Isi.docx

  • Uploaded by: tadeus noverius tel
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,953
  • Pages: 23
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Indonesia dikenal sebagai Negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai Negara dengan luas wilayah lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber daya alam hayati. Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping. Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel sel eukarotik. Selain ikan, alternative hasil laut yang bisa diolah adalah alga meskipun tidak semua alga bisa digunakan. Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Algae (ganggang) dapat dibedakan menjadi tujuh kelompok yaitu : cyanophyta, cholrophyta, euglenophyta, pyrrophyta, crysophyta, phaeophyta, rhodophyta.berdasarkan pigmen dominannya ketujuh kelompok tersebut meliputi: Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta. Selain jamur dan laga ada juga Ragi yang merupakan sediaan mikroorganisme hidup yang diperlukan dalam proses fermentasi/peragian produk pangan. Dalam kehidupan kita sangat tergantung pada mikroorganisme pengurai. Sebab mempunyai begitu banyak keuntungan. Apa sih sebenarnya ragi itu? Ragi adalah makhluk hidup, bahasa umum ilmiahnya adalah yeast. Untuk ragi roti biasanya adalah Sachharomyces cereviciae Ragi bisa berbelah menjadi banyak untuk perkembangbiakannya, sebagaimana mikroba lainnya juga. Jadi kalau ada makanan ia akan berbiak terus. Dalam industri bir misalnya akhir fermentasi jumlah ragi atau yeast itu sangat banyak sekali, karena kecepatan pembelahannya atau penggandaanya yg singkat. Jangan itu dalam skala lab saja jumlahgnya sangat banyak bila dilakukan fermentasi sesuatu menggunakan mikroba.

1

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian jamur, alga dan ragi ? 2. Apa saja ciri-ciri jamur, alga dan ragi ? 3. Bagaimnakah struktur jamur, alga dan ragi ? 4. Bagaimna klasifikasi jamur, alga, dan ragi ? 5. apa saja fungsi jamur, alga, dan ragi ?

C. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian jamur, alga dan ragi. 2. Mengetahui ciri-ciri jamur, alga dan ragi. 3. Mengetahui struktur jamur, alga, dan ragi. 4. Mengetahui klasifikasi jamur, alga dan ragi. 5. Mengetahui fungsi jamur, alga, dan ragi.

D. MANFAAT 1. Menambah wawasan mahasiswa akan penting mempelajari materi jamur, alga dan ragi. 2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah dari dosen pengampu mata kuliah Mikro biologi.

2

BAB II PEMBAHASAN

A. JAMUR 1. Pengertian Jamur Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil, namun memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai

saprofit

atau

parasit

untuk

memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur hidup pada sisa makhluk hidup yang telah mati, seperti di tumpukan sampah organik, tumbuhan, atau kotoran hewan. Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel pada organisme lain dan biasanya merugikan media yang ditempelinya. Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang agak berkaitan: 1) Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak ("batang") dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis). 2) Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring- jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa. 3) Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari ungkapan "Rotinya sudah berjamur" yang maksudnya adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang'. Jamur adalah organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di daerah tropik, subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga ditemukan di darat, di perairaian tawar, di laut, di mangrove, di bawah permukaan tanah, di kedalaman. 3

2. Ciri-Ciri Jamur Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur didefinisikan sebagai kelompok organism eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual. Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari oleh para ahli. Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat- tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.

3. STRUKTUR TUBUH JAMUR Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa 4

senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

4. Cara Hidup Jamur a. Parasit obligat Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paruparu penderita AIDS). b. Parasit fakultatif Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok. c. Saprofit Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk

mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana

sehingga mudah diserap oleh hifa.

5. Klasifikasi Jamur Jamur atau fungi dipelajari secara spesifik di dalam cabang biologi yang disebut mikologi. Para ahli mikologi (mycologist) mengelompokkan kingdom ini ke dalam 6 divisi. Dasar yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah persamaan ciri-ciri. Salah satu ciri jamur adalah bereproduksi dengan spora, baik spora berflagela maupun spora tidak berflagela. Jenis-jenis jamur yang sporanya berflagela dikelompokan dalam Dunia Protista yaitu Myxomycotina dan Oomycotina. Sedangkan yang memiliki spora tidak berfl agela dimasukkan ke dalam Dunia Fungi dan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu Divisi Zygomycotina, Divisi Ascomycotina, dan Divisi Basidiomycotina. Dasar klasifi kasi ketiga divisi tersebut adalah cara reproduksi seksual. Sedangkan jamur-jamur yang reproduksi seksualnya belum diketahui, diklasifi kasikan ke dalam satu divisi, yang diberi nama Divisi Deuteromycotina.

