BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.Perkembangan ini ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya akan mengakibatkan persaingan khususnya dikalangan industri,sehingga manusia dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan ilmu dan teknologi dibidangnya masing-masing.Sebagai contoh,dalam makalah ini akan membahas beberapa alat pemisahan dan pengecilan ukuran yang digunakan dalam dunia indutri peralatan seperti ayakan. Dalam industry atau suatu pabrik, Pengayakan atau penyaringan (Screening) adalah proses pemisahan padatan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Penggunaan screening ini, biasanya ditempatkan setelah alat size reduction, tapi itu dikembalikan lagi pada proses pabrik, kapan saatnya pabrik membutuhkan tahap pemisahan partikel padatan maka disitulah screening akan digunakan. Tapi dalam istilah yang dikaji dan penerapannya, Pengayakan atau screening dipakai dalam skala industri, sedangkan untuk penyaringan atau sieving dipakai untuk skala laboratorium.
1.2 Rumusan Masalah a) Apa yang dimaksud dengan pengayakan (screening) ? b) Apa saja tujuan dari proses pengayakan ? d) Apa saja contoh alat pengayak?
1.3 Tujuan Penulisan a) Untuk mengetahui jenis – jenis ayakan b) Untuk mengetahui alat – alat yang digunakan dalam proses pengayakan c) Untuk mengetahui tujuan pengayakan
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Screening Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium. Operasi screening dilakukan dengan jalan melewatkan material pada suatu permukaan yang banyak lubang atau openings dengan ukuran yang sesuai. •
Fraksi oversize = fraksi padatan yang tertahan ayakan.
•
Fraksi undersize = fraksi padatan yang lolos ayakan.
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering. Penggunaan screening ini, 2
biasanya ditempatkan setelah alat size reduction, tapi itu dikembalikan lagi pada proses pabrik, kapan saatnya pabrik membutuhkan tahap pemisahan partikel padatan maka disitulah screening akan digunakan. Sedangkan suatu alat ayakan yang dipakai di industri baik skala kecil maupun besar dan digunakan untuk memisahkan partikel-partikel solid menurut ukuran tertentu atau untuk mendapatkan ukuran partikel yang uniform/seragam berdasarkan alat yang dipakai (tergantung dengan ukuran partikel yang diinginkan) disebut dengan screen.
2.2 Ukuran Ayakan Ukuran yang digunakan dalam pengayakan bisa dinyatakan dengan mesh maupun mm (metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka angka yang ditunjukkan merupakan besar material yang diayak. Ayakan dengan nomor mesh kecil memiliki lubang ayakan yang besar berarti ukuran partikel yang melewatinya juga berukuran besar. Dan sebaliknya ayakan dengan nomor mesh besar memiliki lubang ayakan kecil berarti ukuran partikel yang melewatinya kecil. Tujuan penyusunan ayakan adalah memisahkan partikel sesuai dengan ukuran partikel masing-masing sehingga bahan yang lolos ayakan pertama akan tersaring pada ayakan kedua dan seterusnya hingga partikel itu tidak dapat lagi melewati ayakan dengan nomor mesh tertentu. Saat pengayakan sebaiknya granul tidak menumpuk pada satu sisi saja agar kesempatan granul untuk lolos dari ayakan berjalan dengan baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
Jenis ayakan
Cara pengayakan
Kecepatan pengayakan
Ukuran ayakan
Waktu pengayakan
Sifat bahan yang akan diayak 3
2.3 Tujuan Pengayakan:
Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa proses berikutnya.
Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan (Primary crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya (secondary crushing).
Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
Mencegah
masuknya
undersize
ke
permukaan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
2.4 Macam-Macam Permukaan Ayakan 1. Punched Plate(Plat Berluabang) Plat yang berlubang (punched plate), bahan dapat berupa baja ataupun karet keras. Garis tangah lubang biasanya 1cm atau lebih.
4
2. Woven Wire Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu, tembaga, atau logam lainnya.
3. Pararel Rods Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods). Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk lingkaran, persegi ataupun persegi panjang.Penggunaan bentuk bukaan ini tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan gerakan screen.
