3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
INTRODUCTION, PRINCIPLES & FUNCTION OF DRAUGHT SURVEY
Presented by:
Capt. D.Pasaribu & Taufik Hidayatullah Draught Survey Course
1
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
2
INTRODUCTION Dalam perdagangan muatan curah, telah diterima secara internasional bahwa pengukuran muatan dengan draft survey merupakan cara paling baik dan ekonomis dalam menentukan kuantitas / jumlah muatan curah yang dimuat di kapal.
3/14/2016
Carsurin Training Division.
2
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
3
Keakuratan dalam pengukuran kargo dengan draft survey sebagian besar tergantung pada : - Profesionalisme - Perhatian yang seksama dan lebih details - Kecakapan dan motivasi dari surveyor
3/14/2016
Carsurin Training Division.
3
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
4
DEFINITION DRAFT SURVEY Draft Survey adalah tekhnik sederhana untuk mengukur berat kargo yang dimuat / dibongkar dikapal dengan membaca tanda draft kapal sebelum dan sesudah pemuatan /bongkar. Prosedur ini juga dengan menentukan / mengukur perubahan lain dalam berat pada kapal.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
5
HUKUM ARCHIMEDES Tekhnik Draft survey berdasakan pada prinsip Archimedes. Yang menyatakan bahwa : “Sebuah kapal ketika mengapung bebas di air akan mengganti berat air sama dengan beratnya sendiri”.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
6
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
7
Berat air yang dipindahkan oleh kapal bermuatan tentu saja bukan hanya karena kargo yang dimuat tetapi juga termasuk : Berat kapal dalam kondisi normal. Yaitu kapal itu sendiri dan peralatan yang diperlukan untuk berlayar. Deductable / Cairan yang dapat dikurangi di kapal. Yaitu: - Air ballast yang diperlukan untuk stabilitas - Air bersih untuk minum dan pendingin - Bunker kapal – yaitu bahan bakar dan minyak pelumas. - Konstan kapal
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
8
CARA MEMBACA DRAUGHT Penulisan Draught : - sistem imperial (feet/inch)
- sistem metrik (meter/dm) Kapal yang sedang berlayar di laut akan memiliki skala tanda draft di 6 (enam) posisi pada lambung: Draught Marks diterapkan di : - haluan kiri dan kanan - tengah kiri dan kanan
- buritan kiri dan kanan
• SEDEKAT MUNGKIN DENGAN PERMUKAAN AIR • UNTUK KAPAL BESAR DIANJURKAN MEMAKAI MOTOR BOAT
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
28’00 ”
12 ”= 1’
9 ”
27’06 ” 6 ”
3”
27’03 ” 27’00 ” 26’09 ” 26’06 ” 26’03 ”
26’01 ”
26’00 ”
9
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
10
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
9.20 m
20 cm 15 cm
10 cm
5 cm
9.02 m 9.00 m
8.90 m 8.85 m 8.80 m
11
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
12
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
deckline 25 mm
Summer Freeboard TF F
T S
TF : Tropical Freshwater F : Freshwater T : Tropical S : Summer W : Winter WNA : Winter North Atlantic
W WNA
13
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
14
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
DRAFT MARKS FORWARD
15
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
PLIMSOLL’S MARKS & DRAFT MIDSHIP
16
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
AFT PORT DRAFT MARK
17
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
18
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
19
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
20
PERSYARATAN IDEAL UTK PELAKSANAAN DRAUGHT SURVEY A.Kapal harus dalam kondisi baik dan benar-benar dalam keadaan terapung / tidak terduduk - kandas. B.Draught mark kapal pada semua sisi harus dapat dibaca dengan jelas.
C.Kapal dilengkapi dengan dokumen- tabel yang sesuai dengan peruntukannya, antara lain : a) Hydrostatic Table / Displacement table. b) Tank Sounding Calibration Table. c) General Arrangement.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
21
E. Pipa – pipa sounding ballast water, pada saat dilakukan pembacaan harus dalam keadaan baik (tidak buntu). F.Trim kapal diupayakan sekecil mungkin atau sedemikian rupa agar tidak melebihi trim koreksi yang ada pada Tank Sounding Calibration Table.
G.Kapal diupayakan tidak miring / tidak boleh lebih dari 0.5º H.Pemuatan diupayakan tidak melebihi garis muat yang diizinkan sesuai dengan Load Line Zone / tidak over draught.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
PEMBACAAN DRAUGHT
22
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
23
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
CORRECTIONS • Draft Correction • Trims corrections • Density Corrections
24
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
25
DRAFT CORRECTIONS Perpendicular correction
Perlu diterapkan terhadap draft yang terbaca, karena draft mark tidak lagi tepat ada di perpendicular dan ada trim. Formula : Correction = d/L x T
Besarnya koreksi dihitung dengan rumus (d/L x T ), dimana adalah jarak antara draft mark ke perpendicular, L adalah length between the draft marks, T adalah trim observe, semuanya dalam satuan metric.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
26
DISPLACEMENT Setelah “ Mean of Mean Correcected Draft “ dihitung, Displacement yang sesuai dapat diperoleh dari tabel Hidrostatik.
Definisi Displacement : Jumlah total air yang dipindahkan oleh kapal atau dengan kata lain: berat kapal itu sendiri dan semua beban lainnya di kapal misalnya : - Muatan - Ballast - Bunker - F.W, dsb Dedweight : Jumlah total air yang dipindahkan oleh kapal dikurangi berat kapal kosong.
