Jeruk Sunkis Laporan2.docx

  • Uploaded by: Rosa Dinda
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jeruk Sunkis Laporan2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,624
  • Pages: 11
1. Jeruk Sunkist a. Klasifikasi ilmiah Menurut Pracaya (2003), taksonomi jeruk manis adalah sebagai berikut: Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Sub-divisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Rutales

Family

: Rutaceae

Genus

: Citrus

Spesies

: Citrus sinensis (L.) Osbeck

b. Karakteristik pangan Jeruk manis, disebut juga jeruk peras, mempunyai nama ilmiah Citrus sinensis (L.) Osbeck. Buah jeruk manis berukuran besar, tangkainya kuat. Bentuknya bulat, bulat rata (papak) dengan bagian dasar bulat, ujungnya bulat, bergaris tengah 4-12 cm. Buah yang masak berwarna oranye, kuning, atau hijau kekuningan, berbau sedikit harum, agak halus, kusam dan sedikit mengkilat. Kulit buah tebalnya 0,3-0,5 cm, dari tepi berwarna kuning atau oranye tua dan makin kedalam berwarna putih kekuningan sampai putih, berdaging, dan kuat melekat pada dinding buah (Pracaya, 2003). Jeruk manis termasuk kelas dikotiledon (berkeping dua), mempunyai ciri-ciri: dapat hidup bertahun-tahun, perakarannya dalam, mempunyai akar tunggang dan akar serabut, dapat dikembangbiakkan secara vegetatif (cangkok) maupun generatif (dengan biji), mahkota daun bulat dan kerimbunan sedang (Pracaya, 2003). Menurut Pracaya (2009) Karakteristik jeruk Sunkist yaitu: 1. Bentuk jeruk bulat atau sedikit datar pada kedua ujungnya 2. Tampilan kulit buah agak tebal, permukaan berpori-pori 3. Rasa jeruk sedikit asam tapi segar 4. Daging buah berwarna oranye berair 5. Cara mengkonsumsi makan daging buahnya dan dapat diminum sari buahnya Sumber : (I.Pracaya, 2009)

c. Keunggulan pangan Jeruk sunkist mengandung berbagai macam manfaat bagi tubuh, diantaranya : 1. Mengandung vitamin C yang berfungsi untuk mengatasi sariawan. Selain itu kandungan vitamin C nya yang tinggi bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun sehingga apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup setiap hari maka tidak akan mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, kuman, dan sebagainya. Ini merupakan salah satu cara yang sangat bagus untuk menjaga daya tahan tubuh secara alami dan terbebas dari zat berbahaya. (Ayiarganugraha, 2012). 2. Mengandung anti-oksidan yang berfungsi untuk menghambat kerusakan sel akibat penyakit kanker . Zat antioksidan ini contohnya adalah flavonoid. 3. Merupakan sumber enzim pektin yang berfungsi menurunkan LDL (kolesterol jahat), memperkecil penyumbatan pembuluh darah dan memperkecil resiko serangan jantung. 4. Apabila biji buah jeruk manis direndam dalam air hangat dan diminum dapat menetralisir bisa (racun) yang mematikan. 5. Apabila diletakkan pada pakaian, kulit buah jeruk dapat mencegah ngengat atau tunggau. Aromanya pun bisa menetralisir udara kotor. Selain itu, apabila ditahan di mulut bisa mengharumkan atau mengurangi bau mulut tak sedap. 6. Perasan kulit buah jeruk dapat digunakan sebagai pembalut luka. Selain itu abu dari kulitnya merupakan obat gosok yang baik terhadap lepra. 7. Kandungan fosfor dan kalsium yang ada pada buah jeruk, sangat baik untuk pembentukan tulang dan gigi. Menjaga agar tulang terhindar dari penyakit osteoporosis atau tulang keropos. 8. Manfaat buah jeruk sunkist yang lain juga terletak pada kandungan zat besinya. Mineral ini sangat bagus untuk pembentukan hemoglobin pada sel darah merah. Selain itu, dengan mengkonsumsi jeruk sunkist akan mencegah anemia karena kandungan zat besinya. 9. Mengandung vitamin B6. Vitamin ini membantu mendukung produksi hemoglobin dan juga membantu menjaga tekanan darah tetap normal karena adanya magnesium. Menurut sebuah studi oleh peneliti AS dan Kanada, senyawa yang ditemukan dalam