5

a. Myxomycotina (Jamur lendir) Pada umumnya, jamur lendir berwarna (berpigmen) kuning atau orange, walaupun ada sebagian yang berwarna terang. Jamur ini bersifat heterotrof dan hidup secara bebas. Tahapan memperoleh makan dalam siklus hidup jamur lendir merupakan suatu massa ameboid yang disebut plasmodium. Plasmodium ini dapat tumbuh besar hingga diameternya mencapai beberapa sentimeter. Walaupun berukuran besar, plasmodium bukan multiseluler. b. Oomycotina Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat

uniseluler

dan

tidak

memiliki

kloroplas. Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel bifl agellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati tidak memiliki flagella. Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina adalah Saprolegnia, dan Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat menimbulkan penyakit), seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat. Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa.

6

c. Zygomycotina Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true fungi. Jenis jamur yang terkenal dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti (black bread mold) atau Rhizopus sp. Divisi Zygomycotina memiliki anggota yang hampir semuanya hidup pada habitat darat, kebanyakan hidup sebagai saprofi t. Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa) yang tidak bersekat, dan tidak menghasilkan spora yang berflagella. Reproduksi Zygomycotina terjadi secara aseksual dan seksual. Pada reproduksi seksual, jamur ini menghasilkan zigospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan perkecambahan (germinasi) spora. Spora tersebut tersimpan di dalam sporangium (kotak spora). Jika spora matang, sporangium akan pecah, sehingga spora menyebar terbawa angin. Apabila spora tersebut jatuh di tempat yang sesuai, maka spora akan tumbuh menjadi hifa baru. d. Ascomycotina Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam

askus

(ascus

kantung/pundi-pundi).

= Askus

sac

atau adalah

semacam sporangium yang menghasilkan askospora.

Beberapa

askus

biasanya

mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah

yang disebut askorkarp atau askoma (kalau banyak disebut askomata).

Askomata bisa berbentuk mangkok, botol, atau seperti balon). Hifa dari Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat atau memiliki inti tunggal) dan sel-sel yang dipisahkan oleh septa sederhana.

7

e. Basidiomycotina Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club fungi atau yang sering disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms). Jamur ini bereproduksi secara seksual dengan membentuk basidia yang kemudian menghasilkan basidiospora di dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau basidiokarp . Basidia tersebut bisa berkembang dalam bentuk seperti insang, pori-pori, seperti gigi, atau struktur lain. Hifa dari Basiomycotina umumnya dikaryotik (binukleat, dengan 2 inti) dan terkadang memiliki hubungan yang sa ling mengapit. Sel-sel tersebut dipisahkan oleh septa yang kompleks. Anggota nya kebanyakan berupa jamur makroskopis. Kelompok ini memiliki miselium yang bersekat dan memiliki tubuh buah (basi diokarp) yang panjang, berupa lembaran- lembaran, yang berliku-liku atau bulat. f. Deuteromycotina Beberapa jamur yang belum diketahui alat reproduksi generatifnya dimasukkan ke dalam Deuteromycotina. Kelompok jamur ini juga sering disebut sebagai jamur tidak sempurna atau the imperfect fungi. Jamur ini tidak mengalami reproduksi seksual atau mereka

menunjukkan

tahap

aseksual

(anamorph) dari jamur yang memiliki tahap seksual (teleomorph). Jamur ini menyerupai Ascomycotina (septanya sederhana). Jadi, kelompok ini bisa dikatakan sebagai “keranjang sampah”, tempat sementara untuk menampung jenis-jenis jamur yang belum jelas statusnya. Apabila pada penelitian berikutnya ditemukan cara reproduksi seksualnya, maka suatu jenis jamur anggota Deuteromycotina akan bisa dikelompokkan ke dalam Divisi Ascomycotina atau Divisi Basidiomycotina. Contohnya adalah Neurospora crassa yang saat ini dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycotina.

8

6. Manfaat Jamur Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut. a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi. b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom. c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir. d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik. e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut. a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai. b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang. c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian. d. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia. e. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

B. ALGA 1. Pengertian Alga Alga adalah tumbuhan nonvascular yang

memilika

benruk

thalli

yang

beragam, uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen

fotosintetik.

