1. Apa alasan yang dapat diberikan mengapa terjadinya ketimpangan atau perbedaan perkembangan antar wilayah ? Ketimpangan pembangunan antar wilayah merupakan aspek yang umum terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah. Ketimpangan ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya perbedaan kandungan sumberdaya alam dan perbedaan kondisi geografi yang terdapat pada masing – masing wilayah. Akibat dari perbedaan ini, kemampuan suatu daerah dalam mendorong proses pembangunan juga menjadi berbeda. Karena itu, tidaklah mengherankan bilamana pada setiap daerah biasanya terdapat wilayah maju (Development Region) dan wilayah terbelakang (Underdevelopment Region). Terjadinya ketimpangan antar wilayah ini membawa implikasi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat antar wilayah. Karena itu, aspek ketimpangan pembangunan antar wilayah ini juga mempunyai implikasi pula terhadap formulasi kebijakan pembangunan wilayah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. 2. Ada berbagai bentuk ketimpangan ( disparitas ) yang terjadi dalam sebuah daerah atau wilayah jelaskan ? Adanya ketimpangan (disparitas) yang terjadi dalam suatu daerah maupun wilayah tersebut terjadi karena adanya aktivitas ekonomi yang juga timpang. Di kota yang menjadi pusat bisnis, segala sarana dan prasarana tergarap dengan baik. Akan tetapi, di daerah yang bukan pusat bisnis, sarana dan prasarana tidak tergarap. Hal ini kemudian yang membuat aktivitas ekonomi jadi rendah di banyak daerah. Aktivitas ekonomis rendah, tingkat kemiskinan pun menjadi tinggi. Oleh karena itu, pada pemerintah yang berwenang besar dalam hal distribusi dan alokasi yang lebih adil. Pemerintah harus berpihak dalam hal ini maka yang terpenting untuk diterapkan, yakni konektivitas domestik, sehingga kita bisa mencapai pembangunan yang impulsif dan berkeadila sehingga ketimpangan (disparitas) dapat berkurang di daerah maupun wilayah. 3. Jelaskan dengan menggunakan pendapat ahli misalnya myrdal untuk menjelaksan penyebab terjadinya ketimpangan ? Banyak faktor yang mempengaruhi ketimpangan suatu wilayah. Myrdal dalam Jhingan (1990) mengatakan bahwa ketimpangan yang terjadi dalam suatu wilayah dikarenakan besarnya dampak balik (backwash effect) yang ditimbulkan dibandingkan dengan dampak sebar (spread effect). Dampak balik berupa perpindahan modal atau investasi menyebabkan ketimpangan semakin besar antara wilayah satu dengan lainnya. Disamping itu, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi ketimpangan wilayah diantaranya angkatan tenaga kerja dan indeks pembangunan manusia. . 4. Secara geografis berbagai daerah atau wilayah memiliki potensi yang berbeda. Bagaiamana pandangan kaum neo-classic menjelaskan hal itu? Pendapat neo classic Dalam negara yang sedang berkembang, pada saat proses pembangunannya baru dimulai, tingkat kemakmuran antara wilayah cendrung menjadi tinggi (divergence), sedangkan bila proses pembangunan telah berjalan dalam waktu yang lama maka perbedaan tingkat kemakmuran antar wilayah cendrung menurun (convergence). Hal ini disebabkan pada negara sedang berkembang, lalu lintas modal masih belum lancar sehingga proses penyesuaian kearah tingkat keseimbangan pertumbuhan belum dapat terjadi.Kelompok ini mendasarkan analisanya pada peralatan fungsi produksi. Unsur-unsur yang menentukan
pertumbuhan ekonomi regional adalah modal dan tenaga kerja. Adapun kekhususan teori ini adalah dibahasnya secara mendalam pengaruh perpindahan penduduk (migrasi) dan lalu lintas modal terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Teori pertumbuhan neo-klasik juga dikembangakan oleh Robert M. Sollow (1970) dari Amerika Serikat dan T.W. Swan (1956) dari Austaria. Model Solow-Swan menggunakan unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan besarnya output yang saling berinteraksi. Berdasar fungsi produksinya, faktorfaktor penentu pertumbuhan ekonomi regional adalah modal, tenaga kerja, kemajuan teknologi, migrasi, lalulintas modal 5. Buatlah penjelasan berupa teknik pengukuran untuk mengamati dan menggambarkan ketimpangan antar daerah ? Ukuran Ketimpangan Pembangunan (Formulasi Indeks Williamson dan Indeks Theil) Formulasi Indeks Williamson Menurut Sjafrizal (2012) Salah satu model yang cukup representatif untuk mengukur tingkat