Intervensi.docx

  • Uploaded by: Sari Rizki
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Intervensi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,368
  • Pages: 13
RENCANA KEPERAWATAN Nama

: Ny. S

Ruangan

: Mawar

No.RM

: 03.81.52

Dx. Medis

: 1. Gangguan persepsi sensorik: Halusinasi pendengaran. 2. Isolasi sosial menarik diri.

NO 1.

Perencanaan

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Kriteria Hasil

Rasional

Gangguan

Tujuan umum :

Klien mampu membina

1. Bina hubungan saling percaya

Persepsi

Klien tidak

hubungan saling percya

dengn menggunakan prinsip

percaya merupakan

Sensori:

menciderai diri

dengan perawat, dengan

komunikasi teraupetik

langkah awal

Halusinasi

sendiri atau orang

kriteria hasil :

Pendengaran

lain aaupun

 Membalas sapaan perawat

lingkungannya

 Ekspresi wajah bersahabat

a. Sapa klien dengan ramah baik

menentukan

verbal maupun non verbal

keberhasilan

b. Perkenalkan diri dengan sopan

dan senang

Hubungan saling

rencana selanjutnya. Untuk

TUK 1 :

 Ada kontak mata

Klien dapat

 Mau berjabat tangan

dengan nama panggilan

klien halusinasinya

membina

 Mau mnyebutkan nama

kesukaan klien

dengan mengenal

hubungan saling

 Klien mau duduk

34

c. Tanyakan nama lengkap klien

d. Jelaskan aksud dan tujuan

mengurangi kontak

halusinasi akan

percaya

bersampingan dngan perawat Klien mau mengatakan masalah yang dihadapi

interaksi e. Berikan perhatian pada klien 2. Berikan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya

membantu mengurangi dan menghilangkan halusinasi.

3. Dengarkan ungkapan klien dengan empati

TUK 2 :

Klien mampu mengenali

Klien dapat

halusinasinya dengan kriteria

mengenali

hasil :

halusinasinya

 Klien dapat menyebutkan

1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap 2. Tanyakan apa yang didengar

waktu timbulnya halusinasi  Klien dapat

dari halusinasinya 3. Tanyakan kapan halusinasinya datang

mengidentifikasikan

4. Tanyakan isi halusinasinya

frekuensi situasi saat terjadi

5. Bantu klien mengenalkan

halusinasi Klien dapat mengungkapkan perasaannya

35

 Mengetahui apakah halusinasi datang dan menentukan tindakan yang tepat atas halusinasinya  Mengenalkan

halusinasinya

pada klien

 Jika menemukan klien

terhadap

sedang berhalusinasi,

halusinasinya dan

tanyakan apakah ada suara

mengidentifikasi

yang didengar

faktor pencetus

6. Diskusikan dengan klien :  Situasi yang menimbulkan

tindakan yang

halusinasi

sesuai bagi klien

yang dirasakan jika terjadi halusinasi.

TUK 3 :

Klien dapat mengidentifikasi

Klien dapat

tindakan yang dilakukan untuk

tindakan yang biasa dilakukan

mengontrol

mengendalikan halusinasinya.

bila terjadi halusinasi.

halusinasinya

Klien dapat menunjukkan cara

1. Identifikasi bersama klien

2. Diskusikan manfaat dan cara

baru untuk mengontrol

yang digunakan klien, jika

halusinasi

bermanfaat beri pujian. 3. Diskusikan cara baik memutus atau mengontrol halusinasi Katakan saya tidak mau dengar kamu (pada saat halusinasi terjadi)

36

 Menentukan

atau tidak menimbulkan

7. Diskusikan dengan klien apa



halusinasinya

untuk mengontrol halusinasinya



Membuat jadwal kegiatan sehari-hari.



Meminta keluarga atau teman atau perawat untuk menyapa klien jika tampak berbicara sendiri, melamun atau kegiatan yang tidak terkontrol.

4. Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasi secara bertahap. 5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dilatih. 6. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok. TUK 4 : Klien dapat

 Klien dapat memilih cara mengatasi halusinasinya

dukungan dari

 Klien melaksanakan cara

keluarga untuk

yang telah dipilih untuk

mngontrol

memutuskan halusinasinya

37

1. Anjurkan klien untuk

Membantu klien

memberitahu keluarga jika

menentukan cara

mengalami halusinasi.

mengontrol

2. Diskusikan dengan keluarga. a. Gejala halusinasi yang

halusinasi Periode

halusinasinya

Klien dapat mengikuti terapi aktivitas kelompok

dialami klien

berlangsungnya

b. Cara yang dapat dilakukan

halusinasinya:

klien dan keluarga untuk

1. Memberi

memutus halusinasi 3. Diskusikan dengan keluarga dan klin tentang jenis, dosis,

support kepada klien 2. Menambah

frekuensi dan manfaat obat

pengetahuan

Pastikan klien minum obat sesuai

klien untuk

dengan program dokter

melakukan tindakan pencegahan halusinasi Membantu klien untuk beradaptasi dengan cara alternatif yang ada Memberi motivasi agar cara diulang

38

TUK 5 :

 Keluarga dapat membina

1. Anjurkan klien bicara dengan

Partisipasi dalam

Klien dapat

hubungan saling percaya

dokter tentang manfaat dan efek

kegiatan tersebut

menggunakan obat

dengan perawat

samping obat

membantu klien

dengan benar

 Keluarga dapat menyebutkan 2. Diskusikan akibat berhenti obat

untuk

pengertian, tanda, tindakan

mngendalikan

untuk mengalihkan

halusinasinya

halusinasi

tanpa konsultasi 3. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 6 benar

berktifitas sehingga halusinasi tidak muncul Meningkatkan

Klien dapat informasi tentang

pengetahuan

manfaat dan efek samping oba

keluarga tentang obat

2.

Isolasi Sosial

Tujuan Umum:

Kriteria Evaluasi:

1. Bina hubungan saling percaya

Hubungan saling

Klien dapat

Klien dapat mengungkapkan

dengan menggunakan prinsip

percaya merupakan

berinteraksi

perasaan dan keberadaannya

komunikasi teraupetik.

langkah awal untuk

dengan orang lain.

secara verbal. -

TUK 1: Klien dapat

-

membina hubungan saling

a. Sapa klien dengan ramah,

Klien mau menjawab

baik verbal maupun non

keberhasilan

salam.

verbal.

rencana

Klien mau berjabat

b. Perkenalkan diri dengan sopan.

tangan. -

menentukan

Klien mau menjawab

39

c. Tanya nama lengkap klien

selanjutnya.

percaya .

pertanyaan.

dan nama panggilan yang

-

Ada kontak mata.

disukai klien.

-

Klien mau duduk

d. Jelaskan tujuan pertemuan.

berdampingan dengan

e. Jujur dan menepati janji.

perawat.

f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya. g. Beri perhatian pada klien.

TUK 2:

Kriteria Evaluasi:

a) kaji pengetahuan klien

Dengan

Klien dapat

Klien dapat menyebutkan

tentang perilaku menarik

mengetahui tanda-

menyebutkan

penyebab menarik diri :

diri dan tanda-tandanya.

tanda dan gejala

penyebab menarik

1. Diri sendiri

b) Beri kesempatan klien untuk menarik diri akan

diri.

2. Orang lain

mengungkapkan perasaan

menetukan langkah

3. lingkungan

penyebab menarik diri atau

intervensi

tidak mau bergaul.

selanjutnya.

c) Diskusikan bersama kllien tentang perilaku menarik diri, tanda dan gejala. d) Berikan pujian terhadap kemampuan klien

40

mengungkapkan perasaannya.

TUK 3: Klien dapat

Kriteria Evaluasi:

1) Kaji pengetahuan klien

1. Klien dapat

Reinforcement

tentang keuntungan dan

dapat

menyebutkan

menyebutkan

manfaat bergaul dengan

meningkatkan

keuntungan

keuntungan

orang lain.

harga diri.

berhubungan

berhubungan dengan

dengan orang lain

orang lain, misal

mengungkapkan

daan kerugian

banyak teman, tidak

perasaannya tentang

tidak berhubungan

sendiri, bisa diskusi.

keuntungan berhubungan

dengan orang lain.