Alga

bentik

(makroalga) dapat hiduup di perairan tawar dan laut (bold & wynne 1978:1; dawea

1981:59).

tumbuhan

tidak

Makroalga berpembuluh

adalah yang

tumbuh melekat pada subtract didasaran laut. Tumbuhan tersebut tidak memiliki akar, batang daun, bunga, buah, dan biji ssejati (sumich 1979:99; mnConnaughey &zottoli 1983: 114 lerman 1986:39). Makroalga terbesar didaerah litoral dan sublitoral. Daerah 9

tersebut masih dapat memperoleh cahaya matahari yang cukup sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung (dawes 1981:13). Makraoalga menyerap nutrisi berupa fosfor dan nitrogen dari lingkungan sekitar perairan (leviton 2001: 270). Menurut atmaja & sulistijo ( 1988: 5), makroalga dapat diklasifikasikan menjadi tiga divisi berdasarkan kandungan pigmen fotosintetik dan pigmen asesoris, yaitu: cholorophyta, phaeophyta, dan rhodophyta. Dalam dunia tumbuhan alga (ganggang) termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas. Tumbuhan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk serupa benang atau lembaran.

2. Morfologi Alga Banyak spesies alga terdapat sebagai sel tunggal yang dapat berbentuk bola, batang, gada atau kumparan. Dapat bergerak atau tidak. Algae hijau uniseluler yang khas. Algae mengandung nucleus yang dibatasi membrane. Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas, yang dapat berbentuk pita atau seperti cakram-cakram diskrit (satuansatuan tersendiri) sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan hijau. Di dalam matriks kloroplas

terdapat

membrane

tilakoid

yang

berisikan

klorofil

dan

pigmen-

pigmenpelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintesis. Algae berkembang biak secara seksual atau aseksual. Reproduksi aseksual berupa pembelahan biner sederhana. Reproduksi seksual dijumpai di antara algae. Dalam proses ini terdapat konyugasi gamet (sel seks) sehingga menghasilkan zigot.

3. Fisiologi Alga Algae adalah mikroorganisme aerobic fotosintetik, dijumpai di mana saja yang tersedia cukup cahaya, kelembapan, dan nutrient sederhana yang memperpanjang hidupnya. Pertumbuhan algae berlangsung cepat di air yang diam dengan bantuan sinar matahari. Phosphat dan Nitrat dalam air dapat mendukung pertumbuhan Algae.Beberapa spesies algae hidup pada salju dan es di daerah-daerah kutub dan puncak-puncak gunung. Beberapa ganggang hidup dalam sumber air panas dan suhu setinggi 70 0C. beberapa algae beradaptasi pada tanah lembab, pepagan pohon, dan bahkan permukaan batuan. Alga (ganggang) mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid, dan fikobilin (ketiganya terdapat dalam kloroplas). Sebagai hasil fotosintetiknya, algae menyimpan berbagai produk makanan cadangan sebagai granul 10

atau globul dalam sel-selnya. Ganggang hijau menyimpan pati seperti yang terdapat pada tumbuhan. Algae lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat, beberapa algae menyimpan minyak atau lemak.

4. Pembagian Kelas Alga a. Cyanophyta (Ganggang Hijau Biru) Ganggang hijau biru termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama dengan struktur sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik.

Ganggang

hijau

biru

berukuran mikroskopis. Ganggang hijau biru tersebar luas, banyak ditemukan di perairan tanah yang lembab, permukaan dinding tembok, pot, batu karang yang lembab.  Ciri-ciri dan sifat ganggang hijau biru: 

Tumbuhan bersel satu, benang (filamen) dan hidup berkoloni



Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru)



Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang -kadang berlendir Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)

 Cara perkembangbiakan ganggang hijau biru, dilakukan dengan tiga cara: 

Pembelahan sel

Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni. Misal: Gloeocapsa. 

Fragmentasi

Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang panjang, bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen menjadi dua bagian atau lebih. Masing-masing bagian disebut Hormogonium. 

