuberkulosis, adanya saprofit dalam
kasus baru meningkat
rongga mulut yang membuat kolonisasi sulit
maupun berkembang. Deteksi dan pencegahan
dan lapisan epitel skuamos berlapis stratifikasi
dini
tebal yang menutupi hampir semua tonsil [6].
tuberkulosis tonsil primer. Tuberkulosis primer
Walaupun tuberkulosis tonsil sekarang menjadi
hal
yang
tidak
biasa,
tonsilar
granulomata umumnya terlihat pada pasien dengan reaksi daya tahan tubuh yang buruk karena pencandu alkohol, infeksi HIV, dan sebagainya.
Faktor
predisposisi
untuk
tuberkulosis primer oral meliputi kebersihan gigi yang buruk, pencabutan gigi, peridontitis, dan leukoplakia. Telah didalilkan bahwa infeksi semacam itu diperoleh akibat terhirup, dengan menyimpan
penyakit
di
cincin
weldeyer.
Diagnosis banding pada tuberkulosis mulut dan faring meliputi ulkus traumatis, ulkus aphthous, gangguan hematologi, dan aktinomikosis, sifilis, granuloma, penyakit Wegner, serta keganasan [7]. Diagnosis tuberkulosis tonsil di dasarkan pada temuan histopatologis dan identifikasi basil tuberkel. Pengobatan dalam bentuk terapi antituberkulosis.
4.
Kesimpulan Tuberkulosis tonsil mungkin dicurigai jika
tonsil membesar secara tidak merata di kedua sisi dan berhubungan dengan limfadenopati servikal. Pasien mencari pengobatan medis karena sakit tenggorokan dan kesulitan dalam menelan.
Tuberkulosis
adalah
penyakit
sangat
penting
baik di negara maju
untuk
penyembuhan
pada tonsil terpisah tanpa adanya TB paru adalah sesuatu yang langka namun sungguh ada, sehingga mendorong kami untuk melaporkan kasus ini.
Laporan Kasus dalam Ilmu Kedokteran
Referensi: 1) W. N. Weidman and H. B. Campbell, “Laryngeal tuberculosis,” American Review of Tuberculosis, vol. 40, pp. 85–98, 1939. 2) S. Kant, S. K. Verma, and Sanjay, “Isolated tonsil tuberculosis,” Lung India, vol. 25, pp. 163–164, 2008. 3) L.S.Farer,A.M.Lowell,andM.P.Meader,“Ex trapulmonary
tuberculosis
in
USA,”
American Journal of Epidemiology, vol. 109, pp. 205–217, 1992. 4) H. F. Wilkinson, “A study of ten thousand pairs of tonsils, with special reference to the presence of cartilage, bone, tuberculosis and bodies suggestive of actinomycosis,” Archives of Otolaryngology, vol. 10, no. 2, pp. 127–151, 1929. 5) F. J. Miller, W. Seal, and M. D. Taylor, Tuberculosis in Children, J&A Churchill Ltd, 1963. 6) U. Jana and S. Mukherjee, “Tuberculosis of tonsil—a rare site involvement,” Indian Journal of Otolaryngology and Head and Neck Surgery, vol. 55, no. 2, pp. 119–120, 2003. 7) K. B. Gupta, S. Tandon, S. T. Jaswal, and S. Singh, “Tuberculosis of the tonsil with unusual presentation,” Indian Journal of Tuberculosis, vol. 48, pp. 223–224, 2001.