Intervensi Sarapan Pagi

  • Uploaded by: Muhammad Ramdhani Febriansyah
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Intervensi Sarapan Pagi as PDF for free.

More details

  • Words: 6,167
  • Pages: 25
INTENSI SARAPAN PAGI PADA MAHASISWA INDEKOS FAKULTAS ILMU BUDAYA ANGKATAN 2017 DAN 2018 Laporan Dasar-Dasar Intervensi Psikologi

Disusun Oleh : Tesya Yulia R.M.

190110160005

Nabil Fikri Firmansyah

190110160056

Pratama Rifqi Prabowo

190110160066

Muhammad Ramdhani F. 190110160089 Dandy Iswan

190110160144

Pandhit Satrio Aji

190110160147

Kelompok 5

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG DESEMBER 2018

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 0 BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 2 1.1.

Latar Belakang ............................................................................................................ 2

1.2.

Teori ............................................................................................................................ 2

1.2.1.

Theory of Planned Behavior ................................................................................ 2

1.2.2.

Sarapan Pagi......................................................................................................... 6

1.2.3.

Mahasiswa............................................................................................................ 7

BAB 2 METODE ....................................................................................................................... 8 2.1.

Alat Ukur ..................................................................................................................... 8

2.2.

Subjek Penelitian ....................................................................................................... 12

2.2.1.

Populasi .............................................................................................................. 12

2.2.2.

Karakteristik Sampel .......................................................................................... 13

2.2.3.

Teknik Sampling ................................................................................................ 13

2.2.4.

Sampel................................................................................................................ 13

2.3.

Metode Statistika ....................................................................................................... 13

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 14 3.1.

Hasil .......................................................................................................................... 14

3.1.1.

Data Demografi .................................................................................................. 14

3.1.2.

Pengolahan Data ................................................................................................ 15

3.2.

Pembahasan ............................................................................................................... 18

BAB 4 KESIMPULAN............................................................................................................ 19 Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 20

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Dengan berkembangnya zaman maka produktivitas seseorang sangat dinilai berharga dan penting dalam menjalani hidup. Terkadang untuk menjadi produktif maka banyak hal yang harus dikorbankan dan yang paling banyak adalah waktu. Waktu kita dikorbankan karena waktu yang seharusnya kita gunakan untuk hal hal lain seperti merawat tubuh, makan dengan baik, memasak dan lain lain dikorbankan demi menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada kita sebagai mahasiswa. Banyak sumber yang mengatakan bahwa sarapan merupakan masa makan terpenting dalam siklus makan manusia. Namun fenomena yang ditemukan di lingkungan mahasiswa adalah mahasiswa seringkali melewatkan sarapan pagi dengan berbagai macam alasan. Faktor sosial pun berpengaruh pada kebiasaan untuk makan pagi pada mahasiswa kos. Hal ini dapat ditemukan karena memang mahasiswa tidak mempunyai waktu untuk menyiapkan sarapan atau terkena conformity lingkungan yang membuat sarapan pagi tidak diindahkan. Ada pula perilaku yang kita temui bahwa mahasiswa menyatukan makan pagi dan siang pada siang hari dengan tujuan menghemat cost yang dikeluarkan untuk makan.

1.2. Teori 1.2.1. Theory of Planned Behavior Theory of planned behavior merupakan teori lanjutan dari theory of reasoned action (Ajzen, The theory of planned behavior, 1991). Teori ini digunakan untuk memprediksi intensi dan perilaku seseorang.

2

Figure1.1 Theory of Planned Behavior Figure 1.1 menunujukan faktor-faktor yang mempengaruhi intensi yang akan menjadi prediksi untuk seseorang melakukan suatu perilaku. Figurre 1.1 juga menunjukan bahwa teori mengasumsikan kontrol perilaku memiliki implikasi motivasi terhadap intensi. Orang yang memilikiperceived behavioral control rendah tidak akan melakukan suatu perilaku walaupun memiliki sikap dan norma subjektif yang positif.

a. Intensi Menurut APA, Intensi adalah keputusan secara sadar yang dibuat sebelum seseorang melakukan perilaku. Dalam eksperimen, intensi sering disamakan dengan tujuan yang ditentukan oleh instruksi tugas. Definisi yang lebih umum, apapun yang mengarahkan pikiran atau perilaku seseorang, baik itu melibatkan pengambilan keputusan secara sadar ataupun tidak. Intensi adalah indikasi kesiapan seseorang untuk menampilkan suatu tingkah laku. Intensi digunakan untuk melihat motivasi yang mempengaruhi individu dalam berperilaku. Intensi adalah indikasi seberapa keras orang mau mencoba dan upaya yang direncanakan individu untuk melakukan satu perilaku (Ajzen, The theory of planned behavior, 1991). Intensi dapat diperoleh dengan rumus : 𝐼 = (𝐴𝐡 )π‘Š1 + (𝑆𝑁)π‘Š2 + (𝑃𝐡𝐢)π‘Š3

3

Keterangan : 𝐼

: Intensi

𝐴𝐡

:Attitude Toward Behavior

𝑆𝑁

: Subjective Norm

𝑃𝐡𝐢

: Perceived Behavioral Control

π‘Š1 , π‘Š2 , π‘Š3

: Koefisien regresi

b. Determinan Itensi Berdasarkan Theory of Planned behavior, intensi adalah fungsi dari tiga determinan dasar, yaitu personal in nature, satu mencerminkan pengaruh sosial, dan ketiga berkaitan dengan kontrol. Faktor personal adalah attitude toward behavior. Persepsi seseorang terhadap tekanan social untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku disebut dengan social norm. self-efficacy atau kemampuan untuk melakukan satu perilaku disebut perceived behavioral control.

