Isi.docx

  • Uploaded by: Aprillia Rachim
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,821
  • Pages: 11
BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG

KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPERAWATAN Dalam fundamental of Nursing, Taylor, Lilis dan leMone (1997:11),membahas tentang expanded career Roles and function of Nurses,meliputi; clinical Nurse specialist, Nurse practitioner, Nurse anesthetist,Nurse midwife, Nurse educator, Nurse administrator, Nurse researcher ,Nurse entrepreneur. Nurse entrepreneur is a nurse, usually with anadvance degree, who may manage a clinic or health related business,conduct research, provide education or serve as an adviser or consultant to institutions, political agencies or business (Winarto, 2005).

Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi kesehatan lainnya. Misalnya manager spa,

pengelola

klinik

atau

sarana

manager fisioterapi, manager Nursing

Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide,

pemilik

saham,

atau

owner yang akan menggaji karyawannya (Winarto, 2005)

B. RUMUSAN MASALAH Apa saja jenis – jenis kewirausahaan di bidang kesehatan ?

C.TUJUAN MAKALAH Mengetahui jenis – jenis kewirausahaan dibidang keperawatan.

1

BAB II PEMBAHASAN Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.

Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner :

1.

Home Care

Definisi Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian danmeminimalkan akibat dari penyakit. Selain itu, home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau sarana ataupun institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan

2

mengkoordinir berbagai kategori tenaga professional dibantu tenaga non professional dibidang kesehatan maupun non kesehatan. Tujuan Home Care Tujuan dari home care terbagi menjadi tujuan umumdan tujuan khusus. 

Tujuan umum dari home care adalah untukmeningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian, dan meminimalkan akibat dari penyakit untukmencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin yang dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan.



tujuan khusus dari home care adalah sebagai berikut: 1. Terpenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara mandiri. 2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan. 3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan dirumah

Prinsip Prinsip dari home care adalah sebagai berikut: 

Pengelolaan home care dilaksanaka oleh perawat/ tim



Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.



Mengumpulan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.



Menggunakan data hasil pengkajian dalam menetakan diagnosa keperawatan.



Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan.



Memberi pelayanan prepentif, kuratif, promotif danrehabilitaif.



Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi keperawatan



Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen kasus.



Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.



Mengembankan kemampuan professional



Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care



Menggunakan kode etik keperawatan

dalam melaksanakan praktik

keperawatan.

3

2.

Konsultan Keperawatan

Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa nasihat ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan karyawan diperusahaan, melainkan seseorang yang menjalankan usaha hanya sendiri serta berurusan dengan berbagai klien dalam satu waktu. Tidak hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa memberikan layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada klien. Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual (Mubarak dan Nur Chayatin, 2009). Sikap yang harus dimiliki seorang konsultan / Konselor Menurut Jones ada 7 sikap yang harus dimiliki oleh seorang konselor, adalah sebagai berikut : 1. Tingkah laku yang etis Sikap dasar seorang konselor harus mengandung ciri etis, karena konselor harus memberikan informasi pribadi harus dapat

merahasiakan

yang

kehidupan

bersifat

pribadi

sangat

klien

rahasia.

Konselor

dan memiliki

tanggung

jawab moral untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi klien. 2. Kemampuan intelektual Konselor yang baik harus memiliki kemampuan intelektual

dan

dapat

berpikir secara logis, kritis, dan mengarah ke tujuan sehingga ia dapat membantu klien

mencapai

dipertimbangkan Semua

tujuan, oleh

kecakapan

klien

memberikan dan

alternatif-alternatif

memberikan saran-saran

yang

yang

harus

bijaksana.

yang harus dimiliki seorang konselor di atas, membutuhkan

tingkat perkembangan intelektual yang cukup baik.

