Isolasi Bakteri Patogen.docx

  • Uploaded by: dhilaa
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isolasi Bakteri Patogen.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,566
  • Pages: 12
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI “ISOLASI BAKTERI PATOGEN”

Oleh: Nama

: Rini Rizki Utami

NIM

: 165040200111010

Kelompok

: B1

Asisten

: Widi Fitrianingrum

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2019

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bakteri adalah organisme uniseluler, prokariot, dan umumnya tidak memiliki klorofil. Bakteri adalah salah satu makhluk hidup yang jumlahnya banyak di sekitar kita. Bakteri merupakan mikroba yang bermanfaat bagi kehidupan. Di samping mempunyai peran yang bermanfaat, bakteri juga mempunyai peran yang merugikan salah satunya menjadi patogen penyakit. Bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan juga pada tumbuhan. Bakteri sebagai patogen tumbuhan baru mendapat pengakuan secara ilmiah setelah terjadi perdebatan untuk menanggapi munculnya artikel yang ditulis oleh Burril pada tahun 1878 tentang penyakit hawar pada apel dan pir di Illinois dan New York. Beberapa bakteri patogen tumbuhan hanya dapat menyerang satu spesies tanaman, bahkan satu varietas tanaman, namun ada juga yang mampu menyerang lebih dari 200 spesies tanaman dari berbagai famili yang berbeda. Bakteri patogen yang hanya dapat menyerang satu tanaman akan mudah dikendalikan dengan rotasi atau pergiliran tanaman. Saat ini penyakit tanaman akibat patogen bakteri belum banyak jenisnya bila dibandingkan dengan penyakit tanaman akibat patogen jamur. Namun apabila bakteri menyerang tanaman dapat terjadi kerugian besar bahkan gagal panen. Oleh karena itu penting untuk mengetahui gejala dan tanda penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri. 1.2 Tujuan Praktikum ini bertujuan mengisolasi bakteri penyebab penyakit dari jaringan tanaman dan mendapat biakan murninya dengan metode streak plate 1.3 Manfaat Praktikum ini bermanfaat mengetahui proses isolasi bakteri dengan berurutan dan benar

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gejala dan tanda terkait patogen yang digunakan a. Xanthomonas campestris (Busuk Hitam pada Sawi-Sawian)

Gejala khas penyakit busuk hitam yang terlihat di lapangan adalah terdapat bercak kuning berbentuk mirip huruf V pada daun brokoli, daerah bercak lamakelamaan mengering dan berubah warna menjadi coklat kemudian rontok. Bercak ini kemudian dapat menyebar ke seluruh daun dan tanaman. Gejala penyakit busuk hitam pada fase generatif adalah terdapat busuk dan warna hitam pada massa bunga brokoli. Bakteri ini dapat menyerang kelompok tanaman kubis pada semua tingkat pertumbuhan dan perkembangan (Lumoly et al., 2014). b. Xanthomonas oryzae (Hawar Daun Bakteri pada Padi)

Gejala yang ditimbulkan oleh bakteri ini tergolong khas, yaitu mulai dari terbentuknya garis basah pada helaian daun yang akan berubah menjadi kuning kemudian putih. Gejala ini umum dijumpai pada stadium anakan, berbunga, dan pemasakan. Serangan penyakit pada tanaman yang masih muda dinamakan kresek, yang dapat menyebabkan daun berubah menjadi kuning pucat, layu, dan kemudian mati. Kresek merupakan bentuk gejala yang paling merusak (Wahyudi, et al., 2011).

c. Erwinia carotovora (Busuk Lunak)

Busuk lunak merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditemukan pada sayuran dan menyebabkan kerugian ekonomi cukup besar. Umbi mengalami perubahan struktur menjadi lebih lembek serta ditandai dengan keluarnya cairan dari umbi yang berwarna putih keruh dan berbau tidak sedap. (Bintari et al., 2015). d. Ralstonia solanacearum (Layu Bakteri pada Tomat)

