Inovatif Kia 2017.docx

  • Uploaded by: anastasia loaranda
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Inovatif Kia 2017.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,697
  • Pages: 13
Gerakan bersama masyarakat peduli dan cinta ibu hamil (Gema Syadu Cinta Bumil) adalah wujud implementasi GITA LARASSATI (Gerakan Ibu kiTA seLARAS membangun deSA dengan haTI) di kecamatan Klakah yang dipelopori oleh ketua TP-PKK Kecamatan Klakah, ibu Husniah. Berangkat dari rendahnya motivasi dan kesadaran bumil desa Ranupakis untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara lengkap (1 kali dalam trimester I, 1 kali dalam trimester II, dan 2 kali dalam trimester III) pada tenaga kesehatan masih kurang dan mengingat pentingnya menjaga serta mengawal perkembangan kesehatan seorang ibu dan bayinya sejak dari hamil hingga melewati masa nifas maka inovasi ini memberikan jalan keluar agar cakupan pemeriksaan kehamilan secara lengkap (K4) dapat tercapai. Berawal dari desa Ranupakis, inovasi ini diterapkan.

Berangkat dari Survei Mawas Diri (SMD) yang dilakukan oleh ibu Husniah dan masyarakat desa Ranu Pakis, ditemukan beberapa penyebab masalah rendahnya cakupan k4 di desa Ranupakis adalah: 1) kurangnya pengetahuan bumil tentang pentingnya Pemeriksaan Hamil Sedini mungkin, 2) Kurangnya Keterlibatan Tokoh agama dan Tokoh masyarakat dalam mensosialisasikan pentingnya Pemeriksaan Hamil sejak dini, 3) Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya periksa hamil sejak dini, 4) Adanya kepercayaan turun temurun bahwa Bumil tidak boleh periksa hamil saat Usia Kehamilannya kurang dari 3 bln karena bisa keguguran, dan 5) Motivasi dan loyalitas kader desa kurang. Berbagai penyebab masalah tersebut kemudian dimusyawarahkan bersama masyarakat dalam kegiatan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) dan muncullah berbagai kegiatan dalam Gema Syadu Cinta Bumil. Tok-tok mil (Kunjungan spontan ke rumah ibu hamil yang tidak mau diperiksa), Gesit (Gerakan Silaturohim Ibu Hamil Terpadu), desa slogan (pemasangan slogan peduli dan cinta ibu hamil di penjuru desa), dan reward kejutan bagi kader yang dapat memotivasi ibu hamil untuk giat periksa ke tenaga kesehatan adalah kegiatan yang dilakukan dalam Gema Syadu Cinta Bumil ini. Dengan sasaran ibu hamil sebanyak 82 orang, ibu Husniah bersama kader dan tokoh kunci di masyarakat memberikan penyuluhan, motivasi, dan saling bertukar pengalaman kepada ibu hamil. Selain itu, pertemuan dengan kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader dan bidan desa secara rutin dilakukan oleh bu Husniah setiap bulannya. Hal ini dilakukan agar keberlangsungan kegiatan dapat terevaluasi dan segala kendala dalam pelaksanaan gerakan dapat ditemukan solusinya.

“Berbicara dengan hati”, begitulah yang mungkin dapat merangkum upaya dan usaha yang dilakukan oleh ibu Husniah sebagai Ketua TP-PKK Klakah bersama masyarakat untuk menggerakkan hati para ibu hamil agar secara ikhlas memeriksakan dirinya kepada tenaga kesehatan dengan benar. Bukan pujian maupun keuntungan yang ingin didapat, melainkan harapan akan kesehatan ibu dan kualitas bayi yang dilahirkan secara tidak langsung menentukan masa depan bangsa. Hal ini terbukti saat berkunjung dan memberikan arahan kepada ibu hamil, ibu Husniah dan tim bukan hanya memberikan pengetahuan tentang pentingnya memeriksakan kesehatan ibu hamil ke tenaga kesehatan melainkan juga memberikan pendidikan moral kepada ibu tentang mendidik bayi sejak dalam kandungan semisal dengan memberikan arahan agar selalu berbuat baik dan meningkatkan keimanan selama hamil. Dengan menerapkan prinsip kekeluargaan, menjadikan gerakan ini benar-benar memberikan dampak terkait dengan kunjungan ibu hamil hingga 41,5 persen hanya dalam waktu empat bulan. cinta ibu hamil Lumajang, Gema Syadu Cinta Bumil, GITA LARASSATI, Ranupakis Cinta Bumil No Comments Yet Subscribe to comments feed