4

3. Keluwesan (fleksibelity) Hubungan dalam konseling yang bersifat pribadi mempunyai supel

dan

terbuka.

ciri

yang

Konselor diharapkan tidak bersifat kaku dengan langkah-

langkah tertentu dan sistem tertentu. Konselor yang baik dapat dengan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan situasi konseling dan perubahan tingkah laku klien. Konselor pada saat-saat tertentu dapat berubah sebagai teman dan pada saat lain dapat berubah menjadi pemimpin. Konselor bersama klien dapat dengan bebas membicarakan masalah masa lampau, masa kini, dan masa mendatang yang berhubungan dengan masalah pribadi bergerak dari satu persoalan

klieni.

Konselor

dapat

dengan

luwes

ke persoalan lainnya dan dapat menyesuaikan

diri dengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam proses konseling. 4. Sikap penerimaan (acceptance) Konselor harus dapat mengakui kepribadian klien dan menerima klien sebagai pribadi yang mempunyai hak untuk mengambil keputusan sendiri. Konselor harus percaya

bahwa

klien

mempunyai

kemampuan

untuk membuat

keputusan

yang bijaksana dan bertanggung jawab. Sikap penerimaan merupakan prinsip dasar yang harus dilakukan pada setiap konseling. 5. Pemahaman (understanding) Seorang Pemahaman

konselor

adalah

sebenarnya yang

harus

dapat

menangkap dengan

dinyatakan

oleh

menangkap jelas

klien

dan

dan di

arti dari

ekspresi

klien.

lengkap

maksud

yang

pihak

lain

konseli dapat

merasakan bahwa ia dimengerti oleh konselor. Klien dapat menangkap bahwa konselor mengerti dan memahami dirinya, jika konselor dapat mengungkapkan kembali nonverbal

apa dan

yang

diungkapkan

disertai

klien

dengan

bahasa verbal

maupun

dengan perasaannya sendiri. Memahami orang lain tidak

cukup hanya mengerti data-data yang terkumpul, tetapi yang lebih penting konselor dapat mengerti bagaimana klien memberikan arti terhadap data-data tadi. Memahami dalam memahami

suatu

ilmu

proses

konseling

pengetahuan.

Dalam

jangan

disamakan

dengan

ilmu pengetahuan orang ingin

menangkap arti yang objektif, sedangkan dalam konseling justru karena ingin menangkap arti yang subjektif, yaitu arti yang diberikan oleh

klien.

Seorang

konselor tidak perlu meneliti kebenaran kata-kata klien, tetapi yang penting bagi konselor adalah menangkap cara klien menyatakan kebenaran tersebut

5

dan

akhirnya

konselor

dapat menangkap

arti

keseluruhan

pernyataan

kepribadian klien. Seorang konselor harus mengikuti perubahan kepribadian klien dengan baik.

Konselor

harus

dapat menyatukan

dapat menyatukan

kembali

dengan

dirinya

dengan

yang

wajar

cara

dunia

klien

dan

dan dengan penuh

perasaan agar klien mudah menangkap dan mengertinya. Akhirnya, klien dapat melihat alternatif- alternatif yang realistis dengan diri sendiri dan berani merumuskan suatu keputusan yang bijaksana. Konselor sangat berperan dalam situasi puncak proses konseling ini. 6. Sikap jujur Dalam

segala

hal

konselor

harus

dapat menunjukkan sikap jujur dan

wajar sehingga ia dapat dipercaya oleh klien dan klien berani membuka diri terhadap konselor. 7. Komunikasi Komunikasi merupakan kecakapan dasar yang harus dimiliki oleh setiap konselor. Dalam komunikasi, konselor pernyataan- pernyataan

klien

secara

dapat tepat.

mengekspresikan Menjawab

kembali

atau memantulkan

kembali pernyataan konseli dalam bentuk perasaan dan kata-kata serta tingkah laku ini

konselor. Konselor harus dapat memantulkan perasaan klien dan pemantulan dapat

ditangkap

serta

dimengerti

oleh konseli sebagai pernyataan yang

penuh penerimaan dan pengertian.

3.