Attitude Toward Behavior β€œβ€¦is the individual’s positive or negative evaluation of performing the particular behavior of interest.” (Ajzen, Attitude, Personality, and Behavior, 2005) Attitude towards behavior adalah evaluasi positif atau negatif dari melakukan suatu perilaku. Attitude merupakan disposisi untuk merespon baik atau tidak baik terhadap objek, orang, lembaga, atau peristiwa. Menurut theory of planned behavior, attitude toward behavior ditentukan oleh belief yang dapat dilihat dari konsekuensi suatu perilaku, yang disebut behavioral belief. Setiap behavioral belief berhubungan dengan hasil tertentu. Evaluasi terhadap suatu hasil tersebut diesbut dengan outcome evaluation. Attitude toward behavior diperoleh dengan mengalikan behavioral belief dan outcome evaluation, dan menjumlahkan hasilnya. Hubungan antara attitude toward behavior dengan behavioral belief dan outcome evaluation tergambar sebagai berikut :

𝐴𝐡 ∝ βˆ‘ 𝑏𝑖 𝑒𝑖 4

Keterangan : 𝐴𝐡

: sikap terhadap perilaku B

𝑏𝑖

: keyakinan perilaku B memiliki atribut i

𝑒𝑖

: evaluasi terhadap atribut i

βˆ‘

: menunjukan

jumlah behavioral belief

Subjective Norms β€œβ€¦person’s perception of social pressure to perform or not perform the behavior under consideration.” (Ajzen, Attitude, Personality, and Behavior, 2005) Subjective norm merupakan persepsi seseorang terhadap tekanan dari sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Subjective norm terbentuk dari belief bahwa individua tau kelompok tertentu menyetujui atau tidak menyetujui suatu perilaku. Belief yang mendasarinya disebut normative belief. Ketika suatu belief muncul, maka muncul motivasi untuk melakukan perilaku yang disetujui oleh tekanan sosial. Motivasi ini disebut dengan motivation to comply. Hubungan antara subjective norm dengan normative belief dan motivation to comply tergambar sebagai berikut :

𝑆𝑁 ∝ βˆ‘ 𝑛𝑖 π‘šπ‘–

Keterangan : 𝑆𝑁

: Subjective Norm

𝑛𝑖

: Normative belief pada referensi i

π‘šπ‘–

: motivasi seseorang untuk mengikuti referensi i

βˆ‘

: jumlah

keseluruhan normative belief

Perceived Behavioral Control β€œβ€¦this factor refers to the perceived ease or difficulty of performing the behavior and it is assumed to reflect past experience as well as anticipated

5

impediments and obstacles.” (Ajzen, Attitude, Personality, and Behavior, 2005) Perceived behavioral control adalah faktor yan dipersepsikan oleh individu mengenai mudah atau sulitnya menampilkan perilaku tertentu yang diasumsikan sebagai suatu refleksi dan pengalaman masa lalu speerti hambatan yang terantisipasi. Keyakinan individu mengenai adanya factor yang dapat memperlancar atau menghambat individu melakukan suatu perilaku disebut control belief. Ada juga perceived power yaitu persepsi individu atas kekuatannya untuk mengontrol atau mengatasi faktor-faktor yang mendukung atau menghambat untuk menampilkan suatu perilaku. Hubungan antara perceived behavioral control dengan control belief dan perceived power tergambar sebagai berikut :

𝑃𝐡𝐢 ∝ βˆ‘ 𝑐𝑖 𝑝𝑖

Keterangan : 𝑃𝐡𝐢

: Perceived Behavioral Control

𝑐𝑖

: perceived power

𝑝𝑖

: control belief

βˆ‘

: jumlah

referent

1.2.2. Sarapan Pagi Makan merupakan sebuah dorongan dasar manusia untuk menjaga kehomeostasis-an nya agar dapat terus hidup. Masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki sebuah kebiasaan untuk makan 3 kali sehari, yaitu pada pagi, siang, dan petang. Wajarnya, seseorang makan pagi untuk memulai kembali proses pencernaan makanan yang melamban pada saat manusia memasuki fase tidak sadar atau tertidur. Dengan sarapan, individu tidak akan terlalu lapar pada siang hari, sehingga keinginan untuk mengonsumsi makanan berlebihan pada saat makan siang dapat terhindarkan. Ketika individu melewatkan sarapan pagi, maka

6

individu akan lebih mudah untuk tergoda mengonsumsi makanan lain yang tinggi kalori namun tidak mengenyangkan. Menurut Moh. Muchtar,dkk (2011) makan pagi memberikan kontribusi yang penting terhadap total asupan gizi sehari. Sarapan pagi akan menyumbangkan sekitar 25% dari total asupan gizi sehari, ini adalah jumlah yang cukup dan signifikan. Jika kecukupan energi dan protein dalam sehari adalah 2000kkal dan 50g, maka makan pagi menyumbangkan 500kkal energi dan 12,5g protein. Seseorang yang tidak sarapan pagi sulit untuk memenuhi kecukupan gizinya. Siswa yang tidak makan pagi, kurang dapat mengerjakan tugas dikelas yang memerlukan konsentrasi, sering mempunyai nilai hasil ujian yang rendah, mempunyai daya ingat yang terbatas, dan sering absen (dikutip dari Indyah Purnamasari, 2013) Dengan sarapan, Anda tidak akan terlalu lapar pada siang hari, sehingga keinginan untuk mengonsumsi makanan berlebihan pada saat makan siang dapat terhindarkan. Ketika Anda melewatkan sarapan pagi, maka Anda akan lebih mudah untuk tergoda mengonsumsi makanan lain yang tinggi kalori namun tidak mengenyangkan.

