Jaringan Saraf.pdf

  • Uploaded by: akses zenius
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jaringan Saraf.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,060
  • Pages: 68
Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

JARINGAN SARAF (TEXTUS NERVOSUS)

David Pakaya [email protected]

Jaringan saraf • Jaringan saraf (Nervous = dapat terangsang) adalah salah satu dari 4 jaringan dasar tubuh • Disusun oleh : – Sel saraf (neuron) dan – Sel penyokong saraf (sel neuroglia) yang berfungsi untuk komunikasi.

Figure 9-1 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Perkembangan Intrauterina • Minggu 1 – 2 (zygot) • Minggu 3 – 8 (embryo) • Minggu 9 – 38 (fetus)

Tiga Lapisan Embrionik

Perkembangan jaringan saraf

Figure 9-2 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Klasifikasi Sistem Saraf

Figure 9-1 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Klasifikasi Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat

Struktural Sistem Saraf Perifer

Sistem Saraf

Sistem Saraf Autonom

Fungsional Sistem Saraf Sensorik

Struktur Neuron

Badan sel / soma / perikaryon / corpus neurocyti merupakan pusat sintetik dan trofik neuron • Nukleus : berukuran besar, letak di tengah dan eukromatik • Sitoplasma : – Organela lengkap – Ribosom pada Retikulum endoplasmik banyak  material basofilik (badan Nissl)

• Neuroskeleton: – Neurotubulus – Neurofilament (filament intermedia) yang terdapat di seluruh parikaryon dan meluas sampai dendrit dan akson.

Dendrit, merupakan perluasan/ekstensi soma • Menambah perluasan permukaan yang ada terhadap datangnya sinyal • Dendrit menutupi permukaan sinapsis • Memiliki tonjolan-tonjolan keluar disebut spina dendritica (gemmula)  tempat sinapsis terjadi • Dendrit tidak memiliki aparat Golgi, namun mengandung sejumlah kecil organela yang terdapat di dalam soma

Dendrit, merupakan perluasan/ekstensi soma

Figure 9-5 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Akson, setiap neuron hanya memiliki sebuah akson • Kompleks taju sel yang mengangkut impuls menjauh dari soma • Akson : taju sitoplasmik yang menghantarkan pesan ke sel target. • Jenis akson : – Tanpa Selubung Myelin – Berselubung myelin (dibentuk oleh sel Schwann)

Tipe-tipe neuron

Figure 9-4 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Fungsi Neuron Fungsi dasar jaringan saraf adalah melakukan komunikasi

• Neuron berperan dalam menerima, mengintegrasikan dan menghantarkan impuls elektrokimiawi • Fungsi tersebut tergantung pada sifat-sifat badan saraf dan julurannya yang panjang. Sifat khas tersebut tergantung pada dua sifat dasar protoplasmanya: o Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan fisik dan kimiawi (iritabilitas). o Kemampuan untuk menyebarkan rangsangan tersebut dari satu tempat ketempat lain (konduktivitas). • Fungsi motorik, sensorik dan integratif suatu sel saraf terutama tergantung pada sifat iritabilitas dan konduktivitasnya.

Sel Penyokong / sel Glia • Neuroglia berasal dari nerve glue (nerve=saraf dan glue= lem) • Berfungsi sebagai penyokong dan penyatu jaringan saraf • Neuroglia merupakan 70-80% dari seluruh sel yang ada di SSP

Gambaran histologis neuron dan neuroglia

Gambaran histologis neuron dan neuroglia

Figure 9-8 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Astrosit • Bentuknya seperti bintang (astra), banyak cabang sitoplasma • Berintinya besar, bulat atau lonjong dan pucat (vesikular). Nukleoli tidak jelas. • Sitoplasmanya mengandung ribosom, kompleks Golgi, lisosom dan neurofilamen.

Ada dua jenis astrosit : Astrosit protoplasmik/astrocytus protoplasmicum: umumnya terdapat di dalam substantia grisea Astrosit fibrosa/astrocytus fibrosum, lebih banyak terdapat di dalam substantia alba Figure 9-9 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Oligodendroglia/oligodendrosit • Terdapat baik pada substantia alba maupun substantia grisea. • Nukleus berbentuk sferis, ukurannya ada di antara ukuran astrosit dan mikroglia. • Sel ini merupakan sel pembentuk myelin seperti halnya sel Schwann.