Spora Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya 11

merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Contoh: Chamaesiphon comfervicolus.  Manfaat Ganggang Hijau Biru 

Menyeimbangkan pH tubuh



Mengandung Besi yang menyembuhkan Anemia



Mencegah infeksi bakteri dan menyembuhkan luka



Menurunkan tingkat Kolesterol



Mencegah penyebaran kanker



Memperkuat sistem kekebalan tubuh



Membantu melembutkan kulit dan membuatnya nampak lebih berseri



Menjaga bakteria menguntungkan dalam jumlah yang cukup di usus



Meningkatkan sistem pencernaan tubuh



Mendorong detoksifikasi ginjal



Memulihkan kesehatan penderita kurang gizi



Menurunkan tingkat Kolesterol dan mengendalikan masalah berat badan



Mengendalikan tekanan darah dan mencegah diabetes



Mengandung GLA yang menyembuhkan penyakit jantung, masalah menstruasi.

b. Chloropyta (ganggang hijau) Chloropyta

mempunyai

pigmen

klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil . Ganggang ini juga

dapat melakukan

fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konjugasi.  Adapun contoh-contohnya yaitu: 

Chlorella



Ulva



Spiroggyra 12



Chlamidomonas



Euglena



Hydrodictyon



Oedogonium



Chara

 Peranan ganggang hijau dalam kehidupan : Menguntungkan : 

Sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.



Dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.



Penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.

Merugikan : 

Ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau.

Perkembangbiakan ganggang hijau, Kelompok ganggang hijau berkembangbiak secara:  Vegetatif (aseksual), yaitu: 

pembelahan sel



fragmentasi



pemisahan koloni



pembentukan spora

 Generatif (seksual), yaitu: 

Isogami



Anisogami



Oogami

c. Phaeophyta (ganggang coklat/ perang) Phaeophyceae

atau

Ganggang

coklat adalah salah satu kelas dari dari ganggang

berdasarkan zat warna atau

pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain 13

yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta karoten. Sebagian besar Phaeophyceae terdapat dilaut, hanya ada tiga jenis saja yang hidup di air tawar dan jenisjenis ini merupakan jenis yang langka. Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak mendominasi bagian lateral daerah artik dan antartik. Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic dan subtropik. Sebagian besar dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract karang dan lainnya. Beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.  Contoh-contoh ganggang cokelat : 

Laminaria



Fucus



Turbinaria



Sargasum

 Peranan ganggang coklat : 

Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis



Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)



Sebagai makanan ternak

 Habitat: Ganggang coklat umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak dingin dan sedang.  Cara hidup Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang.  Peranan ganggang coklat dalam kehidupan Dimanfaatkan sebagai industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari ganggang coklat digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, lotion dank rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.  Reproduksi Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.

14

d. Rhodophyta (ganggang merah) Rhodophyta umumnya hidup di laut dan

beberapa

jenis

di

air

tawar,

mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin.Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.Reproduksi

vegetatif

dengan

spora.  Contoh : 

Batrachospermum



Gelidium



Eucheuma



Gracililaria



Chondrus



Porphyra



Polysiphonia



Nemalion

 Peranan ganggang merah : Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.  Habitat ganggang merah Sebagian besar ganggang merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum ditemukan di laut dangkal.  Perkembangbiakan ganggang merah 

Perkembangbiakan vegetatif Ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan

oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid. 

Perkembangbiakan generatif Ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel

kelamin jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium 15

yang menghasilkan spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.  Peranan ganggang merah Ganggang merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra. Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Ganggang merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella menghasilkan bahan bergelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gelatin ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium bakteri, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil dan sebagai obat pencahar (laksatif), atau makanan lainnya. Euchema spinosum banyak dibudidayakan masyarakat karena merupakan bahan pembuat agar-agar. e. Chrysophyta ( ganggang keemasan) Chrysophyta

Bersel

tunggal

atau

banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil

c,

karoten,

xantofil

dan

fikosantin.Hidup di tempat yang basah, laut,

air

tawar,

dan

merupakan

fitoplankton.  Contoh : 

Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang.



Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran



melengkung warna kekuningan.

Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica. 16

 Manfaat ganggang keemasan : Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak, sebagai campuran semen dan sebagai bahan penggosok.  Peranan ganggang dalam kehidupan : Bidang industri 

Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.



Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.



Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.



Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.



Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.

Bidang perikanan 

Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.

Dalam ekosistem 

Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.

 Perkembangbiakan ganggang keemasan 

Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel, fragmentasi, pemisahan koloni, dan pembentukan spora (aplanospora atau zoospora).



Perkembangbiakan generatif (seksual) dengan konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami.

 Contoh ganggang keemasan Ganggang keemasan bersel tunggal 

Ochromonas Sel tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi dengan 2 flagel sebagai alat gerak.