1.2.3. Mahasiswa Mahasiswa merupakan panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Sejatinya mahasiswa merupakan pembawa nilai positif kepada masyarakat. Bahkan oleh rakyat mahasiswa diberikan julukan β€œharapan bangsa”. Selayaknya seseorang yang mengalami transisi dalam masa hidupnya, mahasiswa pun diterpa berbagai macam hambatan dan godaan pada proses menjalani pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Dalam menjalani masa perkuliahannya, mahasiswa datang dari berbagai pelosok negeri untuk belajar di sebuah perguruan tinggi. Oleh karena faktor tersebut maka daerah sekitar perguruan tinggi berevolusi untuk mendukung kegiatan mahasiswa. Contoh yang sangat terlihat adalah karena adanya kebutuhan untuk menetap, maka daerah sekitar Jatinangor banyak bermunculan tempat yang disewakan untuk hidup sementara seorang mahasiswa selama menjalani perkuliahan nya.

7

BAB 2 METODE

2.1. Alat Ukur Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur intensi untuk melakukan sarapan pagi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran angkatan 2017 dan 2018. Alat ukur ini berdasarkan theory of planned behavior. Alat ukur ini terdiri dari 63 pernyataan terkait dengan perilaku mengkonsumsi sarapan pagi secara rutin. Alat ukur ini menggunakan Skala Likert dengan 7 rentang dimulai dari sangat tidak sesuai sampai sangat sesuai. Variabel yang diukur adalah intensi yang dapat dilihat dari 3 dimensi, yaitu attitude toward behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control. Tabel 2.1 Kisi-Kisi Alat Ukur Intensi Sarapan Dimensi Intention

Pengukuran

Subdimensi

Direct

No 9

Measurment

Item Saya berencana untuk melakukan sarapan pagi + secara rutin

10

Saya berniat untuk melakukan sarapan pagi + secara rutin setiap harinya

39

Saya akan berusaha untuk melakukan sarapan + pagi secara rutin

50

Saya ingin melakukan pagi secara rutin

+

63

Saya berharap agar dapat melakukan sarapan + pagi secara rutin

Attitude

Direct

Toward

Measurement Quality

Behavior

Instrumental

6

Melakukan sarapan pagi secara rutin dapat + menjaga kondisi fisik agar lebih sehat

8

Menurut saya dengan melakukan sarapan pagi + secara rutin akan berguna bagi diri saya

11

Menurut saya dengan melakukan sarapan pagi + secara rutin merupakan hal yang bagi diri saya.

12

Jika saya sarapan pagi secara rutin sebelum + melakukan kegiatan, badan saya tidak akan terasa lemas 8

24

Dengan melakukan sarapan pagi secara rutin, + saya dapat menjalani kegiatan fisik lebih mudah

25

Saya suka melakukan sarapan pagi secara rutin +

35

Menurut saya dengan melakukan sarapan pagi + secara rutin memberikan dampak positif bagi saya

44

Melakukan sarapan pagi setiap hari akan + bermanfaat untuk tubuh saya

48

Saya

mendapatkan

keuntungan

dengan +

melakukan sarapan pagi secara rutin 53

Jika saya sarapan pagi secara rutin sebelum + melakukan kegiatan, kepala saya tidak akan terasa pusing

57

Dengan melakukan sarapan pagi secara rutin, + saya dapat melakukan olahraga lebih mudah

Indirect

Behavioral

1

Measurement Belief

Menjaga kondisi fisik agar lebih sehat adalah + hal yang penting bagi saya

4

Melakukan sarapan pagi secara rutin dapat + mencegah terkena penyakit seperti maag dan asam lambung.

5

Melakukan sarapan pagi akan membuat saya terlambat masuk kelas dan perkuliahan.

23

Dengan melakukan sarapan pagi secara rutin + akan

meningkatkan

konsentrasi

dalam

mengikuti kegiatan 34

Sarapan pagi akan menyebabkan kegemukan

40

Bagi saya, dengan melakukan sarapan pagi secara

rutin

akan

mengurangi

-

atau

menghamburkan uang jajan. 47

Melakukan sarapan pagi secara rutin akan + dapat

meningkatkan

performa

ketika

melakukan aktivitas 9

58

Melakukan sarapan pagi secara rutin dapat + membantu kita menjadi lebih disiplin terhadap waktu, seperti bangun lebih disiplin terhadap waktu, seperti bangun lebih pagi.

