Isi.docx

  • Uploaded by: rina
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,992
  • Pages: 15
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu negara. Suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan Output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan. Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarga nya berobat dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan membawa anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Dengan maraknya perkembangan media dan teknologi seharusnya membuat 1

masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan berinovasi terhadap sistem informasi kesehatan Indonesia. Berlandaskan dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini seharus nya bisa dijadiakan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk dapat membentuk sistem informasi kesehatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan banyaknya referensi yang ada pada saat Ini sehingga bisa dijadikan rumusa yang tepat dan membuat sistem informasi kesehatan yang tepat guna. B. Rumusan masalah 1. Apa Definisi Sistem Informasi Kesehatan ? 2. Apa Manfaat Sistem Informasi Kesehatan ? 3. Bagaimana Sasaran Sistem Informasi Kesehatan ? 4. Bagaimana Penelitian dan Pengembangan Bidang Kesehatan Sebagai Sistem Informasi Kesehatan ? C. Tujuan Penulisan 1. Definisi Sistem Informasi Kesehatan. 2. Manfaat Sistem Informasi Kesehatan. 3. Sasaran Sistem Informasi Kesehatan. 4. Penelitian dan Pengembangan Bidang Kesehatan Sebagai Sistem Informasi Kesehatan.

2

D. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penulisan makalah ini yaitu sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi pemerintah dan pejabat instansi pemerintah dalam menyusun perencanaan dalam peningkatan sistem informasi kesehatan. 2. Manfaat Ilmiah Manfaat ilmiah yang didapatkan yaitu sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengetahui pengembangan sistem infromasi kesehatan khususnya pada sub sistem penelitian dan pengembangan bidang kesehatan.

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Informasi Kesehatan Sistem Informasi Kesehatan ( SIK ) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkt pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi terhadap pelaksanaan program-program kesehatan. Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungsi kebijakan 4

kesehatan, administrasi kesehatan, informasi kesehatan dan hokum kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berhasil guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan ke-6 subsistem lain di dalam SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu. B. Sub Sistem Informasi Kesehatan Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu: 1. Upaya kesehatan 2. Penelitian dan pengembangan kesehatan 3. Pembiayaan kesehatan 4. Sumber daya manusia (SDM) kesehatan 5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan 6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan 7. Pemberdayaan masyarakat. C. Manfaat Sistem Informasi Kesehatan World Health Organization ( WHO ) menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan mempunyai beberapa manfaat antara lain : 1. Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya 2. Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan

5

Adapun manfaat adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya: 1. Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan. 2. Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat. 3. Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara terstruktur) D. Sasaran Sistem Informasi Kesehatan Sasaran dalam upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan meliputi: 1. Terciptanya pengorganisasian dan tata kerja pengelolaan data/informasi dan atau tersedianya tenaga fungsional pengelola data / informasi yang terampil di seluruh tingkat administrasi. 2. Ditetapkannya kebutuhan esensial data / informasi di tiap tingkat dan pengembangan instrumen pengumpulan dan pelaporan data. 3. Dihasilkannya berbagai informasi kesehatan di seluruh tingkat administrasi secara teratur, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dan atau atas permintaan dari pengguna data / informasi.

6

4. Tersedianya dukungan teknis dan sumber daya yang memadai dalam rangka pemantapan dan pengembangan otomasi pengolahan data di seluruh tingkat administrasi. 5. Pengembangan bank data kesehatan, pengembangan jaringan komunikasi komputer dan informasi E. Penelitian dan Pengembangan Bidang Kesehatan Sebagai Sistem Informasi Kesehatan Salah satu upaya pemerintah untuk pengembangan sistem informasi yaitu dengan dibentuknya Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk mengakses informasi terkait kesehatan sebagai acuan pembuatan program selanjutnya. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan bertugas terutama untuk melakukan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan guna menunjang pelaksanaan program-program kesehatan. Hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan diharapkan bermanfaat bagi pelaksana program. Untuk merencanakan penelitian yang akan dilakukan Badan litbang Kesehatan memerlukan informasi antara lain tentang : 1. Program-program apa saja yang dilaksanakan oleh pelaksana program. 2. Penelitian apa saja yang telah dan sedang dilakukan. 7

