Isi Laporan 7 Fishew.docx

  • Uploaded by: kartika alma
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isi Laporan 7 Fishew.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,805
  • Pages: 11
SISTEM SIRKULASI

Oleh Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten

: Fadhna Alunka Majid : B1A017006 : III :2 : Wakhyuningsih

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2018

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem sirkulasi hewan memiliki perbedaan struktur, mulai dari sistem sirkulasi yang relatif sederhana pada insekta sampai sistem sirkulasi yang lebih tinggi seperti pada crustacea, dekapoda dan vertebrata. Sistem sirkulasi membantu koordinasi proses fisiologis lewat transport molekul dari tempat satu ke tempat lainnya dalam tubuh, dan dalam menghadapi paparan infeksi dengan mentrasnport sel-sel imun ke bagian invasi (Yuwono, 2001). Sistem sirkulasi terdiri dari saluran-saluran atau ruang-ruang (rongga-rongga) berkesinambungan yang terdapat dalam tubuh hewan yang mengangkut cairan dan bahan padatan yang terlarut ke seluruh tubuh. Saluran dan rongga-rongga tersebut merupakan tempat cairan mengalir untuk mengambil zat-zat yang diperlukan tubuh. Suatu sistem sirkulasi memiliki suatu organ pemompa cairan yang diedarkan keseluruh tubuh, organ tersebut adalah jantung (Amien, 1984). Darah merupakan cairan tubuh yang mengalir dalam pembuluh dan beredar ke seluruh tubuh. Jaringan darah meliputi sel dan substansi intraseluler atau plasma. (Karsheva et al., 2009). Sistem sirkulasi darah pada ikan merupakan proses fisiologis yang sangat penting untuk bisa melakukan aktivitas kerja sel, jaringan maupun organ yang membutuhkan nutrisi dan konsumsi oksigen. Sistem sirkulasi darah pada ikan merupakan sistem sirkulasi darah tertutup tunggal. Sirkulasi darah tertutup tunggal hanya terjadi satu siklus peredaran darah, (Fujaya, 2004). Hewan yang memiliki sistem sirkulasi tertutup pasti memiliki pembuluh darah. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi 2, yaitu pembuluh nadi dan pembuluh balik. Pembuluh nadi (arteri) merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung menuju kapiler. Pembuluh balik (vena) merupakan pembuluh yang mengalirkan darah kembali ke jantung (Bavelender & Judith, 1979). Praktikum kali ini menggunakan larva ikan gurame (Osphronemus gouramy) karena mudah diperoleh dan diamati (Jensen & Agnisola., 2005). Ikan gurame merupakan ikan omnivora yang bertendensi herbivora. Ikan gurame tidak terlalu sulit untuk mencari makan karena ikan gurame dapat makan tumbuhan yang ada dihabitatnya yang menyebabkan ikan gurame sangat mudah ditemukan (Aslamyah et al., 2009).

B. Tujuan Tujuan praktikum sistem sirkulasi adalah: 1. Melihat jalannya peredaran darah pada larva ikan gurami (Osphronemus gouramy) 2. Membedakan aliran darah vena dan arteri.

II. MATERI DAN CARA KERJA A. Materi Bahan yang digunakan pada praktikum sistem sirkulasi adalah larva ikan gurami (Osphronemus gouramy) dan air. Alat yang digunakan meliputi sendok plastik, baskom, cavity slide, mikroskop dan kamera. B. Cara Kerja 1. Larva ikan gurami (Osphronemus gouramy) diletakkan pada cavity slide. 2. Peredaran darah diamati di bawah mikroskop dan difoto. 3. Perbedaan antara pembuluh vena dan arteri diamati berdasarkan parameter perbedaannya dan difoto.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Vena

Arteri

Gambar 3.1 Arteri dan Vena pada Ikan Gurame (Osphronemus gouramy).

B. Pembahasan Berdasarkan praktikum sistem sirkulasi pada ikan gurami yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ikan gurame memiliki pembuluh darah vena dan pembuluh darah arteri yang saling berdekatan letaknya, aliran pembuluh darah arteri meninggalkan jantung sedangkan aliran pembuluh darah vena menuju jantung. Pembuluh darah arteri berwarna merah (lebih terang) sedangkan pembuluh darah vena memiliki warna merah (lebih gelap). Hal ini bersesuaian dengan referensi menurut Kay (1998), Pembuluh darah arteri memiliki warna yang lebih cerah daripada pembuluh darah vena. Menurut Parker & William (1978),