kulit buah jeruk yang disebut Polymethoxylated flavon (PMFs) juga memiliki potensi untuk menurunkan kolesterol lebih efektif dan tanpa efek samping daripada beberapa resep obat lainnya. (Ferdiansyah,2015) 10. Mengurangi Tekanan Darat Tinggi atau Hipertensi Jeruk Sunkist memiliki kandungan senyawa Hesperdin yang termasuk dalam jenis flavonoid. Kandungan inilah yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi pembuluh darah dan mampu mengurangi tekanan darah tinggi. 11. Sumber Energi Bagi Tubuh Jeruk sunkist mengandung gula yang berfungsi sebagai sumber kalori yang mampu menghasilkan energi dan membantu melakukan aktivitas sehari-hari. Gula juga sangat berperan penting untuk menjaga proses metabolisme di dalam tubuh dan membantu pertumbuhan sel-sel pada tubuh manusia. 12. Melancarkan Sistem Pencernaan Jeruk Sunkist merupakan salah satu buah yang memiliki serat sehingga dapat membantu melancarkan sistem pencernaan. 13. Mencegah Batu Ginjal Jeruk sunkist mengandung Asam Sitrat yang mampu mengurangi kadar kalsium yang ada di dalam urin sehingga akan menurunkan kuantitas pembentukan batu ginjal di dalam tubuh. 14. Mencegah Diabetes di Dalam Tubuh Jeruk sunkist mengandung antioksidan yang membantu meningkatkan kinerja pembuluh darah dan membuat kadar insulin lebih meningkat, sehingga mampu mencegah diabetes.

Selain itu, keunggulan jeruk sunkist dibandingkan dengan jeruk lain yakni buah ini dapat berbuah sepanjang tahun dan tidak kenal musim. Jeruk Sunkist termasuk salah satu jenis tanaman buah jeruk yang rajin berbuah. Bibit Jeruk Sunkist dapat berbuah setelah 2-3 tahun setelah masa tanam. Selain segar dan manis, jeruk ini juga dikenal sebagai salah satu sumber nutrisi dan vitamin C yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

d. Komposisi zat gizi dan berat yang dapat dimakan (BDD)

Sunkist mempunyai manfaat dan sangat baik untuk membantu menjaga daya tahan tubuh. Kandungan vitamin dan gizi pada jeruk dapat di lihat pada tabel berikut:

Kandungan

Komposisi zat

Kadar

gizi

Vitamin A (I.U.)

200,0

Vitamin B

60,0

Vitamin C

30,0

Protein (gram)

0,5

Lemak (gram)

0,1

HIdrat Arang (gram)

10,0

Besi (mgr)

0,3

Kapur (mgr)

40,0

Phosphor (mgr)

20,0

Sumber :AKK (1994) Jeruk sunkist mempunyai kandungan senyawa-senyawa kimia yang bermanfaat dalam kesehatan, setiap 100 gramnya jeruk sunkist ini mengandung kadar air 80-90%, protein 0,7-1,3 g, lemak 0,1-0,3 g, karbohidrat 12,0-12,7 g, serat kasar 0,5 g, vitamin A 200 IU, asam askorbat 45-6 mg, asam sitrat 0,5-2 g, energi 200 kJ (Verheij and Coronel, 1991). Sedangkan BDD (bahan yang dapat dimakan) dari jeruk sunkist ini yakni sebesar 72%.

e. Cara pemilihan bahan pangan 1. Perhatikan tekstur kulit jeruk Hindari memilih jeruk yang kulitnya bertekstur tebal dan kasar karena kandungan airnya hanya sedikit dan memiliki rasa yang kurang segar. Sebaliknya, pilih jeruk dengan kulit yang halus dan mulus karena memiliki rasa manis dan menandakan

sudah matang. Pilih jeruk dengan kulit yang tidak ada bercak-bercaknya seperti tahi lalat. 2. Pilih yang berat ukurannya Jeruk yang berat ukurannya menunjukkan bahwa buah tersebut kaya akan sari buah. Jeruk yang ringan biasanya memiliki kulit yang lebih banyak dan daging lebih kering, sehingga sari buahnya tidak banyak. 3. Pilih jeruk dengan kulit mengkilap Saat memilih jeruk, letakkan buah tersebut di bawah sinar lampu. Jika kulit jeruk terlihat mengkilap saat terkena pantulan sinar lampu, maka buah ini memiliki kualitas baik dan dalam kondisi segar. Selain itu, kulit yang mengkilap juga menandakan bahwa jeruk memiliki tingkat kematangan yang baik dan bercita rasa manis. 4. Tekan kulit jeruk Ketebalan dari kulit jeruk juga menandakan cita rasa yang dimiliki oleh buah yang kaya akan vitamin C ini. Jeruk dengan kulit yang tebal cenderung memiliki kandungan air yang lebih sedikit, namun bercita rasa manis. Begitu pula sebaliknya, jeruk yang memiliki kandungan air yang banyak cenderung berkulit lebih tipis. Selanjutnya perhatikan bentuk dari buah jeruk tersebut. Pilihlah jeruk yang berbentuk agak oval dan hindari memilih yang bentuknya bulat. Coba tekan jeruk dan pilihlah yang memiliki tekstur tak terlalu keras dan tidak rapuh. 5. Lihat bagian bawah kulit jeruk Kulit jeruk yang cenderung lumpang atau cekung biasanya bercita rasa lebih manis dan segar karena memiliki kandungan air yang melimpah.

