Interferometer Adalah Alat Yang Dipergunakan Untuk Mengetahui Pola.docx

  • Uploaded by: aprilia candra wardani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Interferometer Adalah Alat Yang Dipergunakan Untuk Mengetahui Pola.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,420
  • Pages: 6
Interferometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengetahui pola- pola interferensi suatu gelombang. interferometer Febry-Perot merupakan perbaikan lebih lanjut dari Interferometer Michelson, interferometer ini juga sangat berguna dalampengukuran indeks bias dan jarak. Prinsip kerja dari percobaan yang dilakukanoleh A. Perot telah menghasilkan beberapa variasi konfigurasi. Agar polainterferensi yang misalnya berwujud lingkaran-lingkaran gelap-terang dapatterjadi, hubungan fase antara gelombang-gelombang di sembarang titik pada polainterferensi haruslah koheren. Dalam perkembangan selanjutnya, Interferometer Febry-Perot tidak hanya dapat digunakan untuk memberikan efek smoothpada pola interferensifrinji dibandingkan Interferometer Michelson, akan tetapi dapat pula digunakandalam penentuan sifat-sifat gelombang lebih lanjut, misalnya dalam penentuanpanjang gelombang cahaya tertentu, pola penguatan interferensi yang terjadi, dansebagainya. Sehingga, mengingat nilai guna dari eksperimen ini yang sedemikianluasnya, maka percobaan Interferensi Febry-Perot ini menjadi penting untuk dilakukan.Salah satu aplikasi Interferometer Febry-Perot adalah Sebagai detector, Detektor adalah alat untuk mengubah besaran fisik - dalam hal ini fluksintensitas cahaya menjadi besaran listrik. Percobaan Interferometer Febry-Perot dilakukan dengan meletakkansecara paralel (sejajar) posisi Movable mirror dan adjustable mirror . Denganposisi demikian, akan terjadi perbedaan lintasan dari cahaya yang masuk melewati lensa 1,8 nm tersebut yang diakibatkan oleh pola reflektansi dan tranmisivitascahaya yang melewati kedua mirror tersebut. Selanjutnya, perbedaan lintasan iniakan menyebabkan adanya beda fase dan penguatan fase (yang biasa disebutsebagai interferensi) yang selanjutnya menyebabkan munculnya pola-pola padafrinji. 1.2 Rumusan Masalah 1.Bagaimana hubungan antara jumlah frinji(N) dengan pergeseran cermin π‘‘π‘š pada eksperimen Interferometer Febry-Perot ini dilihat dari bentuk dan pola pengamatan grafik yang terbentuk? 2.Berapa nilai tetapan kalibrasi k1 dan k2 dari analisa grafik maupunpenurunan kuantitatif yang dilakukan pada eksperimen Interferometer Febry-Perot ini dan bagaimana hubungan antar keduanya? 1.2 Tujuan Praktikum 1. Mengetahui hubungan antara jumlah frinji(N) dengan pergeseran cermin π‘‘π‘š pada eksperimen Interferometer Febry-Perot ini dilihat dari bentuk dan pola pengamatan grafik yang terbentuk 2. Mengetahui nilai tetapan kalibrasi k1 dan k2 dari analisa grafik maupunpenurunan kuantitatif yang dilakukan pada eksperimen Interferometer Febry-Perot ini dan bagaimana hubungan antar keduanya 1.3 Manfaat Salah satu aplikasi dari interferometer Febry- Perot adalah sebagai detektor

