BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakan Dalam perkembangan dan kemajuan teknologi sangalah penting dalam menunjang kelansungan hidup manusia . dalam hal ini adalah instalasi listrik dimana di era teknologi hampir semuah lini menggunakan listrik sehingga dalam penggunaan listrik harus di tunjang dengan keberadaan istalasi listrik B. Ruang lingkup Pembuatan makalah ini akan mencakup tentang instalasi listrik , macam-macam kabel, sambungan , isolasi dan lampu serta gambar rangkaian istalasi ada pun penambahan yaitu tentang teori iluminasi C. Tujuan dan manfaat Tujuan dari makalah ini adalah membantu mahasiswa mengetahui tentang istalasi listrik serta sebagai referensi tentang instalasi ada pun manfaatnya dapat mengetahui instalasi yang benar serta sambungan sambungan yang dipakai dalam penyambungan kabel sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidakdiinginkan
1
BAB II TEORI
A. Instalasi Istalasi adalah media penyuplai atau pengatur listrik dimana Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah bangunan gedung , yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan penghuninya .Dalam hal ini yang harus di persiapkan dalam membuat instalasi adalah mulai dari perancangan yang dimana di sesuaikan dengan denah bangunan ada pun yang harus di mulai adalah : 1. Gambar situasi Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN. 2. Gambar instalasi meliputi :
Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik
beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak
kontak, motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya .
Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik. 3. Gambar diagram garis tunggal yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:
Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal komponennya.
Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.
Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
Sistem pembumiannya. 4. Gambar detail Gambar detail meliputi :
Perkiraan ukuran fisik dari panel.
Cara pemasangan alat listrik. 2
Cara pemasangan kabel.
Cara kerja instalasi kontrolnya.
Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan daya hubung singkat.Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan bahan instalasi, dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan/bahan, cara pengujian serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan lama waktu pengerjaan . Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik. Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan .Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan titiknyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro Teknik Listrik (BTL). Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-kan maupun di-off-kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm diatas lantai.
3
B. Bahan instalas listrik Dalam instalasi memiliki bahan bahan yang digunakan yaitu : 1. Kabel Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN. Kabel mempunya bebera pajenis atau spesifikasi yaitu :
a. Kabel NYA Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan dari kabel NYA : NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
4
b. Kabel NYM Kabel jenis ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di dalam bangunan yang dimana penempatannya biasa diluar/ didalam tembok ataupun didalam pipa (conduit). Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
c. Kabel NYY Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang dimana harus tetap diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC atau pipa besi). Kabel protodur tanpa sarung logam. Instalasi bisa ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi lembab ataupun kering. memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
5
d. Kabel NYAF Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel kotak distribbusi pipa atau didalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini sangat cocok untuk tempat yang mempunyai belokan – belokan tajam. Digunakan pada lingkungan yang kering dan tidak dalam kondisi yang lembab/basah atau terkena pengaruh cuaca secara langsung
e. Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY Kabel ini dirancang khusus untuk instalasi tetap dalam tanah yang ditanam langsung tanpa memerlukan perlindungan tambahan (kecuali harus menyeberang jalan). Pada kondisi normal kedalaman pemasangan dibawah tanah adalah 0,8 meter.
6
f. Kabel NYCY Kabel ini dirancang untuk jaringan listrik dengan penghantar konsentris dalam tanah, dalam ruangan, saluran kabel dan alam terbuka. Kabel protodur dengan dua lapis pelindung pita CU Kabel. Instalasi ini bisa ditempatkan diluar atau didalam bangunan, baik pada kondisi lembab maupun kering.
g. Kabel BC Kabel ini dipilin/stranded, disatukan. Ukuran / tegangan mak = 6 – 500 mm2 / 500 V Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan.
h. Kabel AAAC Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.