Gejala penyakit berupa tanaman layu pada cabang-cabang tanpa suatu urutan yang teratur dan gejala lanjut berupa seluruh bagian tanaman layu atau mati dalam waktu singkat. Untuk identifikasi panyakit yang disebabkan oleh bakteri ini, bisa diketahui dengan memotong batang tanaman yang terinfeksi dan menekan penampang batangnya. Adanya eksudat bakteri berupa cairan yang berwarna putih susu dan berbau khas yang keluar dari permukaan potongan batang menandakan tanaman sudah terserang layu bakteri (Nasrun, et al., 2007). 2.2 Teknik isolasi bakteri patogen Terdapat dua cara untuk isolasi bakteri patogen yaitu metode strike dan metode pour. Pada metode strike, isolasi dilakukan pada media padat dengan menggoreskan suspensi biakan pada media padat. Pada metode pour, isolasi dilakukan pada media padat dengan meneteskan suspensi biakan pada media padat pula. Cara untuk mendapatkan suspensi biakan adalah bagian tanaman yang terserang penyakit dicuci bersih, lalu dipotong-potong dan diencerkan sampai faktor pengenceran 102-103. Media yang digunakan untuk isolasi adalah media NA (Bintari et al., 2015).

BAB III. METODOLOGI 3.1 Alat dan bahan - Alat No 1.

Alat Cawan petri steril

2. 3. 4. 5.

Jarum ose Scapel atau gunting Bunsen Pinset

Fungsi Tempat PDA, biakan bakteri, tempat membersihkan spesimen Alat untuk srike bakteri pada media Memotong bagian tanaman yang sakit Sterilisasi langsung Menjepit spesimen

- Bahan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Bahan Alkohol 70% Kloroks Aquadest steril Media PDA Tissue steril Bagian tanaman yang sakit Plastik wrap

Fungsi Membersihkan spesimen, sterilisasi langsung Membersihkan spesimen dari kotoran Memotong membersihkan spesimen Media biakan bakteri Meniriskan spesimen yang telah dibersihkan Sebagai spesimen isolasi bakteri Wrapping isolasi bakteri

3.2 Cara Kerja - Diagram alir Memeriksa gejala dan tanda penyakit yang terserang bakteri di lapang Membersihkan bagian tanaman dan potong pada bagian yang sakit ±1 cm Mengisi 5 cawan petri steril dengan kloroks, alkohol 70%, aquadest 2x, dan tissue steril Mencuci bahan dengan kloroks, alkohol 70%, aquadest 2x dan tiriskan pada tissue steril Memasukkan bahan ke cawan petri dan mencacahnya Memberi aquadest steril pada cacahan dan menunggu ±15 menit Menggoreskan (streak) suspensi dengan jarum ose pada media PDA

Analisa Perlakuan Pada saat pemeriksaan di lapang, pastikan gejala penyakit berasal dari patogen bakteri dengan melihat berdasarkan literatur. Bersihkan bahan yang akan diisolasi dari kotoran lain dengan air mengalir. Sterilisasi lingkungan untuk isolasi dengan menyemprotkan alkohol dan juga pada tangan. Potong bagian yang sakit ±1 cm dengan gunting atau scapel steril. Sterilisasi potongan bagian tanaman sakit tersebut dengan kloroks, alkohol 70%, dan aquadest steril 2x. Apabila ingin memindahkan potongan tanaman ke cawan petri lain maka digunakan pinset. Pinset yang digunakan harus disterilkan dengan dibakar di atas bunsen. Tiriskan potongan tanaman tersebut di atas tissue steril. Cacah potongan tersebut di atas cawan petri lalu tambahkan aquadest steril dan tunggu selama ±15 menit. Strike dengan jarum ose dengan cara sterilisasi jarum ose di atas bunsen lalu buka media PDA steril, celupkan jarum ose pada cacahan potongan, lalu goreskan di atas media PDA. Pada saat melakukan strike harus didekat api bunsen supaya tetap steril. Setelah itu tutup cawan petri dan wrap cawan petri di dekat bunsen dengan plastik wrap.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabel hasil isolasi bakteri pathogen Bakteri

Gejala

Dokumentasi

Hasil Isolasi

Patogen Xanthomonas

Terdapat

Terdapat

campestris

bercak V di

bercak putih

pinggir daun

pada garis

dan

strike

mengarah ke tengah daun Xanthomonas

Terdapat

Terdapat

oryzae

garis basah

bercak putih

pada helaian

pada garis

daun muda

strike

dan terdapat gejala kresek Erwinia

Umbi

Terdapat

carotovora

menjadi

bercak putih

lembek dan

pada garis

berair

strike

Ralstonia

Layu pada

Terdapat

solanacearum

cabang-

bercak putih

cabang

dan merah

tanaman

pada garis strike

Dokumentasi

4.2 Pembahasan hasil isolasi bakteri patogen a. Xanthomonas campestris Pada hasil isolasi terdapat bakteri putih kekuningan, basah dan agak padat. Menurut Lumoly et al. (2015), hasil isolasi bakteri Xanthomonas campestris adalah pada cawan petri tumbuh bakteri putih kekuning-kuningan dan berlendir. Dari hasil isolasi dapat dibuktikan bahwa bakteri yang menyerang sawi tersebut adalah Xanthomonas campestris.