Detektor adalah alat untuk mengubah besaran fisik - dalam hal ini fluksintensitas cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerjanya adalah Jika detektor iniditembus oleh sinar laser maka akan terjadi ionisasi. Hal ini menyebabkan timbulnya arus listrik. Karena arus listrik yang ditimbulkan oleh detektorsangat kecil, maka perlu diperkuat dan diubah menjadi tegangan oleh sistem pengkondisi sinyal. Sinyal tersebut lalu diubah menjadi sinyal digital oleh ADC dandimasukkan ke komputer melalui interface input. Untuk mengatasi kesulitananalisa kuantitatif dari pola interferensi, maka digunakan komputer. Komputer mampu mengolah data dan menyimpannya dalam kecepatan yang sangattinggi. Dengan demikian, maka informasi mengenai obyek yang diukur dapatsegera diperoleh. BAB 2. DASAR TEORI 2.1 Sejarah Percobaan interferensi pertama kali dilakukan oleh Thomas Young pada tahun 18 1! dalam percobaan yang menjelaskan bah"a difraksi merupakan gejala penyebaran arah yang dialami oleh seberkas gelombang cahaya ketika melalui suatu celah sempit di bandingkan dengan ukuran panjang gelombangnya jika pada difraksi tersebut berkas gelombangnya melalui duacelah sempit maka ketika dua gelombang atau lebih tersebut bertemu atau berpadu dalam ruang medan-medan tersebut akan salin menambahkan dengan megikuti prinsip superposisi! Pada percobaan Young hanya menjelaskan pola interferensinya saja dan dapata membuktikan bah"a cahaya merupakan gelombang!Setelah percobaan Young Michelson mendesain dan menciptakan sebuah interferometer dengan prinsip yang sama digunakan oleh Young Interferometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang atau perubahan panjang gelombang dengan ketelitian yang sangat tinggi berdasarkan penentuan garis-garis interferensi Michelson mendesain sebuah interferometer yang bertujuan untuk membuktikan adanya ether dimana setiap ether ini merupakan medium yang digunakan untuk penjalaran cahaya$ tetapi tidak terbukti! Seiring dengan perkembangan interferometer Michelson dipergunakan untuk menemukan panjang gelombang cahaya menentukan jarak yang sangat pendek serta untuk mengamati medium optik persamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan interferometer mengalami perkembangan pesat seperti percobaan yang dilakukan oleh Marie Paul Auguste Charles Fabry ( 1867- 1945) dimana kedu tokoh tersebut melakukan penelitian mengenai interferometer dengan mendesain ulang dari interferometer Michelson secara signifikan berupa interferometer Fabry-Perot Rancangan dasar dari desain ini adalah terdapat dua plat dengan permukann sejajar dan jarak kedua plat dapat diubah serta memiliki permukaan yang memantulkan sebagian sinar

Interferometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengetahui pola-polainterferensi suatu gelombang. Salah satu jenis interferometer tersebut adalah Interferometer Febry-Perot . Percobaan Interferometer Febry-Perot pertama kalidilakukan pada akhir abad ke-19 oleh C. Febry dan A. Perot untuk menggambarkan perbaikan yang signifikan dari Interferometer Michelson .Eksperimen Interferensi Febry-Perot menggunakan bidang permukaan yangkeduanya membiaskan hanya sebagian cahaya sehingga memungkinkan adanyabanyak sinar yang akan menciptakan pola interferensi. Dengan demikian,interferensi yang dihasilkan pada penampakan frinji lebih smooth. . 1.2 Teori dan Persdamaan Interferensi gelombang merupakan perpaduan antara dua gelombang ataulebih pada suatu daerah tertentu pada saat yang bersamaan. Interferensi duagelombang yag mempunyai frekuensi, amplitude, dan arah getaran sama yangmerambat menurut garis lurus dengan kecepatan yang sama tetapi berlawananarahnya, menghasilkan gelombang stasioner atau gelombang diam. Interferensidesdruktif (saling meniadakan) terjadi bila gelombanggelombang yangmengambil bagian dalam interferensi memiliki fase berlawanan. Sedangkan

interferensi konstruktif (saling menguatkan) terjadi jika gelombang-gelombangyang mengambil bagian dalam interferensi memiliki fase yang sama.Interferensikonstruktif biasa disebut juga dengan superposisi gelombang (Bahrudin, 2006). Interferometer Fabry-Perot merupakan instrumen yang menggunakan prinsipinterferensi dengan banyak sinar.Dalam bahasa Perancis ,interferometer ini dikenal dengan nama β€œetalon”.Interferometer Fabry-Perot terbuat dari plat transparan dengan dua permukaanyang dapat memantulkan cahaya,atau dua plat parallel dengan cermin memiliki kekuatanrefleksi besar. Spektrum transmisinya sebagai fungsi dari panjangn gelombang memperlihatkan dengan puncak transmisi yang besar yang sesuai dengan resonansi etalondalam bahasa prancis,yang artinya standar. Efek resonansi dari Interferometer Fabry – Perot identik dengan resonansi pada filter dichroic. Sehingga filter ini merupakan contoh susunanyang sangat tipis dari Interferometer Fabry-Perot. Karena itu karakteristik dan desainnya dinyatakan dengan persamaan matematika yang sama. Lihat pada gambar dibawah ini:

Gambar Interferometer Fabry-Perot

Dalam interferometer ini, kedua gelombang yang berinterferensi diperolehdengan jalan membagi intensitas gelombang semula. Contohnya adalah interferometer Febry-Perot yang merupakan perbaikan lebih lanjut dari Interferometer Michelson, interferometer ini juga sangat berguna dalampengukuran indeks bias dan jarak. Prinsip kerja dari percobaan yang dilakukanoleh A. Perot telah menghasilkan beberapa variasi konfigurasi. Agar polainterferensi yang misalnya berwujud lingkaran-lingkaran gelap-terang dapatterjadi, hubungan fase antara gelombang-gelombang di sembarang titik pada polainterferensi haruslah koheren.