7
i. Kabel ACRS Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran Transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
j. Kabel ACAR Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.
k. Kabel NYMHYO Merupakan kabel jenis serabut dengan berintikan dua serabut. Kabel ini biasanya digunakan untuk soundsystem, loudspeaker, virtual video. Gunakan kabel jenis NYA/NYM untuk jembatan / hantaran listrik yang bersifat permanen. Untuk pemakaian daya yang besar seperti televisi, magicom, sanyo, kulkas, Ac gunakan jenis kabel ini secara langsung. Jenis kabel ini mampu menghantar hingga 700 VA sehingga aman dan menjadikan pembayaran rekening listrik 8
menjadi murah. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada model Roll. Jika digunakan pada pemakaian daya yang besar seperti tersebut diatas hanya bersifat temporary / sementara karena jenis kabel ini hanya mamapu menghantarkan listrik 20VA-50VA. Kurangi / hilangkan pemakaian jenis kabel ini karena mudah sekali menimbulkan bahaya listrik serta menjadikan pembayaran listrik membengkak. Spin control berputar berdasarkan panas yang dikeluarkan oleh energi listrik. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada lampu taman.
l. Kabel NYMHY Kabel jenis ini khusus direkomendasikan untuk digunakan sebagai penghubung alat-alat rumah tangga yang sering dipindah pindah dan harus ditempat kering. Kabel ini mempunyai isolasi plastic tahan panas. Bilamana digunakan untuk penghubung alat pemanas, maka pada titik sambungannya antar alat dengan kabel, temperaturnya tidak boleh lebih dari 85 derajat Celcius, karena hal tersebut dapat membahayakan kabel itu sendiri m. Sambungan kabel
9
Dalam perkembanganya sambungan kabel mempunya beragam jenis sesuai kebutuhan serta medannya. Dalam hal ini sambungan sangat penting karena ada aspek penyambungan sehingga sangat perlu untuk di perhatikan, akibat yang di timbulkan ketika penyambunga tidak sesuai prosedur atau peraturan ( indonesia mengacu pada PUIL) yaitu bisa terjadi percikan api, putusnya sambungan , dan lain lain . Ada pun jenis jenis dari sambungan kabeladalah :
n. Isolasi
10
Isolator di sini adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium.Penentuan besar kecil dan jumlah serabut/inti yang digunakan dapat diketahui dari PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik). Tabel Nomenklatur Kode-kode kabel di Indonesia Kode
Keterangan
N
Kabel standard dengan penhantar/inti tembaga
NA
Kabel dengan penghantar alumunium
Y
Isolasi PVC
G
Isolasi karet
A
Kawat berisolasi
Y M
Selubung PVC (Polyvinyl Chloride) untuk kabel luar Selubung PVC untuk kabel luar
R
Kawat baja bulat (perisai)
Gb
Kawat pipa baja (perisai)
B
Pipa baja
I
Untuk isolasi tetap diluar jangkauan tangan
re
Penghantar padat buat
rm
Penghantar bulat berkawat banyak
Se
Penghatar bentuk pejal(padat)
Sm
Penghantar diplilin bentuk sektor
f
Penghantar halus dipintal bulat
ff
Penghantar sangat fleksibel
Z
Penghantar Z
D
Penghantar 3 jalur yang ditengah sebagai pelindung
H
Kabel untuk alat bergerak
11
Rd
Inti dipilin bentuk bulat
Fe
Inti pipih Kabel dengan sistem pengenal warna urat dengan
-1
hijau-kuning Kabel dengan sistem pengenal warna urat tanpa hijau-
-0
kuning Kode pengenal
Kode Huruf
keterangan
N
: kabel jenis standard dengan tembaga sebagai penghantar
Y
: Isolasi PVC
A
: Kawat berisolasi
re
: Penghantar padat bulat
rm
: Penghantar bukat berkawat bayak
o. Standar warna Warna kabel diperuntukkan bagi penggunaan sistem tenaga.untuk kabel informasi dan data sampai saat ini belum ada standar pemberian warna kabel. Warna untuk kabel tenaga sesuai standar PUIL meliputi : Earth (pentanahan) : warna majemuk hijau-kuning, tidak boleh untuk tujuan lain Kawat netral : warna biru,jika instaasi tanpa hantaran netral Kawat Fase : Fase 1 (fase R) : Merah Fase 2 (fase S) : Kuning Fase 3 (fase T) : Hitam Atau Earth (pentanahan) : hijau / kuning + garis kuning 2. Stop Kontak 12
Stop Kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif , negatif dan grounding pada instalasi listrik. ( wikipedia ) .merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai pusat penghubung antara arus listrik dan peralatan listrik.
a. Kegunaan / Fungsi Stop Kontak
Stop kontak kecil merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.
b. Berdasarkan tempat pemasangannya
Stop kontak in bow merupakan stop kontak yang dipasang di dalam tembok.