Outcome

2

Evaluation

Menjalani kegiatan fisik seperti berlari dan + berolahraga merupakan hal yang penting bagi saya

3

Mencegah penyakit seperti maag dan asam + lambung merupakan hal yang penting bagi saya

13

Tidak terlambat masuk kelas atau perkuliahan + merupakan hal yang penting bagi saya

14

Berkonsentrasi atau fokus dalam mengikuti + kegiatan perkuliahan di kelas merupakan hal yang penting bagi saya.

22

Disiplin terhadap waktu seperti bangun lebih + pagi merupakan hal yang penting bagi saya

36

Meningkatkan performa ketika melakukan + aktivitas adalah hal yang penting bagi saya

43

Tidak menghamburkan uang jajan adalah hal yang penting bagi saya

54

Bertambahkan berat badan adalah hal yang penting bagi saya

Subjective

Direct

Injunctive

Norm

Measurement norm

21

Saya rasa orang-orang yang penting bagi saya + melakukan sarapan pagi secara rutin

41

Orang-orang

yang

penting

bagi

saya +

menganjurkan saya untuk melakukan sarapan pagi secara rutin 46

Kebanyakan orang di sekitar saya melakukan + sarapan pagi secara rutin

49

Orang-orang

yang

dekat

dengan

saya +

mengharapkan saya untuk melakukan sarapan pagi secara rutin 10

59

Kebanyakan orang di sekitar saya akan setuju + apabila saya melakukan sarapan pagi secara rutin

Indirect

Normative

19

Measurement Belief

Orang

tua

saya

menyuruh

saya

untuk +

melakukan sarapan pagi secara rutin 20

Pacar menganjurkan saya untuk melakukan + sarapan pagi secara rutin

30

Teman kuliah saya menghambat saya untuk melakukan sarapan pagi secara rutin

42

Teman satu kos saya menghambat saya untuk melakukan sarapan pagi secara rutin

61

Keluarga

saya

menyuruh

saya

untuk +

melakukan sarapan secara rutin. Motivation to 7

Melakukan apa yang dianjurkan pacar penting +

Comply

bagi saya 31

Melakukan apa yang disuruh keluarga penting + bagi saya

33

Melakukan apa yang disarankan teman kos penting bagi saya

55

Melakukan apa yang dihambat teman kuliah + penting bagi saya

62

Melakukan apa yang disuruh orang tua penting + bagi saya

Perceived

Direct

Capability

18

Behavioral Measurement Control

Saya yakin mampu melakukan sarapan pagi + secara rutin

26

Apakah saya akan melakukan sarapan pagi + secara rutin atau tidak, itu semua tergantung pada saya

29

Keputusan saya untuk melakukan sarapan pagi + secara rutin sepenuhnya berada dalam kontrol saya

32

Bagi saya, melakukan sarapan pagi secara rutin + adalah hal yang mudah untuk dilakukan 11

Indirect

Control

17

Measurement Belief

Bangun pada pagi hari sehingga saya sempat + untuk melakukan sarapan pagi

28

Tugas

yang

menumpuk

sehingga

lupa -

melakukan sarapan pagi 37

Saya malas untuk melakukan sarapan pagi

-

51

Uang saku yang terbatas membuat saya tidak membeli makan di pagi hari

56

Ketersediaan

dan

kemudahan

dalam +

memperolah makanan pada pagi hari. 60

Dukungan dari teman (kos/ kampus) dan + orangtua

dalam

mengingatkan

untuk

melakukan sarapan pagi. Perceived

15

Power

Rasa malas membuat saya enggan untuk melakukan sarapan pagi.

16

Ketersediaan penjual makanan pada pagi hari + memudahkan saya untuk melakukan sarapan pagi

27

Keterbatasan uang saku menyulitkan saya untuk membeli sarapan pagi

38

Dukungan dari teman (kosan/kampus) dan + orang tua dalam mengingatkan sarapan pagi menguatkan saya melakukan sarapan pagi

45

Bangun pada pagi hari memudahkan saya + dalam melakukan sarapan pagi

52

Tugas yang menumpuk membuat saya tidak sempat untuk melakukan sarapan pagi

2.2. Subjek Penelitian 2.2.1. Populasi Menurut APA populasi adalah kelompok objek yang terdefinisi secara empiris seperti manusia, dimana sampel dapat diambil untuk memperoleh pengamatan empiris dan hasilnya dapat digeneralisasikan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2017 dan 2018. 12

2.2.2. Karakteristik Sampel Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2017 dan 2018 yang indekos. Indekos menurut KBBI adalah tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan).

2.2.3. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Convenience sampling (juga dikenal sebagai Haphazard Sampling atau Sampling Accidental) adalah jenis nonprobability atau sampling nonrandom di mana anggota populasi target yang memenuhi kriteria praktis tertentu, seperti akses mudah, kedekatan geografis, ketersediaan pada waktu tertentu, atau kesediaan

untuk

berpartisipasi

dimasukkan

untuk

tujuan

penelitian.

Convenience sampling kadang-kadang dianggap sebagai accidental sampling' karena elemen dapat dipilih dalam sampel hanya karena mereka kebetulan berada, secara spasial atau administratif, dekat ke tempat peneliti melakukan pengumpulan data.

2.2.4. Sampel Sampel pada penelitian ini berjumlah n = 37 dengan 15 mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2017 yang indekos dan 22 mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2018 yang indekos.

2.3. Metode Statistika Skala pengukuran yang digunakan yaitu skala ordinal. Pengolahan data akan dilakukan secara statistika menggunakan statistika deskriptif.