Interferometer Febry-Pero menghasilkan lingkaran-lingkaran gelap terangyang amat kontras, yakni menampilkan pola interferensi yang sangat tajam danbanyak dipakai untuk menyelidiki panjang gelombang warna-warna suatu sumbercahaya. Garis-garis gelap – terang pola interferens yang sejajar itu terutama disebabkan oleh variasi ketebalan celah udara diantara kedua lempeng kacatersebut. Pada percobaan interferometer Febry-Perot ini menggunakan

sebuahinterferometer, dimana interferometer itu sendiri berasal dari kata interferensi dan meter yang berarti suatu alat yang digunakan unutuk mengukur panjang atauperubahan panjang dengan ketelitian yang sangat tinggi berdasarkan penentuangaris-garis interferensi. ( Soedojo,1992). Sehingga dapat diketahui bahwa interferensi satu berkas cahayanya dapat dipandang sebagai sebuah gelombang dari medan listrik-magnetik yang berosilasi. Yaitu yang diperoleh dengan menjumlahkan gelombang-gelombang tersebut. Hasil penjumlahan itu akan memberikan intensitas yang maksimum disuatu titik, apabila di titik tersebut gelombanggelombang itu selalu sefase. Agar pola interferensi yang misalnya berwujud lingkaranlingkaran gelap-terang dapat terjadi, hubungan fase antara gelombang-gelombang di sembarang titik pada pola interferensi haruslaah tetap sepanjang waktu, atau dengan kata lain gelombang-gelombang itu harus koheren. Syarat koheren tidak terpenuhi jika gelombang-gelombang itu berasal dari sumber-sumber cahaya yang berlainan, sebab setiap sumber cahaya biasa tidak memancarkan gelombang cahaya secara kontinu, melainkan terputus-putus, gelombang elektromagnetik cahaya dipancarkan sewaktu terjadi dieksitasi atom

( Gambar 2.1 Pola penampakan Frinji dalam hubungannya dengan sudut ΞΈ) Prinsip reflektansi dan transmisivitas pada eksperimen Interferometer Febry-Perot ini dapat dijelaskan sebagai berikut: sinar dikirim mundur majumelalui gas beberapa kali oleh sepasang cermin sejajar, sehingga sepertimerangsang emisi berdasarkan sebanyak mungkin atom yang tereksitasi. Salahsatu cermin itu adalh tembus cahaya sebagian, sehingga sebagian dari berkas sinaritu muncul sebagai berkas sinar ke luar. Salah satu aplikasi dari interferometer Febry- Perot adalah sebagai detektor Detektor adalah alat untuk mengubah besaran fisik - dalam hal ini fluksintensitas cahaya - menjadi besaran listrik. Prinsip kerjanya adalah Jika detektor iniditembus oleh sinar laser maka akan terjadi ionisasi. Hal ini menyebabkan timbulnya arus listrik. Karena arus listrik yang ditimbulkan oleh detektorsangat kecil, maka perlu diperkuat dan diubah menjadi tegangan oleh sistem pengkondisi sinyal. Sinyal tersebut lalu diubah menjadi sinyal digital oleh ADC dandimasukkan ke komputer melalui interface input. Untuk mengatasi kesulitananalisa kuantitatif dari pola interferensi, maka digunakan komputer. Komputer mampu mengolah data dan menyimpannya dalam kecepatan yang sangattinggi. Dengan demikian, maka informasi mengenai obyek yang diukur dapatsegera diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA Jurusan Fisika Fakultas FMIPA Universitas Jember. 2006. Buku Panduan Eksperimen Fisika II (MAF 325) . Lab Optoelektronik Fisika FMIPAUNEJ: JemberBahrudin, Drs. MM. 2006. Kamus Fisika Plus . Epsilon Group: BandungHalliday, Resnick.1986. Fisika jilid 2 edisi ketiga . Erlangga: JakartaHariharan, P. 2007. Basic Of Interferometry . Academic Press: Sydney, AustraliaSoedojo, P. 1992. Azas-azas Ilmu Fisika Jilid 3 Optika . Gadjah Mada UniversityPress: YogyakartaZemansky, Sears. 1994. Fisika untuk Universitas 3 Optika Fisika Modern .Binacipta: Bandung.

Related Documents


More Documents from "Sameer Saini"