ISLAM KE EROPA / BARAT MAKALAH Tugas Mata Kuliah Studi Islam II
Disusun oleh : Kelompok VI Khoerunisa (11151020000016) Yusuf Pradana (11151020000028) Tri Hapsari Meilani Purwaningrum (11151020000041) Siti Maemunah (11151020000042)
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Islam di Eropa/Barat dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini adalah tugas dalam perkuliahan Studi Islam II pada Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Makalah ini disusun berdasarkan berbagai literatur, artikel-artikel, dan jurnal-jurnal di website yang dianggap tepat dan dapat dijadikan sebagai acuan pustaka. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya makalah ini. Harapan Kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca tentang pengetahuan peradaban Islam di Dunia, khususnya Islam di Eropa/Barat. Makalah ini Kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang Kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu Kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Tanggerang,20 Maret 2016
Penyusun
KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang.............................................................................................. B. RumusanMasalah.......................................................................................... C. TujuanPembahasan........................................................................................ D. Manfaat......................................................................................................... BAB II
ISI
A. Proses masuknya peradaban Islam ke Eropa/ Barat............................. B. Bentuk-bentuk aspek ajaran Islam yang masuk dan dikembangkan di Eropa/Barat...... C. Pertumbuhan tempat ibadah (masjid) dan pusat-pusat kajian Islam di Eropa/Barat.... D. Kemajuan Eropa/Barat dan dampaknya bagi dunia Islam.................. E. Sikap Islam dalam menghadapi kemajuan Eropa/Barat................... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................... B. Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Dalam sejarah kebudayaan ummat manusia proses tukar-menukar dan
interaksi (intermingling) atau pinjam meminjam konsep antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain memang senantiasa terjadi, seperti yang terjadi antara kebudayaan Barat dan peradaban Islam. Dalam proses ini selalu terdapat sikap resistensi dan akseptansi. Namun dalam kondisi dimana suatu kebudayaan itu lebih kuat dibanding yang lain yang tejadi adalah dominasi yang kuat terhadap yang lemah. Istilah Ibn Khaldun, "masyarakat yang ditaklukkan, cenderung meniru budaya penakluknya". Ketika peradaban Islam menjadi sangat kuat dan dominan pada abad pertengahan, masyarakat Eropa cenderung meniru atau "berkiblat ke Islam". Kini ketika giliran kebudayaan Barat yang kuat dan dominan maka proses peniruan itu juga terjadi. Terbukti sejak kebangkitan Barat dan lemahnya kekuasaan politik Islam, para ilmuwan Muslim belajar berbagai disiplin ilmu termasuk Islam ke Barat dalam rangka meminjam. Hanya saja karena peradaban Islam dalam kondisi dibawah kekuasaan Barat maka kemampuan menfilter konsep-konsep dalam pemikiran dan kebudayaan Barat juga lemah.
B.
Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah proses masuk dan berkembangnya Islam ke Eropa/Barat ? b. Apakah bentuk-bentuk aspek ajaran Islam yang dikembangkan di Eropa/Barat ? c. Bagaimanakah pertumbuhan tempat ibadah (masjid) dan pusat-pusat kajian Islam di Eropa/Barat? d. Bagaimanakah keterkaitan kemajuan Eropa/Barat dan dampaknya bagi dunia Islam? e. Bagaimanakah sikap Islam dalam menghadapi kemajuan Eropa/Barat?
C.
Tujuan a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam II; b. Bagi penulis diharapkan makalah ini dapat mendatangkan manfaat dalam menambah wawasan serta pengetahuan; c. Bagi pembaca diharapkan makalah ini dapat mendatangkan mafaat sebagai tambahan informasi serta referensi bacaan.
D.
Manfaat a. Dapat mengetahui proses masuk dan berkembangnya Islam ke Eropa/Barat. b. Dapat mengetahui bentuk-bentuk aspek ajaran Islam yang dikembangkan di Eropa/Barat. c. Dapat mengetahui pertumbuhan tempat ibadah (masjid) dan pusat-pusat kajian Islam di Eropa/Barat. d. Dapat mengetahui keterkaitan kemajuan Eropa/Barat dan dampaknya bagi dunia Islam. e. Dapat mengetahui sikap Islam dalam menghadapi kemajuan Eropa/Barat.
BAB II ISI A. Masuk Dan Berkembangnya Islam Serta Peradabannya di Eropa/Barat Perkembangan Islam tidak hanya terjadi di negeri asalnya saja yaitu Arab. Melainkan islam juga berkembang di benua-benua dan bagian belahan dunia lainnya. Contohnya seperti di Eropa/Barat. Peradaban Eropa yang saat itu dikenal dengan abad kegelapan namun kini terlihat begitu maju dan berkembang. Perlu kita ketahui bahwa hal itu tidak terlepas dari pengaruh peradaban Islam yang berkembang disana. Karena peradaban Islam sesungguhnya yang lebih mendahuluinya. Ada beberapa jalur atau tempat peradaban islam masuk menuju Eropa. Diantaranya yang menjadi jembatan-jembatan atau jalur utama peradaban Islam menuju Eropa adalah : 1. Andalusia 2. Sisilia 3. Perang Salib 1
1. Andalusia. a. Masuknya Islam ke Andalusia Andalusia atau kini yang dikenal dengan nama Spanyol mulai diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid Rahimahullah (70-715 M), yaitu salah seorang Bani Umayah yang berpusat di Damaskus2. Kekuasaan Islam di semenanjung Iberia3 berlangsung selama 8 abad, dimulai sejak penaklukan yang dipimpin oleh Thariq, Musa, dan Tarif pada tahun 711 M/92 H sampai jatuhnya Granada pada tahun 1492 M/898 H.4
1
Dr Raghib ar-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, Jakarta, hlm 769-770. Damaskus adalah ibu kota dan kota terbesar di Suriah. 3 Semenanjung Iberia atau Iberia, terletak diujung barat daya Eropa, dan terdiri dari Spanyol, Portugal, Andorra, dan Giblatar dan sedikit Prancis. Iberia terletak dibagian paling barat dan selatan Eropa. 4 Saeful Bahri, Sejarah Peradaban Islam, hlm 30. 2
Thariq, Musa, dan Tarif merupakan tiga pahlawan Islam yang berjasa dalam proses penaklukan Andalusia ini. Tharif ibn Malik disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan pasukan perang, 500 orang diantaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian5. Dalam penyerbuannya itu Tharif tidak mendapatkan perlawanan yang berarti. Ia kembali ke Afrika Utara dan membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif. Hal itu juga menjadi salah satu faktor Musa ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad Rahimahullah. Kemudian Thariq dan pasukannya yang sebagian besar dari suku Barbar dan sebagian orang Arab menyeberangi ke daratan Eropa dan mendarat disebuah pantai di wilayah Spanyol. Dan mengumpulakan pasukannya di sebuah bukit karang yang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya wilayah ini, maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki wilayah Spanyol. Mendengar bahwa Thariq beserta pasukannya telah mendarat di Spanyol, Raja Roderick segera memimpin pasukannya yang berjumlah 100.000 orang lengkap beserta persenjataannya. Thariq pun menerima bantuan 5000 orang tentara yang dikirim oleh Musa ibn Nushair, sehingga total pasukan Thariq berjumlah 12.000 orang. Tepat pada 28 Ramadhan 92 H kedua pasukan bertempur di Muara sungai Barbate. Dengan menyebarkan kabar kepada kubu Roderick bahwa muslim datang tidak untuk menjajah namun ingin menghentikan kezaliman Roderick dan mengatakan bahwa pertempuran akan berakhir jika Roderick terbunuh. Sehingga sebagian dari pasukan Roderick mundur dan terbunuhlah Roderick dengan tangan Thariq sendiri. Yang kemudian mayat Roderick tenggelam dan hanyut terbawa arus Sungai Barbate. Kejadian ini juga memicu untuk menaklukan wilayah lain seperti Cordova, Granada dan Malaga.