13

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil 3.1.1. Data Demografi Jumlah sampel dalam asesmen ini ada 37 mahasiswa yang terdiri dari 15 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran angkatan 2017 dan 22 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran angkatan 2018. Tabel 3.1 Karakteristik berdasarkan jenis kelamin, angkatan, tahun lahir, dan jurusan Jumlah Jenis Kelamin

Angkatan

Tahun Lahir

Jurusan

Perilaku Sarapan

Laki-Laki

12

Perempuan

25

2017

15

2018

22

1998

3

1999

17

2000

15

2001

2

Sastra Arab

2

Sejarah

2

Sastra Sunda

1

Sastra Rusia

9

Sastra Perancis

3

Sastra Jerman

4

Sastra Jepang

8

Sastra Inggris

4

Sastra Indonesia

4

Sarapan

16

Tidak Sarapan

21

14

Tabel 3.1 menunjukan karakteristik sampel pada asesmen ini. Sampel penelitian ini terdiri dari 12 laki-laki dan 25 perempuan. Tahun lahir responden bervariasi mulai dari 1998 hingga 2001. Terdapat 3 mahasiswa kelahiran tahun 1998, 17 mahasiswa kelahiran tahun 1999, 15 mahasiswa kelahiran tahun 2000, dan 2 orang mahasiswa kelahiran tahun 2001. Dari 37 mahasiswa, terdapat 21 mahasiswa tidak sarapan pagi setiap hari dan 16 mahasiswa sarapan pagi setiap hari.

3.1.2. Pengolahan Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran intensi untuk sarapan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2017 dan 2018 yang indekos.

Tabel 3.2 Data Kategori Intensi Sarapan Kategorisasi

Jumlah

Intensi

Responden

Persentase

Intensi Lemah

10

27%

Intensi Kuat

27

73%

Berdasarkan data yang tertulis pada table 3.2 sebesar 27% (10 responden) memiliki intensi yang lemah untuk melakukan sarapan pagi dan 73% (27 responden) memiliki intensi kuat untuk melakukan sarapan pagi.

Tabel 3.3 Data Kategori Attitude Toward Behavior Direct Measurement Kategorisasi Sikap

Jumlah Responden

Persentase

Sikap Negatif

9

24.3%

Sikap Positif

28

75.7%

Pada determinan sikap terhadap sarapan pagi yang diukur secara langsung, hasil pada tabel 3.3 menunjukan sebesar 75.7% (28 responden) memiliki sikap yang positif terhadap sarapan pagi, sedangkan sisanya yaitu

15

sebanyak 24.3 % (9 responden) memilki sikap yang negatif terhadap sarapan pagi.

Tabel 3.4 Data Kategori Attitude Toward Behavior Indirect Measurement Kategorisasi

Jumlah

Sikap

Responden

Persentase

Sikap Negatif

18

48.6%

Sikap Positif

19

51.4%

Pada determinan sikap terhadap sarapan pagi yang diukur secara indirect, hasil yang dipaparkan pada tabel 3.4 menunjukan sebesar 51.4% (19 responden) memilki sikap yang positif terhadap sarapan pagi, sedangkan sisanya yaitu sebesar 48.6% (18 responden) memilki sikap yang negatif terhadap sarapan pagi.

Tabel 3.5 Data Kategori Subjective Norm Direct Measurement Kategorisasi Norma Subjektif

Jumlah Responden

Persentase

Norma Subjektif Negatif

9

24.3%

Norma Subjektif Positif

28

75.7%

Pada determinan norma subjekif yang diukur secara direct, hasil yang dipaparkan pada tabel 3.5 menunjukan sebesar 75.7% (28 responden) memilki norma subjektif yang positif terhadap sarapan pagi, sedangkan sisanya yaitu sebesar 24.3% (9 responden) memilki norma subjektif yang negatif terhadap sarapan pagi.

Tabel 3.6 Data Kategori Subjective Norm Indirect Measurement Kategorisasi Norma

Jumlah

Subjektif

Responden

Persentase

16

Norma Subjektif Negatif

17

45.9%

Norma Subjektif Positif

20

54.1%

Pada determinan norma subjektif yang diukur secara indirect terhadap sarapan pagi, hasil yang dipaparkan pada tabel 3.6 menunjukan sebesar 54.1% (20 responden) memiliki norma subjektif positif terhadap sarapan pagi, sedangkan sisanya yaitu sebesar 45.9% (17 responden) memiliki norma subjektif negatif terhadap sarapan pagi.

Tabel 3.7 Data Kategori Perceived Behavioral Control Direct Measurement Kategorisasi

Jumlah

PBC

Responden

Persentase

PBC Negatif

0

0.0%

PBC Positif

37

100.0%

Pada determinan PBC terhadap sarapan pagi yang diukur secara direct, hasil pada tabel 3.7 menunjukan sebesar 100% (37 responden) memiliki perceived behavioral control yang positif.

Tabel 3.8 Data Kategori Perceived Behavioral Control Indirect Measurement Kategorisasi

Jumlah

PBC

Responden

Persentase

PBC Negatif

27

73.0%

PBC Positif

10

27.0%

Pada determinan PBC terhadap sarapan pagi yang diukur secara indirect, pada tabel 3.8 menunjukkan hasil sebesar 27% (10 responden) memiliki perceived behavioral control terhadap sarapan pagi yang positif, sedangkan sisanya yaitu sebesar 73% (27 responden) memilki perceived behavioral control terhadap sarapan pagi yang negatif.

