Intervensi.docx

  • Uploaded by: Evi Puspita
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Intervensi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,813
  • Pages: 13
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Tanggal 29 Sept. 2014

Diagnosa -

Ketidakefektifan

Tujuan

Intervensi

- Setelah dilakukan tindakan

pola nafas

keperawatan selama 3x24jam,

- Pantau pola nafas klien

berhubungan dengan

diharapkan ketidakefektifan pola

- Kaji KU dan TTV klien

prematuritas paru

nafas dapat teratasi, dengan kriteria

- Berikan terapi O2

dan neuromuscular

hasil :

- Atur posisi aman-nyaman bagi klien - Anjurkan ibu klien memantau pola

- RR : 40-60x/menit - Sesak (-) - Sianosis (-)

nafas klien setiap saat - Kolaborasi dengan dekter pemberian bronkodilator

- Ronchi (-) - Wheezing (-)

29 Sept. 2014

-

Ketidakseimbangan

- Setelah dilakukan tindakan

nutrisi kurang dari

keperawatan selama 3x24jam

kebutuhan tubuh

diharapkan nutrisi dapat terpenuhi,

menerima di ruangan perawatan dan

berhubungan dengan

dengan kriteria hasil :

setelah itu setiap hari.

prematuritas, ketidakmampuan

- Timbang berat badan bayi saat

- Auskultasi bising usus, perhatikan - Reflek hisap dan menelan baik

adanya distensi abdomen, dan perilaku

Paraf

mengabsorbsi nutrien

- Muntah(-) - Kembung (-)

menghisap. - Lakukan pemberian makan oral awal

- BAB lancar

dengan 5-15 ml air steril, kemudian

- Berat badan meningkat

dextrose dan air sesuai protokol rumah

- 10-15gr/hari

sakit.

- Turgor baik

- Berikan glukosa dengan segera peroral atau intravena bila kadar dextrostik kurang dari 45 mg/dl.

29 Sept. 2014

-

Resiko infeksi

- Setelah dilakukan tindakan

berhubungan dengan

keperawatan selama 3x24jam

respon imun

diharapkan resiko infeksi dapat

immature

teratasi, dengan kriteria hasil :

- Tingkatkan cara-cara mencuci tangan pada staf, orang tua dan pekerja lain. - Pantau pengunjung akan adanya lesi kulit.

- Suhu 36-37,5oC

- Kaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi,

- Tidak ada tanda-tanda infeksi

misalnya : suhu, letargi atau perubahan

- Angka leukosit 9.000-11.000

perilaku. - Berikan ASI untuk pemberian makan bila tersedia. - Berikan antibiotika sesuai indikasi

29 Sept. 2014

29 Sept. 2014

-

-

Ketidakefektifan

- Setelah dilakukan tindakan

termoregulasi

keperawatan selama 3x24jam

- Observasi TTV.

berhubungan dengan

diharapkan termoregulasi dapat

- Tempatkan bayi pada inkubator.

imaturitas

berfungsi dengan baik, dengan

- Ganti pakaian setiap basah.

termoregulasi dalam

kriteria hasil :

- Pantau pengaturan suhu inkubator

tubuh, kurangnya

- Suhu tubuh normal (36-37,5oC)

cadangan lemak

- Akral teraba hangat

subcutan

- Warna kulit normal

Kurang pengetahuan

- Setelah dilakukan penyuluhan

berhubungan dengan

selama 1x20menit diharapkan

- Kaji tingkat pengetahuan ibu klien

kurang paparan

memahami cara penanganan bayi

- Berikan informasi tentang cara

informasi (BBLR)

BBLR, dengan kriteria hasil :

- Motifasi ibu untuk memantau perubahan suhu bayi

penanganan bayi BBLR - Motifasi ibu klien untuk aktif dan

- Mampu menjelaskan cara penangan bayi BBLR - Ekspresi wajah tidak bingung - Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

kooperatif - Beri kesempatan kepada ibu klien untuk bertanya dan evaluasi hasil penyuluhan - Kolaborasi dengan dokter dalam penyampaian lebih lanjut tentang penanganan klien