bahwa pembuluh darah arteri meninggalkan jantung sedangkan

pembuluh darah vena menuju ke jantung. Aliran darah pada pembuluh arteri lebih cepat. Pembuluh vena tidak mendapat tekanan pompa klep jantung sehingga alirannya lebih lambat. Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang menyuplai zat-zat yang diabsorpsi dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan. Sistem sirkulasi juga mengembalikan karbondioksida ke paru-paru dan produk-produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan mendistribusikan hormon-hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi sel (Ganong, 1995). Sirkulasi darah tidak dapat diaktifkan oleh berbagai macam obat-obatan (untuk meningkatkan fungsi otot-otot, mengubah komponen fisik maupun kimiawi darah, mengubah fungsi sistem koagulasi) (Wang et al., 2014). Fungsi dari sistem sirkulasi darah adalah mengikat O2 dan CO2 antara alat pernafasan dan jaringan-jaringan di seluruh tubuh, mengangkut zat makanan dari satu tempat ke tempat lain dalam tubuh, mengangkut sisa-sisa organik dan garam mineral yang sudah tidak berguna lagi, mengangkut hormon di dalam tubuh dan mengangkut zat makanan serta air dari truncus digestivus ke organ lain (Hill, 1989). Menurut Soegiri (1988), fungsi sirkulasi darah pada hewan adalah transport zat-zat terlarut, transport panas ke seluruh tubuh dan transport energi di dalam tubuh. Sirkulasi tersusun atas tiga komponen utama, yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh yang beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak cairan, sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilewati atau dilalaui oleh cairan yang beredar ke seluruh tubuh. Cairan yang dialirkan berupa darah, cairan limfe, atau hemolimfe (Isnaeni, 2006).

Sistem sirkulasi terdiri atas dua macam, yaitu sistem sirkulasi tertutup dan sistem sirkulasi terbuka. Sistem sirkulasi tertutup yaitu darah senantiasa berada dalam tabung kapiler, arteri dan vena. Ciri sirkulasi tertutup meliputi sistem bertekanan tinggi yang memerlukan resistensi periferal tinggi dan dijaga keberlanjutannya diantara denyut-denyut jantung, membutuhkan dinding yang elastik, darah dibawa langsung ke organ, distribusi ke organ dengan baik dan darah kembali ke jantung dengan cepat. Sirkulasi darah tertutup terdapat pada burung, ikan, katak, dan manusia. Sirkulasi terbuka yaitu sebagian besar darahnya dipompa dari jantung ke dalam saluran darah tetapi saluran darah tersebut kontak dengan region terbuka dan darah mengalir secara bebas diantara jaringan sebelum akhirnya kembali ke jantung. Contoh hewan yang memiliki sirkulasi darah terbuka adalah belalang, laba-laba, dan udang (Yuwono, 2001). Sistem sirkulasi pada ikan gurami (Osphronemus gourami) disebut sistem sirkulasi tertutup tunggal. Sirkulasi tertutup tunggal artinya hanya terdapat satu jalur atas sirkulasi darah yang dimulai dari jantung menuju insang untuk melakukukan proses pertukaran gas dan dialirkan melalui dorso aorta dan terbagi kesegenap organ-organ tubuh melalui saluran kecil, dari dorso aorta adalah merupakan suplai darah terbesar karena dorso aorta ini darah akan diedarkan ke kepala, otot badan, dan ada juga ke ginjal. (Zainun, 2007). Jantung ikan terdiri atas sebuah sinus venosus, atrium, ventrikel dan conus aretriosus. Kontraksi otot jantung menigkatkan tekanan darah yang di dalam vena sangat rendah dan mengeluarkan darah melalui suatu arteri, aorta ventral, kelima pasang lug aorta yang menjulur secara dorsal melalui kapiler didalam insang ke aorta dorsal (Kay, 1998). Sistem sirkulasi pada ikan gurami bermula dari jantung, keluar melalui aorta ventral menuju insang. Aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Darah mengalir dari kapiler insang ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O 2 dan sari makanan serta mengikat CO2. Darah selanjutnya kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior (Timang, 2010). Pembuluh darah dapat dibagi menjadi 2 yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Pembuluh nadi (arteri) adalah merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung menuju kapiler. Pembuluh nadi (arteri) yang paling besar disebut aorta yang fungsinya untuk mengalirkan darah

dari jantung sebelah kiri menuju ke seluruh lapisan sel tubuh. Pembuluh nadi yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru disebut dengan arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Pembuluh balik (vena) Pembuluh balik merupakan pembuluh yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Vena terdiri atas vena pulmonalis atau pembuluh balik yang mengalirkan darah dari paruparu menuju ke serambi kiri jantung serta vena cava anterior dan vena cava inferior atau

yang mengalirkan darah yang banyak mengandung karbon

dioksida dari tubuh bagian atas dan bagian bawah menuju ke serambi kanan jantung (Bavelender & Ramley, 1988). Menurut Christopher et al. (2018), interaksi arteri ditentukan dengan mengevaluasi tomografi. Mayoritas vena cava inferior diperluas dengan menggunakan kekuatan aksisal. Kedekatan pembuluh darah arteri dengan vena membuat terjadinya penetrasi arterial. Menurut Rosidah & Nur (2016), pembuluh vena merupakan lapisan berlapis tipis, kurang kuat, lebih mudah kemps dan kurang elastes.Menurut Djuhanda (1974), perbedaan pembuluh arteri dan vena didasarkan pada beberapa parameter antara lain: Pembeda