5
2.5 Jenis-Jenis Ayakan Jenis Ayakan Berdasarkan Bahannya: Selain dinamik screen dan stationary screen (cara bekerja alat screen), ada juga jenis screen bila dibedakan menurut medianya. Yaitu: 1. Dry Screen( ayakan kering)
Adalah suatu screen yang dalam pengoperasionalnya membutuhkan material atau bahan dalam kondisi kering. Apabila bahan yang basah harus menjalani treatmen drying (proses pengeringan) terlebih dahulu sebelum di screening. Pada dry screen feed dikondisikan kering agar lebih mudah lolos dalam ayakan, karena ukuran lubang yang sangat kecil, ditakutkan apabila dilanjutkan proses screen dalam kondisi basah, maka akan terjadi hambatan atau sumbatan bila tetap dipaksakan.
6
2. Wet Screen( Ayakan Basah)
Adalah suatu jenis screen yang dalam pengoperasiannya membutuhkan material atau bahan dalam kondisi basah. Apabila feed masuk berupa material kering, maka feed itu akan dikontakkan dalam media air yang ditambahkan pada material sebelum proses screening berlangsung. Pada wet screen, di tetapkan kondisi tersebut dikarenakan lubang ayakan pada wet screen lumayan besar, dan dikontakkan dalam air dimaksudkan agar feed tersebut memiliki sifat seperti liquid. Yaitu mengalir ke bawah, sesuai dengan bentuk screen.
Jenis Ayakan Berdasarkan Gerak Pengayak
Berdasarkan gerak pengayak, alat ayakan dibagi menjadi 2 jenis:
1. Stasioner Screen
7
Pada gambar stationer screen, tampak bahwa cara kerja alat itu sangat sederhana, tidak ada gerakan dalam pengoperasiannya. Partikel yang oversize akan terlewat, jatuh melewati penampang ayakan, sedangkan padatan undersize akan lolos melewati ayakan.
Pada stationer screen permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan baja yang dirangkai sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle of repose material agar material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.
2. Dinamik Screen
8
Pada gambar dinamik screen, prinsip kerjanya adalah gerakan pada screen itu sendiri. Dengan bergeraknya screen, maka padatan yang diayak akan bergerak dan bergesakan dengan lempengan berlubang dengan ukuran tertentu (mesh), maka padatan tersebut lambat laun akan jatuh ke dalam lubang (dengan ketentuan ukurannya lebih kecil dari ukuran lubang ayakan). Untuk partikel yang tidak lolos saringan atau oversize, akan ada perlakuan yaitu mengalirkannya kembali ke dalam unit crusher atau size reduction, lalu akan dibawa kembali ke screening unit. Dan aliran itu akan berlangsung terus menerus.
2.6 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sreening
a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Materian Untuk Menerobos Ukuran Ayakan : 1. Ukuran bukaan ayakan Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang lolos. 2. Ukuran relatif partikel Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur. 3. Pantulan dari material Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur. 4. Kandungan air Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit akan menyumbat screen.