5
Julian adalah mantan penguasa/gubernur wilayah Septah (Ceuta dalam bahasa Spanyol) yang merupakan salah satu kota kecil di Spanyol.
b. Perkembangan Islam di Andalusia Dalam perkembangannya abad-abad tersebut dibagi menjadi 8 periode, berikut penjelasannya.6 Periode I adalah masa penaklukan (al-fath). Yang berlangsung selama 4 tahun (711-714 M/92-95 H). Periode II adalah periode wali-wali (al-wulat). Bisa dikatakan sebagai periode perwakilan khalifah di Damaskus 741-755 M/95-138 H. Pada periode ini Andalusia dipimpin oleh 20 orang wali selama 42 tahun, mereka semua diangkat oleh Khalifah Bani Umayah di Damaskus atau di angkat oleh perwakilan gubernur di Afrika Utara. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai sempurna, gangguan banyak berdatangan. Disamping itu ada perbedaan pandangan antara Khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairwan. Masing-masing mengaku bahwa merekalah yang berhak menguasai daerah Spanyol ini. Periode III adalah periode amir (al-imarah). Bisa dikatakan periode gubernur sekitar tahun 755-929 M/138-316 H. Dimulai sejak kedatangan Abdurahman Ad-Dakhil sampai ia mengumumkan sebagai khalifah Dinasti Umayah di Damaskus seiring dengan peralihan kekuasaan dari dinasti Umayah kepada dinasti Abbasiyah. Pada periode ini Spanyol dibawah pemerintahan seorang yang bergelar amir tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam, yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I dengan gelar Ad-Dakhir (Yang masuk ke Spanyol). Kemajuan-kemajuan muncul pada periode ini. Seperti pendirian masjid Cordova, mulai masuknya pemikiran filsafat, dan lain-lain.
6
Saeful Bahri, Sejarah Peradaban Islam, hlm 30
Periode IV adalah periode kekhalifahan (al-khalafah) 929-1009 M/316-400 H. Dimulai sejak diumumkannya kekhalifahan sampai wafatnya alHakam al-Muntasir pada tahun 976 M/366 H. Dan masa kekhalifahan ini berlangsung sekitar 1 abad.
Pada periode ini umat Islam Spanyol
mencapai puncak kemajuan dan kejayaannya. Abdurrahman An-Nasir mendirikan universitas Cordova yang perpustakaannya memiliki ratusan ribu buku. Dan periode ini pun pembangunan kotanya berlangsung cepat.
Periode V adalah periode dinasti kecil (muluk al-thawaif) 10091091 M/400-484 H. Masa dimana terpecahnya menjadi dinasti-dinasti kecil atau
kerajaan-kerajaan kecil (lokal) sampai munculnya dinasti Am-Murabithun. Pada periode ini Kristen mulai mengambil inisiatif penyerangan. Meskipun kehidupan politik tidak stabil namun kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana lain.
Periode VI adalah periode al-Murabithun 1091-1126 M/ 484-520 H. Di mana masuknya kekuasaan al-Murabithun yang berakhir hampir
setengah abad. Pada periode ini Saragosa jatuh ke tangan Kristen, tepatnya tahun 1118 M
Periode VII adalah periode Muwahidun 1126-1223. Muwahidun didirikan oleh Muhammad ibn Tumart. Dinasti ini
datang ke Spanyol dibawah pimpinan Abdul Mun’im. Antara tahun 11141154 M, kota-kota muslim penting, Cordova, Almeria, dan Granada jatuh ke bawah kekuasannya. Kemajuan ini membuat Kristen dapat dipukul mundur.
Periode VIII adalah periode Kerajaan Granada (mamlakah al-
gharnathah) 1223-1492 M/520-620 H. Disini berdiri juga dinasti Bani Ahmar dan berlangsung selama 2 abad setengah sampai akhir abad ke 9/15 M sebelum runtuh. Tahun 1238 M Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan disusul jatuhnya Seville pada 1248 M. Seluruh Spanyol kecuali Granada lepas dari kekuatan Islam. Dibawah dinasti Bani Ahmar belum lama menunjukkan kembali kemajuan, terjadi perkawinan politik antara Ferdinand an Isabella yang mempersatukan dua kerajaan besar Kristen. Yang kekuatan mereka membuat Abu Abdullah selaku pemimpin saat itu mengaku kalah. Keruntuhan Granada sama artinya dengan keruntuhan kekuasaan Islam. Tidak ada lagi pemimpin dari kalangan umat Islam. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol tahun 1429 M. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini.7 Begitu kaum muslimin menetap di Andalusia mereka memusatkan perhatian di bidang ilmu pengetahuan, sastra, dan seni. Gustave Le Bon mengatakan, “Begitu orang-orang Arab berhasil menaklukkan Spanyol mereka mulai menegakkan risalah peradaban di sana. Maka dalam waktu kurang dari satu abad mereka mampu menghidupkan tanah yang mati, membangun kota-kota yang runtuh, mendirikan bangunanbangunan megah, dan menjalin hubungan perdagangan yang kuat dengan negara-negara lain. Kemudian mereka memberikan perhatian yang besar untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan sastra, menerjemahkan buku-buku Yunani dan Latin, dan mendirikan universitas-universitas yang menjadi satu-satunya sumber ilmu pengetahuan dan peradaban di Eropa dalam waktu yang lama.”8
2.
Sisilia Upaya umat Islam menaklukan Sisilia telah dimulai sejak tahun
652 M ketika angkatan laut Bizantium di Alexandria mendapat serangan dari umat Islam. Ketika itu Utsman bin Affan menjabat sebagai khalifah dan 7 8
Saeful Bahri, Sejarah Peradaban Islam, hlm 30-32 Dr Raghib ar-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, Jakarta, hlm 770-771.
mengirim Muawiyah sebagai pemimpin yang berkuasa saat itu untuk menghimpun kekuatan untuk menyerang Sisilila yang saat itu dikuasai oleh Bizantium yang dikomandoi oleh Muawiyah bin Khuday. Serangan pertama ke Sisilia yaitu pada tahun 652 M, ketika kota Siracusa dimasuki dan kekuasaannya tenggelam tepat saat itu juga. Kerajaan Siracusa dapat ditaklukkan dan umat Islam mendapat rampasan perang yang menggiurkan. Sisilia9 juga merupakan jembatan terpenting peradaban Islam menuju Eropa. Dan menjadi wilayah jembatan kedua setelah Andalusia. Kaum muslimin menaklukkan Panormus ibukota Sisilia tahun 216 H/831 M. Mereka menguasainya hingga tahun 485 H/1092 M kurang lebih 260 tahun).10 Sisilia juga dijadikan batu loncatan pergerakan umat Islam untuk menaklukan Italia. Umat Islam berkuasa selama dua setengah abad lebih atas Sisilia berhasil menanamkan pengaruh pemikiran dan kebudayaan di negeri orang Nasrani tersebut. Penguasaan umat Islam atas Sisilia dimulai oleh penaklukan Dinasti Aghlabiyah yang kemudian dilanjutkan oleh penguasaan Dinasti Fatimiyah dan berakhir dengan hancurnya rezim Dinasti Kalbiyah sebagai Dinasti Islam terakhir yang berkuasa di Sisilia. Berbagai corak pemikiran, seni budaya, dan arsitektur yang dibawa oleh penguasa muslim telah tertanam di Sisilia bahkan mengakar dan tetap bertahan hingga saat Sisilia jatuh ke tangan penguasa local. Tradisi pengembangan ilmu yang terjadi pada masa umat Islam terus berlanjut meskipun kekuasaan Islam sudah berakhir dan kekuasaan berpindah ke tangan orang Kristen kembali. Pada abad yang menjelang abad ke-9 ini menjadi klimaks penaklukan daerah Italia yaitu pada tahun 871 M , saat kota bari direbut kembali oleh pasukan Kristen dan menjadi pertanda berakhirnya kekuasaan muslim atas Italia dan Eropa tengah.
9
Sisilia merupakan sebuah daerah otonomi Italia dan merupakan pulau terbesar di Laut Tengah. Posisinya berdekatan dengan Semenanjung Italia dan hanya dibatasi oleh sebuah selat sempit yaitu Stretto di Messina. 10 Dr Raghib ar-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, Jakarta, hlm 773-775.