Figure 9-9 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Mikroglia • Berukuran paling kecil • Dijumpai pada substania alba grisea • Nukleusnya kecil dan bentuk memanjang, dengan kromatin terkondensasi • Taju selnya pendek dan bercabangcabang. • Mikroglia berasal dari mesenkim (mesodermal) • Beberapa mikroglia berperan sebagai komponen sistem fagosit mononuklear dan memiliki kemampuan fagositik.

Figure 9-9 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Sel ependim • Berasal dari sel neuroepitelial yang melapisi bagian dalam crista neuralis • Umumnya berbentuk silindris selapis, memiliki basal taju sel yang meluas ke dalam substantia grisea • Pelapis ependimal berlanjut menjadi epitel kuboid pleksus koroideus

Figure 9-9 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Sel Schwann • Sel Schwann: satu sel Schwann dapat menyelubungi beberapa segmen akson tak bermyelin atau menyelubungi satu segmen akson yang berselubung myelin. • Setiap segmen akson bermyelin diselubungi oieh berlapis-lapis tajutaju sel Schwann dengan sitoplasmanya, dan sisa membran plasma sel Schwann yang berlapislapis disebut myelin, tersusun terutama oleh fosfolipid. Jarak di antara selubung myelin disebut nodus Ranvier atau nodus myelinicus.

Figure 9-9 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Sel Satelit • Sel satelit, merupakan spesialisasi sel Schwann dalam ganglion craniocpinal dan ganglion autonomik. Nukleusnya berbentuk sferis dan penuh kromatin. Pada preparat sel satelit ini tampak khas sebagai talimutiara atau rentengan mutiara menyelubungi sel ganglion besar.

Figure 9-9 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Sinapsis Sinyal atau impuls berjalan dari neuron ke sel target melalui hubungan khusus yang disebut sinapsis

Figure 9-6 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Tipe Sinapsis dari Akson terminal

Figure 9-7 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Sinapsis Target ini dapat berupa neuron atau sel pada organ ujung/akhir Sinyal dihantarkan oleh neurotransmitter

Figure 9-7 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Susunan saraf pusat (SSP) Otak dan medula spinalis • Susunan saraf pusat berfungsi untuk menerima dan mengintegrasikan semua rangsang • Rangsang diubah menjadi impuls saraf dan diteruskan ke SSP.  Persepsi  Organ efektor • Impuls yang diterima juga dapat disimpan sebagai memori

Figure 9-1 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Substansia Grisea dan Alba pada otak dan medula spinalis

Struktur dasar

Potongan

• cerebrum, cerebellum, and spinal cord  tanpa jaringan ikat , halus, tampak seperti gel

• White matter and gray matter  Berbeda karena susunan myelin

Figure 9-14 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Substansia grisea : perikarion dan serat saraf tak bermielin. Substansia alba : akson bermielin dan dendrit

Cerebrum

https://quizlet.com/3531540/bio-210-lecture-unit-4-ch-12-the-central-nervous-system-flash-cards/

Substansia Grisea dan Alba pada cerebrum • Substansia grisea : perikarion dan serat saraf tak bermielin. • Substansia alba : akson bermielin dan dendrit

Cerebrum

Figure 9-14 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Histologis cerebrum terdiri dari 6 lapisan

Cerebelum • Serebelum terbagi dua kiri dan kanan oleh bangunan seperti cacing bewarna abu-abu (vermis) • Permukaannya berlipat-lipat (folia (=daun)), tersusun paralel terhadap fissura (alur) utama • Substansia grisea serebelum terdapat di permukaan berupa korteks tipis. Di bawahnya terdapat substansia alba yang juga berisi kelompokan kecil perikarion

Korteks serebellum terdiri atas 3 lapisan • Lapisan Molekular : sedikit sel saraf kecil dan banyak serat saraf tidak bermielin • Lapisan sel Purkinje (ganglioner) : sel Purkinje • Lapisan Granular : Perikarion kecil

Figure 9-16 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Korteks serebellum terdiri atas 3 lapisan

Figure 9-16 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Medula spinalis • Medula spinalis terhubung ke otak • Ada 31 pasang saraf spinal yang bercabang dari tulang belakang. • Medula spinalis dikelilingi cerebrospinal fluids (CSF)  sebagai bantalan untuk melindungi jaringan saraf • Terdiri dari jutaan serat saraf  mengirimkan informasi listrik dari otak ke batang tubuh, alat gerak (motorik) dan dari tubuh kembali ke otak (sensorik).