IMPLEMENTASI

HARI PERTAMA Tgl/Jam 29 Sept. 2014

Dx./Implementasi -

Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan prematuritas paru dan

Evaluasi S: -

Ibu klien mengatakan klien masih sering hilang

neuromuscular

1. Mantau pola nafas klien (retraksi dada (+), cuping hidung (+), pola nafas reguler)

nafas

O: -

Retaksi dada (+)

2. Melakukan bagging dan suction

-

KU Lemah

3. Mengkaji KU dan TTV klien (KU lemah, RR

-

RR : 58x/menit

: 58x/menit, S : 35,8oC) 4. Memberikan terapi O2 : 5Lpm (headbox)

A : Masalah belum teratasi

5. Mengatur posisi aman-nyaman bagi klien (ekstensi) 6. Anjurkan ibu klien memantau pola nafas klien setiap saat 7. Memberikan injeksi : -

Aminopillin IV : 2,7mg

P : Lanjutkan intervensi -

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

Paraf

29 Sept. 2014

-

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

S:

kebutuhan tubuh berhubungan dengan

-

Ibu klien mengatakan klien nutrisi di dapat dari

prematuritas, ketidakmampuan

sonde / 3jam

mengabsorbsi nutrien O: 1. Menimbang berat badan bayi setiap pagi hari (1.230gr) 2. Auskultasi bising usus, perhatikan adanya distensi abdomen, dan perilaku menghisap. 3. Memberikan makan oral awal dengan 5-15

-

BB masih 1.340gr : naik 110gr

-

Bising usus (+) 5x/menit

-

Distensi abdomen (-)

-

Residu 2cc (susu)

-

Memberikan OGT 12cc/3jam

ml ASI / sonde 4. Berikan glukosa dengan segera peroral atau

A : Masalah teratasi sebagian

intravena bila kadar dextrostik kurang dari 45 mg/dl (infus D5 1/4 6Tpm)

P : lanjutkan intervensi -

29 Sept. 2014

-

Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun immature

S:

-

-

Ibu klien mengatakan sering kontak kulit dengan

1. Meningkatkan cara-cara mencuci tangan pada staf, orang tua dan pekerja lain. 2. Memantau pengunjung akan adanya lesi kulit.

1, 2, 3, 4,

klien tanpa cuci tangan O: -

Tali pusat sudah kering

-

Tidak ada tanda-tanda infeksi

3. Mengkaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi,

-

S : 35,8oC

misalnya : suhu, letargi atau perubahan perilaku.

A : Masalah belum teratasai

4. Merikan ASI untuk pemberian makan bila tersedia per sonde 11cc/3jam

P : Lanjutkan intervensi

5. Berikan antibiotika : 29 Sept. 2014

-

-

1, 2, 3, 4, 5

Ampicilyn IV : 65mg Ketidakefektifan termoregulasi

S:

berhubungan dengan imaturitas

-

termoregulasi dalam tubuh, kurangnya

Ibu klien mengatakan suhu tubuh masih sering rendah dan kulit bayi teraba dingin

cadangan lemak subcutan O: 1. Observasi TTV ( RR : 58x/menit, S : 35,8oC, KU lemah) 2. Tempatkan bayi pada inkubator dan mejaga

-

S : 35,8oC

-

Sudah 13hari dirawat di dalam inkubator

-

Suhu inkubator S : 36,5oC

kehangatan tubuh bayi 3. Menganjurkan ibu untuk segera mengganti

A : Masalah belum teratasi

pakaian/popok setiap basah. 4. Motifasi ibu klien untuk memperhatikan perubahan suhu tubuh klien 5. Pantau pengaturan suhu inkubator (36, 5oC).