ketimpangan pembangunan antar wilayah adalah indeks williamson yang dikemukakan oleh Williamson (1965). Williamson mengemukakan model Vw (indeks tertimbang atau weighted index terhadap jumlah penduduk) dan Vuw (tidak tertimbang atau un-weighted index) untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan per kapita suatu negara pada waktu tertentu. Walaupun indeks ini mempunyai beberapa kelemahan, yaitu antara lain sensitive terhadap definisi wilayah yang digunakan dalam perhitungan, namun demikian indeks ini lazim digunakan dalam mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah (Sjafrizal, 2012). Formulasi Indeks Williamson yang digunakan menurut Sjafrizal (2012) yaitu:
Formulasi Indeks Williamson (Ketimpangan Pembangunan) Pengertian indeks Williamson adalah sebagai berikut: Bila mendekati 1 berarti sangat timpang dan bila mendekati nol berarti sangat merata. Formulasi Indeks Theil Indeks lainnya yang lazim digunakan dalam mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah adalah Theil Index sebagaimana digunakan oleh Akita dan Alisyahbaha (2002) dalam studinya yang dilakukan di Indonesia (Sjafrizal, 2012). Data yang digunakan dalam indeks Theil ini sama halnya dengan
data yang digunakan dalam indeks Williamson. Demikian pula halnya dengan penafsirannya yang juga sama yaitu bila indeks mendekati 1 artinya sangat timpang dan sebaliknya bila indeks mendekati 0 berarti sangat merata. Formulasi Theil index (Td) adalah sebagai berikut (Sjafrizal, 2012):
Formulasi Indeks Theil Indes (Ketimpangan Pembangunan) Menurut Sjafrizal (2012), penggunaan Theil Index sebagai ukuran ketimpangan ekonomi antarwilayah mempunyai kelebihan tertentu, yaitu:
Pertama, indeks ini dapat menghitung ketimpangan dalam daerah dan antardaerah secara sekaligus, sehingga cakupan analisis menjadi lebih luas. Kedua, dengan menggunakan indeks ini dapat pula dihitung kontribusi masing-masing daerah terhadap ketimpangan pembangunan wilayah secara keseluruhan sehingga dapat memberikan kebijakan yang cukup penting.
6. Jelaskan perbedaan antara teori lokasi industri pendekatan geografi dan pendekatan ekonomi ? - Teori lokasi industri pendekatan geografi merupakan teori lokasi industri yang didasarkan pada kondisi wilayah dari tempat idustri yang akan dibuat nantinya pada umumnya hal yang dapat diperhatikan yaitu topografi, iklim, penduduknya relatif homogen dan juga sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai dari suatu wilayah, hal – hal tersebut perlu diperhatikan agar industri yang dibuat nanntinya dapat berkembang dengan baik dan tanpa hambatan yang dapat mengganggu jalannya perindustrian. - Teori lokasi industri pendekatan ekonomi lebih mengarah kepada Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah Minimum Regional (UMR) dan alat transpostasi yang akan digunakan untuk menuju lokasi industri. Faktor – faktor tersebut sangat penting sehingga perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi indutri karena akan berdampak terhadap keberlangsungan dari perindustrian yang akan di jalankan kedepannya. 7. Apa yang menjadi suatu pertimbangan industri untuk berlokasi disuatu tempat ? pengambilan keputusan dalam merencanakan lokasi industri harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang matang dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pemilihan lokasi yang strategis merupakan kerangka kerja yang persfektif bagi pengembangan suatu kegiatan yang bersifat komersial. Artinya, lokasi tersebut harus
memiliki atau memberikan pilihan-pilihan yang menguntungkan dari sejumlah akses yang ada. Semakin strategis suatu lokasi industri, berarti akan semakin besar peluang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan demikian, tujuan penentuan lokasi industri yaitu untuk memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi dan meraih pangsa pasar yang lebih luas. Faktor – foktor yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi industri disuatu tempat diantaranya : a. Bahan mentah, b. Modal, c. Tenaga kerja, d. Sumber energi.e. Transportasi, f. Pasar, g. Teknologi yang digunakan. , h. Perangkat hukum, i. Kondisi lingkungan, j. Iklim dan sumber air 8. Alfed Weber adalah salah satu tokoh yang banyak memberikan kontribusi terhadap teori lokasi, jelaskan teorinya yang terkenal itu ? Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan risiko biaya atau ongkos yang paling minimum, dengan asumsi sebagai berikut: 1) Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen. 2) Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai. 3) Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah Minimum Regional (UMR). 4) Hanya ada satu jenis alat transportasi. 5) Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut. 6) Terdapat persaingan antarkegiatan industri. 7) Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional. Persyaratan tersebut jika dipenuhi maka teori lokasi industri dari Alfred Weber dapat digunakan. Weber menggunakan tiga faktor (variabel penentu) dalam analisis teorinya, yaitu titik material, titik konsumsi, dan titik tenaga kerja. Ketiga titik (faktor) ini diukur dengan ekuivalensi ongkos transport. Location Triangle (Segita Lokasi) Weber Weber menggunakan istilah Triangle Location (Segita Lokasi) untuk menentukan lokasi terbaik untuk industri atau pabrik yang dianalisis. Berikut ini bentuk Segitiga Lokasinya :
9. Apa kaitan antara teori lokasi dengan ekonomi wilayah ? Kaiatan teori lokasi dengan ekonomi wilayah memiliki keterkaitan yang bergitu signifikan karena dalam teori lokasi terdapat faktor – faktor yang harus di pertimbangkan dalam pemilihan suatu lokasi industri disuatu wilayah yang secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi disuatu wilyah tersebut. Didalam ekonomi wilayah juga terdapat hal- hal yang perlu di pertimbangkan dalam menentukan lokasi diantaranya untuk menentukan lokasi terbaik suatu kegiatan ekonomi mempertimbangkan keunggulan sumberdaya alam (natural resource advantage), ekonomi konsentrasi (economics of concentration), dan biaya transpor (transport cost), jika kedua hal tersebut dapat berjalan denga baik maka industri yang dibuat nantinya memiliki dampak yang positif bagi masyarakat yang tinggal di wilayah industri seperti : a. Upaya untuk mewujudkan suatu kualitas fisik minimum dari kesejahteraan hidup b. Lapangan kerja yang tersedia sehingga dapat mengurangi pengangguran sehingga meningkatkan produk dometik bruto per kapita. 10. Jelaskan regional development stage dalam rangka akselerasi proses pembangunan wilayah ? Tahapan Pengembangan wilayah (Regional Development Stage) adalah upaya Untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Pengembangan wilayah dalam jangka panjang lebih ditekankan pada pengenalan potensi sumber daya alam dan potensi pengembangan lokal wilayah yang mampu mendukung (menghasilkan) pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan sosial masyarakat, termasuk pengentasan kemiskinan, serta upaya mengatasi kendala pembangunan yang ada di daerah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan. - Tahapan Perkembangan wilayah , melalui lima tahapan a. Tahapan ekspor kompleks. Tahapan ini menggambarkan bahwa wilayah telah mampu mengekpsor selain komoditas dominan juga komoditas kaitannya. b. Tahapan kematangan ekonomi. Tahapan ketiga ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi wilayah telah terdiversifikasi dengan munculnya industri substitusi impor, yakni
industri yang memproduksi barang dan jasa yang sebelumnya harus diimpor dari luar wilayah c. Tahapan pembentukan metropolis (regional metropolis). d. Tahapan ini memperlihatkan bahwa wilayah telah menjadi pusat kegiatan ekonomi untuk mempengaruhi/melayani kebutuhan baran/jasa wilayah pinggiran. e. Tahapan kemajuan teknis dan profesional (technical professional virtuosity). Tahapan ini memperlihatkan bahwa wilayah telah memberikan peran yang sangat nyata terhadap perekonomian nasional. Dalam wilayah berkembang produk dan proses-proses produksi yang relatif canggih, baru, efisien dan terspesialisasi. 11. Webber dalam analisis lokasi industry sangat mempertimbangkan dampak penting sumber bahan baku, pasar dan tenaga kerja sebagai faktor produksi jelaskanlah fenomena tersebut melalui gambar berikut ini ? Pada gambar diatas dimana lima idustri (A,B,C,D, dan E) dalam bisnis, setiap menempati sebuah sisi lokasi terpisah pada lokasi segitiga itu sendiri. Industri – industri dapat memotong baiya produksi $20 per unit jika yang paling rendah ketiga dari seluruh yang beroperasi dalam lokasi yang sam menghasilkan keuntungan ekonomis pada pengelompokkan.