Anatomi medula spinalis Ada empat kelompok utama saraf tulang belakang

https://www.imaios.com/en/e-Anatomy/Spine/Spinal-cord-diagrams

Struktur Medula spinalis Diameter bervariasi tetapi penampangnya selalu simetri bilateral

Medula spinalis

A. B. C.

Substansia grisea : berisi astrosit dan badan sel saraf besar, terutama yang dari motor neuron di cornu ventralis. substansia alba: mengelilingi substansia grisea dan berisi terutama oligodendrosit dan saluran akson bermielin yang berjalan sepanjang medula. Bagian tengah terdapat saluran kecil yang disebut kanalis sentralis

Gambar 9-17 Junqueira‘s Basic Histology 13th Ed. (McGrawHill 2013)

Kanalis sentralis sel ependymal : sel epitel yang melapisi ventrikel dan kanalis sentralis

Medula spinalis Substansia grisea (cornu anterior)

• Neuron motorik besar (N) – inti besar – nukleolus mencolok – sitoplasma kaya akan substansia kromatofilik (badan Nissl (RE))

• Dendrit • Glia • kapiler

Gambar 9-17 Junqueira‘s Basic Histology 13th Ed. (McGrawHill 2013)

Medula spinalis Substansia alba (sebelah ventral canalis sentralis)

• • • •

Serabut bermielin & tdk bermielin Glia Kapiler Jaras berjalan sepanjang medula berupa selubung mielin yang mengelilingi akson

Gambar 9-17 Junqueira‘s Basic Histology 13th Ed. (McGrawHill 2013)

Fungsi medula spinalis Berdasarkan area tulang belakang Gerakan dan rangsangan ke lengan, leher dan badan bagian atas serta mengontrol pernapasan

Memasok batang dan perut.

Memasok kaki, kandung kemih, usus dan organ seksual.

https://www.imaios.com/en/e-Anatomy/Spine/Spinal-cord-diagrams

Area persarafan servikal, torakal, lumbal dan sakral (Dermatom)

https://www.imaios.com/en/e-Anatomy/Spine/Spinal-cord-diagrams

Saraf perifer/nervus • Mengandung akson bermyelin dan tanpa-myelin, sel Schwann, fibroblast, namun tidak mengandung badan sel saraf. • Nukleus yang tampak pada potongan melintang saraf perifer/nervus adalah nukleus milik sel Schwann (ukuran lebih besar dan tercat lebih pucat) atau milik fibroblast (fibroblast dewasa, lebih kecil dan lebih gelap).

Figure 9-26 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Jaringan Ikat Pembungkus Saraf perifer/nervus

Figure 9-26 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Saraf perifer/nervus

Figure 9-28 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Jenis Saraf perifer/nervus

Perihal Diameter relatif Myelinisasi Panjang internodus Kecepatan menghantarkan impuls

Serabut saraf

Tipe A besar bermyelin panjang cepat

Tipe B sedang bermyelin lebih panjang sedang

Tipe C kecil Tanpa myelin tak ada lambat

Ganglion kumpulan sel-sel saraf yang terdapat di luar sistem saraf pusat (Dalam SSP  Nukleus) Perikarion berdiameter 15-25 um Setiap perikarion dikelilingi oleh satu lapis sel –sel kecil, gepeng atau kuboid yang disebut sebagai sel satelit

Figure 9-29 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Jenis ganglia Ganglion spinalis

Ganglion otonom

• Bentuk fusiform/globular (pseudounipolar), bercabang tunggal akson  bercabang dua, satu cabangnya berfungsi sebagai dendrit • Berkapsul jaringan ikat • Perikarion cabang yang tidak bermielin Ф 15-25 µm dan perikarion cabang bermielin Ф > 100 µm • Perikarion dikelilingi satu lapis sel satelit

• Bentuk multipolar, dengan beberapa dendrit dan satu akson tidak bermielin. • Berkapsul jaringan ikat • Sel ganglion berukuran 15-45 µm • Perikarion dikelilingi satu lapis sel satelit

Sistem saraf enterik sebagai komponen sistem saraf perifer

Struktur lapisan saluran pencernaan ENS berada dalam dinding saluran pencernaan (esofagus sampai anus)

