Isian Bab Manajemen Kelas.docx

  • Uploaded by: natasia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isian Bab Manajemen Kelas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,612
  • Pages: 9
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam Manajemen Kelas (Holmes dkk : 5 ) Pembelajaran adalah segala kegiatan yang dilakukan guru untuk memudahkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang termasuk kedalam pembelajaran diantaranya adalah melakukan diagnosis kebutuhan siswa, merencanakan pelajaran, menyajikan informasi, mengajukan pertanyaan, dan menilai kemajuan belajar siswa. Pengelolaan kelas adalah segala kegiatan guru yang dilakukan untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Mutu profesional guru dapat terlihat pada kemampuan mengelola kelas dan mengajar secara efektif dalam arti dia mampu membelajarkan siswa menguasai bahan pembelajaran yang diberikannya sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam mengelola kelas seorang guru hendaknya mampu mengontrol atau mengendalikan perilaku siswa, sehingga mereka terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Maka dari itu Pengelolaan Kelas berdasarkan pendekatannya dapat diklasifikasikan menjadi : Pendekatan Intruksional , Pendekatan Proses Kelompok, dan Pendekatan Sosio Emosional . B. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk Mengetahui Pengertian Pendekatan Intruksional , Pendekatan Proses Kelompok, dan Pendekatan Sosio Emosional 2. Untuk Mengetahui Hal-hal yang perlu diperhatian dalam Pendekatan Intruksional , Pendekatan Proses Kelompok, dan Pendekatan Sosio Emosional

C. PERUMUSAN MASALAH 1. Apa Pengertian Pendekatan Intruksional , Pendekatan Proses Kelompok, dan Pendekatan Sosio Emosional ? 2. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatian dalam Pendekatan Intruksional , Pendekatan Proses Kelompok, dan Pendekatan Sosio Emosional?

1

D. METODE PENYIMPULAN DATA Penulisan ini menggunakan metode qualitative research. Dalam pengumpulan data data dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan (library research), dengan merujuk kepada artikel , buku buku ,internet, dan berita berita media yang relevan. Dalam pengumpulan data data tersebut penulis lebih mengacu kepada data data dari internet dan buku buku, karena penulis dalam mencari data data yang original. E. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Bab I

: PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini penulis memaparkan latar belakang ,tujuan dan

metode penulisan, dan sistematika

penulisan. Bab II

: PEMBAHASAN Pada bagian isi, penulis akan memaparkan penjelasan mengenai rumusan masalah dan tujuan masalah yang menjadi topik pembahasan dalam makalah ini.

Bab III

: PENUTUP Pada bagian penutup , penulis akan menutup makalah ini dengan kesimpulan kesimpulan dan saran yang tetap mengacu kepada isi makalah tersebut

2

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PENDEKATAN INTRUKSIONAL , PENDEKATAN PROSES KELOMPOK, DAN PENDEKATAN SOSIO EMOSIONAL

1. PENGERTIAN PENDEKATAN INTRUKSIONAL Pendekatan instruksional adalah pendekatan yang berdasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan cermat akan mencegah sebagian besar masalah manajerial kelas. Pendekatan ini berpendapat bahwa manajerial yang efektif adalah hasil dari perencanaan pengajaran yang bermutu. Dengan demikian peranan guru adalah merencanakan dengan teliti pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap peserta didik. 2. PENGERTIAN PENDEKATAN PROSES KELOMPOK Pendekatan proses kelompok (group process approach) disebut juga pendekatan sosio-psikologis merupakan pendekatan yang mengutamakan pengaturan dan pengoptimalan interaksi antar peserta didik dalam suatu kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien. Pendekatan ini dipilih berdasarkan prinsip psikologi sosial dan dinamika kelompok.

3. PENGERTIAN SOSIO EMOSIONAL Pendekatan Sosio-Emosional. Pendekatan ini terdiri dari dua kata yaitu: sosio/sosial dan emosional. Oemar Hmalik (2004:104) mengemukakan "bahwa yang dimaksud dengan sosial adalah hubungan antar pribadi saling aksi mereaksi sehingga dapat diterima sebagai anggota kelompok". Sedang emosional berasal dari kata emosi, kata emosi seringkali diartikan sebagai keadaan yang bergejolak-gejolak, guncangan dalam organisme atau berupa kebencian dan teror yang berakhir pada perkelahian. Menurut Oemar Hmalik (2000:95) "emosi bukan hanya ditandai dengan sikap yang bergejolak, tetapi emosi juga dapat berupa kasih sayang dan perhatian, cinta serta ambisi". Oleh