17

3.2. Pembahasan Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan, 73% responden memiliki intensi untuk melakukan sarapan pagi. Sikap terhadap perilaku sarapan pagi yang diukur secara direct menunjukan bahwa 75.7% responden memiliki sikap yang positif terhadap perilaku sarapan pagi. Sedangkan sikap terhadap perilaku sarapan pagi yang diukur secara indirect menunjukan bahwa 51.4% responden memiliki sikap yang positif terhadap perilaku sarapan pagi. Hal ini menunjukan bahwa pada determinan attitude toward behavior, mahasiswa FIB UNPAD angkatan 2017 dan 2018 memiliki sikap yang cukup positif terhadap perilaku sarapan pagi. Pada determinan subjective norm, pada pengukuran direct, sebesar 75.7% responden memiliki norma subjektif positif terhadap perilaku sarapan pagi. Sedangkan ketika diukur melalui pengukuran indirect, sebesar 54.1% responden memiliki norma subjektif positif terhadap perilaku sarapan pagi. Hal ini menunjukan bahwa pada determinan subjective norm, mahasiswa FIB UNPAD angkatan 2017 dan 2018 memiliki norma subjektif yang cukup positif terhadap perilaku sarapan pagi. Pada determinan perceived behavioral control, pada pengukuran direct, seluruh responden atau 100% responden memiliki perceived behavioral control yang positif terhadap perilaku sarapan pagi. Sedangkan, ketika dilakukan pengukuran indirect, hanya sebesar 27% responden yang memiliki perceived behavioral control yang positif terhadap perilaku sarapan pagi. Hal ini menunjukan masih kurangnya perceived behavioral control responden, lebih tepatnya, kurangnya control belief dan perceived power mahasiswa FIB UNPAD angkatan 2017 dan 2018 pada perilaku sarapan pagi.

18

BAB 4 KESIMPULAN

Dari hasil yang telah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada determinan attitude toward behavior mahasiswa FIB UNPAD angkatan 2017 dan 2018 pada perilaku sarapan pagi memiliki sikap yang cukup positif. Serta pada determinan subjective norm juga sudah memiliki hasil yang positif. Namun, pada determninan perceived behavioral control, terjadi perbedaan yang cukup jauh antara hasil yang diukur melalui direct measurement dan hasil yang diperoleh dari indirect measurement. Hasil pada control belief dan perceived power mahasiswa FIB UNPAD angkatan 2017 dan 2018 pada perilaku sarapan pagi masih sangat rendah.

19

Daftar Pustaka Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational behavior and human decision processes, 50(2), 179-211. Ajzen, I. (2005). Attitude, Personality, and Behavior (2nd ed.). London: McGraw-Hill Education. Cenzon, M. (2016, Mei 7). Top 10 Benefits Of Eating Breakfast. Retrieved Desember 7, 2018, from symptomfind: https://www.symptomfind.com/nutrition-supplements/benefits-of-eatingbreakfast/ Hackman, C. L., & Knowlden, A. P. (2014). Theory of reasoned action and theory of planned behavior-based dietary interventions in adolescents and young adults: a systematic review. Adolescent health, medicine and therapeutics, 5, 101. Novianti, P. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Melakukan Sarapan Pagi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang Kos. Skripsi Fakultas Psikologi UNPAD. Noya, A. (n.d.). Efek Buruk Terlalu Banyak Makanan Berkalori Tinggi. Retrieved Desember 7, 2018, from Alodokter: https://www.alodokter.com/efek-buruk-terlalu-banyak-makanan-berkaloritinggi Purnamasari, I. (2013). Pengetahuan Dan Sikap Pada Makan Pagi Dan Jajan Siswa Kelas Xi Program Studi Keahlian Tata Bogasmk N 3 Klaten. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta. Zeratsky, K. (2018, Agustus 18). Does eating a healthy breakfast help control weight? Retrieved Desember 7, 2018, from mayoclinic: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/weightloss/expert-answers/food-and-nutrition/faq-20058449

20

LAMPIRAN

R\No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

1 7 6 7 5 7 6 7 7 7 4 3 6 6 4 7 6 6 7 6 7 5 4 6 6 4 4 6 6 3 4 7 4 7 6 6 7 7

2 7 6 7 3 5 4 7 6 5 2 2 4 5 5 7 4 6 4 2 6 3 2 5 3 2 1 5 6 3 3 5 2 4 5 6 3 5

3 7 6 7 7 7 4 7 7 7 2 2 7 7 4 7 7 5 5 6 7 6 7 4 6 3 5 6 6 6 4 6 5 7 6 6 7 7

4 7 6 6 7 7 5 7 6 7 1 4 5 4 3 6 6 2 2 2 7 4 5 3 6 4 5 6 5 5 4 7 5 7 5 6 5 7

5 4 4 2 5 1 5 7 2 1 6 6 5 6 6 2 6 4 4 7 6 3 7 3 7 5 6 2 1 7 6 4 5 1 6 2 3 4

6 5 6 7 7 7 6 7 7 7 4 3 3 4 4 6 7 4 4 4 7 4 5 5 6 2 5 6 7 4 5 5 4 7 6 6 3 6

7 1 1 5 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 3 1 5 7 4 1 1 1 3 1 1 1 3 1 3 1 5 2 6 1 4