Stop kontak out bow, yang dipasang di luar tembok atau hanya diletakkan di permukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
(stop kontak besar)
(stop kontak kecil)
13
3. Saklar Sakelar adalah salah satu peralatan listrik yang berfungsi menyambungkan dan memutuskan arus listrik yang melewatinya. Saklar dapat dibedakan menjadi dua bagian menurut arus yang melewatinya yakni saklar arus lemah (biasanya dilewati oleh arus yang berasal dari DC) dan saklar arus kuat (yang dilewati oleh arus listrik dari jala-jala listrik PLN).
a. Macam-macam saklar manual yang digunakan untuk instalasi penerangan menurut hubungannya
b. Jenis-jenis saklar menurut pengoperasiannya:
Saklar manual (penggunaannya untuk: Instalasi penerangan dan Instalasi tenaga) dioperasikan langsung dengan bantuan manusia
Saklar magnetik (MC) digerakkan dengan banntuan magnet
Saklar otomatis, saklar ini beroperasi secara mandiri tanpa bantuan manusia.
14
4. Fitting Lampu Fitting lampu atau tempat dudukan lampu adalah suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik agar aman. Berdasarkan pemakaiannya bentuk fitting dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu fitting tempel, fitting yang digantung, fitting bayonet, gabungan fitting dengan stop kontak dan lain-lain.
FITTING lampu adalah sebuah alat listrik yang fungsinya sebagai tempat dudukan lampu, lampu pijar, neon, TL, downlight dan jenis lampu lainnya. Juga sebagai alat untuk mendistribusikan (menyalurkan) arus listrik dari rangkaian listrik ke lampu seperti : lampu pijar, neon, TL, downlight, dan jenis lampu- lampu lainnya. BENTUK FITTING LAMPU :
FITTING LAMPU PIJAR FITTING LAMPU TL FITTING LAMPU NEON FITTING LAPU DOWNLIGHT FITTING LAMPU STOP KONTAK FITTING-FITTING LAMPU JENIS LAINNYA
5. Pipa Instalasi Pipa istalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan sekaligus perapi instalasi . Pipa instalasi dibedakan menjadi tiga yaitu pipa baja yang dicat meni (sering disebut pipa Union) Pipa fleksibel dipasaran Pipa-pipa instalasi terdapat dalam potongan empat meter dengan diameter yang bervariasi.
15
a. Jenis jenis Pipa instalasi Pipa instalasi yang digunakan dalam instalasi listrik antara lain: Pipa Union Pipa union adalah pipa yang terbuat dari plat besi dan dibuat oleh pabrik tanpa menggunakan las dan diberi cat meni berwarna merah. Pipa jenis ini dalam pengerjaannya mudah karena dapat dengan mudah dibengkokkan dalam keadaan dingin. Selain daripada itu pipa union mudah pula dipotong dengan gergaji besi. Pipa jenis ini mudah didapat dipasaran dengan harga relatif murah. .Dalam instalasi listrik, pada pemasangan pipa union, jika masih dalam jarak jangkauan tangan harus dihubungkan dengan bumi, kecuali bila digunakan untuk menyelubungi kawat pembumian (arde).Pemasangan pipa union umumnya dipasang pada tempat yang kering dengan maksud menghindari terjadinya korosi atau karat.
Pipa PVC atau Paralon Dewasa ini selain pipa union yang terbuat dari besi, juga banyak dipakai pipa pelindung yang terbuat dari pipa bahan PVC atau paralon. Keuntungan penggunaan pipa PVC ini dibanding dengan pipa union antara lain adalah pipa PVC lebih ringan, mudah pengerjaannya, mudah dibengkokkan dan yang lebih penting adalah pipa PVC sendiri adalah merupakan bahan isolasi sehingga dalam pemasangannya tidak akan mengaibatkan terjadinya hubungan pendek antara penghantar dengan pipa. 16
Penggunaan pipa PVC sangat cocok untuk daerah lembab sebab tidak akan menimbulkan korosi. Namun demikian pipa PVC mempunyai kelemahan yaitu tidak tahan digunakan pada suhu kerja di atas 60 0C.