P : Lanjutkan intervensi -

1, 2, 3, 4, 5

HARI KE-DUA

Tgl/Jam 30 Sept. 2014

Dx./Implementasi -

Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan prematuritas paru dan

Evaluasi S: -

Ibu klien mengatakan klien masih sering hilang

neuromuscular

1. Mantau pola nafas klien (retraksi dada (+), cuping hidung (+), pola nafas reguler)

nafas

O: -

Retaksi dada (+)

2. Melakukan bagging dan suction

-

KU Lemah

3. Mengkaji KU dan TTV klien (KU lemah, RR

-

RR : 58x/menit

-

Sianosis (-)

4. Memberikan terapi O2 : 5Lpm (headbox)

-

Apneu (-)

5. Mengatur posisi aman-nyaman bagi klien

-

Wheezing (-)

: 58x/menit, S : 35,8oC)

(ekstensi) 6. Anjurkan ibu klien memantau pola nafas

A : Masalah belum teratasi

klien setiap saat 7. Memberikan injeksi : -

Aminopillin IV : 2,7mg

P : Lanjutkan intervensi -

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

Paraf

30 Sept. 2014

-

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

S:

kebutuhan tubuh berhubungan dengan

-

Ibu klien mengatakan klien nutrisi di dapat dari

prematuritas, ketidakmampuan

sonde / 3jam

mengabsorbsi nutrien O: 1. Menimbang berat badan bayi setiap pagi hari (1.340gr) 2. Auskultasi bising usus, perhatikan adanya distensi abdomen, dan perilaku menghisap. 3. Memberikan makan oral awal dengan 5-15

-

BB masih 1.380gr : naik 40gr

-

Bising usus (+) 5x/menit

-

Distensi abdomen (-)

-

Residu 2cc (susu)

-

Memberikan OGT 12cc/3jam

ml ASI / sonde 4. Berikan glukosa dengan segera peroral atau

A : Masalah teratasi sebagian

intravena bila kadar dextrostik kurang dari 45 mg/dl (infus D5 1/4 6Tpm)

P : lanjutkan intervensi -

30 Sept. 2014

-

Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun immature

1, 2, 3, 4,

S:

-

-

Ibu klien mengatakan sering kontak kulit dengan klien tanpa cuci tangan

1. Meningkatkan cara-cara mencuci tangan pada staf, orang tua dan pekerja lain. 2. Memantau pengunjung akan adanya lesi

O: -

Tali pusat sudah kering

kulit. 3. Mengkaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi,

-

Tidak ada tanda-tanda infeksi

-

S : 35,8oC

misalnya : suhu, letargi atau perubahan perilaku. 4. Merikan ASI untuk pemberian makan bila

A : Masalah belum teratasai P : Lanjutkan intervensi

tersedia per sonde 11cc/3jam

-

1, 2, 3, 4, 5

5. Berikan antibiotika : -

30 Sept. 2014

-

Ampicilyn IV : 65mg

Ketidakefektifan termoregulasi

S:

berhubungan dengan imaturitas

-

termoregulasi dalam tubuh, kurangnya

Ibu klien mengatakan suhu tubuh masih sering rendah dan kulit bayi teraba dingin

cadangan lemak subcutan O: 1. Observasi TTV ( RR : 58x/menit, S : 35,8oC, KU lemah) 2. Tempatkan bayi pada inkubator dan mejaga

-

S : 35,8oC

-

Sudah 13hari dirawat di dalam inkubator

-

Suhu inkubator S : 36,5oC

kehangatan tubuh bayi 3. Menganjurkan ibu untuk segera mengganti

A : Masalah belum teratasi

pakaian/popok setiap basah. 4. Motifasi ibu klien untuk memperhatikan

P : Lanjutkan intervensi

perubahan suhu tubuh klien

-

1, 2, 3, 4, 5

5. Pantau pengaturan suhu inkubator (36, 5oC).

30 Sept. 2014

-

Kurang pengetahuan berhubungan dengan

S:

kurang paparan informasi (BBLR)