Leave a Reply Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENTINGNYA PEMERIKSAAN KEHAMILAN K1-K4

PENTINGNYA PEMERIKSAAN KEHAMILAN K1-K4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Pemeriksaan Kehamilan

Sub Topik

: Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan K1-K4

Tempat

:

Hari/ tanggal

:

Waktu

:

Sasaran

: Ibu Hamil

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pemahaman peserta penyuluhan tentang Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan K1-K4 menjadi lebih baik.

B. Tujuan Istruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang:

1. Definisi Pemeriksaan Kehamilan 2. Manfaat Pemeriksaan Kehamilan 3. Tujuan Pelayanan Antenatal 4. Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan 5. Tujuan kunjungan K1 6. Tujuan Kunjungan k2 7. Tujuan Kunjungan k3 dan k4

C. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab

D. Media dan Alat 1. Leaflet

E. Strategi Pelaksanaan Tahap Kegiatan Pembukaan 1. 2. 3. 1. Isi 2. 3. 4.

Penutup

5. 6. 7. 1.

2.

Respon Peserta

Salam Pembuka 1. Menjelaskan tujuan 2. Menjelaskan jalannya penyuluhan Menjelaskan Definisi Pemeriksaan Kehamilan Menjelaskan Manfaat Pemeriksaan Kehamilan Menjelaskan Tujuan Pelayanan Antenatal Menjelaskan Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan Menjelaskan Tujuan kunjungan K1 Menjelaskan Tujuan Kunjungan k2 Menjelaskan Tujuan Kunjungan k3 dan k4 Menanyakan kembali pada audience tentang1. materi yang diberikan 2. Memberikan reinforcement positif.

Waktu

Menjawab salam 3 menit Peserta mengerti tujuan diadakan penyuluhan Peserta menyimak dengan 20 menit seksama setiap penjelasan yang diberikan

Peserta mampu menjawab setiap pertanyaan Peserta semakin paham pentingnya pemeriksaan K1K4 3. Peserta menjawab salam

7 menit.

3. Salam penutup.

F. Materi

PEMERIKSAAN KEHAMILAN K1- K4

A. Definisi Pemeriksaan Kehamilan Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal. (Manuaba (2007) Dalam bahasa program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4. Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga usia kehamilan 28 minggu, sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan diatas 36 minggu. (Manuaba, 2007) Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil akan mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya memastikan ada tidaknya kehamilan dan penelusuran berbagai kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan. Identifikasi kehamilan diperoleh melalui pengenalan perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Bila diperlukan, dapat dilakukan uji hormonal kehamilan dengan menggunakan berbagai metoda yang tersedia. B. Manfaat Pemeriksaan Kehamilan Pemeriksaan kehamilan ini penting karena berguna dalam : 1. 2. 3. 4.

a. b. c. d. e. f. g.

Mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu. Memonitor kesehatan ibu dan janin supaya persalinannya aman. Agar tercapainya kesehatan bayi yang optimal. Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi dan penyakit kehamilan yang mungkin dapat muncul misalnya :

Hipertensi dalam kehamilan Diabetes dalam kehamilan Anemia Janin dengan berat badan rendah Kehamilan anggur Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir) Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi saluran kemih dll

C. Tujuan Pelayanan Antenatal 1. Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.

2. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal. 3. Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.

D. Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu: 1. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan 2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya 3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya 4. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan risiko tinggi 5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan 6. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.