Gambar 15-2 Junqueira‘s Basic Histology 13th Ed. (McGrawHill 2013)

Struktur lapisan saluran pencernaan Serabut saraf dalam dinding-dinding usus terdiri dari akson enterik, akson ekstrinsik dan sel glial

Ganglia utama : 1. Pleksus myenterika (Auerbach) 2. Pleksus submukosa(Meissner)

Gambar 15-28 Junqueira‘s Basic Histology 13th Ed. (McGrawHill 2013)

Susunan ganglia/pleksus saraf enterik pada dinding saluran cerna • Pleksus Myenterika : Terletak antara lapisan otot eksternal dan membentuk jaringan continous sekitar perut – kontrol motilitas – Rangsangan  meningkat intensitas kontraksi ritmis dalam usus

• Pleksus submukosa : Terletak di submukosa usus halus dan usus besar – membantu mengontrol sekresi usus, penyerapan, dan kontraksi otot dan submukosa

Gambaran pleksus myenterikus pada lapisan otot polos usus halus

Gambar 15-30 Junqueira‘s Basic Histology 13th Ed. (McGrawHill 2013)

Inervasi ENS • Enteric nervous system (ENS) – brain of gut – 100 juta neuron membentang dari esofagus ke anus – 2 pleksus • Myenteric pleksus - GI saluran motilitas • Pleksus submukosa - mengendalikan sekresi?

• Autonomic nervous system – sistem saraf otonom – set ekstrinsik saraf – stimulasi parasimpatis meningkatkan sekresi dan aktivitas dengan merangsang ENS – stimulasi simpatis menurun sekresi dan aktivitas dengan menghambat ENS

Reseptor sensoris kulit 1.

Ujung Saraf Bebas o o o

2.

Badan Meissner (Korpuskulum meissner) o o

3.

Reseptor sensori bersimpai besar, tekanan, getaran kasar Terdapat di dermis atau di hipodermis

Badan Ruffini o o

5.

Terdapat pada ujung jari tangan dan kaki papila mammae, palpebra, bibir dan genital Reseptor sentuhan ringan (papila dermis)

Badan Pacini (VaterPacini) o o

4.

Cabang halus aferen Terdapat di sepanjang dermis – epidermis Suhu rendah nyeri, gatal

Mekanoreseptor Terdapat pada telapak kaki

Badan Krause o

Kemoreseptor halus (tekanan dan getaran rendah)

Reseptor sensoris kulit

Reseptor sensoris kulit

Korpuskulum meissner dan pacini

Gambar 18-12 Junqueira‘s Basic Histology 13th Ed. (McGrawHill 2013)

Gambaran ujung saraf bebas dengan metode IHC menggunakan antibodi anti PGP 9.5

• •

IHC anti PGP 9.5 40x10

Regenerasi Saraf Perifer

Figure 9-30 Junqueiras Basic Histology (© McGrawHill 2013)

Perkembangan saraf • Saat lahir, otak manusia terdiri dari sekitar 86 miliar neuron. • Otak bayi akan bertambah besar hingga dewasa. • Ada perubahan dalam struktur internal neuron (Peningkatan jumlah sinapsis) • Dua faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan: – pertumbuhan koneksi sinaptik antar neuron – mielinisasi serat saraf

Plasitas otak kemampuan otak untuk mengubah sel dan jaringan saraf serta menata kembali jalur persarafan secara struktural dan fungsinya akibat pengaruh lingkungan selama kehidupan

• Synaptogenesis: adalah ekspansi yang cepat dalam pembentukan sinapsis • Synaptic pruning : pengurangan jumlah koneksi sinaptik. Memungkinkan efisiensi konfigurasi sinaptik Synaptic pruning ditentukan tidak digunakannya koneksi sinaps yang ada • Migrasi saraf : terjadi dari 8 - 29 minggu (yaitu pergerakan neuron ke berbagai bagian otak) • Mielinisasi : dimulai selama perkembangan janin sampai remaja (proses melindungi neuron untuk membantu transmisi impuls dari 1 sel saraf ke yang berikutnya)

Eliminasi Sinaps

Eliminasi Sinaps

Referensi

Terima Kasih [email protected]

Related Documents


More Documents from "Abd. Rasyid"

Jaringan Saraf.pdf
November 2019 3
Uud.docx
December 2019 8