TABULASI DATA
Responden 1
Perubahan Tarif Pajak 25,00
Modernisasi Sistem Administrasi Pajak 32,00
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM 25,00
2
24,00
31,00
24,00
3
24,00
33,00
26,00
4
26,00
27,00
24,00
5
26,00
31,00
23,00
6
24,00
34,00
24,00
7
26,00
32,00
25,00
8
26,00
31,00
24,00
9
25,00
32,00
24,00
10
24,00
31,00
23,00
11
25,00
30,00
27,00
12
26,00
29,00
24,00
13
22,00
30,00
21,00
14
24,00
32,00
25,00
15
23,00
32,00
23,00
16
26,00
32,00
24,00
17
25,00
33,00
26,00
18
25,00
33,00
26,00
19
26,00
29,00
22,00
20
24,00
31,00
24,00
21
24,00
35,00
26,00
22
24,00
31,00
26,00
23
22,00
27,00
22,00
24
23,00
29,00
24,00
25
25,00
31,00
26,00
26
23,00
32,00
25,00
27
26,00
32,00
23,00
28
24,00
35,00
22,00
29
25,00
31,00
24,00
30
22,00
26,00
23,00
31
26,00
32,00
24,00
32
24,00
35,00
25,00
33
25,00
34,00
28,00
34
24,00
34,00
28,00
35
23,00
32,00
22,00
36
23,00
32,00
22,00
37
23,00
30,00
23,00
38
23,00
29,00
23,00
39
26,00
30,00
27,00
40
24,00
33,00
24,00
41
24,00
29,00
24,00
42
20,00
27,00
22,00
43
21,00
25,00
24,00
44
23,00
25,00
24,00
45
25,00
29,00
24,00
46
19,00
32,00
23,00
47
26,00
35,00
26,00
48
25,00
35,00
24,00
49
24,00
35,00
26,00
50
21,00
26,00
23,00
INTERPRETASI HASIL SPSS
1. Koefisien Intercept (Konstanta = a) Y = a + b1x1 + b2x2 + e Y = 12.038 + 0,292 + 0.285 + e Dari hasil pengujian regresi berganda, menunjukkan nilai konstanta sebesar 12.038 mengindikasikan bahwa jika variable independen ( X1 = perubahan tarif pajak, X2 = modernisasi sistem administrasi perpajakan) adalah sama dengan nol maka Y= kepatuhan wajib pajak UMKM akan terjadi sebesar 12.038. Nilai konstanta positif, maka menunjukkan pengaruh positif variabel independent. Bila variabel independent atau berpengaruh dalam satu satuan, maka variabel dependent yaitu kepatuhan wajib pajak UMKM akan naik atau terpenuhi.
2. Koefisien Regresi (B ) -
Koefisien regresi variabel perubahan tarif pajak (X1) berpengaruh terhadap variabel
kepatuhan
waib
pajak
UMKM
(Y)
sebesar
0,292
mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel perubahan tarif pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,292. -
Koefisien regresi variabel modernisasi sistem administrasi pajak (X2) berpengaruh terhadap variabel kepatuhan waib pajak UMKM (Y) sebesar 0,285, mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel modernisasi sistem administrasi pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,285.
3. Koefisien Determinasi (R2 ) Dari hasil pengujian regresi berganda, menunjukkan nilai R2 (R Square) adalah 0,227. Hal ini berarti perubahan tarif pajak dan modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh 22,7 % terhadap kepatuhan wajib pajak. Sisanya sebesar 77,3% (100%-22,7%) dipengaruhi oeh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini. Karena nilai R2 di bawah 50 % atau
cenderung mendekati nilai 0 maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas.
4. Koefisien Korelasi (R) Dari hasil pengujian regresi berganda, menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,477. Nilai R positif artinya jika variabel X tinggi maka variabel Y akan tinggi pula. Karena nilai R di bawah 0,50 dan mendekati 0 maka kedua variabel memiliki korelasi yang cukup.
5. Uji t (Parsial) 1) Perubahan tarif pajak (X1) terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM (Y) Dari hasil pengujian regresi berganda perubahan tarif pajak (X1) menunjukkan hasil t 2,116 dengan tingkat signifikan 0,040 yang lebih kecil dari α (derajat signifikan) 0,05 atau nilai 0,040<0,05, maka hipotesis diterima. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X1 memiliki hubungan searah dengan Y. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan perubahan tarif pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Atau secara parsial variabel X1 berpengaruh terhadap variabel Y. Dengan demikian semakin baik perubahan tarif pajak yang dilakukan pemerintah maka wajib pajak lebih termotivasi untuk membayar pajak maka kepatuhan wajib pajak meningkat. 2) Modernisasi sistem administrasi pajak (X2) terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM (Y) Dari hasil pengujian regresi berganda modernisasi sistem adminitrasi pajak menunjukkan hasil t 2,069 dengan tingkat signifikan 0,044 yang lebih kecil dari (derajat signifikan) 0,05 atau nilai 0,044<0,05 maka hipotesis diterima. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X2 memiliki hubungan searah dengan Y. Hal tersebut membuktikan bahwa modernisasi sistem adminitrasi pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Atau secara parsial variabel X2 berpengaruh terhadap variabel Y. Dengan demikian semakin baik
modernisasi sistem pajak yang ditawarkan pemerintah kepada wajib pajak maka maka kepatuhan wajib pajak meningkat.
6. Uji F (Simultan) 1) Pengaruh perubahan tarif pajak (X1) dan modernisasi sistem administrasi pajak (X2) terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM Dari hasil pengujian regresi berganda menunjukkan hasil F sebesar 6,907 dengan tingkat signifikan 0,002 yang lebih kecil dari α (derajat signifikan) 0,05 atau nilai 0,002<0,05 maka hipotesis diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara perubahan tarif pajak dan modernisasi sistem administrasi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak atau secara simultan (bersama-sama) variabel x signifikan terhadap variabel y.