Kedua flagel tersebut tidak sama panjang. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting, seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma, dan nukleus.

17

C. RAGI 1. Pengertian Ragi Ragi adalah makhluk hidup, bahasa umum ilmiahnya adalah yeast. Untuk ragi roti.

biasanya

adalah

Sachharomyces

cereviciae. Aturan nulis nama latinnya harus miring suku kata pertama huruf besar dan suku kata ke dua huruf kecil. Jadi ragi bukanlah sesuatu yang bisa di buat dari item bahan makanan. Ia adalah makhluk Allah tingkat rendah, yang berukuran micro. Ragi suka akan bahan makanan yg manis, bila mengembangkan di lab dia butuh banyak glukosa, sehingga guyon kami kalau org yg suka manis adalah yeast, kalau suka asin Escherichia coli (daichokin atau bakteri perut bila di bahasa Ina-kan). Ragi butuh makanan seperti layaknya manusia, butuh protein, glukosa, dan mineral. Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, roti dan bir. Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungsi (khamir dan kapang)yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala,, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya. Berbagai jenis ragi yang digunakan di berbagai negara dan kebudayaan di dunia dibuat menggunakan media biakan tertentu dan campuran tertentu galur fungi dan bakteri. Berikut adalah sebutan untuk ragi dalam berbagai kebudayaan: 

Qū (Cina)



Nuruk (Korea)



Koji (Jepang)



Bakhar, ranu, marchaar (murcha) (India)



Bubod (Filipina)



Loopang (Thailand) 18

Pada umumnya ragi menjadi salah satu bahan penting dalam membuat makanan. Seperti tape, roti, sake dan sebagainya. Ragi atau dikenal juga dengan sebutan 'Yeast' merupakan semacam tumbuh tumbuhan bersel satu yang akan bekerja bila ditambahkan dengan gula dan kondisi suhu yang hangat. Kandungan karbondioksida yang dihasilkan akan membuat suatu adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori- pori.

2. Jenis-Jenis Ragi a. Jenis Ragi yang biasa di jual Ada 2 (dua) jenis ragi yang biasa di jual yaitu :  Ragi kering. Jenis ragi kering ini ada yang berbentuk butiran kecil - kecil dan ada juga yang berupa bubuk halus. Jenis ragi yang butirannya halus dan berwarna kecokelatan ini umumnya digunakan dalam pembuatan roti.  Sedangkan ragi padat yang bentuknya bulat pipih, sering digunakan dalam pembuatan tape sehingga banyak orang menyebutnya dengan ragi tape .Ragi ini dibuat dari tepung beras, bawang putih dan kayu manis yang diaduk hingga halus, lalu disimpan dalam tempat yang gelap selama beberapa hari hingga terjadi proses fermentasi. Setelah tumbuh jamur yang berwarna putih susu kemudian ragi ini dijemur kembali hingga benar - benar kering. Ragi padat memiliki aroma yang sangat tajam dengan aroma alkohol yang sangat khas. Ragi tapai banyak dijumpai dipasar tradisional bagian rempah atau bumbu dapur. Lain halnya dengan ragi kering jauh lebih praktis dalam penggunaannya. Aroma yang dihasilkannya pun tidak terlalu mencolok karena memang khusus untuk pembuatan roti. Dalam penggunaannya, hampir semua orang lebih suka menggunakannya karena tinggal

19

dicampur dengan adonan. Ragi roti bisa diperoleh dipasar tradisional, swalayan, ataupun toko bahan kue. b. Jenis Ragi secara umum Ada 3 jenis ragi yang umum dikenal, yaitu ragi tapai yang berbentuk padatan bulat pipih berwarna putih, ragi roti berbentuk butiran, dan ragi tempe berbentuk bubuk. 

Umumnya, mikroorganisme pada ragi dibiarkan tumbuh pada bahan pengisi berupa beras/tepung beras/bahan lain yang mengandung karbohidrat tinggi, kemudian dikeringkan.



Ragi roti dan ragi tapai mengandung khamir yang sama, yaitu Saccharomyces cereviciae. Bedanya, ragi tapai dibuat dengan penambahan bumbu-bumbu dan mikroorganisme lain sehingga tidak hanya khamir tapi ada juga beberapa jenis bakteri lain.



Ragi untuk tempe berbeda dari ragi roti atau tapai. Merupakan jenis kapang/ jamur (Rhizopus sp.) yang bisa membentuk benang-benang halus.