3

sebab itu dalam implikasinya siswa hams dibantu agar dapat mengontrol emosinya supaya berkembang kearah yang positif dan konstruktif

B. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENDEKATAN INTRUKSIONAL,

PENDEKATAN

PROSES

KELOMPOK

,

DAN

guru

dalam

PENDEKATAN SOSIO-EMOSIONAL 1. PENDEKATAN INTRUKSIONAL Para

Pengembang pendekatan

instruksional

menyarankan

mengembangkan strategi manajemen kelas harus memperhatikan hal-hal berikut: a) Menyampaikan kurikulum dan pelajaran yang menarik, relevan, dan sesuai b) Menerapkan kegiatan yang efektif c) Menyediakan daftara kegiatan rutin kelas d) Memberikan pengarahan

yang

e) Menggunakan dorongan yang f) Memberikan bantuan g) Merencanakan h) Mengatur

kembali

jelas bermakna

mengatasi perubahan

rintangan

lingkungan

struktur

situasi

Pendekatan instruksional pada dasarnya dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dalam siswa. Ini berarti tujuan-tujuan instruksional yang hendak dicapai melalui model sistem instruksional yang dirancang harus sesuai dengan need (kebutuhan) siswa, berarti wewenang untuk menentukan tujuan (sistem) adalah siswa; wewenang untuk mengembangkan rancangan instruksional (sistem instruksional) adalah ahli pendidikan. Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan analisis siswa, pengguna lulusan dan lingkungan mutlak dilaksanakan dalam pengembangan rancangan sistem instruksional

4

2 . PENDEKATAN PROSES KELOMPOK Pendekatan proses kelompok memiliki beberapa latar belakang antara lain sebagai berikut. a.

Kenyataan bahwa kegiatan pembelajaran berlangsung dalam kelompok yang

berbasis kelas. b.

Salah satu tugas guru adalah menciptakan dan mempertahankan situasi

kelompok kelas agar tetap efektif, efisien, dan produktif. c.

Kelompok kelas merupakan sistem sosial yang memiliki prinsip-prinsip

pengelolaan yang berlandaskan pendekatan kelompok. Richard A. Schmuck dan Patricia A. Schmuck (dalam Mulyadi, 2009:56), mengemukakan bahwa ada enam unsur yang menyangkut manajemen kelas proses kelompok, yaitu harapan, kepemimpinan, kemenarikan, norma, komunikasi, dan keeratan. a.

Harapan (expectation)

Harapan berhubungan dengan tingkah laku anggota kelompok, dalam hal ini adalah peserta didik yang mempengaruhi hubungan antar anggota kelompok, baik guru dengan peserta didik maupun antarpeserta didik. Kelompok kelas yang efektif terjadi apabila harapan yang ada pada diri guru dan siswa berjalan searah dan menciptakan sikap saling pengertian akan harapan masing-masing. b.

Kepemimpinan (leadership)

Dalam proses kelompok, kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang menentukan keberhasilan pembelajaran maupun manajemen kelas. Guru merupakan pemimpin utama dalam kelompok kelas. Melalui pembelajaran kelompok, tugas kepemimpinan diberikan kepada seluruh anggota kelompok. Dengan begitu, setiap peserta didik memiliki tanggung jawab untuk mengatur dan memposisikan dirinya dalam suatu kelompok. Melalui kepemimpinan, akan terjadi saling koreksi antar siswa sehingga pelaksanaan manajemen kelas tidak sepenuhnya dari guru semata, melainkan melalui interaksi antarpeserta didik. Guru yang efektif adalah guru yang mampu

5

mengembangkan mutu interaksi tersebut dengan menciptakan situasi yang sesuai agar peserta didik melalui sikap kepemimpinan tetap berorientasi pada tujuan belajar. c.

Kemenarikan (attraction)

Kemenarikan berkaitan erat dengan pola keakraban dalam hubungan kelompok kelas. Tingkat kemenarikan ini tergantung pada hubungan interpersonal yang positif. Untuk itu usaha guru adalah meningkatkan sikap menerima dari para anggota kelompok terhadap situasi dan perubahan ataupun hadirnya orang lain dalam kelompok yang akan akan membantu efektivitas manajemen kelas melalui pendekatan proses kelompok. d.

Norma (norm)

Norma merupakan aturan bertingkah laku yang telah disepakati dalam suatu kelompok. Norma kelompok yang efektif adalah yang menjamin produktifitas kelompok dan sebaliknya.

Tugas

guru

adalah

membantu

kelompok

untuk

memahami,

mengembangkan, serta mempertahankan norma-norma yang sesuai untuk mencapai tujuan. e.

