Jawaban Quiz Pertemuan 4 Nabillah Riska.docx

  • Uploaded by: Nabillah Riska Ahdriati
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jawaban Quiz Pertemuan 4 Nabillah Riska.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 748
  • Pages: 4
Nabillah Riska Ahdriati 3336160031

1. Jelaskan bahan utama penyusun perkerasan jalan 2. Jelaskan klasifikasi agregat berdasarkan sumbernya (sertakan contoh)! 3. Jelaskan kriteria agregat yang baik untuk bahan perkerasan jalan 4. Jelaskan secara rinci proses pembuatan aspal buatan! 5. Jelaskan persyaratan bahan penyusun lapisan surface course Jawaban 1. Bahan utama penyusun perkerasan jalan adalah agregat, aspal, dan bahan pengisi (filler) Untuk mendapatkan hasil yang baik dan berkualitas dalam menghasilkan perkerasan jalan, maka bahan-bahan tersebut harus memiliki kualitas yang baik pula. a. Aspal Aspal merupakan senyawa hydrocarbon yang berwarna coklat gelap atau hitam pekat dan terdiri dari asphaltenese dan maltenese yang memiliki fungsi sebagai bahan ikat antara agregat untuk membentuk suatu campuran yang kompak. Selain sebagai bahan ikat, aspal juga berfungsi untuk mengisi rongga antara butir agregat dan pori-pori yang ada dari agregat itu sendiri. Pada temperatur ruang aspal bersifat thermoplastis, sehingga aspal akan mencair jika dipanaskan sampai pada temperatur tertentu dan kembali membeku jika temperatur turun. Bersama agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan.

b. Portland Cement

c. Agregat Agregat merupakan sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lainnya, baik berupa hasil alam atau buatan. (Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton, SKBI-3,4.26.1987). Fungsi dari agregat dalam campuran aspal adalah sebagai kerangka yang memberikan

stabilitas campuran jika dilakukan dengan alat pemadat yang tepat. Agregat sebagai komponen utama atau kerangka dari lapisan perkerasan jalan yaitu mengandung 90% – 95% agregat berdasarkan persentase berat atau 75% – 85% agregat berdasarkan persentase volume. (Sukirman, 2007). d. Filler Filler adalah bagian dari agregat, dimana bagian dari agregat ini merupakan material yang lolos ayakan no.200 (0,074 mm). Bahan dari filler tersebut bisa berupa abu batu abu batu kapur, semen, atau bahan lainnya yang mampu mengisi bagian-bagia kosong (rongga-rongga atau celah yang terdapat pada sela-sela agregat) pada susunan aspal beton tersebut. (Sukirman, 2007).

2. Klasifikasi agregat berdasarkan sumbernya, terbagi menjadi dua, yaitu: a. Agregat Buatan Agregat yang dibuat oleh manusia. Contohnya, hasil residu terak tanur tinggi (blast furnace slag), Pecahan bata b. Agregat Alam Agregat yang berasal dari sumber alam. Contohnya, pasir alami dan kerikil

3. a. Pasir Beton 

Pasir beton harus bersih. Bila diuji memakai larutan pencuci khusus, endapan pasir yang kelihatan dibandingkan dengan tinggi seluruh endapannya tidak kurang dari 70%.



Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi mutu beton. Untuk itu bila direndam dalam larutan NaOH 3%, cairan di atas endapan tidak boleh lebih gelap dari warna larutan pembanding.

b. Kerikil dan Batu pecah untuk Beton

 Kekerasan yang ditentukan dengan bejana Rudellof tidak boleh mengandung bagian hancur yang tembus ayakan 2 mm lebih dari 32% berat.  Bagian yang hancur bila diuji memakai mesin Los Angeles tidak lebih dari 50%.  •Kadar lumpur maksimum 1% berat.  Bagian butir yang panjang dan pipih, maksimum20% berat, terutama untuk beton mutu tinggi. c. Sirtu  Untuk dipakai sebagai agregat beton, sirtu harus bebas dari bahanbahan organis, kotoran-kotoran, lempung atau bahan lainnya yang merugikan mutu beton.  Dalam pemakaiannya untuk konstruksi jalan sirtu/agregat terbagi dalam 3 kelas(A, B, danC) dengan persyaratan yang berbeda baik untuk subbase maupun untuk base. 4.

Pada tahap awal, minyak mentah akan dimasukkan ke dalam kolom distilasi atmosferik (bertekanan 1 atm) yang berfungsi sebagai pemisah fraksi-fraksi minyak mentah berdasarkan titik didihnya, sehingga dihasilkan fraksi naphta/gasoline (bensin), kerosen (minyak tanah), gas oil, diesel dan residu.

Long residu sebagai fraksi yang memiliki titik didih paling tinggi akan berada di bagian bawah kolom distilasi karena tidak dapat mengalami penguapan. Untuk memanfaatkan long residu tersebut, maka selanjutnya akan diproses lagi di dalam kolom HVU (High Vacum Unit), proses HVU ini tidak jauh berbeda dengan proses distilasi atmosferik, namun di dalam kolom HVU tekanan yang digunakan di bawah tekanan atmosfer (<1 atm).

Hasil yang dikeluarkan dari proses destilasi vakum tadi (HVU) terdiri dari LVGO (Light Vacum Gas Oil). HVGO (High Vacum Gas Oil) dan short residu. Short residu yang dihasilkan selanjutnya dijadikan sebagai bahan

aspal karena memang memiliki kekentalan yang cukup tinggi dan tidak mungkin lagi diolah ijadikan menjadi bahan bakar.

5. Beberapa persyaratan aspal untuk lapis permukaan : a. Agregat yang digunakan harus memenuhi persyaratan terdiri dari agregat lapis pertama dan lapis kedua b. Agregat harus terdiri dari batu pecah yang bersih, kuat dan awet, bebas dari kotoran, lempug, debu atau bahan lain yang dapat memengaruhi penyelimutan aspal c. Agregat harus kering, bersudut, berukuran seragam. d. Aspal Harus memunyai stiffness yang cukup e. Apal Harus mempunyai Workability yang cukup dalam pelaksanaan pekerjaan pengaspalan f. Aspal Harus memiliki Kuat Tarik / tensile strength dan adhesi yang cukup g. Aspal Tahan terhadap cuaca

Related Documents

Jawaban Matek Pertemuan 9
November 2019 18
Pertemuan 4
June 2020 8
Pertemuan - 4
June 2020 14
Pertemuan 4
April 2020 11
Kunci Jawaban Quiz 1.docx
December 2019 16

More Documents from "Louis Eberhard Hutagalung"