E. Tujuan kunjungan K1 K1 Kehamilan adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan seorang ibu hamil sesuai standar pada Trimester pertama kehamilan, dimana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu dengan jumlah kunjungan minimal satu kali Meliputi : 1. Identitas/biodata 2. Riwayat kehamilan 3. Riwayat kebidanan 4. Riwayat kesehatan 5. Pemeriksaan kehamilan 6. Pelayanan kesehatan 7. Penyuluhan dan konsultasi

Serta mendapatkan pelayanan 7T yaitu : 1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2. Ukur Tekanan Darah 3. Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan

4. Ukur tinggi fundus uteri 5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan 6. Test Laboratorium (rutin dan Khusus) 7. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Atau yang terbaru 10T yaitu dengan menambahkan 7T tadi dengan: 8. Nilai status Gizi (ukur lingkar lengan atas) 9. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ) 10. Tata laksana kasus. Cakupan K1 yang rendah berdampak pada rendahnya deteksi dini kehamilan berisiko, yang kemudian mempengaruhi tingginya AKB dan AKI. Tujuan k1 : 1. Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien 2. mendeteksi komplikasi-komplikasi/masalah yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa ibu 3.

Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau penggunaan praktek tradisional yang merugikan

4.

Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya.

5. mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai. 6.

Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu

7.

Mengidentifikasi faktor risiko dengan mendapatkan riwayat detail kebidanan masa lalu dan sekarang, riwayat obstetrik, medis, dan pribadi serta keluarga.

8.

Memberi kesempatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan mendiskusikan adanya kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan kehilangan kehamilan yang lalu, persalinan, kelahiran atau puerperium. K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu sebagai indikator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat (Manuaba, 2007).

F. Tujuan Kunjungan k2 K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II (usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T atau 10T setelah melewati K1. Tujuan k2 : 1. Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien 2. mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa 3.

Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau penggunaan praktek tradisional yang merugikan

4.

Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya

5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai. 6.

Kewaspadaan khusus mengenai PIH (Hipertensi dalam kehamilan), tanyakan gejala, pantau TD (tekanan darah), kaji adanya edema dan protein uria.

7. Pengenalan koplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya 8. Penapisan pre-eklamsia, gameli, infeksi, alat rerproduksi dan saluran perkemihan. 9. Mengulang perencanaan persalinan.

G. Tujuan Kunjungan k3 dan k4 K3 dan K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan akhir) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1 dan K2.

Tujuan k4 1. Sama dengan kunjungan I dan II 2. Palpasi abdomen 3. Mengenali adanya kelainan letak dan persentase yang memerlukan kehahiran RS. 4. Memantapkan persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.

Menurut Saifudin (2009:90), kunjungan antenatal yang di anjurkan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu:

1)

Satu kali pada trimester pertama

2)

Satu kali pada trimester kedua

3)

Dua kali pada trimester ketiga

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari KTI Kebidanan. Berlangganan

etahui bagaimana perkembangan janin sejak dari trimester pertama (1) saat Anda dinyatakan positif hamil setelah melalui berbagai macam pemeriksaan. Hingga proses persalinan nantinya, perkembangan janin akan melalui tiga tahap. Tidak hanya cukup dengan memperhatikan pola makan sehat bagi ibu hamil, namun Anda juga harus mengikuti perkembangan yang terjadi pada janin didalam rahim. Selain bertujuan guna mengetahui kesehatan janin sebagai seorang calon Ibu maka Anda akan mulai merasakan ikatan batin yang secara perlahan akan terbangun dengan sendirinya meskipun belum menyaksikan secara utuh sosok seorang bayi yang kelak akan terlahir ke dunia. Baiklah, untuk trimester pertama kami akan menjelaskan perkembangan janin yang terjadi mulai dari memasuki minggu ke 5 hingga akhir trimester pertama diminggu ke-13 yang dikutip dari Buku Panduan Ibu Hamil dr. Riyani Limoa.

Proses awal mulai terbentuknya embrio Embrio merupakan bakal janin yang terbentuk dari zigot, sel yang terbentuk setelah sperma mampu menembus lapisan pelindung ovum (membran ovum) dan membuahi sel telur. Dari penggabungan sel sperma dan sel telur inilah yang akan membentuk DNA baru, hasil penggabungan DNA sel sperma dari Ayah dengan DNA sel telur dari Ibu yang nantinya akan membentuk kromosan baru pada zigot. Peristiwa ini disebut dengan istilah pembuahan yang terjadi di saluran telur (Tuba Fallopi).