f. Faktor penyebab kerusakan/penurunan kualitas g. Cara penyimpanan pangan yang tepat 2. Oat a. Klasifikasi ilmiah b. Karakteristik pangan Seringkali oats disamakan dengan gandum, padahal oats dan gandum merupakan 2 jenis tanaman yang berbeda. Oats memiliki susunan bunga/ bulir pada tangkainya. Oats

memiliki dua sistem akar, yaitu akar seminal dan akar kebetulan. Akar seminal merupakan akar awal saat perkembangan embrio. Sedangkan akar kebetulan tumbuh dalam bonggol dari tangkai utama. Setiap tanaman oat akan memproduksi kira- kira 5 tangkai. Daun oats terdiri dari bagian daun yang memanjang, lurus, sempit lalu terdiri dari pelepah yang berbentuk silinder terbuka. Bulir- bulir oats terdiri dari selulosa dan lignin. Pada umumnya biji oat berbentuk oval dengan panjang 6-13 mm, lebar 1-4,5 mm, berat 32 mg/biji. Seperti jenis serealia lainnya, oat memiliki tekstur yang keras. Biji oat terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperm, dan bagian lembaga (germ.) Warna biji yang sudah dibuang kulit arinya bervariasi, tergantung varietasnya. Ada yang berwarna kuning, kuning krem, hingga krem. c. Keunggulan pangan TAMBAHIII Memiliki kandungan protein tinggi dibandingkan dengan serealia lainnya, juga kandungan lemak mengenyangkan bagus untuk diet. Sama jurnal oat 3 Mengkonsumsi oat mempunyai banyak manfaat, diantaranya : 1. Membantu mengatasi depresi, kegelisahan fisik dan mental, insomnia, dan mempercepat pemulihan kondisi tubuh bagi seseorang sehabit sakit. 2. Kandungan seratnya cukup tinggi (10,6%) yang bagus untuk obat pencahar. Bahkan dedak (kulit ari) dari biji haver memiliki sifat diuretik atau melancarkan air seni. 3. Mampu menyerap kolesterol jahat yang menempel pada organ / jaringan tubuh maupun pembuluh darah, kemudian membuangnya melalui kotoran. 4. Mencegah penyakit diabetes, sekaligus membantu penyembuhan penyakit tersebut. 5. Kandungan avenin pada biji oat sangat bermanfaat bagi kelenjar tiroid, dan bisa mencegah terserang penyakit gondok. 6. Tepung oat juga sangat baik untuk mengatasi kulit sensitif, misalnya mudah mengelupas jika terkena deterjen. Ekstrak oat sering dijadikan bahan dasar krim maupun minyak oat yang bisa melembabkan kulit yang kering atau mengalami iritasi.

d. Komposisi zat gizi dan berat yang dapat dimakan (BDD)