12. Export dan resource base model menjadi perhatian penting dalam melihat keuntungan dari sebuah aktivitas ekonomi di setiap wilayah. Jelaskanlah pernyataan tersebut dengan bantuan Tiebout’s model ? Penjelasan pernyataan tersebut dengan Tiebout’s model Mereka mendasarkan pandangannya dari sudut teori lokasi, yg berpendapat bahwa jenis keuntungan lokasi yang dapat digunakan daerah tersebut sebagai kekuatan ekspor. Keuntungan lokasi tersebut umumnya berbeda-beda setiap wilayah dan hal ini tergantung pada keadaan geografi daerah setempat. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah ditentukan oleh eksploitasi pemanfaatan alamiah dan pertumbuhan basis ekspor daerah yang bersangkutan yang juga dipengaruhi oleh tingkat permintaan eksternal dari daerah-daerah lain. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan ekspor akan mengakibatkan berkembangnya kegiatan-kegiatan penduduk setempat, perpindahan modal dan tenaga kerja, keuntungan-keuntungan eksternal dan pertumbuhan ekonomi regional lebih lanjut. Ini berarti bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan suatu region, strategi pembangunannya harus disesuaikan dengan keuntungan lokasi yang dimilikinya dan tidak harus sama dengan strategi pembangunan pada tingkat nasional. 13. Kaitan dengan perencanaan dan pengembangan wilayah, sering kali dalam proses pengambilan keputusan (rumah tangga, organisasi, lembaga pemerintah dan pelaku ekonomi lainnya) di kaitkan dengan aspek lokasi maupun jarak, jelaskanlah pernyataan tersebut ? Dalam proses perencanaan dan pengembangan wilayah, letak lokasi dapat ditinjau berdasarkan administrasi pemerintahan, dan letah geografis. Karena letak lokasi, maka suatu lokasi mempunyai keunggulan potensi dari lokasi lainnya atau wilayah
lainnya. Seperti suatu lokasi atau bagian wilayah berada dekat dengan lokasi pusat pemerintahan maka lokasi tersebut lebih unggul dari lokasi lain yang jauh jaraknya dari pusat pemerintahan. Sama halnya dengan letak geografis apakah karena lintang, bujur ataupun ketinggian tempat dapat memebrikan kondisi yang menguntungkan bagi pembangunan obyek pembagunan tertentu. Demikian pula bila suatu lokasi karena letak fisiografi yang menempati pesisir pantai atau perbukitan memilki potensi untuk pengembangan / pembangunan obyek tertentu yang berbeda. Berdasarkan tata letak lokasi maka secara alamia suatu lokasi dapat tumbuh lebih cepat karena mempunyai daya tarik untuk beraglomerasinya kegiatan usaha, walaupun belum memiliki fasilitas pendukung yang memadai. Tata letak lokasi/wilayah secara alamia memiliki potensi untuik mendukung kelancaran aliran barang dari dan ke berbagai wilayah lainnya, tidak dimilki oleh wilayah lainnya. Berdasarkan potensi tata letak wilayah dijadikan dasar pertimbangan utama bagi perencanaan pembangunan dan pengembangan wilayah karena diperlukan analisis tata letak wilayah terhadap wilayah-wilayah lainnya dalam bentuk keterkaitan wilayah utamanya keterkaitan funsi dan keterkaitan aliran orang dan barang. 14. Perkembangan daerah dapat diamati dengan melihat kepada typologinya berdasarkan analisis Klassen. Bagaimana dengan daerah – daerah di Sumatera Utara?