9
Screening atau ayakan, dalam pengoperasiannya baik dalam sekala besar maupun kecil, dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya: b. Faktor Pemilihan Screen: 1. Kapasitas, kecepatan hasil yang diinginkan. Dalam faktor ini, sangat mudah diketahui.Ambil saja contoh sehari-hari.Tidak mungkin kita memilih baju yang lebih kecil dari tubuh kita.Maka pada faktor ini, kita harus menilik dari kapasitas produk dari pabrik, atau kapasitas produk pada alat sebelum memasuki tahap screen. Semakin banyak feed yang dihasilkan maka berbanding lurus pula dengan kapasitas produk screening 2. Kisaran ukuran ( size range), Faktor pemilihan screen, salah satunya adalah kisaran ukuran atau size average. Yaitu ukuran dari produk yang ingin kita butuhkan dalam proses selanjutnya. Misalnya: dalam industry gula tidak mungkin padatan gula dengan ukuran besar (sebesar batu) kita packing langsung. Dalam industry gula, gula produk dalam ukuran tersebut akan di screening dengan tujuan mendapatkan hasil yang seragam dan sesuai dengan permintaan pasar ( gula berbentuk kristal). 3. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability), Bila pada dua faktor diatas kita membahas mengenai alat ayakannya atau screening, sekarang pada point ini akan kita bahas mengenai sifat bahannya. Pada bahasan sebelumnya ada 2 macam screening menurut jenis bahannya yaitu wet screening dan dry screening. Dalam pemilihan jenis tersebut sangat penting mengetahui paling tidak berat jenis atau densitasnya. Apabila bahan tersebut densitasnya lebih besar dari air, maka bahan tersebut akan sulit 10
bila diperlakukan pada wet screening, mengingat screening bekerja dengan prinsip merubah sifat bahan menjadi mudah mengalir seperti air (bila menggunakan air) 4. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang ditimbulkan. Selain secara fisik, kita juga harus mengetahui kandungan bahan feed secara kimia. Jangan sampai kita menggunakan screening yang berbahan besi, sedangkan bahan kita bersifat korosif. Bisa saja kita paksakan penggunaannya akan tetapi hal itu akan berefek pada besarnya biaya perawatan screening yang harus dikeluarkan. c. Faktor Kapasitas dan Efisiensi Screening : Berikut adalah beberapa faktor yang juga berpengaruh terutama dalam
pemanfaatan kapasitas dan hal yang lain mengenai
peralatannya. 1. Metode of feed Merupakan suatu cara untuk memperoleh kapasitas maksimum dan untuk mempunyai efisiensi yaitu harus dialirkan rate material yang merata ke seluruh permukaan screen dengan sejajar terhadap permukaan dan kecepatan aliran rendah. 2. Angle of slope Menambahkan angle of slope yang tepat akan memperbesar rate material sehingga kapasitas efisiensinya tinggi dan terjadi pemisahan material yang sempurna. 3. Screening surface
11
Kapasitas dan efisiensi akan lebih tinggi bila permukaan screen di letakkan seri antara satu dengan yang lainnya sehingga material akan rata pada permukaan screen. 4. Direction of rotation Screen yang berputar efisien akan lebih tinggi jika dilakukan rotasi yang berlawan antara aliran rate material dengan arah perputaran screen. 4. Vibration amplitude dan frekuensi Jumlah getaran rate luas permukaan screen mempengaruhi efisien,makin besar jumlah getaran dan luas areanya,maka makib besar efisiennya. 2.7 Kapasistas Screen Kapasitas Screen Tergantung Pada : 1. Luas penampang 2. Ukuran beban 3. Sifat dari umpan seperti :
Berat jenis
Kandungan air
Temperatur
4. Tipe mechanical screen yang digunakan
12
BAB III Peralatan Ayakan
1. GRIZZLY SCREEN Grizzlies Screen adalah Suatu alat screening yang dalam penggolongannya termasuk dalam dalam jenis Stationer Screening. Grizzly, merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu. Permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan baja yang dirangkai sejajar dipasang miring disesuaikan dengan angle of repose material (sudut barang) agar material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding. Dalam industri batu bara Grizzly screen berfungsi memisahkan fraksi batubara berukuran +300 mm dengan -300 mm dan posisinya terletak tepat di bawah hopper. Lubang bukaan (opening) grizzly berukuran 300 mm x 300 mm. Undersize grizzly -300 mm diangkut belt conveyor untuk u mpan crusher primer. Sedangkan fraksi +300 mm di kembalikan ke tumpukan untuk dire duksi ulang menggunakan hammer breaker. Hasil reduksi ulang dikembalikan lagi ke grizzly untuk pemisahan atau pengayakan ulang. Proses ini berlangsung terus menerus selama shift kerja berlangsung. Contoh
dari
grizzlies
screen
yaitu
Fixed
Screen
Permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan baja yang dirangkai sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle of repose material agar material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.
13
Penjelasan :
Umum digunakan untuk pengayakan ukuran besar, 1 in ke atas.
Grizzlies terdiri dari sebuah set bar parallel dengan penangkap pada bagian ujung.
Kemiringan bar 20 ² 50 derajat horizontal, tergantung material apa yang akan diayak.
Bar terbuat dari baja mangan
Lebar ayakan biasanya 3 ² 4 ft dengan panjang bar 8 ² 10 ft.