b. Xanthomonas oryzae

Pada hasil isolasi terdapat bakteri dengan koloni bulat, putih pucat, berlendir dan permukaan timbul. Menurut Wahyudi, et al. (2011), koloni bakteri Xanthomonas oryzae berbentuk bulat, berwarna kuning pucat hingga kuning, berlendir, permukaan timbul, dengan tepian rata. Isolat bakteri termasuk kedalam Gram negatif dengan bentuk sel batang pendek dan motil.

c. Erwinia carotovora Pada hasil isolasi bakteri memiliki tampak makroskopis putih hingga kekungingan. Menurut Daulay et al. (2015), koloni bakteri Erwinia carotovora memiliki bentuk bulat, permukaan cembung, warna putih kekuningan dan tepi yang rata.

d. Ralstonia solanacearum Pada hasil isolasi bakteri memiliki tampak makroskopis koloni berwarna putih dengan titik pusat koloni berwarna merah. Menurut Nasrun et al. (2007), Ralstonia solanacearum memiliki kenampakan makroskopis koloni bakteri berbentuk tidak teratur, putih dan fluidal dengan pusat koloni berwarna merah jambu.

BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan praktikum di atas, cara mengisolasi dengan metode streak pada setiap patogen bakteri sama. Tahap-tahap yang dilakukan yaitu memotong bagian yang sakit ±1 cm lalu membersihkan dengan kloroks, alkohol 70% dan aquadest steril 2 kali. Setelah ditiriskan spesimen dicacah dan direndam dengan aquadest steril. Hasil rendaman distreak (digoreskan) dengan menggunakan jarum ose. Hasil yang didapatkan yaitu pada isolasi Xanthomonas campestris terdapat bakteri dengan koloni berupa bercak putih kekuningan. Isolasi Xanthomonas oryzae terdapat bakteri dengan koloni berupa bercak putih pucat. Isolasi Erwinia carotovora terdapat bakteri dengan koloni berwarna putih. Isolasi Ralstonia solanacearum terdapat bakteri dengan koloni berwarna putih dan pusat koloni berwarna merah.

5.2 Saran Praktikum sudah berjalan dengan baik, namun pada saat materi isolasi laboratorium terlalu sempit dan mahasiswa terlalu banyak. Pada saat praktikum sterilisasi perlu diperhatikan kembali supaya semua kegiatan praktikum dapat dilakukan dengan kondisi aseptik.

DAFTAR PUSTAKA Bintari, N. W. D., R. Kawuri, dan M. W. Proborini. 2015. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penyebab Busuk Lunak Pada Umbi Wortel (Daucus carota L.) Varietas Lokal Di Bali. J. Metamorfosa Vol 2 (1) : 9-15, 2015. Daulay, D. M., M. A. Syib’li, dan L. Q. Aini. 2015. Potensi Bakteri Bermanfaat Dari Lumpur Sidoarjo Untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Lunak Erwinia sp. Pada Umbi Kentang. J. HPT. Vol 3 (2) : 108-116, Januari 2015. Lumoly, F. S., S. Emmy, dan M. Guntur. 2014. Insidensi Penyakit Busuk Hitam Pada Tanaman Brokoli (Brassica oleracea var. Italica) Di Tomohon. Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, Manado. Nasrun, Kristianti, T. Arwiyanto, dan I. Mariska. 2007. Karakteristik Fisiologis Ralstonia solanacearum Penyebab Penyakit Layu Bakteri Nilam. J. Litri Vol 13 (2) : 43-48, Juni 2007. Wahyudi, A. T., S. Meiliah, dan A. N. Nawangsih. 2011. Xanthomonas oryzae pv. oryzae Bakteri Penyebab Hawar Daun Pada Padi: Isolasi, Karakterisasi, dan Telaah Mutagenesis dengan Transposon. Makara, Sains Vol 15 (1) : 89-96, April 2011.

LAMPIRAN

X. oryzae

E. carotovora

X. campestris

R. solanacearum

Related Documents


More Documents from ""