8 5 5 7 7 7 6 7 7 6 3 3 4 5 6 7 7 4 4 5 7 4 5 5 6 3 3 6 7 3 4 6 5 7 6 6 4 6

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 7 7 7 4 6 6 6 7 3 1 7 1 7 7 7 7 1 5 5 5 4 7 7 2 5 4 5 6 1 5 6 5 5 5 6 6 7 7 7 7 4 7 6 6 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 6 6 7 7 7 6 5 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 1 5 7 7 7 7 6 6 7 7 4 6 4 4 4 4 3 1 3 4 6 6 6 1 1 1 1 7 7 7 1 1 1 7 7 1 7 5 4 1 7 7 7 6 7 7 2 6 7 7 7 1 6 7 7 7 6 7 7 6 7 7 7 1 7 7 7 7 4 5 7 7 7 7 3 3 3 4 7 6 7 5 2 2 7 1 5 3 4 4 3 3 4 6 4 6 5 4 4 4 3 3 1 1 2 3 1 2 3 3 5 2 7 6 4 3 2 2 5 1 4 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 7 4 3 5 4 1 4 7 7 6 5 5 5 6 6 7 7 6 4 1 2 7 7 7 4 5 7 2 7 7 7 6 7 7 2 4 6 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 4 6 3 7 1 7 7 7 7 7 4 4 4 3 5 6 7 4 4 3 5 4 3 4 5 5 2 4 4 4 4 5 5 3 4 2 4 4 4 3 4 6 5 2 3 5 3 2 7 7 6 5 2 3 5 5 6 5 2 2 2 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 4 5 6 6 6 3 5 4 6 4 6 6 4 5 4 5 5 4 4 7 5 7 7 5 5 7 1 5 5 5 5 3 1 1 3 4 7 6 7 4 1 1 1 1 1 5 3 4 1 5 4 5 6 7 7 4 7 2 4 7 1 6 6 5 6 2 4 3 5 4 7 6 6 6 3 4 7 7 7 3 5 4 3 3 3 2 4 7 7 7 7 4 4 4 1 3 5 6 6 4 5 5 5 6 7 7 4 4 4 5 7 1 6 6 6 6 5 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 1 4 7 7 7 6 4 4 4 5 6 6 4 4 1 3 7 3 5 4 5 4 2 4 5 5 6 7 7 7 3 3 3 5 1 4 4 4 5 4 7 7 6 7 7 7 3 3 5 6 7 2 4 5 6 6 6 5 5 5 7 4 6 2 5 4 5 5 1 4 4 7 7 7 5 7 7 5 7 7 4 3 7 6 7 1 4 6 6 6 6 6 6 6 4 6 5 7 7 7 3 3 4 5 6 6 5 4 6 6 6 6 7 7 7 7 7 6 7 1 7 7 7 7 7 5 4 4 4 6 6 4 4 5 4 7 1 3 6 6 5 4 6 6 6 7 7 7 2 6 6 6 7 4 4 5 5 5 6