1. Komposisi Kimia Oat a. Protein Oat yang diproduksi di Amerika Utara umumnya mengandung15-20% protein ketika menjadi groat dan merupakan kandungan protein yang paling tinggi dibandingkan jenis serelia lainnya. Hal ini dikarenakan oat memiliki kandungan protein utama, yaitu globulin dimana memiliki konsentrasi lisin dan asam amino esensial lainnya yang tinggi daripada protein yang terkandung dalam komoditas serelia lainnya, yaitu prolamin. ”High-lysine” pada komoditas serelia lainnya seperti sorgum dan barli mengalami penurunan pada saat fraksinasi. Berbeda dengan oat, yang memiliki prolamin yang rendah. Para peneliti oat telah meneliti konsentrasi protein oat baik yang dihasilkan dengan teknik basah maupun kering. Sehingga oat sangat baik digunakan sebagai bahan pangan manusia mupun pakan ternak. Bahkan para peternak dapat meningkatkan konsentrasi protein oat dengan cara hibridisasi dan seleksi walaupun menekan peningkatan protein tidak menjadi sesuatu yang penting bagi sebagian besar untuk program para peternak (Peterson, 2004). b. Lemak Lemak oat memiliki konsentrasi tertinggi sekitar 7% jika dibandingkan dengan komoditas serelia lainnya. Untuk kebutuhan ternak, konsentrasi lemak yang tinggi sangat baik karena sebagai sumber energi daripada karbohidrat. Berbeda dengan produk oat untuk bahan pangan manusia dari proses penggilingan, memiliki konsentrasi lemak yang rendah karena rentan terjadi ketengikan sehingga memiliki umur yang pendek. Selain itupun, konsentrasi lemak jenuh untuk produk oat yang dianjurkan oleh Food and Drug Administration (FDA) adalah sebesar 0,7 g dari serat yang terlarut. Lemak oat yang utama adalah asam palmitat (16:0), asam oleat (18:1) dan asam linoleat (18:2) dengan proporsi variasi genotip dan lingkungan pertumbuhan yang relatif. Konsentrasi asam oleat yang tinggi pada lemak oat sangat baik digunakan untuk makanan yang berlemak jika dibandingkan untuk pembuatan minyak kedelai dan minyak bunga matahari karena dianggap baik sebagai minyak nabati untuk kesehatan.

Salah satu jenis lemak oat yang polar, fraksi glikolipid yang tinggi sangat cocok untuk pengobatan, kosmetik dan pengolahan pangan. Hal ini karena Liposom yang terbentuk dari glikolipid non-ionik sangat stabil jika dibandingkan dispersi yang dibuat dari fospolipid seperti kedelai atau lesitin dari telur. Emulsi yang terbentuk dari glikolipid oat dan minyak sawit akan membuat rasa kenyang jika dicampurkan dalam yogurt rendah lemak sehingga produk ini sangat berguna untuk program diet. Fraksi Digalactosyl diacylglycerol (DGDA) digunakan untuk produk krim emulsi minyak dalam air (oil-in-water) yang cocok sebagai krim pelembab untuk melindungi kulit dari iklim tropis. Liposom dari DGDA oat sangat bermanfaat sebagai pengontrol sifat ”carrier” dalam bidang pengobatan (Peterson, 2004) c. β-Glukan Oat dan Barli mempunyai konsentrasi ikatan β-glukan (serat terlarut) yang tinggi sebagai komponen dari dinding sel endosperma. Beberapa penelitian yang dilakukan terhadap manusia dan hewan percobaan menunjukkan bahwa diet dengan menggunakan β-glukan oat dapat menurunkan kolestrol sehingga akan mengurangi resiko penyakit liver. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa β-glukan yang terkandung dalam oat dapat memperlambat peningkatan gula darah apabila dihubungkan dengan penyakit diabetes. β-glukan terdapat pada kulit oat yang dihasilkan dengan teknik penggilingan. β-glukan merupakan komponen penting dari oatrim, yaitu pengganti lemak yang dikembangkan di laboratorium USDA. Biasanya β-glukan digunakan pada bidang medis seperti penyembuhan luka dan sebagai perlindungan untuk kulit (Peterson, 2004). Tetapi yang lebih penting dari oat adalah kandungan GLA (Gamma Linoliec Acid) dan serat terlarutnya yaitu β–Glukan. Adanya serat terlarut tersebut memberikan tekstur seperti gum pada oat dan oat dapat berlaku seperti lemak yang dapat membentuk gel pada suhu ruang dan mencair selama pemasakan. Serat larut tersebut membantu menurunkan tingkat kolesterol dalam darah. Sedangkan GLA dipertimbangkan sebagai asam lemak esensial yang diaktivasi. Sejumlah kecil GLA ini mengisi jalur metabolik dan menyebabkan tubuh dapat

membuat asam lemak esensial yang lain dan semuanya ini diatur oleh hormon dari zona makanan (Bowers, 2005). d. Pati Oat Pati merupakan komponen yang paling banyak dalam komoditas serelia. Pati oat mengandung amilosa sekitar 25-30%. Pati oat memiliki karakteristik gelatinisasi yang khas tetapi sangat rentan dan cenderung menunjukkan reaksi seperti waxy starch. Sebagian pati oat yang dihidrolisis (amilodekstrin terlarut) dapat dipakai sebagai pembentuk komponen utama dari oatrim (Peterson, 2004).