Komunikasi (communication)

Komunikasi merupakan syarat utama terjadnya interaksi kelompok di dalam kelas yang memungkinkan terjadinya proses kelompok yang efektif. Melalui komunikasi, dapat terjadi hubungan timbal balik dan saling bertukar pendapat antarpeserta didik. Tugas guru adalah menumbuhkan interaksi dan komunikasi yang sehat dimana selain siswa diberi hak untuk mengungkapkan gagasan, siswa juga harus bersedia menerima pendapat orang lain, sehingga tumbuh situasi kelas yang kondusif. f.

Keeratan (cohesiveness)

Keeratan dalam proses kelompok dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain adanya perasaan suka dan nyaman dengan anggota kelompoknya, minat yang besar terhadap pembelajaran, dan adanya penghargaan terhadap perannya dalam kelompok. Keeratan kelompok juga dapat tumbuh karena tuntutan kebutuhan individu yang dapat dipenuhi dengan jalan menjadi anggota kelompok itu. Guru dapat mengelola kelas secara efektif apabila ia mampu menciptakan kelompok yang erat dan saling bersinergi.

6

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam manajemen kelas proses kelompok guru harus memperhatikan harapan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran serta berusaha menciptakan suasana yang lebih mendukung melalui interaksi dan komunikasi yang terarah dalam situasi kelompok sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan menantang. 3. PENDEKATAN SOSIO-EMOSIONAL Hubungan guru - siswa dikatakan adanya iklim SosioEmosional yang baik, apabila hubungan itu memiliki sifat-sifat seperti yang dikatakan Thomas Gordon (1 999:29) a. Keterbukaan, sehingga baik guru maupun siswa saling bersikap jujur dan terbuka diri satu sama lain. b. Tanggap, bilamana seseorang tahu bahwa dia dinilai orang lain. c. Saling ketergantungan, antara satu dengan yang lain. d. Kebebasan, yang mernperbolehkan setiap orang tumbuh dan mengembangkan keunikannya, kreatifitasnya dan kepribadiannya. e. Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun yang terpenuhi. Dapat disimpulkan bahwa berjalannya pendekatan Sosio-Emosional dalam kelas dengan baik apabila adanya sikap : keterbukaan antara guru dan siswa (adanya sikap bersahabat dengan siswa), saling menjaga hubungan baik (guru bersikap adil, obyektif, tidak rnenuntut siswa, tidak menghukum siswa di depan kelas, dan memberikan penghargaan serta hadiah atas perilaku siswa yang berperilaku positif), kebebasan dalam berkreativitas, dan saling memenuhi kebutuhan antara guru dengan siswa

7

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Tujuan-tujuan instruksional yang hendak dicapai melalui model sistem instruksional yang dirancang harus sesuai dengan need (kebutuhan) siswa, berarti wewenang untuk menentukan tujuan (sistem) adalah siswa; wewenang untuk mengembangkan rancangan instruksional (sistem instruksional) adalah ahli pendidikan. Pendekatan proses kelompok (group process approach) disebut juga pendekatan sosiopsikologis merupakan pendekatan yang mengutamakan pengaturan dan pengoptimalan interaksi antar peserta didik dalam suatu kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien . Pendekatan SosioEmosioanal dipergwnakan untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, dapat menciptakan hubungan yang positif antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa dengan mengutamakan komunikasi secara efektif, menunjukkan keakraban dan sikap yang bersahabat terhadap siswa dan memberikan motivasi yang dapat membangkitkan senlangat baru bagi siswa untuk berbuat. C. SARAN Saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut. ·

Sebelum menentukan pendekatan yang sesuai untuk mengatasi suatu masalah

manajemen kelas, guru yang profesional harus mampu menganalisis latar belakang terjadinya suatu masalah agar diperoleh penyelesaian yang tepat. ·

Dalam penerapan pendekatan proses kelompok, guru dapat memadukan

pendekatan lain yang relevan untuk mengatasi kelemahan pendekatan proses kelompok.

8

DAFTAR PUSTAKA RL.HOLMES PARHUSIP,DKK.2019.MANAJEMEN KELAS:MEDAN.PERCETAKAN FKIP UQ INDDRAWATI, TIN . 2014. PENERAPAN PENDEKATAN SOSIO EMOSTONAL OLEH GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS DI SEKOLAH DASAR (SD) : PADANG. file:///C:/Users/Afta%20Fablo/Downloads/TIN%20INDRAWATI_803_14.pdf. DIUNDUH PADA 19 Maret 2019 .

9

Related Documents


More Documents from "ratna"