3. Tenaga peneliti yang dimiliki baik jumlah maupun kualifikasinya. 4. Anggaran yang tersedia. 5. Perangkat administrasi dan peralatan/barang yang siap dipakai. Sistem Informasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan adalah suatu mekanisme yang mengatur alur informasi yang diperlukan untuk membantu merencanakan program Badan Litbang Kesehatan. Dalam sistem tersebut informasi tentang program, tenaga, penelitian, anggaran serta perangkat administrasi dan peralatan/barang merupakan produk atau luaran dari subsistemnya. Jadi Sistem Informasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan terdiri dari subsistem informasi program, subsistem informasi ketenagaan, subsistem informasi penelitian, subsistem informasi anggaran serta subsistem perangkat administrasi dan peralatan/barang. Sebagai subsistem dari satu sistem yang besar maka masing-masing harus berfungsi dengan baik dan di antara masing-masing subsistem harus terdapat keterkaitan satu sama lain yang saling menunjang.

8

Secara sederhana sistem itu dapat digambarkan demikian :

Dari bagan di atas terlihat bahwa alur dimulai dari informasi tentang program yang akan dilaksanakan. Informasi ini kemudian digabungdengan informasi tentang penelitian yang sudah dan sedang dilaksanakan dapat memberikan gambaran kira-kira penelitian apa saja yang perlu dilakukan. Sedang Informasi tentang tenaga, anggaran serta perangkat administrasi dan barang diperlukan untuk menentukan dengan tepat penelitian mana yang benar-benar harus dilakukan. Informasi tentang program menjadi masukan pula bagi subsistem informasi ketenagaan, anggaran serta perangkat 9

administrasi dan peralatan. Dalam arti berdasarkan program yang akan dilaksanakan tersebut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dapat merencanakan pengembangan tenaga dan pengembangan kerjasama dengan badan-badan penyandang dana agar dapat menyediakan anggaran, tenaga (beberapa orang dengan kualifikasi yang bagaimana) serta persiapan administrasi dan pengadaan barang agar dapat melaksanakan penelitian yang hasilnya dapat menunjang program tersebut. Tetapi dalam kenyataan kadang-kadang sulit untuk dipenuhi sehingga tetap harus ditentukan skala prioritas penelitian-penelitian yang akan dilakukan tersebut. Di bawah ini akan dibahas secara lebih terinci masing-masing subsistem. 1. Subsistem Informasi Program. Subsistem ini mengatur alur informasi dari pelaksana program sehingga Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan selalu mengetahui program apa saja yang akan dilaksanakan serta informasi apa yang dibutuhkan. Mekanisme ini harus berjalan dengan baik sehingga Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dapat selalu menyediakan hasil penelitian yang benarbenar menunjang pelaksanaan program. 2. Subsistem Informasi Penelitian. Subsistem ini mengatur alur informasi tentang penelitian baik yang sudah maupun yang sedang dan akan dilaksanakan. Dalam subsistem ini dikembangkan pula kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian lain sehingga alur informasi dapat berlangsung dengan baik. Hal ini penting artinya untuk mencegah duplikasi 10

pelaksanaan penelitian yang akhirnya akan menghamburkan dana yang tersedia. Selain itu informasi tentang penelitian yang sudah dilaksanakan mudah pula diperoleh. Dengan demikian dapat diketahui apakah suatu penelitian sudah menghasilkan sesuatu yang bersifat final atau masih perlu dilanjutkan. 3. Subsistem Informasi Ketenagaan. Subsistem ini mengatur alur informasi tentang ketenagaan baik itu tenaga peneliti maupun tenaga penunjang. Informasi ini mencakup jumlah, kualifikasi, jenjang karier, kebutuhan pendidikan lanjutan dan Iain-lain. Informasi ini perlu agar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan selalu siap dengan tenaga baik jumlah maupun kualifikasinya untuk melaksanakan penelitian yang bermutu sehingga hasilnya dapat.dipergunakan oleh pelaksana program.. 4. Subsistem Informasi Anggaran. Subsistem ini mengatur alur informasi tentang anggaran baik itu jumlahnya maupun sumber dari mana anggaran tersebut diperoleh. Dalam hal ini perlu dibina kerjasama yang baik dengan penyandang dana internasional yang dapat menyediakan dana yang jumlahnya relatif besar sedang pelaksanaannya luwes (fleksibel). Ini penting untuk menampung kebutuhan penelitian yang kadangkadang hasilnya diperlukan segera. 5. Subsistem Perangkat Administrasi dan Informasi Barang. Semua kegiatan akan berjalan dengan baik bila ditunjang dengan sistem administrasi dan pengaturan barang yang baik pula. Subsistem ini berfungsi