2. Komposisi Nutrisi Oat Kandungan nutrisi yang cukup berbobot pada oat, menyebabkan oat dapat dipandang sebagai salah satu serealia yang dapat dikonsumsi manusia. Hal ini dikarenakan oat selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak. Biji oat kaya akan berbagai macam nutrisi seperti, karbohidrat, lemak, vitamin E dan 9 mineral termasuk Kalsium. Pada Tabel 1 ditunjukkan kandungan nutrisi dalam 100 g oat. Tabel 1. Kandungan nutrisi dalam 100 g oat % Kelebihan Kandungan Nutrisi

Jumlah

Nutrisi bila Dibandingkan Gandum

Energi

389 KCal

19 %

Total lemak

6,9 Gms

348 %

Vitamin E

1,09 mg

Infinite

Thiamin

0,763 mg

99%

Riboflavin

0,139 mg

21 %

Folacin

56 mg

47 %

Potassium

429 mg

18 %

Kalsium

54 mg

86 %

Phospor

523 mg

82 %

Magnesium

177 mg

40 %

Zat besi

4,72 mg

48 %

Zinc

3,97 mg

50 %

Asam pantotenat

1,349 mg

41 %

Copper

0,626 mg

44 %

Mangan

4,916 mg

23 % Sumber : Eborn (2001)

Menurut Bowers (2005), kualitas dan kuantitas protein pada oat lebih besar daripada gandum dan biji–bijian lain. Satu ons oat flakes memiliki kandungan dua kali protein dari wheat flakes atau corn flakes. Salah satu produk yang cukup digemari dari oat yaitu oat flakes. Bentuknya yang instant memudahkan konsumen untuk mengkonsumsinya. Oat seringkali dihidangkan sebagai bubur yang dihasilkan dari oats (oatmeal) dan juga dibakar menjadi biskut (cookies). Dalam bentuk tepung oat atau oatmeal, dapat juga digunakan untuk biskut (baked goods) dan sereal sejuk, dan sebagai bahan dalam muesli dan granola. Menurut Bower (2005), oat boleh dimakan mentah karena teksturnya yang lembut, berbentuk butir padi basah dan dibuat dengan suhu 212oF karena oat mudah tengik (rancid). Sehingga, walaupun oat tidak akan bertunas karena telah di-nonaktifkan enzimnya dengan proses pemanasan.

e. Cara pemilihan bahan pangan 1. Pilih biji oat yang berada dalam kondisi kering, tidak basah ataupun lembab 2. Hindari biji oat yang terdapat jamur 3. Pilihlah biji oat yang bentuknya utuh 4. Pilihlah biji oat yang teksturnya halus, tidak keriput, tidak terbelah atau hancur, tidak berbau tengik, tidak kotor dan tidak tercampur benda asing

f. Faktor penyebab kerusakan/penurunan kualitas g. Cara penyimpanan pangan yang tepat Agar makanan berbahan dasar gandum bisa bertahan lama, ada beberapa cara untuk menyimpannya. Caranya tidak berbeda jauh dengan menyimpan makananan dari bahan lain, yakni simpan di tempat kering. Jangan letakkan makanan di tempat yang

lembab karena bisa berjamur dan membusuk dan letakkan makanan dalam toples atau wadah yang tertutup. Hal ini untuk menghindari dimakan oleh kutu atau hewan pengerat. Sedangkan kemasan standart untuk produk quick oat flakes dan old fashioned oat flakes berupa tabung fiber. Sedangkan untuk instant oat flakes dikemas dalam karton (single serving pouches) (Fast and Elwood, 2000).

Pracaya, 2009. Jeruk manis Varietas, Budidaya, dan pascapanen. Cetakan XV. Jakarta : Penebar Swadaya. Pracaya. 2003. Jeruk Manis Varietas, Budidaya Dan Pascapanen. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman, 5, 10-11 dan 143-144. Ayiarganugraha.

2012.

Jenis

jenis

buah

jeruk

(online)

(https://ayorange.wordpress.com/2012/09/15/jenis-jenis-jeruk2) diakses pada tanggal 22 Maret 2019. Ferdiansyah. 2015. Pembuatan Pewarna Alami Dari Kulit Buah Jeruk Sunkist Dengan Cara Ekstraksi Dan Di Aplikasikan Dengan Pembuatan Puding [skripsi]. Palembang (ID): Politeknik Negri Sriwijaya AKK. 1994. Budaya Tanam Jeruk. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Verheij,E.W. MandR.E. Coronel.1991.Edible Fruits and Nuts. PudocWageningen. Netherland

Related Documents

Jeruk
November 2019 39
Jeruk
July 2020 24
Jeruk Nipis
April 2020 34
Jeruk Nipis
October 2019 40

More Documents from "Rayana Azhar"