2. Klien dapat menyebutkan kerugian

2) Beri kesempatan klien untuk

dengan orang lain. 3) Diskusikan bersama klien

tidak berhubungan

tentang manfaat

dengan orang lain.

berhubungan dengan orang lain. 4) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang

41

lain. 5) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain. 6) Diskusikan bersama klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain. 7) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. TUK 4:

Kriteria Evaluasi:

1. Kaji kemampuan klien

Klien dapat

Klien dapat

membina hubungan dengan

mana pengetahuan

melaksanakan

mendemonstrasikan hubungan

orang lain.

klien tentang

hubungan sosial

sosial secara bertahap:

42

2. Dorong dan bantu klien

Mengetahui sejauh

berhubungan

secara bertahap

-

Klien- perawat

untuk berhubungan dengan

-

Klien-perawat-

orang lain melalui:

-

perawat lain

-

Klien-perawat

Klien-perawat

-

Klien-perawatperawat lain

lain-klien lain Klien-kelompok kecil.

-

Klien-perawat lainklien lain

-

Klien-kelompok kecil.

3. Beri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah dicapai dirumah nanti. 4. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan dengan orang lain. 5. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu.

43

dengan orang lain.

6. Motivasi klien untuk mengikuti terapi aktivitas kelompok sosialisasi. 7. Beri reinforcement atau kerugian klien dalam kegiatan ruangan. TUK 5:

Kriteria Evaluasi:

1. Dorong klien untuk

Klien dapat

Klien dapat mengungkapkan

mengungkapkan

percaya diri

mengungkapkan

perasaan setelah berhubungan

perasaannya bila

berhubungan

perasaannya

dengan orang lain untuk :

berhubungan denngan

dengan orang lain.

orrang lain.

Mengetahui sejauh

setelah

-

Diri sendiri

berhubungan

-

Orang lain

2. Diskusikan dengan klien

dengan orang lain.

mana pengetahuan

manfaat berhubungan

klien tentang

dengan orang lain.

kerugian bila tidak

3. Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain.

44

Agar klien lebih

berhubungan dengan orang lain.

TUK 6:

Kriteria Evaluasi:

Klien dapat

Keluarga dapat:

memberdayakan

-

1. BHSP dengan keluarga 

Menjelaskan

Agar klien lebih

Salam perkenalan

percaya diri dan

diri

tahu akibat tidak

perasaannya



Sampaikan tujuan

berhubungan

Menjelaskan cara



Membuat kontrak

dengan orang lain.

keluarga mampu

merawat klien menarik



Exsplorasi perasaan

mengembangkan

diri

sistem pendukung atau keluarga atau

kemampuan klien

-

-

Mendemonstrasikan

keluarga

Mengetahui sejauh

2. Diskusikan dengan anggota

mana pengetahuan

untuk

cara perawatan klien

berhubunngan

menarik diri



Berpartisipasi dalam



dengan orang lain.

-

keluarga tentang:

perawatan klien dalam menarik diri.

Perilaku menarik diri membina hubungan dengan orang lain. Penyebab perilaku menarik diri



Cara keluarga menghadapi klien yang sedang menarik diri.

3. Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien berkomunikasi dengan

45

klien tentang

orang lain. 4. Anjurkan anggota keluarga untuk secara rutin dan bergantian mengunjungi klien minimal 1x seminggu. 5. Beri reinforcement atas halhal yang telah dicapai oleh keluarga.

46

More Documents from "Sari Rizki"

Cover Sari.docx
April 2020 4
Pengesahan Sari.docx
April 2020 15
Cover Sari.docx
April 2020 7
Intervensi.docx
April 2020 4
Anjing.docx
April 2020 6
Cover Sari.docx
April 2020 6