3.
Perang Salib Perang Salib berlangsung selama kurang lebih dua abad, mulai
dari abad 5 H/11 M (tahun 490 H/1097 M) hingga jatuhnya benteng akhir pasukan Salib ditangan Mamalik tahun 690 H/1291 M. Masa peperangan tersebut merupakan bagian dari titik persinggungan terpenting antara Eropa dan Islam. Walaupun pasukan Salib datang ke Timur-Islam untuk perang, bukan untuk mencari ilmu, namun mereka terpengaruh oleh peradaban kaum muslimin dan mentransfer kemajuan-kemajuan Islam ke Eropa yang saat itu mengalami keterbelakangan dan kemerosotan.11 Perang Salib berlangsung selama kurang lebih dua abad, mulai dari abad 5 H/11 M (tahun 490 H/1097 M) hingga jatuhnya benteng akhir pasukan Salib ditangan Mamalik tahun 690 H/1291 M. Masa peperangan tersebut merupakan bagian dari titik persinggungan terpenting antara Eropa dan Islam. Walaupun pasukan Salib datang ke Timur-Islam untuk perang, bukan untuk mencari ilmu, namun mereka terpengaruh oleh peradaban kaum muslimin dan mentransfer kemajuan-kemajuan Islam ke Eropa yang saat itu mengalami keterbelakangan dan kemerosotan.12 Perang Salib tahun 488-539/1095-1144 M adalah ekspedisi spektakuler sebagai hasil dari proses kebangkitan semangat religious yang melanda Eropa Barat pada abad ke-10 dan ke-11. Perang salib merupakan misi keagamaan dari para peziarah Kristen ke tempat-tempat suci mereka, namun yang dahulunya di bawah bendera perdamaian, kini berubah menjadi misi perang.13
a.
Perang Salib dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
Perode I/Perang Salib I Perang ini dimulai pada tahun 1095 M, Sekitar 150.000 orang Eropa yang sebagian besar terdiri dari bangsa Prancis dan Norman, berangkat menuju Konstantinopel, kemudian ke Palestina, tentara Salib 11
Dr Raghib ar-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, Jakarta, hlm 777. Dr Raghib ar-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, Jakarta, hlm 777. 13 Said Abdul Fattah Asyur, Kronologi Perang Salib, (Jakarta: Fikahati Aneska, 1993), hlm 17-19. 12
yang dipimpin oleh Godfrey, Bohemond dan Raymond ini memperoleh kemenangan besar. Pada tanggal 18 Juni 1097 M mereka berhasil menaklukan Nicea. Dan tahun 1098 M menguasai Raha (Edessa). Disini mereka mendirikan kerajaan latin I dengan Baldawin sebagai raja, pada tahun yang sama, mereka menguasai Antiochea dan mendirikan kerajaan latin II di Timur, Bohenond dilantik menjadi rajanya, mereka juga berhasil menduduki Bai Al-Maqdis (15 Juli 1099 M), dan mendirikan kerajaan latin III dengan rajanya Godfrey. Setelah penaklukan Bai Al-Maqdis itu, tentara Salib melanjutkan ekspansinya. Mereka menguasai Akka (1104 M), Tripoli (1109 M), dan kota Tyre (1124 M), di Tripoli mereka mendirikan kerajaan latin IV, rajanya adalah Raymond.14 Periode II/Perang Salib II Imaduddin
Zanki,
penguasa
Moshul
dan
Irak,
berhasil
menaklukkan kembali Aleppo, Hamimmah, dan Edessa pada tahun 1144 M. Namun ia wafat pada tahun 1146 M, tugasnya dilanjutkan oleh putranya, Nuruddin Zanki, Nuruddin berhasil merebut kembali Antiochea pada tahun 1149 M. Dan pada tahun 1151 M, seluruh Edessa dapat direbut kembali. Kejatuhan
Edessa
ini
menyebabkan
orang-orang
Kristen
mengorbankan Perang Salib II, Paus Eugenius III, menyerukan perang suci yang disambut positif oleh Raha Prancis Louis VII dan Raja Jerman Condrad II, keduanya memimpin pasukan Salib mereka dihambat oleh Nuruddin Zanki, mereka telah berhasil memasuki Damaskus. Louis VII dan Condrad II melarikan diri pulang ke negerinya. Kemudian Nuruddin wafat tahun 1174 M, pimpinan perang kemudian dipegang oleh Shalahuddin AlAyyubiyang yang berhasil mendirikan dinasti Ayyubiyah di Mesir tahun 1175 M. Hasil peperangan Shalahuddin yang terbesar adalah merebut kembali Yerusalem pada tahun 1187 M. dengan demikian kerajaan latin di Yerusalem yang berlangsung selama 88 tahun terakhir.15
14
M. Harun Yahya, Perang Salib dan Pengaruh Islam di Eropa, (Yogyakarta: Bina Usaha, 1987), hlm 12-14. 15 Tajuddin Abd. Rahman, Dirasat fi Al-Tarikh Al-Islami, (Kairo: Maktabah Al-Sunnah AlMuhammadiyah, 19953), hlm 148.
Periode III/Perang Salib III Tentara Salib pada periode ini dipimpin oleh raja Jerman, Frederick II, kali ini mereka berusaha merebut Mesir lebih dahulu sebelum ke Palestina, dengan harapan agar mereka dapat menerima bantuan dari kaum Nashrani Qibthi, hal itu terjadi pada tahun 1219 M, mereka berhasil menduduki Dimyat, raja Mesir dari dinasti Ayyubiyah pada waktu itu, AlMalik Al-Kamil, membuat perjanjian dengan Frederick, isinya antara lain Frederick bersedia melepaskan Dimyat, sementara Al-Malik Al-Kamil, melepaskan Palestina, Frederick menjamin keamanan kaum muslimin di Palestina, dan Frederick tidak mengirimkan bantuan kepada umat Kristen di Syiria. Dalam perkembangan berikutnya, Palestina dapat direbut kembali oleh kaum muslimin pada tahu 1247 M, di masa pemerintahan Al-Malik Al-Shalih, penguasa Mesir selanjutnya. Ketika Mesir dikuasai oleh dinasti Mamalik, pemimpin perang dipegang oleh Baybars dan Qawulan, dan opada masa merekalah Akka dapat direbut kembali, tahun 1291 M.16
B. Bentuk-bentuk
aspek
ajaran
Islam
yang
dikembangkan
di
Eropa/Barat. Diantara hal yang menarik perhatian dari pergantian peradabanperadaban adalah bahwa sesungguhnya peradaban yang datang belakangan berdiri di atas peradaban yang lama. Tidak ada suatu peradaban yang berangkat dari nol. Dari situ peradaban Islam memiliki pengaruh yang sangat besar dalam peradaban Eropa modern yang datang setelahnya. Pengaruh peradaban Islam di Eropa mencakup banyak bidang dan mendominasi beberapa sisi hingga mencakup bermacam-macam level kehidupan di Eropa secara umum. Tidak ketinggalan juga sistem-sistem dan norma-norma yang diantaranya adalah akidah, sisi-sisi ilmiah, bahasa, sastra, undang-undang, sosial, politik dan lain sebagainya.
16
Ibid, hlm 153.
Dalam pembahasan berikut kita dapat mengetahui pengaruhpengaruh tersebut melalui beberapa topik berikut : 1. Bidang akidah dan undang-undang. 2. Bidang ilmu pengetahuan. 3. Bidang bahasa dan sastra. 4. Bidang pendidikan dan muamalah. 5. Bidang seni.