-

Ibu klien mengatakan sudah banyak tau dan faham bagaimana cara penanagana bayi BBLR

1. Mengkaji tingkat pengetahuan ibu klien 2. Memerikan informasi (penyuluhan) tentang

O:

cara penanganan bayi BBLR 1x20menit

-

Ekspresi wajah ibu klien tidak bingun

3. Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan

-

Ibu klien kooperatif saat diberikan penyuluhan

-

Ibu klien mampu menjawab pertanyaan yang

penyuluhan kesehatan tentang BBLR 4. Memotifasi ibu klien untuk aktif dan

diberikan

kooperatif saat dilakukan penyuluhan 5. Memberi kesempatan kepada ibu klien

A : Masalah teratasi

untuk bertanya dan evaluasi hasil penyuluhan 6. Berkolaborasi dengan dokter dalam penyampaian lebih lanjut tentang penanganan klien

P : Hentikan intervensi

HARI KE-TIGA

Tgl/Jam 01 Okt. 2014

Dx./Implementasi -

Ketidakefektifan pola nafas berhubungan

Evaluasi

Paraf

S:-

dengan prematuritas paru dan neuromuscular

O: -

Klien (+)

1. Mantau pola nafas klien (retraksi dada (+), cuping hidung (+), pola nafas reguler)

A : Masalah belum teratasi

2. Melakukan bagging dan suction 3. Memantau KU

P : Hentikan intervensi

4. Melakukan bagging dan suction 5. Memberikan terapi O2 : 5Lpm (headbox) 6. Mengatur posisi aman-nyaman bagi klien (ekstensi) 7. Anjurkan ibu klien memantau pola nafas klien setiap saat 01 Okt. 2014

-

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

S:-

-

kebutuhan tubuh berhubungan dengan prematuritas, ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien

O: -

Klien (+)

1. Menimbang berat badan bayi setiap pagi

A : Masalah teratasi sebagian

hari (1.380gr) 2. Auskultasi bising usus, perhatikan adanya

P : Hentikan intervensi

distensi abdomen, dan perilaku menghisap. 3. Memberikan makan oral awal dengan 5-15 ml ASI / sonde 4. Berikan glukosa dengan segera peroral atau intravena bila kadar dextrostik kurang dari 45 mg/dl (infus D5 1/4 6Tpm) 30 Sept. 2014

-

Resiko infeksi berhubungan dengan

S:-

-

respon imun immature O: 1. Meningkatkan cara-cara mencuci tangan

-

Klien (+)

pada staf, orang tua dan pekerja lain. 2. Memantau pengunjung akan adanya lesi

A : Masalah belum teratasai

kulit. 3. Mengkaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi, misalnya : suhu, letargi atau perubahan perilaku. 4. Merikan ASI untuk pemberian makan bila tersedia per sonde 11cc/3jam

P : Hentikan Intervensi

5. Berikan antibiotika : 30 Sept. 2014

-

Ampicilyn IV : 65mg Ketidakefektifan termoregulasi

S:-

berhubungan dengan imaturitas termoregulasi dalam tubuh, kurangnya

O:

cadangan lemak subcutan

-

1. Memantau KU lemah

Klien (+)

A : Masalah belum teratasi

2. Tempatkan bayi pada inkubator dan mejaga kehangatan tubuh bayi 3. Menganjurkan ibu untuk segera mengganti pakaian/popok setiap basah. 4. Motifasi ibu klien untuk memperhatikan perubahan suhu tubuh klien 5. Pantau pengaturan suhu inkubator (36, 5oC).

P : Hentikan intervensi

-

More Documents from "Evi Puspita"

Pmkp 9.docx
June 2020 7
Intervensi.docx
June 2020 4
Log Book Kep Ger.docx
December 2019 62
Bab 1.docx
December 2019 43