Limbah Beracun
Pengertian Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Karakteristik 1. 2. 3. 4.
Berukuran mikro Dinamis Dampak yang luas (penyebaran) Dampak jangka panjang (antar generasi)
Jenis – jenis 1. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan. 2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama. 3. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. 4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut. 5. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi. 6. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Dampak Dampak terhadap Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang tidak memadai pembuangan sampah yang tidak terkontrol cocok untuk beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menularkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat timbul adalah sebagai berikut : o Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari pengelolaan limbah yang tidak tepat dapat dicampur dengan air. o Dengue (demam berdarah) juga dapat meningkatkan pesat di bidang pengelolaan sampah tidak memadai. o Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). Dampak terhadap Lingkungan Rembesan cairan limbah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan hilang, hal ini mengakibatkan perubahan ekosistem perairan biologis. Dekomposisi sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain kurang bau gurih, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Dampak terhadap Sosial dan Ekonomi Pengelolaan limbah yang buruk akan membentuk lingkungan yang kurang menguntungkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah berserakan di mana-mana. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_beracun http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-dan-100-dampak-negatif-limbah-sertapengolahanya/
Polusi Udara Pengertian
Polusi udara adalah suatu kondisi dimana udara tercemari oleh bahan kimia, zat/partikel dan bahan biologis lain yang bisa membahayakan kesehatan dan makhluk hidup serta organisme lainnya. Polusi udara bisa mengakibatkan rusaknya lapisan atmosfer dan tercemarinya oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Udara yang diharapkan bersih, nyaman dan sehat untuk dihirup justru malah terkotori oleh asap-asap yang penuh dengan racun. Apalagi jika ada kebakaran hutan yang sebabnya karena kelalaian atau kesengajaan seseorang membuang puntung rokok sembarangan, seperti yang kita lihat beberapa hari yang lalu di daerah luar jawa yang berbulan-bulan asap dari kebakaran hutan terus menjadi momok bagi masyarakat. Udara yang bersih akan menciptakan lingkungan yang sehat. Demikian juga lingkungan yang sehat akan menjadikan hidup menjadi nyaman. Oleh karena itu sudah seharusnya kita untuk menjaga lingkungan kita ini dari kotornya udara. Dengan menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor atau mungkin menjadwalkan hari tertentu untuk hari bebas motor, tidak membuang rokok sembarangan padahal belum dimatikan atau yang lain. Karena ini semua adalah tugas kita bersama. Menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan bukan hanya menjadi tugas pemerintah tapi semua elemen masyarakat punya kewajiban untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dari polusi udara. Dampak
Apa yang ditimbulkan jika polusi udara terjadi terus menerus dan dihisap tubuh? Dampak polusi udara bisa sangat merugikan diantaranya: Terjadinya gangguan pernafasan seperti radang paru-paru Mengganggu kesehatan kulit sehingga kulit nampak kusam, elastisitas merosot, penuaan dini, timbul flek hitam, mengalami keriput, yang lebih parah adalah resiko penyakit kanker kulit Bagi penderita asma juga bisa meningkatkan kambuhnya penyakit asmanya Timbul batuk-batuk Polusi udara karena asap kebakaran hutan bisa mengganggu pandangan Mengalami stress dan mudah marah Dampak polusi udara yang utama adalah mengganggu kesehatan. Maka dari itu bagi anda yang sering berkendara di jalan-jalan yang dipenuhi dengan mobilitas yang tinggi dengan padatnya motor dan juga mobil akan lebih baik jika menggunakan masker untuk mengurangi resiko udara kotor yang terhisap ke paru-paru.
Sumber : http://sehatsatu.com/pengertian-dan-dampak-polusi-udara/