1. Bidang Akidah dan Undang-undang. Islam datang dengan akidah tauhid di tengah-tengah masyarakat dan dunia yang penuh dengan kemusyrikan dan paganisme. Islam mengesakan Allah, menyucikan-Nya dari kebendaan dan kekurangan, dan membebaskan penyembahan kepada selain
Allah. Setelah dunia
mengetahui akidah yang jernih dari agama Islam, terlebih pada masa kebangkitan peradaban Barat, maka setiap agama mulai menakwil kemusyrikan, simbol-simbol kemusyrikan dan paganisme dalam sistem keagamaan mereka dan tradisi–tradisinya, lalu mereka berbohong dengan ucapan-ucapan mereka dan berusaha untuk mengungkapkannya serta menjelaskannya sekira dekat dengan tauhid dan menyerupainya.17 Ahmad Amin
mengatakan,“
Dikalangan
Nasrani
muncul
kecenderungan-
kecenderungan yang terpengaruh dengan Islam. Di antaranya, abad VIII Masehi atau abad II & III Hijriyah di Septimania.18 Imperatur
Romawi
Louis
III
pada
tahun
108H./726M.
mengeluarkan keputusan tentang pensaklaran patung-patung dan gambargambar. Kemudian pada tahun 112H./730M. Ia menegeluarkan keputusan pensaklaran pada patung-patung dan gambar-gambar adalah paganisme. Konstantin kelima Louis ke-4 juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Louis ke-2. Sekelompok Nasrani pun menjelaskan akidah
17
Madza Khasira Al-Alam bi Inhithath Al-Muslimin, karya Abu Al-Hasan An-Nadawi,hlm.105. Sebuah kota lama yang masuk wilayah PrancisLetaknya di Barat daya Prancis di pantai laut Tengah. 18
trinitas dengan penjelasan yang dekat dengan monoteisme dan mengingkari ketuhanan Isa a.s.19 Orang yang mempelajari sejarah agama Eropa dan gereja Nasrani dapat mengetahui rasionalitas Islam dalam kecenderungan para pembaharu dan pemberontak sistem ketentuan yang berlaku. Adapun pembaharuan besar yang dihadapi oleh Martin Luther dengan rintangan-rintangan yang di hadapinya merupakan contoh paling jelas dalam pengaruh Islam terhadapnya dan terhadap aqidah-aqidahnya, sebagaimana yang diakui para sejarawan.20 Dengan demikian akidah Islam yang jelas dan bersih berpengaruh besar terhadap banyak akidah non-muslim dan menyebabkan pelurusan paham-paham yang menyimpang dari kebenaran bersama dengan berjalannya waktu di seluruh belahan dunia. Adapun pengaruh Islam di bidang hukum dan Undang-undang disebabkan hubungan kaum terpelajar Barat dengan Universitas Islam di Andalusia dan lainnya. Hal itu memiliki pengaruh yang besar terhadap proses penerjemahan hukum-hukum Islam fiqih dan Undang-undang Islam ke semua bahasa mereka. Eropa saat itu tidak memiliki hukum yang sistemis dan Undang-undang yang adil. Ketika Napoleon di Mesir, kitabkitab fiqih madzhab Maliki yang termahsyur di terjemahkan ke dalam bahasa Prancis. Di antara kitab-kitab tersebut adalah kitab-kitab fiqih madzhab maliki.21 Sedillot22 mengatakan, “Madzhab Maliki adalah yang menarik perhatian kami secara khusus karena kami memiliki hubungan dengan bangsa Arab-Afrika. Pemerintahan Prancis memerintahkan kepada Dr. Bisrun untuk menerjemahkan kitab Al-Mukhtashor fi Al-Fiqh karya Khalil bin Ishaq bin Ya’qub yang wafat tahun 776 H./1374 M.23
19
Dhuha Al-Islam, Ahmad Amin, 1/381-382. Madza Khasira Al-Alam bi Inhithath Al-Muslimi, karya Abu Al-Hasan An-Nadawi,hlm.106 21 Min Rawa’i Hadhratina, Mushtafa As-Siba’i,hlm.44 22 Sedillot (1223-1292H/1808-1875M), Seorang Orientalis Prancis,lahir dan meninggal di Paris. Ia menerjemahkan buku:Jami’ Al-Mabadi’ wa Al-Ghayat fi Al-Alai Al-Falakiyah karya Al-Marakisyi ke dalam bahasa Prancis. 23 “Sejarah Umum Arab”, Sedillot,hlm.395.Dialih bahasakan oleh Adil Zuaitar. 20
Bahkan peradaban Islam diikutkan dalam undang-undang Eropa. Pakar sejarah Inggris Wells24 mengatakan dalam kitabnya malamih Tarikh Al-Insaniyah, “sesungguhnya Eropa merupakan kota Islam, di samping undang-undang administrasi dan perdagangannya.”25
2. Bidang Ilmu Pengetahuan. Pengaruh Islam terhadap Barat di bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu kedokteran, farmasi, kimia, optik, geografi, astronomi, dan lain sebagainya adalah bukti yang kuat atas pengaruh Islam terhadap Barat. Banyak ilmuwan Barat yang obyektif mengakui bahwa kaum muslimin menjadi guru bangsa Eropa selama tidak kurang dari 600 tahun.
No. Tokoh
Ilmu
Karya
penegtah
karya
uan
Muslim
Ibnu
Ilmu
Al-kitab
Sina,
kedokter
Qanun
Islam
1.
an
dan Ath-Thib
pengobat an
(abad 12)
– Negara
Prancis fi Italia
Keterangan
dan Majalah Unesco26 (1980) mengatakan bahwa kitab ini
digunakan
Universitas
di
Brussel
hingga tahun1909. Buku kedokteran yang paling banyak di cetak <15 kali dalam 30tahun terakhir dari abad 15.27
24
Dia adalah Herbert George Well (1866-1946M), seorang sastrawan, pemikir, wartawan dan sastra fiksi ilmiah. 25 Dinukil dari Muhammad fi Al-Adab Al-Alamiyah Al-Munshifah, Muhammad Utsman,hlm.76 26 Majalah Unesco, edisi Oktober 1980. 27 Lihat The Arab Civillization, Gustave Le Bon, hlm. 490.
2.
Ar-Razi
Ilmu
Kitab Al- ilmu
Universutas
Kedokter
Hawi dan pengetahuan
menggunakan nama Ar-
an
Al-
kedoteran Arab, Razi dalam satu blok
Manshuri
Yunani, India
terbesarnya.
Briston
Anotomi
(akhir
tubuh manusia, termasuk
abad 13)
anatomi
kerangka
manusia, susunan saraf serta anatomi pembuluh darah di tenggrokan. Di samping
tugas-tugas
anggota
tubuh
yang
bermacam-macam. 4.
Al-
Massa
Khazini
udara,
di udara dan air yang
alat
senantiasa digunakan di
pengung
Eropa
kit dll.
pertengahan.