Terapi Komplementer

Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut : 6

a) Akupunktur Medik. Akupuntur

medik yang

dilakukan

oleh

dokter

umum

berdasarkan

kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan endorphine yang banyak berperan pada sistem tubuh. b) Terapi Hiperbarik. Terapi hiperbarik merupakan suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar dari pada tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama terapi, pasien boleh membaca, minum,atau makan untuk menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara. c) Terapi herbal medik. Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seorang praktisi komplementer, yaitu sebagai berikut : a) Sumber daya manusia harus tenaga dokter, perawat dan atau dokter gigi yang sudah memiliki kompetensi. b) Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan farmasi. c) Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus– menerus.

7

4.

Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang Penelitian

Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi oleh lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan juga membuka peluang usaha tersendiri bagi perawat. Dengan membentuk tim riset profesional seperti: a. Teknik perawatan luka. Perawatan

luka

adalah

tindakan

dalam

memberikan

asuhan

keperawatan untuk merawat luka agar terhindar dari terjadinya proses infeksi pada pasien dan mempercepat penyembuhan terhadap luka. Dalam dunia bisnis ini membantu klien mengurus lukanya yang dalam proses rawat dirumahnya. b. Terapi modalitas. Terapi modalotas adalah berbagai pendekatan penanganan klien gangguan jiwa yang bevariasi, yang bertujuan untuk mengubah perilaku klien dengan gangguan jiwa dengan perilaku mal adaptive nya menjadi perilaku yang adaptive c. Khitan

Dalam menguntungkan

dunia hanya

bisnis

dalam

memotong

keperawatan

sebagian

kulit

khitan

sangatlah

preputium

dapat

menghasilkan uang ratusan ribu per orangnya. Namun harus diingat kita harus menguasai prosedurnya,mendapatsurat izin dan mengikuti pelatihannya. 8

5. Dalam Bidang Pendidikan

Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan seperti: a. Lembaga Pelatihan Baby Sister. Tujuan pelatihan baby sister adalah meningkatkan performance baby sister di dunia kerja sesuai kompetensi yang menjadi tuntutan pekerjaan sehingga profesionalisme baby sister dapat tercapai. b. Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak. Tujuan pelatihan perawatan lansia atau anak adalah untuk terpenuhinya kebutuhan lansia/anak yang mencakup biologis, psikologis, sosial dan spiritual.

9

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam bidang perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner : 1. Home Care 2. Konsultan Keperawatan 3. Terapi komplementer 4. Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang Penelitian 5. Dalam bidang pendidikan.

B. SARAN Untuk penyempurnaan pembuatan makalah ini kedepannya, kami mengharapkan adanya saran dari teman-teman dan dosen yang membaca makalah kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini.

10

DAFTAR PUSTAKA Setiawan, A. 2014. 5 JENIS WIRAUSAHA BAGI TENAGA KEPERAWATAN, (http://healcorp.blogspot.com/2014/02/5-jenis-wirausaha-bagi-tenaga.html. ), diakses pada 21 Agustus 2018 . Wenda. 2017. Jenis- Jenis Kewirausahaan Dalam Bidang Keperawatan, (https://www.pdfcoke.com/presentation/359779923/Jenis-Jenis-Kewirausahaan-DalamBidang-Keperawatan), diakses pada 21 Agustus 2018. Kembung. 2016. Jenis-jenis Kewirausahaan Dalam Bidang Keperawatan, (https://www.pdfcoke.com/presentation/331130315/Jenis-jenis-Kewirausahaan-DalamBidang-Keperawatan), diakses pada 21 Agustus 2018. Purwa, L. 2016. KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPERAWATAN, (https://docuri.com/download/nurse-preneur_59bf3908f581716e46c3ae51_pdf), diakses pada 21 Agustus 2018.

11

More Documents from "Aprillia Rachim"

Isi.docx
August 2019 34
Print Lpj Revisi
August 2019 26
Prinsip Kwu
August 2019 24
Rps Pengkep D4 18-20.doc
August 2019 21