Intuisionis.docx

  • Uploaded by: debbystanis
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Intuisionis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 638
  • Pages: 2
Intuisionis

   









Aliran Ketiga adalah aliran intuisionisme. Intuisionisme adalah suatu aliran filsafat yang menganggap adanya satu kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki manusia, yaitu intuisi. Tokoh aliran ini diantaranya adalah Henri Bergson. Intuisionisme selalu berdebat dengan rasionalisme. intuisionisme yang mengutamakan intuisi atau gerak hati atau bisikan hati untuk mendapatkan atau menemukan kebenaran. Jujun S. Sumantri menggambarkan intuisi pada, suatu masalah yang sedang kita pikirkan yang kemudian kita tunda karena menemui jalan buntu, tiba-tiba muncul di benak kita yang lengkap dengan jawabannya. Kita merasa yakin bahwa memang itulah jawaban yang kita cari namun kita tidak bisa menjelaskan bagaimana caranya kita sampai di sana.i Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, intuisi diartikan dengan bisikan hati, gerak hati atau daya batin untuk mengerti atau mengetahui sesuatu tidak dengan berpikir atau belajar.ii manusia memiliki gerak hati atau disebut hati nurani. Gerak hati mampu membuat manusia melihat secara langsung suatu perkara benar atau salah, jahat atau baik, buruk atau baik secara moral. Ia dirujuk sebagai suatu proses melihat dan memahami masalah secara spontan juga merupakan satu proses melihat dan memahami suatu masalah secara intelek. Pada praktiknya intuisi muncul dalam bentuk pengetahuan yang tiba-tiba hadir dalam sadar tanpa melalui penalaran yang jelas, tidak analitik dan tidak selalu logis. Intuisi bisa muncul tanpa kita rencanakan, ketika diam ataupun bergerak. Dengan kata lain pemikiran intuisionis ialah sejenis pengetahuan yang lebih tinggi dan berbeda dengan yang diperoleh secara individu. Kemunculan ide yang meledak secara tiba-tiba dalam memberikan tafsiran terhadap sesuatu perkara boleh dikaitkan dengan aliran pemikiran ini. Lebih lanjut Bergson menyatakan bahwa intuisi sebenarnya adalah naluri (instinct) yang menjadi kesadaran diri sendiri dan dapat menuntun kita kepada kehidupan dalam (batin).

 i

Jujun S.Sumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1990), h. 53 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2006), Edisi III, Cet. Ke-3, hal. 451, bandingkan dengan Kamus Umum Bahasa Indonesia yang mengartikan intuisi sebagai “daya atau kemampuan mengetahui atau mema-hami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati” atau dengan Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007), cet ke-2, hal. 253, Eko mengartikan instuisi sebagai garizah, insting, naluri dan indra keenam. Untuk memperkaya tentang pemahaman intuisi sekaligus mendalami beberapa pengalaman penggunaan intuisi, baca buku Malcolm Gladwell, Blink; Kemampuan Berpikir Tanpa Berpikir, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009) ii

Ummah, R. INTUISIONISME SEBAGAI SUMBER PENGETAHUAN. Heatubun, F. (2007). ROMANTISISME DAN INTUISIONISME. MELINTAS, 23(1), 79-97.



 

 





system etika yang tidak mengukur baik atau buruk suatu perbuatan berdasarkan hasilnya tetapi berdasarkan niat dalam melaksanakan perbuatan tersebut. Menurut John M. Echols (1997:329) intuisionisme berasal dari perkataan Inggris yaitu intuition yang artinya gerak hati. Maksudnya adalah bahwa manusia memiliki gerak hati atau disebut hati nurani. Gerak hati mampu membuat manusia melihat secara langsung suatu perkara benar atau salah, jahat atau baik, buruk atau baik secara moral. Ia dirujuk sebagai suatu proses melihat dan memahami masalah secara spontan juga merupakan satu proses melihat dan memahami suatu masalah secara intelek. Pengetahuan intuitif ini merupakan pengetahuan langsung tentang suatu hal tanpa melalui proses pemikiran rasional. Intuisi disebut juga sebagai ilham atau inspirasi. Meskipun pengetahuan intuisi hadir begitu saja secara tiba-tiba, namun ia juga tidak terjadi kepada semua orang melainkan hanya jika seseorang itu sudah berfikir keras mengenai suatu masalah. Ketika seseorang sudah memaksimalkan daya fikirnya dan mengalami tekanan , lalu dia mengistirahatkan pikirannya dengan tidur atau bersantai, maka saat itulah intuisi berkemungkinan akan muncul. Hati bekerja pada tempat yang tidak mampu dijangkau oleh akal yaitu penggalaman emosional dan spiritual. Kelemahan akal adalah karena ia ditutupi oleh banyak perkara. Menurut Immanuel Kant (1724:1804) akal tidak pernah mampu mencapai pengetahuan langsung tentang sesuatu perkara. Akal hanya mampu berpikir perkara yang dilihat terus (fenomena) tetapi hati mampu menafsir suatu perkara dengan tidak terhalang oleh perkara apapun tanpa ada jarak antara subjek dan objek.

More Documents from "debbystanis"

Esaimen Moral.docx
November 2019 64
Intuisionis.docx
November 2019 13
Acara Lompat Kijang.pptx
November 2019 19