Demikianlah
Neraca
pengaruh
Untuk mengukur materi
Islam
dalam
segala
sampai
bidang
ilmu
pengetahuan. Dan terbukti juga bahwa kaum muslimin bukan hanya mentransfer ilmu-ilmu mereka kepada bangsa Eropa, akan tetapi juga berusaha keras agar bangsa Eropa mengetahui sejarah para pendahulu mereka di Yunani yang tidak mereka ketahui sama sekali. Berkaitan dengan pengaruh industri dalam Islam di Eropa yang juga masuk dalam kategori ilmu-ilmu, kaum muslimin berperan dalam menyebarkan industri kertas di dunia. Jika tidak ada industri ini maka tidak akan mengalami kemajuan, gerakan pembukuan tidak giat, dan bangsa Eropa tidak berperadaban. Pertengahan abad 8M. Di antara tawanan tersebut ada yang ahli dalam membuat kertas. Maka mereka dimanfaatkan untuk membuat kertas,
abad
sehingga industri kertas tampak semarak di Samarkhand. Kemudian improvisai-improvisasi di lakukan sehingga katun dan kapas menjadi bahan dasar pembuatan kertas. Dari sinilah muncul kertas yang lembut dan ini merupakan jenis kertas yang paling baik. Karena kertas papyrus mahal harganya, beralih ke kertas jenis baru. Sehingga khalifah Al-Manshur yang dikenal sebagai seorang khalifah yang memperhitungkan prinsip ekonomi dan tidak suka berlebihlebihan memerintahkan agar seluruh pejabatnya tidak menggunakan kertas papyrus dan sebagai gantinya menggunakan kertas biasa yang harganya murah.28 Pada masa Harun Ar-Rasyid pabrik-pabrik kertas bermunculan di Baghdad. Damaskus, Tripoli, Palestina, dan Mesir. Kemudian tumbuh di Maghrib dan dari sini menerus ke Sisilia dan Andalusia hingga Barat mengenal industri pembuatan kertas yang sebenarnya merupakan salah satu penopang dunia ilmiah dan dunia rohani. Dengan demikian kaum muslimin telah membuka ilmu baru di mana ilmu tidak hanya untuk kalangan atas saja, akan tetapi, sebagaimana yang dikatakan Sigrid Hunke “Ilmu itu milik semua orang dan ajakan kepada setiap akal untuk bekerja dan berpikir.”29 Sigrid Hunke mengatakan, “Sesungguhnya pembuatan alat-alat penumbuk kertas merupakan sesuatu yang hanya dilakukan oleh bangsa Arab. Mereka memberikan segala macam alat penumbuk kertas, baik yang jenis air maupun jenis udara.30 Selain industri kertas, kaum muslimin juga mengenalkan kompas kepada bangsa Eropa. Sebagian kalangan Barat mengatakan bahwa Flavio Gioa yang berasal dari Italia adalah pencipta kompas. Namun, Sigrid Hunke membantah perkataan ini dan mengatakan bahwa orang Italia mengenal kompas dari bangsa Arab (kaum muslimin).31 28
Arabs Sun Rise in West, karya Sigrid Hunke, hlm. 46, dan Daur Al-Hadharah Al-Arabiyah AlIslamiyah fi An-Nahdhah Al-Urubiyah, karya Hani Mubarak dan Syauqi Abu Khalil, hlm. 57. 29 Arabs Sun Rise in West, karya Sigrid Hunke, hlm. 46. 30 Ibid.,hlm. 45. 31 Ibid.,hlm. 47.
3.
Bidang Bahasa dan Sastra. Kaum Barat, terutama para penyair Spanyol, terpengaruh besar
dengan sastra Arab. Sastra kepahlawanan, semnagat perjuangan, majas, fiksi yang bernilai tinggidan indah memasuki sastra-sastra Barat melalui jalur sastra Arab di Andalusia secara khusus. Penulis Spanyol Abaniz yang termasyur mengatakan, “Sesungguhnya bangsa Eropa tidak mengenal syair-syair kepahlawanan, tidak memperhatikan etiks-etikanya, dan semangat perjuangannya sebelum datangnya orang Arab ke Andalusia dan menyebarnya para pejuang dan pahlawan mereka ke belahan Selatan.”32 Ibnu Hazm dengan kitabnya yang masyhur Thauq Al-Hamamah berpengaruh besar pada penyair Andalusia dan Spanyol Selatan ketika kelompok kaum muslim bercampur dengan kelompok Masihi. Ketika itu bahasa Arab merupakan bahasa yang umum dan elit. Dalam banyak istana kerajaan kristen para penyair kristen dan para penyair muslim berkumpul di istana kerjaan. Di dalamnya terdapat penemuan manuskrip dari zaman Alphonse X raja Castille. Dalam manuskrip ini terdapat gambar dua penyair yang sedang menyanyi bersama-sama dengan memakai gitar. Salah satunya penyair Arab dan yang yang lainnya penyanyi kristen. Mengenai pengaruh bahasa Arab terhadap bahasa-bahasa Eropa, Dieter Meissner.33 mengatakan, “Sesungguhnya pengaruh bahasa Arab, bahasa lapisan atas, terhadap bahasa-bahasa yang terdapat di Iberia telah menempatkan bahasa Catella, Portugal dan Catali ke tempat istimewa di antara bahasa-bahasa Romansa. Pengaruh-pengaruh Arab tidak terbatas kepada semenanjung Iberia saja. Bahasa Arab bahkan menjadi pentransfer bahasa-bahasa Iberia ke bahasa-bahasa lain seperti bahasa Prancis.”34 Kita tidak perlu menyebutkan kata-kata serapan dalam bahasabahasa Eropa dari bahasa Arab dalam berbagai segi kehidupan. Bahkan sebagian kata serapan itu masih persis dengan bahasa aslinya, seperti Quthn (kapas), Harir Dimasyqi (sutera Damaskus), Misk(minyak misk), 32
Min Rawa’i’ Hadharatina, Mushthafa As-Siba’i, hlm 42. Dosen bahasa Italia di Universitas Salzberg. 34 “Peradaban Arab Islam di Andalusia”,hlm.651, Dieter Meissner. 33
Syarab (minuman), Jarrah (guci/bejana), Limun (lemon), shifr (nol), dan kata-kata lain yang tidak terhitung jumlahnya. Demikianlah peradaban Arab-Islam yang telah memberikan pencerahan di belahan dunia Eropa dalam bidang bahasa dan sastra.
4. Bidang Pendidikan dan Muamalah Sesungguhnya peniruan di bidangilmu, seni, dan syair merupakan suatu hal yang dapat dirasakan dengan jelas, karena ia merupakan pengaruh materi yang dapat diketahui dengan jelas dan teliti. Adapun pengaruh sosial dan kemanusiaan (pendidikan dan muamalah) dapat diketahui namun tingkat kejelasannya masih dibawah bidang ilmu, seni, dan syair. Ketika masa pengaruh bidang sosial tersebut lebih lama, maka perkembangan sosialnya pun lebih banyak dan lebih jelas. Selain itu, masalah-masalah sosial biasanya berkaitan dengan kebudayaan, filsafat dan agama dimana ketiga-tiganya merupakan medan konflik antara Islam dan Barat hingga sekarang. Oleh karena itu, dalam masalah-masalah ini pengarang tidak menyebutkan perbandingan-perbandingan, karena berdasarkan kenyataan banyak hal-hal yang diakui Islam tidak sampai ke Barat hingga sekarang disebabkan sisi-sisi yang merupakan pengaruh peradaban Islam. Pada tahun 890M, ketika Alfonso besar menginginkan seorang pendidik untuk putranya ia memilih dua orang muslim Cordova demi keberhasilan putranya. Hal itu disebabkan ia tidak menemukan orang yang pantas dari kaum Nasrani untuk tugas ini.35 Ketika kaum muslimin berhasil menaklukan sebagian penduduk Andalusia (Nasrani) lebih memilih untuk pindah ke Prancis daripada hidup di bawah kekuasaan Islam dengan alasan agar hidup dibawah naungan para penguasa Nasrani yang seagama dengan mereka. Berkaitan dengan hal ini Thomas Arnold36 mengatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang 35
Ibid, hlm.548. Thomas Arnold adalah sejarahwan Inggris yang masyhur (1864-1930). Ia termasuk kalangan orientalis Inggris papan atas. Ia pernsh menjadi rektor akademi bahasa-bahasa Timur di London 36
berpindah ke Prancis agar hidup dibawah naungan Nasrani sebenarnya tidak berubah menjadi lebih baik daripada keadaan saudara-saudara mereka yang seagama yang mereka tinggalkan (maksudnya penduduk nasrani yang yang tetap tinggal di Andalusia di bawah pemerintahan Islam). Akan tetapi kondisi mereka setelah bercampur dengan kaum muslimin mengalami perubahan. Will Durrant mengatakan,” Orang-orang Eropa yang menduduki dua negeri ini (Syiria dan palestina saat perang Salib) telah berhias dengan hiasan Islam secara sedikit demi sedikit. Hubungan mereka dengan kaum muslimin dikawasan tersebut menjadi semakin kuat. jarang sekali diantara dua bangsa tersebut ada yang saling menjauhi atau memusuhi. Adapun sikap Salahuddin Al-Ayyubi terhadap pasukan Salib setelah berhasil membebaskan kota Baitul Maqdis telah mendapat apresiasi dari kalangan Barat sendiri. Kita menemukan
Maxine Rodinson37 mengatakan, ”Musuh
terbesar, Salahuddin Al-Ayyubi telah menimbulkan kekaguman yang luas dikalangan Barat. Ia telah melakukan peperangan dengan menjunjung tinggi sisi kemanusiaan dan kepahlawanan, walaupun jarang ada orang yang membalas atas sikap baiknya ini. Diantara mereka yang paling penting adalah Richard (raja Inggris waktu itu,edt) sang hati singa.38 Thomas Arnold mengatakan,” Tampak jelas bahwa akhlaq Salahuddin
Al-Ayyubi
dan
kehidupannya
yang
penuh
dengan
kepahlawanan yang menimbulkan pengaruh besar dan sihir yang khusus di telinga Nasrani. Bahkan sebagian dari kaum Nasrani, meninggalkan kaumnya dan bergabung dengan kaum muslimin.39 Will Durrant mencatat kekaguman para sejahrawan nasrani terhadap keagungan Salahuddin Al-Ayyubi. Ia mengatakan,” Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang berpegang teguh pada agamanya hingga titik 1904. Di anatara karyanya yang paling masyhur adalah Ad-Da’wah ila Al-Islam (ajakan kepada Islam) 37 Maxine Rodinson, Orientalis asal Perancis. Ia termasuk orang penting yang memilikispesialisasi di bidang sejarah agama. Ia menulisa banyak tentang buku agama Isalam dan dunia Arab. Di antara karyanya, “Muhammad, Kapitalisme, Marxisme dan Dunia Islam”, dan keagungan Islam. 38 “Wajah Peradaban Barat dan Islam”, Maxine Rodinson, hlm.41. 39 The Preaching of Islam, Thomas Arnold, hlm. 111.
