Jiwa Lansia

  • Uploaded by: norman mahendra
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jiwa Lansia as PDF for free.

More details

  • Words: 788
  • Pages: 26
OLEH Ns Shanti Rosmaharani, S.Kep

Definisi Lansia 

Merupakan proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapt bertahan terhadap jejas dan memperbaiki kerusakan yg diderita (Darmojo&Martono,2006)

PERUBAHAN KHUSUS PADA USIA LANJUT • • • • • • • • •

PARANOID GANGGUAN TINGKAH LAKU WANDERING SUN DOWNING DEPRESI DEMENSIA POST POWER GANGGUAN TIDUR dll

 

 

PARANOID Curiga pada orang lain Merasa digunjingkan orang lain Pembantu dianggap mencuri Tindakan perawat:   

Jangan mendebat Jangan mengiyakan Berikan aktivitas sesuai kemampuan

GANGGUAN TINGKAH LAKU

• • • • • • • •

Kehilangan harga diri Kehilangan peran Merasa tidak berguna/berdaya Sepi Kurang percaya diri Sifat buruk meningkat Pelupa dll

WANDERING Keluar, tidak dapat pulang  Hilang, berkelana, menggelandang  Cemas  Tindakan: 

   

Obat Beri tanda pengenal Tingkatkan aktivitas harian Pagar dikunci ganda saat ditinggal pendamping

SUN DOWNING • • • •

Cemas saat menjelang malam Mengeluh terus, gelisah, agitasi Teriak-teriak (kalau dipanti menulari yang lain) Tindakan: – Obat – Penerangan yang cukup – Beri aktivitas menjelang maghrib

DEPRESI 

  

Lansia muda: laki-laki > perempuan, setelah itu sebaliknya Keluhan gejala fisik menonjol Merasa lebih pusing, nyeri, dll Suicide terutama lansia yang sendiri

POST POWER SYNDROME 

Sekumpulan gejala yang timbul setelah dia tidak punya: kekuasaan, kedudukan, penghasilan, pekerjaan, dll

POST POWER SYNDROME •

Faktor yang mempengaruhi: • • • • •

Kepribadian yang tidak matang Lingkungan tidak mendukung Kedudukan sebelumnya Proses kehilangan terlalu cepat/tidak siap Alternatif tindakan: – – –

Buat lingkungan yang kondusif, keluarga/anak tetap menghargai Usahakan kebiasaan-kebiasaan di rumah relatif tetap, temani saat makan Usahakan tetap ada kedudukan di masyarakat

GANGGUAN TIDUR  Gangguan

tidur menyerang 50% orang yang berusia >65 tahun yang tinggal di rumah dan 66% orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang

 Perubahan

mencakup kelatenan tidur, terbangun pada dini hari, peningkatan jumlah tidur siang

 Gangguan

tidur yang biasa pada lansia: insomnia, hipersomnia

GANGGUAN TIDUR INSOMNIA  Lansia rentan terhadap insomnia karena adanya perubahan pola tidur, biasanya menyerang tahap NREM 

Keluhan insomnia mencakup ketidakmampuan untuk tertidur, sering terbangun, ketidakmampuan untuk kembali tidur dan terbangun pada malam hari

GANGGUAN TIDUR Hipersomnia  penyebab

hipersomnia pada lansia dapat berhubungan dengan ketidakaktifan, gaya hidup yang membosankan, depresi.

 keluhan

yang sering dikeluhkan keletihan, kelemahan, dan kesulitan mengingat atau belajar.

GANGGUAN TIDUR Intervensi keperawatan 

Mempertahankan keseimbangan yang tepat antara istirahat, tidur dan aktivitas



Mengendalikan faktor-faktor lingkungan agar bisa tertidur dengan cara yang memungkinkan tidur nyenyak yang adekuat (volume radio/televisi yang lebih rendah untuk mengurangi tingkat kebisingan)



Mengurangi stres atau ketegangan gaya hidup sehari-hari sampai tingkat yang memungkinkan untuk mendapatkan istirahat yang adekuat

intervensi  Mempertahankan tingkat kenyamanan di rumah dan

kamar tidur untuk memastikan tidur yang adekuat dan berkualitas baik  Memastikan penggunaan obat-obatan yang dapat mempengaruhi pola tidur  Menjaga agar stimulus lingkungan minimal  Malakukan tindakan-tindakan kewaspadaan di area tidur  Jika pola tidur biasa mengalami gangguan, coba tetap untuk tenang dan baca buku di ruangan lain sampai terjadi rasa kantuk  Keluarga/orang dekat lain harus mendukung dalam membentuk dan mempertahankan pola tidur dan istirahat yang sehat.

DEMENSIA Suatu syndrome gejala gangguan fungsi luhur kortikal yang multiple seperti daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa dan daya nilai akibat gangguan fungsi otak

Etiologi Primer : gangguan organik pada otak 2. Sekunder : karena ekstra serebral 1.

Proses klinis dimensia : 1. Ringan : pelupa merupakan tanda awal demensia 2. Sedang : kebingungan muncul bersamaan dengan kehilangan memori yg progresif 3. Berat : perubahan kepribadian dan emosional terjadi

Tanda dan gejala Waham paranoid Halusinasi Gangguan aktivitas Perilaku agresif Gangguan afek

Pemeriksaan Pemeriksaan status psikiatrikum Demensia rating scales : MMSE MMSE tidak dipakai menentukan diagnosa tapi

memungkinkan adanya gangguan kognitif Umumnya skor yg dipakai ≤23 jawaban benar = gangguan kognitif Laborat, darah, CT scan

Penatalaksanaan Behavioral management Intervensi keluarga Psikofarmaka   

Terapi tingkah laku Kegiatan Environmental aids

INTERVENSI Meningkatkan keamanan klien dan melindungi dari

cidera Meningkatkan tidur yg cukup Menata lingkungan dan kegiatan rutin Memberikan dukungan emosional Meningkatkan interaksi dan keterlibatan

DELIRIUM Adalah sindroma otak organik karena fungsi

atau metabolisme otak secara umum atau karena keracunan yang menghambat metabolisme otak Kemampuan lansia untuk memproses stimulus yang datang dengan cara yang bermakna sudah hilang Kemampuan untuk berfikir, mengikuti perintah, berespon terhadap stimulus, dan berkonsentrasi mengalami perubahan.

DELIRIUM TANDA DAN GEJALA  Insomnia  Hipersensitivitas

terhadap cahaya dan suara

 Mengantuk  Ansietas  Mimpi

buruk  Keluhan sulit mengingat  Keletihan yang berlebihan  Rentang perhatian yang pendek

INTERVENSI KEPERAWATAN  Meningkatkan

keamanan klien Mengatasi kebingungan klien Mengendalikan lingkungan untuk mengurangi kelebihan sensori Meningkatkan tidur dan nutrisi yang tepat

Diagnosa keperawatan

?

Cekap semanten …. Matur nuwun

Related Documents

Jiwa Lansia
June 2020 20
Jiwa
October 2019 51
Lansia Terintegrasi.docx
October 2019 24
Jiwa Insan
April 2020 34
Jiwa Sp.docx
December 2019 39
Kemelut Jiwa
May 2020 26

More Documents from "Mozais Mozalina"

Leaflet Kb Suntik
June 2020 25
Sap Kontrasepsi
July 2020 18
Askep Hiperaktif
July 2020 17
Askep Demensia
July 2020 18
Leallet Senam Hamil
June 2020 22
Leaflet Kontrasepsi
July 2020 14