Arteri

Dinding

Tebal dan elastis

Warna

Lebih terang

Lebih gelap

Ukuran

Lebih kecil

Lebih besar

Letak

Lebih dalam

Tekanan

Tinggi

Rendah

Kecepatan

Cepat

Lambat

Arah aliran

Meninggalkan jantung

Vena Tipis dan kurang elastis

Dekat permukaan tubuh

Menuju jantung

Pola aliran

Menyebar

Mengumpul

Kandungan

Oksigen, darah

Karbondioksida, darah

oksigen

bersih banyak

kotor

IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Peredaran darah pada larva ikan gurami (Osphronemus gourami) dimulai dari jantung mengalir ke seluruh tubuh melalui arteri dan kembali lagi ke jantung melalui vena.

2. Perbedaan arteri dan vena dapat dilihat dari beberapa parameter. Tekanan pada arteri lebih tinggi daripada vena. Kecepatan peredaran darah pada arteri cepat, sedangkan pada vena lambat. Arah aliran darah pada arteri keluar dari jantung, sedangkan pada vena masuk ke jantung. Pola aliran pada arteri menyebar, sedangkan pola aliran vena mengumpul. Dinding arteri lebih tebal dan elastis daripada vena. Warna arteri lebih terang dibandingkan dengan vena. Kadar O2 dalam darah lebih banyak terdapat pada arteri dibanding vena karena vena kaya akan CO2.

DAFTAR PUSTAKA Amien, M., 1984. Makhluk-Makhluk Hidup II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Aslamyah., Siti., H. Y., Azis., Sriwulan. & Komang, G. W., 2009. Mikroflosa Saluran Pencernaan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy). Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan, 19(1), pp. 66-73. Bavelender, G., A. & Ramaley., 1988. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga. Beverlander, G., A. & Judith, A. R., 1979. Dasar-dasar Histologi Edisi 8. Jakarta: Erlangga. Christopher, D., Scott, O., Trerotola, M. D. & William, S., 2018. Endovascular Removal ofInferior Vena Cava Filters with Arterial Penetration. Journal of Clinical Study, 29(4), pp. 487-489. Djuhanda, T., 1974. Analisa Struktur Avertebrata. Bandung : Armico. Fujaya, Y., 2004. Fisiologi Ikan. Jakarta : Rineka citra, Ganong, W. F., 1995. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Hill, R. W., 1989. Animal Physiologi Second Edition. New York: Harper Collins Publisher. Isnaeni, W., 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius. Jensen, F. B. & Agnisola, C., 2005. Perfusion of the Isolated Trout Heart Coronary Circulation with Red Blood Cells: Effects of Oxygen Supply and Nitrite on Coronary Flow and Myocardial Oxygen Consumption. The Journal of Experimental Biology, 208, pp. 3665-3674. Karsheva, M., Dinkova, P., Pentchev, I. & Ivanova, T., 2009. Blood Rheology- A key for Blood Circulation in Human Body. Journal of the University of Chemical Technology and Metallurgy, 44(1), pp. 50-54. Kay, I., 1998. Introduction to Animal Physiology. Publisher United,

New York: Bios Scientific

Parker, J. T. & William A. H., 1978. Text Book of Zoology Volume II: Vertebrates. London: The Mac Millan Press Ltd. Rosidah. & Nur, K. R., 2016. Perbedaan Kadar Hemoglobin Metode Sahli pada Darah Vena dan Kapiler di Puskesmas Tikung Desa Bakalan Pule Kec. Tikung Kab. Lamongan. Jurnal Sains, 6(11), pp. 21-26. Soegiri, N., 1988., Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga. Timang, Y., 2010. Sistem Sirkulasi dan Jantung. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Wang, J., Xiong, X. & Feng, B., 2014. Aspirin Resistance and Promoting Blood Circulation and Removing Blood Stasis: Current Situation and Prospectives. Hindawi Journal, 2014, pp. 1-2. Yuwono, E., 2001. Fisiologi Hewan I. Purwokerto: Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Zainun, Z., 2007. Pengamatan Parameter Hematologis pada Ikan Mas yang diberi Immunostimulan.Teknisi Litkayasa pada Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi. Jurnal Akuakultur, 6(1), pp. 1-2.

Related Documents

Isi Laporan
April 2020 22
Isi Laporan Aine.docx
November 2019 18
Imam - Laporan Ujikom (isi)
December 2019 25
Isi Laporan Modul 3ddpa.docx
December 2019 33

More Documents from "Lusiyana Hipi"

7.4 Exterior
May 2020 40
Obiective-financiare.pdf
April 2020 29
04 Urbanism Stud
June 2020 41
Kasus Tenggelam.docx
December 2019 44