Pipa Fleksibel Pada instalasi listrik adakalanya dipasang pipa yang disebut pipa fleksibel. Pipa ini dibuat dari logam yang mudah diatur dan lentur. Sebagai contoh misalnya dipakai sebagai pelindung kabel yang berasal dari dak standar menuju ke meter pembatas listrik atau juga dipakai sebagai pelindung pada penghantar instalasi tenaga seperti mesin bubut, pres, dan mesin skraf serta dikapal laut, dan sebagainya.
17
Pipa Galvanis Didalam instalasi listrik pipa galvanis banyak digunakan pada dak standar,tiang lampu taman.Dan pipa galvanis ini biasanya juga disebut pipa ledeng.Maksud dan tujuan pemasangan pipa pada instalasi listrik antara lain:
Untuk memberikan perlindungan pada penghantar terhadap gangguan mekanis yang mungkin terjadi pada penghantar.
Sebagai tempat untuk meletakkan/menyalurkan kabel penghantar di dalamnya.
Untuk mempermudah pembongkaran dan pemasangan kembali penghantar-penghantar pada waktu perbaikan/penggantian penghantar yang rusak.
b. Macam-Macam Benda Bantu Pada Pemasangan Pipa Instalasi Kotak Sambung (T DOS) Kotak sambung pada instalasi penerangan berguna untuk:Sebagai tempat penyambung/ pemeriksa kabel instalasi untuk alat hubung pemakai/ bebas dari penarikan penarikan kabel ke instalasi selanjutnya. Sebagai tempat pemeriksaan kabel instalasi. Kotak sambungang yang banyak digunakan alam pemasangan instalasi adalah: Kotak sambungan 2 cabang tanpa ulir/sekrup digunakan sebagai tempat penyambungan hantaran dan pemeriksaan kabel instalasi.Pada pasaran terdapat bermacam ukuran yaitu: 5/8”, 3/4”, 1” 1 1/4”, 1 1/2” dan 2”.
18
kotak sambungan 4 cabang tanpa ulir sekrup digunakan untuk tempat penyambungan hantaran mendatar, turun dan naik. Dan pada pasaran terdapat ukuran 5/8”, 3/4”, 1”, 1 1/4”, dan 1 1/2”.
Kotak sambug 4 cabang tanpa ulir sekrup digunakan untuk tempat penyambungan hantaran mendatar, turun dan naik. Dan pada pasaran terdapat ukuran 5/8”, 3/4”, 1”, 1 1/4”, dan 1 ½”.
lasdop digunakan pada sambung dan untuk mencegah adanya hubungan dan untuk mencegah adanya hubungan singkat (korslet). Oleh karena itu semua sambungan kabel yang terdapat di dalam kotak sambung (T. doa) harus ditutup dengan lasdop.
Tule (Tutup Ujung Pipa) Tule digunakan pada ujung pipa, dan berguna untuk mencegah terjadinya kerusakan isolasi disaat penerikan/pemasangan kabel instalasi sementara dilaksanakan. Tuls memiliki ukuran antara lain: 3/4”, 1”, 1 1/2”, 5/8”, dan 2”
Klem/ Sengkang / Pelana Klem digunakan pada instalasi di luar tembok. Klem digunakan untuk mempekuat pipa atau kabel. Pada pasaran terdapat ukuran 15/8”, 3/4”, 1”, 1 1/4” 1 1/2” dan 2”.
Pemakaian roset dalam instalasi pipa, dikarenakan untuk memasang lampu dan saklar tidak diizinkan langsung ke dinding maupun plafon, tetapi terlebih dahulu harus menggunakan roset kemudian disusul dengan fitting atau saklar
19
Sambungan Pipa (SOK) Sambungan (SOK) digunakan menyimpang/menyambung pipa lurus.
Bengkokang (KARTE BOCHT) Bengkokan (karte bocht) digunakan untuk pemasangan instalasi pipa yang membelok.