Biasa digunakan sebelum material dikirim ke crusher untuk memisahkan partikel kecildari umpan crusher.
Kapasitas ayakan umumnya 100 ² 150 ton material per luas ft kuadrat per 24 jam jika jarak antar bar 1 in.
Cara kerjanya : material diumpankan dari bagian atas dan turun. Bagian oversize keluar melalui bagian ujung dan partikel kecil akan melewati slot antar bar masuk kedalam hopper yang terdapat dibawahnya
14
2. VIBRATING SCREEN Vibrating Screen adalah alat screening yang berbentuk papan berbeda dengan trammel yang berbentuk seperti tabung / drum. Vibrating Screen terdiri dari 3 deck / layer screening ( ayakan ). Untuk pemisahan material dengan ukuran 50 - 90 mesh. Jenis screen ini bergerak (bergoyang) untuk mempercepat proses pengayakan & mencegah terjadinya penyumbatan.Kecepatan vibrator / goyangan antara 25-125 rpm.
CARA KERJA
Gambar 2.2.D. Contoh Kerja Vibrating Screen
15
Vibrating Screen berbentuk jajar genjang pada umumnya, dimana vibrating terdiri dari 3 lapisan.Dimana lapisannya banyak ukuran yang diinginkan mulai terbesar sampai terkecil. Feed masuk dari atas, kemudian feed diayak sambil berjalan, feed akan masuk lubang bila ukuran feed sesuai dengan besarnya ukuran lubang. Feed yang tidak masuk / lolos akan masuk ke lubang ayakan berikutnya atau keluar dengan sendirinya kemudian dibawa belt conveyor untuk di recycle. 1. Unbalance, alat ini dilengkapi dengan per, roll, pemberat seingga pada saat roll berputar akan menimbulkan getaran pada screen. 2. Excentric, alat ini dapat bergetar karena gerakan excentric shaft sehingga menimbulkan gerakan naik turun. 3. Cam dan Spring, getarannya dikarenakan gerakan berputar dari gear yang bergerigi yang dihubungkan dengan bagian screen sehingga gerakan putaran gear diubah menjadi gerakan naik turun. 4. Electromagnetic, alat ini bergetar karena adanya gaya tarik magnet. Magnet dibuat secara induksi, yaitu dengan mengalirkan listrik pada kumparan kawat email.
3. OSCILLATING SCREEN
16
Oscilating Screen adalah Suatu alat screening yang berbentuk seperti tabung yang mana hampir mirip seperti trommel screen, dimana didalam tabung terdapat sikat dan ayakan yang mengikuti bentuk tabung itu sendiri. Oscilating mengayak dengan cara diputar. Fraksi yang dipisahkan dalam alat ini ada dua kelompok : o Pasir dan tanah yang terbawa dari kebun bersama TBS dan brondolan..Umumnya pabrik telah memiliki Sand Trap Tank (STT) untuk mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai berat jenis yang lebih besar dari l (satu).Karena waktu pengendapan sangat singkat sehingga tidak seluruh pasir atau gumpalan tanah terpisahkan, maka proses pemisahannya dilanjutkan pada ayakan getar. o Serat atau ampas yang terikut dalam minyak dipisahkan dengan maksud agar kadar kotoran minyak sesuai dengan standard kualitas.
PRINSIP KERJA Bahan dimasukkan dari lubang diatas dan oscillator akan berputar kemudian partikelpartikel yang kecil akan tersaring dan jatuh melewati lubang yang bawah sedangkan partikel yang besar tidak akan tersaring. Hasil giling ini yang kemudian dimasukkan kedalam vibrating screener dan mengalami proses pengayakan. Seperti yang dijelaskan Fellow (1988), pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan
ayakan.Untuk
memisahkan
bahan-bahan
yang
telah
dihancurkan berdasarkan keseragaman ukuran partikel-partikel bahan, dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan ayakan standar.
TUJUAN DARI PROSES PENGAYAKAN INI
Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa proses berikutnya.
Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan (Primarycrushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya,
17
sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya (secondary crushing).
Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
Mencegah masuknya undersize ke permukaan.Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
4. Reciprocating Screen
Ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan yang panjang (20200 Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran. Separasi ini biasa digunakan untuk: •
Material yang halus
•
Material yang kering
•
Ukuran kecil (light) yaitu sekitar 10 sampai 20 µm, dan terkadang sampai 40 µm.
18
Alat ini bergerak pada ujungumpan dari screen yang tegak lurus dengan bantuan dari poros yang berputar secara tidakteratur. Perputaran poros tersebut sebesar 1000 rev/min. Gerakan memutar pada ujung feeddengan cepat menebarkan material-material melintang ke seluruh lebar dari perrmukaanScreen. Gerakan
memutar
berdasarkanperbedaan permukaan
dari
pemberhentian
mesh.
screen,
(ujung
ini
juga
menyusun
Selama
akan
material-material
material-material
terjadipereduksiaan
alat).Reduksi
ini
tersebut
jumlah
tersebut melewati
pada
membantumemisahkan
ujung
material-
material yang diistilahkan ‘near mesh particles’. CARA KERJA Bahan dimasukkan dari lubang diatas dan oscillator akan berputar kemudian partikel-partikel yang kecil akan tersaring dan jatuh melewati lubang yang bawah sedangkan partikel yang besar tidak akan tersaring. Hasil giling ini yang kemudian dimasukkan kedalam vibrating screener dan mengalami proses pengayakan. Seperti yang dijelaskan Fellow (1988), pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan.Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan berdasarkan keseragaman ukuran partikel-partikel bahan, dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan ayakan standar.
5. TROMEL/REVOLVING SCREEN Trommel Screen adalah alat screening yang digunakan dalam industri skala besar terutama pada pertambangan dan juga industri. Trommel Screen merupakan screening yang berbeda bentuknya dari vibrating screen, bentuknya mirip tabung ( drum ).
19
CARA KERJA :
Contoh Cara Kerja Trommel Screen Keterangan : A. Shovel B. Input ( Feed ) C. Sikat ( Sweaper ) D. Screening ( Ayakan ) E. Produk Samping F. Produk Utama
Trommel Screen yang berbentuk seperti tabung besar, dimana tabung tersebut terdapat lubang – lubang. Trommel Screen terdiri dari input dan output, dimana feed masuk ke dalam input. Didalam input, feed tersebut diputar oleh screen dengan kecepatan yang tentukan. Feed yang tidak diinginkan akan keluar dengan sendirinya melalui lubang yang melalaui output. Feed yang diinginkan akan masuk dalam penampung / storage kemudian dialirkan melalui belt conveyor. Feed yang tidak masuk / lolos atau di reycle.
20
Penggunaan trommol screen untuk by produk dari penambangan kayu.
Portable Trommol Screen.
Portabel Trommol Screen adalah jenis trommol screen yang saat ini cukup populer dan banyak digunakan oleh berbagai instansi. Portable trommol screen ini sering digunakan pada proses produksi bahan organik dari berbagai macam limbah. Kapasitas mencapai 150 ton/ jam Ukuran Screen dari ½ inch sampai 2 ½ inch.
Kegunaan : o pemisahan individual produk o produksi tanah lapisan atas o jerami o pemisahan gravel dan pro
21
BAB III PENUTUP
a.
Kesimpulan 1. Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium. 2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu: Jenis ayakan Cara pengayakan Kecepatan pengayakan Ukuran ayakan Waktu pengayakan Sifat bahan yang akan diayak 3. Jenis-jenis ayakan Berdasarkan gerak pengayak, alat ayakan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu stasioner screen dan dinamik Screen, sedangkan jenis screen berdasarkan bahannya, yaitu dry screen (ayakan kering), wet screen (ayakan basah). 4. Contoh alat pengayak 1. Grizzly Screen 2. Vibrating Screen 3. Oscillating Screen 4. Reciprocating Screen 5. Tromel/Revolving Screen
22
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/hilyafithri/ayakan http://domas09.blogspot.com/2013/02/grizzlies-screen.html http://domas09.blogspot.com/2013/02/vibrating-screen.html http://domas09.blogspot.com/2013/02/makalah-oscilating-screen.html http://domas09.blogspot.com/2013/02
23