R\No 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 1 6 4 6 7 7 7 1 1 4 5 5 4 4 6 3 7 1 7 7 7 7 7 4 7 7 2 6 3 3 6 1 4 4 5 3 5 5 2 5 5 2 3 1 6 5 6 4 5 5 4 5 3 7 2 5 7 1 7 6 5 2 7 7 3 7 7 2 7 2 7 7 7 6 7 7 7 7 4 7 6 7 7 1 7 5 5 1 7 6 4 7 7 1 7 1 6 6 7 5 7 7 6 7 5 7 1 1 7 1 7 7 6 1 7 7 1 7 7 1 7 1 7 7 7 5 7 7 6 7 6 7 5 4 7 2 7 5 4 4 7 7 3 5 6 1 4 1 7 7 4 3 6 6 4 5 7 7 7 7 4 4 7 7 5 1 7 7 7 7 4 4 4 4 7 7 7 7 4 7 4 1 8 7 2 7 7 1 7 7 1 2 7 7 2 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 9 7 4 3 6 1 7 7 4 1 7 7 1 7 7 1 6 1 1 7 7 7 7 7 7 7 10 7 1 1 7 1 1 1 1 1 3 3 7 3 4 1 5 1 7 3 4 4 3 3 6 3 11 5 6 6 5 1 5 3 1 1 4 7 7 7 4 4 4 1 2 2 5 3 3 6 3 1 12 7 5 4 5 2 6 4 1 4 5 4 6 4 3 6 3 2 7 6 4 5 5 4 1 4 13 5 7 7 7 7 7 6 7 7 6 6 4 4 6 5 5 5 7 7 5 7 7 6 5 6 14 4 3 6 4 1 6 2 4 1 6 7 7 4 4 6 7 4 6 6 2 6 6 3 6 7 15 6 3 3 6 1 7 6 3 2 7 7 1 7 7 2 5 1 5 7 7 2 7 7 5 7 16 7 2 1 7 1 7 5 1 1 7 7 1 7 7 1 7 1 7 7 7 4 7 7 7 7 17 6 5 3 7 1 6 4 4 4 4 5 6 4 4 3 2 1 5 4 5 5 6 4 2 4 18 4 3 2 4 1 2 3 2 2 4 4 5 4 4 2 3 1 4 4 4 3 4 4 5 4 19 7 1 5 7 6 5 2 5 1 5 6 7 4 4 1 4 6 6 5 6 3 2 4 4 6 20 7 7 3 7 6 7 7 1 1 7 7 1 3 7 7 4 1 3 7 7 7 7 7 3 7 21 6 4 2 6 2 6 5 4 2 4 4 5 4 4 5 5 2 6 5 5 5 4 4 5 4 22 7 1 7 7 4 5 4 4 2 5 5 6 4 4 6 7 2 7 4 6 6 6 6 6 6 23 7 2 1 7 1 6 1 1 5 4 4 7 3 1 2 1 1 5 3 1 2 4 4 1 1 24 5 1 4 6 1 7 6 3 1 6 7 6 6 7 1 7 1 6 6 4 5 6 4 7 7 25 6 4 3 6 1 6 4 4 4 4 5 6 5 4 5 7 1 7 4 4 6 4 4 7 4 26 7 7 7 7 1 7 4 1 4 4 5 7 4 4 4 2 1 7 4 5 1 4 4 4 4 27 5 4 4 4 2 6 6 1 1 6 6 3 4 5 2 4 1 6 6 6 6 6 6 4 5 28 7 1 1 7 5 7 7 4 6 7 7 5 7 7 7 7 1 7 7 7 5 7 7 7 7 29 7 1 6 5 2 6 1 5 4 4 4 7 6 4 6 6 4 7 4 3 2 5 5 4 4 30 7 6 5 5 2 4 2 3 4 4 4 6 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 31 7 1 2 6 3 4 6 5 2 6 6 2 3 6 7 6 3 7 6 6 6 7 6 4 6 32 7 5 4 7 3 4 5 2 1 6 6 1 5 6 3 5 2 1 6 4 5 7 7 3 5 33 7 7 7 7 1 7 7 6 1 7 7 4 5 6 4 7 1 4 7 7 4 7 7 4 6 34 6 6 6 6 3 4 4 4 1 5 4 5 3 5 5 4 2 6 5 6 3 4 5 5 5 35 6 7 7 7 1 7 7 1 4 7 7 4 7 7 4 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 36 4 2 4 5 1 7 4 4 2 4 4 3 7 6 2 7 1 7 6 6 4 5 5 7 7 37 4 7 7 4 1 6 7 4 4 7 7 1 6 7 2 7 1 7 7 7 7 7 7 6 6

R\No 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 1 4 7 4 6 4 5 6 6 6 7 7 7 7 2 3 3 4 1 1 4 5 6 4 4 5 6 5 3 6 4 7 5 2 6 6 7 7 7 7 7 7 4 5 6 7 3 5 5 6 7 7 7 7 7 7 5 1 1 7 1 5 7 7 7 7 7 7 7 7 6 3 3 6 1 1 5 4 4 5 3 4 7 6 7 1 7 7 1 4 1 1 4 7 4 7 7 1 8 1 6 7 1 1 7 7 7 7 7 7 6 7 9 4 3 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 10 1 1 4 1 1 3 3 3 7 7 7 1 3 11 5 7 4 1 1 4 2 1 4 6 7 7 5 12 7 4 5 2 1 3 2 4 3 4 6 7 4 13 6 6 7 5 6 5 6 6 6 6 6 6 7 14 2 6 6 7 3 4 5 6 4 5 6 7 7 15 2 2 7 3 1 4 4 7 6 7 7 7 7 16 1 1 7 2 4 6 3 7 7 7 7 7 7 17 6 7 4 1 4 4 5 5 2 3 3 6 4 18 3 7 5 1 2 5 5 5 5 4 4 4 4 19 1 5 1 7 4 4 1 7 7 4 5 5 6 20 7 3 7 1 1 7 7 7 7 1 7 7 7 21 4 2 4 2 5 3 4 4 5 5 5 6 4 22 1 6 6 7 1 4 5 6 7 7 7 7 4 23 2 1 2 7 4 4 4 1 1 1 1 6 1 24 1 4 7 4 4 7 6 4 6 6 7 7 6 25 4 2 3 2 4 4 3 4 7 5 7 6 4 26 4 7 4 4 4 4 4 4 4 1 4 7 4 27 4 4 5 7 2 4 4 6 4 6 7 7 6 28 1 1 7 7 1 6 7 7 7 7 7 7 7 29 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 5 5 6 30 4 4 5 7 4 3 4 4 4 4 4 4 4 31 2 2 6 2 4 6 6 6 6 3 6 4 6 32 6 5 6 3 4 5 5 3 5 6 4 5 6 33 5 7 4 3 3 5 4 7 4 7 7 7 7 34 6 5 6 5 4 5 5 6 5 4 5 4 6 35 7 7 7 7 1 4 2 7 7 7 7 7 7 36 1 1 4 7 2 4 4 5 4 7 7 7 7 37 5 6 7 7 7 1 6 5 5 6 6 7 7

Related Documents


More Documents from "umar"

Intervensi Sarapan Pagi
August 2019 23
Tugas Lab.docx
November 2019 22
Skematik Listrik.pdf
November 2019 11
Museum Tsunami Aceh 1.docx
November 2019 16
Tug As
July 2020 22