6. MCB (Miniature Circuit Breaker) MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short circuit atau korsleting). Kegagalan fungsi dari MCB ini berpotensi menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya percikan api karena hubung singkat yang akhirnya bisa menimbulkan kebakaran.Pada instalasi listrik rumah, MCB terpasang di kWh meter listrik PLN dan juga di MCB Box. Jadi sebenarnya kita “kenal baik” dengan komponen ini, setidaknya tahulah bentuk dan dimana lokasinya. Tentunya karena setiap terjadi listrik di rumah “anjlok” disebabkan kelebihan pemakaian daya listrik atau korsleting, maka yang pasti dicari untuk menyalakan listrik PLN adalah MCB yang ada di kWh meter atau MCB Box.Dari simbol tersebut, terlihat MCB mempunyai tiga macam fungsi yaitu : a. Pemutus Arus (simbol “x” dengan garis miring ke kiri) . MCB ini mempunyai fungsi sebagai pemutus arus listrik ke arah beban. Dan fasilitas pemutus arus ini bisa dilakukan dengan cara manual ataupun otomatis.Cara manual adalah dengan merubah toggle switch yang ada didepan MCB (biasanya berwarna biru atau hitam) dari posisi “ON” ke posisi “OFF” dan bagian mekanis dalam MCB akan memutus arus listrik. Hal ini dilakukan bila kita ingin mematikan sumber listrik di rumah karena adanya keperluan perbaikan instalasi listrik rumah. Istilah yang biasa dipakai adalah MCB Switch Off.Sedangkan MCB akan otomatis “OFF” bila dideteksi terjadi arus lebih, disebabkan karena beban pemakaian listrik yang lebih, atau terjadi gangguan hubung singkat, oleh bagian didalam 20
MCB dan memerintahkan MCB untuk “OFF” agar aliran listrik terputus. Istilah yang biasa dipakai adalah MCB Trip. b. Proteksi Beban Lebih (overload) (simbol seperti kotak dengan sisi terbuka di kiri) Fungsi ini akan bekerja bila MCB mendeteksi arus listrik yang melebihi rating-nya. Misalnya, suatu MCB mempunyai rating arus listrik 6A tetapi arus listrik aktual yang mengalir melalui MCB tersebut ternyata 7A, maka MCB akan trip dengan delay waktu yang cukup lama sejak MCB ini mendeteksi arus lebih tersebut.Bagian di dalam MCB yang menjalankan tugas ini adalah sebuah strip bimetal. Arus listrik yang melewati bimetal ini akan membuat bagian ini menjadi panas dan memuai atau mungkin melengkung. Semakin besar arus listrik maka bimetal akan semakin panas dan memuai dimana pada akhirnya akan memerintahkan switch mekanis MCB memutus arus listrik dan toggle switch akan pindah ke posisi “OFF”.Lamanya waktu pemutusan arus ini tergantung dari besarnya arus listrik. Semakin besar tentu akan semakin cepat. Fungsi strip bimetal ini disebut dengan Thermal Trip. Saat arus listriknya sudah putus, maka bimetal akan mendingin dan kembali normal. MCB bisa kembali mengalirkan arus listrik dengan mengembalikan ke posisi “ON”.
c. Proteksi Hubung Singkat (Short Circuit) (simbol lengkungan) Fungsi proteksi ini akan bekerja bila terjadi korsleting atau hubung singkat arus listrik. Terjadinya korsleting akan menimbulkan arus listrik yang sangat besar dan mengalir dalam sistem instalasi listrik rumah.Bagian MCB yang mendeteksi adalah bagian magnetic trip yang berupa solenoid (bentuknya seperti coil/lilitan), dimana besarnya arus listrik yang mengalir akan menimbulkan gaya tarik magnet di solenoid yang menarik switch pemutus aliran listrik. Sistem kerjanya cepat, karena bertujuan menghindari kerusakan pada peralatan listrik. Bayangkan bila bagian ini gagal bekerja.Bagian bimetal strip sebenarnya juga merasakan arus hubung singkat ini, hanya saja reaksinya lambat sehingga kalah cepat dari solenoid ini.Bila MCB trip karena overload seperti pada poin 2, maka kita cukup mengurangi pemakaian listrik dengan memutuskan sebagian beban peralatan listrik. Setelah itu MCB bisa kita “ON” kan kembali. Tetapi perlu kita beri waktu sekitar 1 atau 2 menit untuk bimetal kembali normal lebih dahulu.Sedangkan bila MCB trip karena korsleting, maka jangan langsung “ON” kan MCB, tetapi pastikan dulu bagian dari instalasi listrik rumah yang bermasalah sudah dilepaskan dari sistem kelistrikan. Biasanya pada peralatan listrik atau bagian listrik tersebut ada tanda-tanda seperti percikan bunga
21
api listrik, bau gosong atau bunyi letupan saat terjadi hubung singkat. Jadi bedanya MCB trip karena overload atau hubung singkat bisa dilihat secara mudahnya dari sini.