paling dalam. Ia sangat jeras terhadap pejuang tempat ibadah dan rumah sakit. akan tetapi, biasanya ia sangat kasihan terhadap orang-orang yang lemah dan terkalahkan. Ia bersikap mulia dengan memenuhi janjinnya sehingga menjadikan para sejahrawan Nasrani merasa heran, bagaimana agama Islam (yang salah dalam pandangan mereka) mencetak tokoh yang mencapai keagungan seperti ini.40 Sesungguhnya 13 abad yang sebelum masa Salahuddin, Islam telah memiliki slogan sebagaimana yang tersebut dalam sebuah hadits Nabi Muhammad Saw, “Kalian adalah anak Ada, Adam tercipta dari tanah, tidak ada keutamaan bagi bangsa Arab atas ajam, orang yang berkulit hitam atas orang yang berkulit merah, dan orang yang berkulit merah atas orang yang berkulit hitamkecuali dengan takwa.”41 Perlu kami tegaskan bahwa diskriminasi ras dalam hubungan antara manusia masih saja kita temukan hingga sekarang di Eropa, terutama di negeri Prancis Jerman. Gustave Le Bon mengatakan, “Sesungguhnya bangsa Arab telah mempraktikkan ruh persamaan secara mutlak sesuai dengan norma-norma mereka, dan bahwa persamaan yang didengungkan di Eropa, hanya dalam ucapan, namun tidak dalam praktik, telah mengakar kuat dalam karakteristik di Barat, dan sampai sekarang tetap masih ada.42 Sesungguhnya sejak 14abad yang lalu slogan Islam dalam memperlakukan para tawanan sebagaimana firman Allah SWT, “ Maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima uang tebusan sampai perang berhenti.”(Qs. Muhammad : 4) Islam telah memiliki konsep itu sejak 14 abad yang lalu. Kemudian kesepakatan jenewa tahun 1949 tentang hak-hak tawanan perang baru muncul. Dan kesepakatan ini tidak sampai sejauh konsep Islam tentang tawanan perang.
40
The Story of Civilization, 15/45. HR. Ahmad,hadits no.23536, Syaikh SyuaibAl-Arnauth mengatakan bahwa sanadnya shahih, Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, hadits no. 14444, dan Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman , hadits no.4921. Syekh Al-bani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat As-Silsilah AshShahihah, 2700. 42 The Arab Civilization, Gustave Le Bon,hlm. 391. 41
5.
Bidang Seni
Melalui jembatan-jembatan yang menghubungkan peradaban Islam dengan Eropa, sebagaimana yang telah di paparkan sebelumnya, gayagaya arsitektur, bangunan, hiasan, dan seni-senilain berpindah ke negeri Eropa. Pengaruh seni-seni Islam terhadap peradaban Barat tampak jelas. Banyak fakta yang menunjukkan sumber Islam itu ada dalam setiap pemikiran dan bentuk bermacam-macam seni Eropa. Diantara hal yang menyedihkan adalah tambahan-tambahan yang diberikan oleh sebagian seniman Barat terhadap bentuk-bentuk seni Islam dengan tujuan tanpa memperhatikan kandungan makna kalimat-kalimat yang mereka tukil dari bahasa Arab atau mengetahui pesan yang ingin disampaikan seniman muslim dari suatu hiasan. Yang mereka lakukan adalah mengubah suatu bentuk tsnps mengetahui isi, sekira tampak megah dan mengagumkan dari luar.43 Untuk hal ini Gustave Le Bon mengambil contoh drai seni kaligrafi Arab. Ia mengatakan,” Kelayakan seni kaligrafi menjadi hiasan yang indah telah mencapai tingka dimana tokoh-tokoh seniman dari kaum Nasrani pada abad-abad pertengahan dan masa kebangkitan banyak menulis tulisan-tulisan Arab di tembok-tembok bangunan gereja untuk hiasan tanpa memperhatikan hal-hal yang lain. Mereka melakukannya hanya dorongan keindahan. Lungabrih, Moinseun Lavara dan lainnya menyaksikan tentang banyak hal yang masalah itu di Italia. Di antara hal yang disaksikan Moinseun Lavara, di tempat barang-barang di Katedral Millano. Terdapat sebuah pintu yang dibangun dengan model gambar dua kompas. Pintu tersebut dilingkari dengan batu yang tersusun dari kalimat-kalimat Arab yang berulang-ulang. Tulisan-tulisan Arab juga terdapat disekitar kepala Al-Masih yang digambar diatas pintu-pintu Arab Santo Petrus dan Santo Paulus.” kemudian Gustave lavara mengatakan, “Di antara hal-hal yang membuat saya sedih adalah penulis khat tersebut tidak menulis terjemahan kalimat-kalimatnya. Bisa jadi 43
Lihat Atsar Al-Funni Al-Islami ala At-Takwir fi Ashr An-Nahdhah karya Inas Husni, hlm 120.
kalimat yang ada disekitar kepala Al-Masih adalah La ilaha Illallah Muhammadun Rosulullah ( Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah).44 Demikianlah, apabila seni kaligrafi huruf Arab telah bayak mempengaruhi metode dan pandangan banyak seniman Eropa, maka sebenarnya tulisan Arab Islam adalah salah satu unsur terpenting yang dihasilkan kesenian Arab Islam, dengan segala bentuknya yang beragam, kekayaan pluralitas yang melimpah dan kemampuan pengekspresian dengan berbagai bentuk-bentuk telah banyak mempengaruhi pandangan dan arah kreasi para seniman Eropa. Pengaruh ini dimulai sejak perang salib, dimana orang-orang Eropa banyak berhubungan dengan kaum muslimin Arab. Orang-orang Eropa banyak terpengaruh dan dibuat kagum begitu menemukan kaum muslimin Arab yang memiliki banyak corak ornamen dalam kesenian. Mereka pun mengadopsinya dalam karya seni mereka dan Giotto adalah seniman pertama yang menggunakannya di papan lukisannya. Demikian pula pelukis Florentin Flippo Lippi yang menggunakan tulisan Arab untuk membatik pakaian di abad XV. Florence juga mengambil manfaat dari Ferickyu
dari
tulisan
Arab
ketika
membentuk
ornamen
papan
penghormatan para raja yang telah tersimpan di Florensia.45 Demikianlah, dengan nilai keindahan yang melimpah, kesenian Islan telah mampu mempengaruhi paham-paham seniman bangsa Eropa. Pengaruh itu terlihat jelas dalam pembuatan kreasi, karya seni mereka yang bermacam-macam. Dalam pandangan sekilas saja, mereka telah mampu menemukan banyak inspirasi untuk menciptakan karya-karya seni. Mereka juga mendapatkan corak-corak baru yang menimbulkan kesan dan dasar hidup, apabila dikomparasikan kehidupannya, akibat terpenuhinya gerakan dan kesan hidup dalam susunan-susunan Arabesque dan kaligrafikaligrafi tulisan Arab.