11

menyelenggarakan administrasi dan mengatur alur informasi tentang barang yang siap dipakai yang akan ikut menentukan pula skala prioritas penelitian. Dalam hal pengembangan sistem informasi kesehatan saat ini yaitu input data pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik (computerized), non duplikasi: input data hanya dilakukan ditempat adanya pelayanan kesehatan (fasilitas pelayanan kesehatan) sehingga tidak ada duplikas, efektif, akurat, tepat, hemat sumber daya (efisien), transparan, beban kerja petugas berkurang sehingga bertambahnya waktu petugas untuk melayani pasien, data yang dikirim ke pusat merupakan data individu yang digital yang dikirim ke bank data nasional (data warehouse), sarana pelayanan kesehatan dilengkapi dengan peralatan berbasis computer

12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu: Upaya kesehatan, Penelitian dan pengembangan kesehatan, Pembiayaan kesehatan, Sumber daya manusia (SDM) kesehatan, Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan, Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan, Pemberdayaan masyarakat. Manfaat Sistem Informasi Kesehatan antara lain : Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya, Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan. Sasaran dalam upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan meliputi: Terciptanya pengorganisasian dan tata kerja pengelolaan data/informasi dan atau tersedianya tenaga fungsional pengelola data / informasi yang terampil di seluruh tingkat administrasi, Ditetapkannya kebutuhan esensial data / informasi di tiap tingkat dan pengembangan instrumen pengumpulan dan pelaporan data, Dihasilkannya berbagai informasi kesehatan di seluruh tingkat administrasi secara teratur, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dan atau atas permintaan dari pengguna data / informasi, Tersedianya 13

dukungan teknis dan sumber daya yang memadai dalam rangka pemantapan dan pengembangan otomasi pengolahan data di seluruh tingkat administrasi, Pengembangan bank data kesehatan, pengembangan jaringan komunikasi komputer dan informasi Sistem Informasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan adalah suatu mekanisme yang mengatur alur informasi yang diperlukan untuk membantu merencanakan program Badan Litbang Kesehatan. Dalam sistem tersebut informasi tentang program, tenaga, penelitian, anggaran serta perangkat administrasi dan peralatan/barang merupakan produk atau luaran dari subsistemnya. Jadi Sistem Informasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan terdiri dari subsistem informasi program, subsistem informasi ketenagaan, subsistem informasi penelitian, subsistem informasi anggaran serta subsistem perangkat administrasi dan peralatan/barang. Sebagai subsistem dari satu sistem yang besar maka masing-masing harus berfungsi dengan baik dan di antara masing-masing subsistem harus terdapat keterkaitan satu sama lain yang saling menunjang. B. Saran Sebaiknya pemerintah atau instansi bidang kesehatan agar lebih memperhatikan kemajuan penelitian dan pengembangan dalam bidang kesehatan sebagai sistem informasi kesehatan sebagai bahan untuk penyusunan program kebiakan kesehatan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.

14

DAFTAR PUSTAKA Davis, Gordon B., Management Information Systems : conceptual foundations, structure, and development, Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha, 1974. International Atomic Energy Agency, Information Systems : their interconnection and compatibility, Proceedings of a Symposium, Varna, 30 September - 3 October 1974. Jogiyanto HM., Analisis & Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur, teori dan praktek aplikasi bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1990. Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data dan Informasi. Jakarta: 2011 Lucas, Henry C, Information Systems : concepts for management, Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha, 1978. Organisasi Tatalaksana Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 1988 (unpublished)

15

More Documents from "rina"