d. Bagian Bagian MCB
kita dapatkan gambar yang menjelaskan bagian-bagian dalam MCB ini. Gambar ini bersifat umum dan belum tentu sama persis dengan MCB yang umum dipakai di PLN atau perumahan. Jadi hanya kita ambil sebagai contoh saja.Bagian dalam MCB sebenarnya lebih dominan bersifat mekanis dengan fungsi switch mekanis dan kontak penghubung/pemutus arus listrik.Penjelasannya dari nomornomor dalam gambar adalah sebagai berikut : 1. Actuator Lever atau toggle switch, digunakan sebagai Switch On-Off dari MCB. Juga menunjukkan status dari MCB, apakah ON atau OFF. 2. Switch mekanis yang membuat kontak arus listrik bekerja. 3. Kontak arus listrik sebagai penyambung dan pemutus arus listrik. 4. Terminal tempat koneksi kabel listrik dengan MCB. 5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip 6. Baut untuk kalibrasi yang memungkinkan pabrikan untuk mengatur secara presisi arus trip dari MCB setelah pabrikasi (MCB yang dijual dipasaran tidak memiliki fasilitas ini, karena tujuannya bukan untuk umum) 7. Solenoid. Coil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja bila terjadi hubung singkat arus listrik. 8. Pemadam busur api jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau pengaliran kembali arus listrik. 22
7. Arde /Grounding Dari situs Wikipedia, dijelaskan bahwa grounding adalah suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik langsung ke bumi. Dipasangnya koneksi grounding pada instalasi listrik adalah sebagai pencegahan terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik berbahaya yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi. Dalam PUIL 2000 (PUIL : Persyaratan Umum Instalasi Listrik, saat ini edisi terakhir adalah tahun 2000), dipakai istilah pembumian, dan memiliki pengertian sebagai “penghubungan suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik, dengan bumi menurut cara tertentu”(PUIL adalah ketentuan atau persyaratan teknis yang diterapkan di Indonesia, dengan mengacu kepada standard internasional, dan dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik) koneksi ke tanah dapat juga membatasi kenaikan dari tegangan listrik statis ketika menangani produk yang mudah terbakar atau ketika memperbaiki perangkat elektronik. Contohnya adalah saat pengisian BBM di SPBU dari truk tangki pengangkut ke tangki penyimpanan SPBU, dimana truk tangki itu harus disambungkan kabel grounding agar mencegah timbulnya listrik statis yang dapat menimbulkan percikan api sehingga mengakibatkan kebakaran. Pengertian listrik statis secara singkat adalah kumpulan muatan listrik yang terdiri dari unsur positif dan negatif, dalam keadaan “diam” (secara teknis elektron bergerak mengelilingi inti atom) dan dapat secara tiba-tiba bergerak atau terjadi loncatan bila didekati oleh suatu unsur penghantar listrik seperti logam atau kabel listrik. Loncatan ini kadang-kadang dapat menimbulkan percikan api bila muatannya besar. Contoh paling mudah adalah petir. a. Fungsi Grounding Sebagai bagian dari proteksi instalasi listrik rumah, grounding ini mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut :
Untuk tujuan keselamatan, seperti yang dijelaskan sebelumnya, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi tegangan listrik yang timbul akibat kegagalan isolasi dari system kelistrikan atau peralatan listrik. Contohnya, bila suatu saat kita menggunakan setrika listrik dan terjadi tegangan yang bocor dari elemen pemanas di dalam setrika tersebut, maka 23
tegangan yang bocor tersebut akan mengalir langsung ke bumi melalui penghantar grounding. Dan kita sebagai pengguna akan aman dari bahaya kesetrum. Perlu diingat, peristiwa kesetrum terjadi bila ada arus listrik yang mengalir dalam tubuh kita.
Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. Dalam prakteknya, pemasangan grounding untuk instalasi penangkal petir dan instalasi listrik rumah harus dipisahkan.
Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.Bila ditinjau lebih luas lagi, pengertian dan fungsi grounding akan berbeda bila diterapkan pada system transmisi tenaga listrik, tujuan pengukuran, pesawat terbang atau pesawat ruang angkasa. Untuk rangkaian system transmisi tenaga listrik yang besar, bumi itu sendiri dapat digunakan sebagai salah satu penghantar bagi jalur kembali dari rangkaian tersebut, dimana dapat menghemat biaya bila dibandingkan pemasangan satu penghantar fisik sebagai saluran kembali. Perlu diketahui, arus listrik yang mengalir ke beban akan mengalir kembali ke sumber arus listrik tersebut. Untuk tujuan pengukuran, bumi dapat berperan sebagai tegangan referensi yang relatif cukup konstan untuk melakukan pengukuran sumber tegangan lain. Pada pesawat terbang, saat beroperasi tentu tidak memiliki koneksi fisik yang langsung ke bumi. Karena itu pada pesawat udara, terdapat suatu konduktor besar yang berfungsi sama seperti grounding, sebagai jalur kembali dari berbagai arus listrik. Selain itu pesawat udara memiliki static discharge system yang dipasang pada ujung-ujung sayap, yang gunanya membuang kembali ke udara muatan listrik yang timbul akibat gesekan dengan angkasa saat terbang, sehingga pesawat aman dari sambaran petir.
24
b. System Grounding Yang Di Pasang Di Instalasi listrik Rumah Kabel grounding secara umum terkoneksi di kWh meter PLN. Pada saat pemasangan kWh meter, petugas PLN yang melakukan pemasangan instalasi grounding dan juga menyambung kabel grounding di dalam kWh meter tersebut. Dalam hal ini petugas PLN akan memastikan grounding terpasang dengan benar. Karena kWh meter adalah milik PLN dan disegel. Tetapi, sering juga perumahan yang dibangun memasang sendiri instalasi grounding, dengan menggunakan jasa kontraktor instalasi listrik, sebelum PLN memasang kWh meter-nya. Dan kemudian saat kWh meter dipasang, petugas PLN akan menyambung koneksi grounding tersebut di kWh meter. Untuk sistem koneksi grounding di kWh meter, terminal grounding akan dihubungkan dengan terminal netral.Sistem grounding di kWh meter akan disambungkan menggunakan kabel grounding dari kabel NYM masuk ke MCB Box .Gambar berikut adalah contoh koneksi untuk grounding yang terpasang di MCB Box (Pengaman Listrik atau Panel Hubung Bagi) dari instalasi listrik rumah.
Warna merah adalah terminal pentanahan di MCB Box
25
Dalam gambar tersebut, sirkuit dari instalasi listrik rumah digunakan 3 buah MCB dan kabel masuk dari kWh meter berada di bagian bawah serta kabel keluarnya berada dibagian atas. Terminal netral berada di bagian atas (kabel berwarna biru) dan terminal proteksi grounding berada di bagian bawah (kabel hijau-kuning). Bagaimana dengan instalasi grounding di bagian luar atau “outdoor”. Untuk tipe yang umum atau konvensional bisa dilihat pada gambar berikut :
Contoh Instalasi Grounding Rumah Dari gambar dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sistem grounding yang terpasang ada dua macam yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir. Dua system grounding ini memang harus dipisahkan pemasangannya dan berjarak paling tidak 10 m.
Koneksi grounding untuk instalasi listrik rumah terpasang di kWh meter PLN.
Komponen instalasi grounding adalah sebagai berikut :
Grounding rod, yaitu batang grounding yang ditanam di dalam tanah. Terdiri dari pipa galvanis medium ¾”, kawat tembaga BC berdiamater 16 mm2, Dan dilengkapi dengan “splitzen” yang dikencangkan dengan baut. Panjang grounding rod ini biasanya antara 1.5 m s/d 3 m.