44 45
The Arab Civitization, Gustave Le Bon, hlm. 531. Atsar Al-Fann Al-Islami ‘ala At-Tashwir fi Ashr An-Nahdhah, karya Inas Husni hlm.129
C. Pertumbuhan tempat ibadah (masjid) dan pusat-pusat kajian Islam di Eropa/Barat. 1. Masjid Jami’ Cordoba Kota Cordoba saat ini masih menyimpan peninggalan dari kejayaan Islam di masa lalu. Di antaranya adalah masjid Jami’ Cordoba. Masjid Jami’ Cordoba, dibangun tahun 170 H/786 M yang hingga kini masih tegak. Namun demikian, keindahaan arsitekturnya tetap memukai para pengunjung yang ingin melihat kejayaan dinasti Umayyah yang dimulai dari kedatangan panglima Thariq bin Ziyad. Masjid ini terletak sekitar 166 km di sebelah tenggara Madrid, ibukota Spanyol, Masjid Cordoba berdiri megah di kaki bukit Siera de Montena pada sisi barat Sungai Guadal quiver. Masjid Cordoba adalah bangunan peninggalan bangsa Umayyah, yang kini berubah menjadi Kathedral Mezquita. Bangunan Masjid ini memiliki ruangan dalam untuk Shalat yang berbentuk persegi panjang dikelilingi oleh lapangan terbuka, seperti model masjid-masjid yang dibangun di Suriah dan Irak. Masjid Jami’ Cordoba ini memiliki ciri khas gaya arsitektur Moor yaitu memiliki pilar penyangga yang berjumlah 856 buah. Bagian dalam Masjid Cordoba, penuh dengan ukiran-ukiran motif Arab dilengkapi dengan khat (huruf AlQur'an) yang sangat indah, sehingga tidak kalah indahnya dengan arsitektur masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini juga memiliki tiang-tiang penopang dari batu-batu granit gunung yang saling memantulkan cahaya, sehingga cukup dengan cahaya matahari saja mampu memberikan penerangan yang luar biasa di masjid ini. Pada abad ke 16 Masjid Cordoba jatuh ke tangan kaum Kristen, masjid ini diubah fungsinya menjadi gereja, bagian tengah mesjid dibongkar dan ditambahkan katedral bergaya gothic, sedangkan menara mesjid dirubah menjadi menara lonceng gereja, selebihnya masih tetap dipelihara dan dipertahankan keasliannya. Walaupun Masjid Jami’ Cordoba telah beralih fungsi sebagai gereja, namun dunia tetap
mengakuinya sebagai bangunan bersejarah milik Islam, dan pada 15 Desember 1994 ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu tempat peninggalan yang sangat bersejarah dan penting di dunia. Selain itu bangunan ini sangat artistic dan spektakuler. Sehingga tempat ini merupakan salah satu tempat wisata yang paling banyak di kunjungi di Spanyol. Masjid tersebut pada saat ini berfungsi sebagai gereja dengan nama La Mezquita. Perubahan fungsi masjid menjadi gereja terjadi pada saat Cordoba jatuh ke tangan kaum Kristen pada 1236.
Motif di dinding masjid jami cordova
Masjid jami’ cordova tampak dari atas
2. Masjid Suleymaniye Sebelum menjadi masjid, bangunan ini adalah Cathédrale Sainte Sophie. Masjid yang terletak di Nicosia ini dibangun pada 1209 dan 1228 difungsikan sebagai katedral. Bangunan ini dirancang dengan gaya Gothic Prancis dari abad ke-13. Raja-raja Siprus di mahkotakan disini hingga Venesia mengambil alih pulau itu pada 1489. Bangunan ini mulai berfungsi sebagai masjid sejak konversi pada tahun 1570. Dinamakan sebagai Masjid Selimiye sejak tahun 1950. Negara Turki merupakan salah satu Negara di Eropa dengan peradaban Islam yang besar. Dahulu di negara ini terdapat Dinasti muslim Ottoman yang menyebarkan Islam hingga ke tiga benua, dengan Istanbul sebagai ibukotanya. Sehingga kota Istanbul ini sangat kaya akan peninggalan Islam dan cocok juga dijadikan sebagai tempat wisata.
3. Masjid Aya Sofya Hagia Sophia, Sancta Sophia dalam bahasa Latin atau Aya Sofya dalam bahasa Turki, adalah sebuah bangunan bekas basilika, masjid, dan sekarang museum, di Istanbul. Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada hari Selasa 27 Mei 1453 dan memasuki kota itu, Mehmed II turun dari kudanya dan bersujud syukur kepada Allah, lalu pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia. Pada hari jumat langsung diubah menjadi masjid untuk salat Jumat. Berbagai modifikasi terhadap bangunan segera dilakukan agar sesuai dengan corak dan gaya bangunan masjid. Pada masa Mehmed II (1444-1446 dan 1451-1481) dibuat menara di Selatan. Selim II (15661574) membangun 2 menara dan mengubah bagian bangunan bercirikan gereja. Termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit. Lantas selama hampir 500 tahun Hagia Sophia berfungsi sebagai masjid. Patung, salib, dan lukisannya sudah di lepaskan atau ditutupi cat. Pada tahun 1937, Mustafa Kemal Atatürk mengubah status Hagia Sophia menjadi museum. Mulailah proyek “Pembongkaran Hagia Sophia”. Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok dari cat-cat kaligrafi hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral Kristen. Sejak saat itu, Gereja Hagia Sophia dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istanbul. Nilai sejarahnya tertutupi gaya arsitektur Bizantium yang indah mempesona.
4. Masjid Sultan Eyup Masjid ini terletak di distrik Eyup di sisi Eropa di kota Istanbul, di luar Benteng Konstantinopel. Dibangun pada 1458, itu adalah masjid pertama yang dibangun oleh Turki Ottoman setelah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453. Masjid itu dibangun di dekat istana Abu Ayyub al-Ansari yang meninggal selama serangan Arab di Konstantinopel. Makamnya sangat dihormati oleh umat Islam, menarik banyak peziarah. Beberapa barang pribadinya diawetkan di dalam kubur.
5. Darul Madaniyat Abdul Rahman I (756-788) adalah seorang pemimpin yang terpelajar, berwibawa dan amat berminat di bidang kesastraan. Karena begitu cintanya pada bidang itu, ia mendirikan satu tempat khusus di dalam istananya yang diberi gelar "Darul Madaniyat" untuk kegiatan kesusasteraan untuk kalangan wanita Andalus. Setelah masa Abdul Rahman I, penggantinya juga adalah seorang pemerintah yang menitik beratkan pada bidang keilmuan. Jasa beliau yang terbesar adalah tentang penyebaran bahasa Arab dan melemahkan bahasa asing diseluruh
semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal). Beliau yang menjadikan bahasa arab sebagai Lingua Franca dalam hubungan antar bangsa pada zamannya dan zaman berikutnya.