Umur simpan ragi sangat tergantung pada jenis kemasan yang digunakan. Ragi dalam kemasan plastik bisa tahan hingga 3 bulan, sedangkan ragi dalam wadah tertutup/kemasan aluminum foil tahan hingga 12 bulan.

3. Cara Penyimpanan Ragi Dalam keadaan tidak terpakai, ragi membutuhkan suasana hangat agar sel - sel nabatinya tetap hidup untuk mengaktifkan kerjanya. Maka ragi - ragi ini memerlukan penyimpanan yang teliti.  Ragi padat dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan akan kehilangan daya peragiannya jika disimpan dalam suhu 2 derajat celcius selama 4 sampai 5 minggu. Ragi padat harus selalu disimpan ditempat dingin (lemari es).  Ragi kering yang terbentuk seperti butiran halus ini umumnya terbungkus dalam kemasan timah yang mengandung nitrogen agar tetap awet. Untuk penyimpanan tidak perlu disimpan ditempat yang dingin (lemari es), tetapi bila keadaan memungkinkan, menyimpan ragi ini ditempat dingin akan menambah kegunaan ragi. Suhu ideal untuk menyimpan ragi kering agar awet dalam jangka waktu yang panjang adalah 7 derajat celcius dan perlu diperhatikan sesering mungkin. Yang perlu diingat pada saat membeli ragi, teliti tanggal kadaluwarsa pada kemasan dan pastikan kemasan dalam 20

keadaan utuh dan kering. Khusus ragi kering, perhatikan jika kemasan sobek maka ragi sudah tidak hidup lagi dan tidak aktif dalam proses fermentasi.

4. Manfaat Ragi  Ragi padat, selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tapai terkadang juga untuk

mengempukkan

ikan

atau

membuat

pindang

bandeng.

Dalam

penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan lainnya.  Ragi kering yang terbentuk butiran dan bubuk ini bisa membuat adonan roti menjadi mengembang, empuk dan lentur. Untuk pemakaiannya, ragi kering yang bentuknya butiran harus dicampur dengan air hangat dan gula agar terbentuk 'adonan biang' sebelum dicampur dengan adonan tepung. Sedangkan ragi kering yang bentuknya butiran halus atau ragi instan, cara pemakaiannya bisa langsung dicampur dalam adonan tepung, gula, air dan bahan lainnya.

21

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan  Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil, tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasit untuk memenuhi kebutuhan pangannya.  Peran jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Salah satu yang menguntungkan adalah jamur Saccharomyces yang berguna sebagai fermentor dalam pembuatan keju. Sedangkan contoh jamur yang merugikan adalah Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.  Ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di berbagai tempat. Misalnya; air tawar, air laut, air sungai di dataran rendah dan pegunungan.  Bentuk-bentuk ganggang beraneka ragam di antaranya: bentuk filamen, bulatan, lembaran, mangkok, sabuk, dan bentuk cakram.  Ganggang dibagi menjadi lima, yaitu ganggang biru, hijau, cokelat, keemasan, dan ganggang merah.  Ragi merupakan makhluk hidup yang banyak memberikan keuntungan pada manusia, contohnya sebagai bahan dasar pembuatan tapei, walaupun sebagian kecil juga terdapat kerugian. Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang mengurai setiap bahan dalam proses fermentasi.

B. Saran Kami menyadari bahwa

hasil makalah ini yang membahas tentang struktur dan

fungsi alga, jamur dan ragi, belum lengkap dan masih jauh dari pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan literatur yang Kami miliki pada saat ini. Kami sangat mengharapkan kritikan dan Saran terutama dari pembaca dan teman-teman, dan dosen pangampu matakuliah Mikro biologi, Adanya kritikan yang membangun yang bisa melengkapi makalah ini di masa mendatang.

22

DAFTAR PUSTAKA Anonim, http://kumpulanmakalahendangsuhara.blogspot.co.id/2011/10/makalah- tentangjamur-biologi-sma.html. Gembong, T.1994. Taksonomi Tumbuhan. Bhatara. Jakarta. Latifah, roimil. 2001. Botani tumbuhan rendah. Malang. Umm. Ardi, Rio. 2009. Ragi http://rioardi.Wordress.com/2009/21.

1

More Documents from "tadeus noverius tel"

Isi.docx
December 2019 4
Isi.docx
December 2019 6
Italiano Facile.pdf
May 2020 6
F.txt
October 2019 13