Lightship : Berat kapal kosong ditambah perlengkapan tetap.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
27
Dalam banyak hal, besarnya koreksi ini sudah disusun dalam table atau dilukiskan dengan curve berikut tandatandanya. Yang penting diingat adalah : letak draft marks terhadap perpendicular menentukan apakah koreksinya positive (+) atau negative (-). Bila “trim by the stern”, FP didepan draft marks, koreksi draft depan negative (-) AP dibelakang draft marks, koreksi draft belakang positive (+)
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
28
TRIM CORRECTIONS Definisi Trim = perbedaan antara draft depan dan belakang. List = perbedaan draft antara sisi kiri dan sisi kanan. Mengapa Trim Correction ? Semua data hidrostatik kapal ditetapkan untuk kapal pada kondisi "even keel" (draft depan = draft belakang). Sayangnya, karena sebagian besar kapal jarang dalam kondisi ini, jadi koreksi diperlukan. Memang, sebagai kapal tidak berbentuk kotak persegi panjang dan sehingga bentuk bawah air akan bervariasi tergantung dengan trim dan draft, maka koreksi juga diperlukan untuk kondisi ini.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
29
Rumus masing-masing koreksi adalah sebagai berikut :
1st correction = {(d x T x 100 TPC) : LBP} M/Tons, 2nd correction = {(50 x dM/dZ x T2) : LBP}M/Tons, dimana : d adalah jarak antara c.o.f. dan midship, T adalah true trim dM/dz adalah selisih MTC untuk draft 0.5 meter diatas dan dibawah 1/4M/M, satuan dalam satuan metric.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
30
Apakah koreksi diatas ditambahkan atau dikurangkan terhadap displacement pedomannya adalah: 1st. Correction : Bila letak c.o.f. terhadap midship searah dengan trim, koreksi ditambahkan (+), bila letak c.o.f. terhadap midship tidak searah dengan trim, koreksi dikurangkan (-) 2nd. Correction : Koreksi selalu ditambahkan (+)
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
31
DENSITY CORRECTIONS Berkaitan dengan air dimana kapal terapung, kita memakai asumsi
bahwa densitynya adalah 1.025 M/T per m3. Bila kenyataannya tidak demikian, maka adanya perbedaan density menyebabkan perlunya penerapan density correction terhadap displacement. Dalam praktek, density air dimana kapal terapung kita periksa
dengan hydrometer sebelum memulai perhitungan. Rumus density correction adalah : {(obs’d density - 1.025) : 1.025 } x displ. M/Tons.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
32
KONSTAN DAN STORES/ OTHERS Konstanta adalah perbedaan berat antara berat kapal ringan / light ship awal yang ditentukan dalam dok pada saat konstruksi awalnya / pembuatan (kapal dalam kondisi siap berlayar) dengan berat kapal ringan yang sebenarnya / actual saat draft survey. Seharusnya light ship tidak berubah tapi banyak elemen seperti lumpur di tangki, karat, coating yang berbeda dari cat, dunnage, ……... lainya yang mempengaruhi berat aktual kapal. Ini juga merupakan alasan mengapa draft survey pada kapal harus dilakukan sebelum dan sesudah kargo dimuat atau dibongkar.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
33
DEDUCTIBLE WEIGHTS Displacement setelah koreksi untuk trim dan density, adalah termasuk :
- Berat kapal itu sendiri / Light ship - Semua berat di kapal berupa : Kargo , Ballast , air tawar, bunker, dll yang disebut “ DEDUCTIBLE”
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
SELAMA DRAUGHT READINGS DILARANG Melakukan segala bentuk kegiatan yang dapat mempengaruhi draft and trim kapal seperti : • Mengisi/membuang/memindahkan : - air ballast
• Mengisi/memindahkan : - bahan bakar - air tawar Memasukkan/mengeluarkan kran atau batang pemuat
kapal
34
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
35
LAPORAN DRAFT SURVEY Seperti dijelaskan sebelumnya penentuan kuantittas cargo dengan Draft Survey didapatkan dengan adanya Initial dan Final Darft Survey. Bentuk Laporanya adalah sebagai berikut: Survey Awal / Initial Draft Draft yang dikoreksi Displacement koreksi Trim Koreksi Density Net Displacement Deductible & store
Survey Akhir / Final Draft Draft yang dikoreksi Displacement koreksi Trim Koreksi Density Net Displacement Deductible & store
Kargo yang dimuat / dibongkar akan diperoleh dengan membuat perbedaan antara Net displacement akhir dan Net displacement awal setelah dikurangi deductible.
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
Tools and instruments required -
A glass Zeal draft survey hydrometer. An efficient water sample bucket with line. A tank sounding tape graded in metres and feet. Some cotton towelling or rags. A Wave damping Tube and a Manometer. Water-finding paste.
36
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
SOUNDING TAPE & WATER PASTE
37
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
SOUNDING BALAST WATER TANK
38
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
SAMPLING AIR BALLAST
39
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
HYDROMETER AND SAMPLE CAN
40
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
DENSITY SAMPLER
41
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
DRAFT READING DEVICE AT ROUGH SEA
42
3/14/2016
43
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
FACTORS AFFECTING THE ACCURACY • Weather • Ship’s crew cooperation • Vessels’ age • Human Errors/ Lack of Technical Skill • Equipment Errors • Non Technical Matters
44
3/14/2016
Asosiasi Independent Surveyor Indonesia
45
QUESTION & ANSWER