Darul Madaniyat dalam Istana Al-Hambra
6. Perpustakaan Jika Abdurrahmn ad-Dakhil adalah pendiri Dinasti Umayah di Andalus. Abdurrahman An-nashir berhak dikategorikan sebagai khalifah paling sukes di Andalus. An-Nashir sangat ingin anaknya, Al-Hakam menjadi penggantinya. Ketika An-Nashir meninggal, Al-Hakam AlMuthasir naik tahta. Dia merupakan pahlawan besar dan pemimpin yang bijak. Karena hal itu, Al-Hakam menjadi khalifah yang agung dan disegani. Dia juga berjasa besar dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban. Khalifah mendirikan perpustakaan dan menambahnya dengan kitab-kitab
penting
sehingga
namanya
harus
dalam
memajukan
peradaban.46
Ad-Dar A-‘ ilm. 2011.Atlas Sejarah Islam Sejak Masa Permulaan Hingga Kejayaan Islam.hlm, 52. 46
D. Kemajuan Eropa dan dampaknya bagi Dunia Islam
Ketika peradaban Eropa bergerak ke arah kebangkitan dan kemajuan terutama dari abad ke-15 sampai sekarang justru kondisi peradaban Islam yang bergerak ke arah kemunduran dan ketertinggalan. Kendatipun pada abad ke-19 M telah muncul kesadaran di kalangan masyarakat Islam untuk bangkit mengejar ketertinggalannya melalui kemunculan berbagai gerakan, aksi dan pemikiran yang berkembang di kalangan masyarakat Muslim, namun sangatlah ironis, ternyata gerakan tersebut belum menunjukkan keberhasilannya. Bahkan yang masih terasa adalah ketertinggalan dalam berbagai bidang yang harus diterima umat Islam. Pada masa Renaisans, bangsa Eropa mencari jalan untuk menuju kemajuan. Pada waktu itu bangsa Eropa menghadapi sebuah kekuatan yang dipandang mereka masih kuat yaitu Kerajaan Turki Utsmani. Kerajaan Turki merupakan negara adikuasa dalam beberapa ratus tahun lamanya. Sistem perdagangan mereka menguasai jalur perdagangan yang menghubungkan Timur dan Barat. Beberapa penemuan yang menjadikan bangsa Eropa melampaui umat Islam adalah : 1. Bangsa-bangsa Barat berhasil menciptakan mesin uap. 2. Bangsa-bangsa Barati mampu menciptakan teknologi perkapalan. 3. Teknologi senjata militer47
Adanya penetrasi Barat ke dunia islam yang berlangsung selama beberapa abad, tentunya mempunyai dampak tersendiri. Berikut dampakdampak yang terjadi akibat penetrasi barat ke dunia islam: Dampak Negatif a. Dalam Bidang Politik 1. Kehancuran politik bangsa yang dijajahnya. 2. Politik kapitalisme membuat bangsa yang dijajah mempunyai watak ingin mengeruk keuntungan tanpa menghiraukan penderitaan orang lain. 47
Ahmad Romadhon. Penetrasi Barat dan Dampaknya Bagi Dunia Islam, hlm.17
b. Dalam Bidang Ekonomi 1. Kemiskinan akan terus bertambah. Kesengsaraan Umat Islam akan makin parah. 2. Menimbulkan eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia secara besar-besaran. c. Dalam Bidang Sosial Pendidikan 1. Penjajah senantiasa membuat jurang pemisah antara kaum bangsawan dengan rakyat kecil. 2. Kaum agamis tidak diperbolehkan berpolitik. 3. Rakyat kecil tidak diberi hak untuk sekolah. d. Dalam Bidang Budaya 1. Budaya yang disebarkan penjajah dapat merusak agama yang dimiliki bangsa yang dijajahnya. 2. Pelajar jauh dari agama, mereka dijauhkan dari agama. Dampak Positif 1.
Tumbuhnya Semangat Nasionalisme Dunia Islam dan Tumbuhnya Partai untuk kemerdekaan Negaranya. Melihat kemajuan yang dicapai bangsa Eropa, Turki menyadari bahwa kaum muslimin telah tertinggal jauh. Oleh sebab itu, mereka melakukan pembaruan. Caranya dengan belajar dari bangsa-bangsa Eropa.48
2.
Kemerdekaan Negara-Negara Mayoritas Islam. Adanya semangat nasionalisme mengantarkan beberapa negeri islam melepaskan diri dari cengkraman penjajahan.
48
Ahmad Romadhon. Penetrasi Barat dan Dampaknya Bagi Dunia Islam.hlm.18
E. Sikap Islam dalam menghadapi kemajuan Eropa Secara garis besar, sikap Islam terhadap pemikiran dan peradaban selama perjalan sejarah di Eropa ada tiga, yaitu : 1.
Mengembangkan unsur-unsur pemikiran dan peradaban yang sesuai dengan Al-Quran, misalnya Islam mengambil dan mengembangkan logika, filsafat, dan ilmu kedokteran dari kebudayaan Yunani.
2.
Menolak perdaban dan pemikiran yang bertentangan dengan misinya sebagai pemulia ras manusia. Misalnya, Islam menolak
perbudakan.
Pada
awal
turunnya
wahyu,
Islam
membiarkan terjadi perbudakan. Namun setelah itu, sejumlah wahyu Al-Qur’an berusaha menghapuskan “institusi perbudakan” dengan menganjurkan “berbuar kebajikan” terhadap mereka dengan “anjuran memerdekakan budak” merupakan tindakan yang amat mulia dan berpahala besar. 3.
Mendiamkan atau menerima pemikiran dan peradaban dengan misinya.. Islam mengadakan kontak dengan kebudayaan lokal dan mengambil banyak hal dari unsur-unsur kebudayaan lokal, sebagaimana terlihat dalam seni bangunan, cara berpakaian, cara berpilaku, cara merasa dan sebagainya. Akan tetapi, Islam juag mengubah beberapa bagiannya dan memberikan unsur-unsur baru pada kebudayaan lokal tersebut
BAB III PENUTUP
Kesimpulan Secara garis besar, masuknya umat Islam ke Eropa berkat Invasi Turki ke wilayah Eropa yang melalui Sisilia, Spanyol dan penaklukan Balkan. Namun tetap yang paling memberi andil besar adalah penaklukan negeri Andalusia atau yang sering kita sebut Spanyol mengingat kaum muslimin pernah menguasai bangsa ini lebih dari 7 abad. Di Spanyol juga menjadi tempat peradaban umat Islam Eropa baik dalam hubungan ekomomi, sosial, politik atau peradaban antar negara. Bisa disimpulkan perkembangan Islam di Eropa hingga bisa berkembang pesat seperti saat ini berkat khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang pada periode klasik.
Saran Diharapkan
kepada
seluruh
pembaca
dan
khususnya
mahasiswa/mahasiswi pada umumnya. Agar belajar lebih giat tentang sejarah peradaban Islam di Eropa/Barat. Karena dengan kita membaca dan mempelajari Sejarah ini, kita sebagai muslim sejati bisa menjadi lebih baik dalam belajar dan berinovasi menghasilkan karya-karya baru seperti para pendahulu kita.
Daftar Pustaka
Ar-Sirjani, Raghib. 2011. Sumbangan Peradabn Islam Pada Dunia. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar
Ibrahim, Qasim A., dan Muhammad A. Saleh. 2014. Buku Pintar Sejarah Islam. Jakarta: Zaman
Bahri, Saeful. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Tanggerang: Pesantren Daar El-Qolam
Madjid, Nurcholish. 1997. Kaki Langit Peradaban Islam. Jakarta: Paramadina
Yahya, M. Harun. 1987. Perang Salib dan Pengaruh Islam di Eropa. Yogyakarta: Bina Usaha
Asyur, Said Abdul Fattah. 1993. Kronologi Perang Salib. Jakarta: Fikahati Aneska
Rahman, Tajuddin Abd. 1953. Dirasat fi Al-Tarikh Al-Islami. Kairo: Maktabah Al-Sunnh Al-Muhammadiyah
Romadhon, Ahmad. 2012. Penetrasi Bart dan Dampaknya Bagi Dunia Islam.
http://www.romadhon-byar.com/2012/02/penetrasi-barat-dan-
dampaknya -bagi.html (Diakses: 18 Maret 2016)
Kusdiana, Ading. 2013. Dunia Bergulir Roda Berputar: Hubungan Kebangkitan Dan Kemajuan Eroba/Barat Dengan Peradaban Islam. Jurnal
Al-Tsaqa.
Volumr
10,
No.1.
http:fah.uinsgd.ac.id/journal/index.php/tsaqafa/article/view
File/4/2
(Diakses: 19 Maret 2016)
Glases, Cyrill. 1996. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Dar A’lim. 2011. Atlas Sejarah Islam Sejak Masa Permulaan Hingga Kejayaan Islam. Jakarta: Kaysa Media.