26
Pipa PVC, yang digunakan sebagai selubung (konduit) dari kabel grounding yang ditanam dalam dinding / tembok atau untuk jalur kabel penangkal petir. Dari kWh meter, kawat tembaga BC yang terpasang dalam pipa PVC sebagai
konduit bertemu dengan grounding rod dalam satu bak kontrol. Untuk instalasi penangkal petir, air terminal yang terpasang harus mampu meng-cover sampai radius 120 derajat. Dan di posisi air teminal, batang tembaga disambung dengan kabel BC langsung menuju grounding rod. Detail dari masing-masing instalasi adalah sebagai berikut :
Detail Komponen Grounding Rod
27
c. Parameter DalamMenentukan Kualitas Grounding Parameter yang paling penting dalam menilai kualitas grounding adalah resistans atau nilai tahanan dalam satuan Ohm, yang terukur di koneksi grounding tersebut. Semakin kecil nilai tahanannya, semakin baik grounding tersebut. Artinya arus gangguan listrik atau petir dapat lebih cepat menuju bumi tanpa hambatan berarti. Ingatlah, arus listrik secara alami cenderung mencari jalan dengan hambatan termudah Nilai yang umum dipakai adalah nilai tahanan maksimal 5 Ohm untuk instalasi listrik rumah dan maksimal 2 ohm untuk instalasi petir. Hal ini juga sesuai dengan yang dinyatakan dalam PUIL 2000. Yang perlu dicatat disini adalah, nilai tahanan yang didapat tidak selalu sama dengan panjang grounding rod yang terpasang, karena sangat tergantung pada kondisi tanah dimana instalasi grounding ini dipasang. Bila kondisi tanahnya mempunyai nilai tahanan rendah, maka cukup dipasang satu atau dua batang grounding rod dan tahanan yang terukur dapat mencapai dibawah 5 Ohm.Bila tahanan terukur masih tinggi, maka panjang grounding rod harus ditambah agar lebih dalam lagi. Akan tetapi, PUIL 2000 menjelaskan, jika daerah yang mempunyai jenis tanah yang nilai tahanannya tinggi, tahanan grounding-nya boleh mencapai maksimal 10 Ohm. Pengukuran nilai tahanan ini menggunakan “earth tester”, dimana alat ukur ini sudah menjadi alat wajib bagi kontraktor yang mengerjakan instalasi grounding. Anda hanya perlu memastikan bahwa nilai tahanan yang terukur sudah sesuai dengan persyaratan instalasi grounding. Jadi bukan berapa meter grounding rod ditanam, tapi nilai resistansi yang harus jadi parameter utama. d. Koneksi Grounding Sampai DI Peralatan Listrik Satu hal yang tidak boleh kita abaikan adalah koneksi grounding harus dipastikan tidak terputus sampai ke peralatan listrik yang kita gunakan sehari-hari. Dari MCB Box atau kWh meter, kabel grounding yang berwarna hijau-kuning ini bersama dengan kabel phase dan netral akan melewati seluruh instalasi listrik rumah dan akhirnya terkoneksi di stop kontak. 28
Gambar berikut adalah salah satu contoh stop kontak, dimana kotak merah memperilhatkan koneksi dari grounding tersebut.
Koneksi Grounding pada Stop Kontak Hal berikut selanjutnya adalah pada colokan listrik atau steker. Sebaiknya gunakan colokan listrik yang mempunyai fasilitas koneksi grounding terpasang. Anda dapat melihat pada gambar berikut contoh colokan listrik yang mempunyai koneksi grounding (ditandai dengan kotak merah atau lingkaran merah).
Colokan Listrik yang Mempunyai Fasilitas Grounding
Contoh Colokan Multi bentuk “T” dengan Grounding
29
BAB III KESIMPULAN 1. Dalam penggunanannya instalasi sangat penting untuk di ketahui 2. Pada dasarnya kabel memiliki banyak jenis berdasarkan isolasi dan penampang 3. Isolasi memiliki berbagai tipe dan diberi kode berdasarkan tempat atau dimana di gunakan 4. Dalam memulai suatu instalasi contohnya rumah tinggal yang pertama dilakukan adalah merancang tata letak saklrar hingga stop kontak agar tertata dengan baik dan aman 5. Tata letak pada perancanga posisi lampu ( iluminati ) harus lah perludilakukan sehingga pencahayaan pada suatu ruangan sangat bagus dan terang
30
DAFTAR PUSTAKA 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kabel_listrik 2. http://ariefl114.blogspot.co.id/2013/02/jenis-jenis-kabel-listrikinstalasi.html 3. http://architectdeni.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-instalasilistrik.html 4. http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/02/macam-macam-sambungankabel.html 5. https://duniatehnikku.wordpress.com/2011/07/03/jenis-jenis-bahanisolasi-pada-kabel/ 6. https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu 7. http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-lampu-listrik-simbol-lampu/ 8. http://perawatanataupemasanganlistrik.blogspot.co.id/ 9. http://3ka01-kelompokbermain.blogspot.co.id/2010/10/iluminasipencahayaan.html
31