Perkembangan embrio setelah proses penggabungan terjadi Zigot tidak berdiam diri disaluran telur, ia melanjutkan perjalanan ke rahim dengan melewati tuba fallopi tersebut selama 7 hari setelah pembuahan. Zigot dapat sampai ke rahim karena kontraksi otot-otot yang ada disekitar rahim. Selama menempuh perjalanan zigot akan membelah dan membentuk 16 sel, dan proses pembentukan 16 sel ini disebut dengan tahap Morula. Pembelahan terus terjadi hingga zigot membentuk sebuah sel bulat berongga bernama blastokista yang memiliki sel sebanyak 3264. Sekita 6 sel blastokista akan membentuk massa sel bagian dalam (embrioblas) yang nantinya akan menjadi embrio. Sekarang kami akan langsung saja ke pokok pembahasan mengenai perkembangan janin memasuki minggu ke-5 hingga minggu ke13 agar Anda bisa mengetahui dengan lebih jelas apa yang terjadi didalam rahim pada trimester pertama.

Baca juga: Cara Mencegah Posisi Bayi Sungsang

#Perkembangan janin minggu ke 5 Seperti yang telah dibahas diatas, zigot akan berubah menjadi embrio setelah membelah menjadi blastokista. Pada minggu ini, ukurannya masih sebesar biji Apel. Lapisan yang akan membentuk cairan amnion (cairan ketuban) mulai mengumpul dan pada minggu-minggu berikutnya cairan tersebut akan melindungi embrio dari bahaya yang dapat terjadi di dalam rahim. Pada minggu ke-5, lempeng sara (neural plate) mulai terbentuk. Lempeng saraf terbentuk dari sebuah lapisan sel yang terletak di bagian belakang embrio. Lempengan saraf tersebut kemudian menggulung dan membentuk sebuah tabung bernama tabung saraf (Neural plate). Tabung saraf merupakan cikal bakal pembentukan otak besar. Selain otak, pada minggu ini beberapa bagian tubuh seperti tulang, saraf-saraf dan sumsum tulang belakang, kuku, rambut, keringat, dan kelenjar susu (mamae) juga mulai terbentuk.

#Perkembangan janin minggu ke 6 Memasuki minggu ini, bentuk tubuh embrio semakin berkembang dan lebih mirip atau menyerupai berudu. Serta organ-organ lainnya seperti hati, ginjal, jantung, dan usus mulai terbentuk. Usus juga akan terbentuk tepat di tali pusar yang menghubungkannya dengan sang Ibu.

#Perkembangan janin minggu ke 7 Jantunga embrio telah berkembang, bahkan jantungnya sekarang telah membentuk bilik kanan dan bilik kiri dan juga sudah mulai berdetak. Bahkan detakan jantung embrio pada minggu ke-7 telah mencapai 110-150/menit. Lengannya mulai menekuk dan membentuk siku sedangkan tangannya mulai terpisah satu sama lain. Sesekali embrio akan bergerak, namun sang Ibu belum bisa merasakan gerakannya.

#Perkembangan janin minggu ke-8 Pada masa ini, embrio telah memiliki jantung dan otak yang memiliki komponen-komponen yang lebih detail dan kompleks. Bahkan jantungnya mulai berfungsi memompa darah dengan teratur. Panjangnya mencapai 2,3 cm. Wajanya mulai terbentuk, dahinya membesar, kelopak matanya masih menutup dan matanya masih terletak di tepi kepala, ujung hidungnya mulai membentuk dan telinganya telah berkembang lebih sempurna.

#Perkembangan janin minggu ke-9 Kin embrio telah berbentuk jelas seperti bayi. Hidungnya terus berkembang dengan sempurna, serta kedua tangannya meringkuk menekuk dan bertemu tepat di atas dada. Janin mulai aktif, tangannya tidak lagi berselaput dan mulai dapat bergerak walaupun belum bisa membuka dan menutup. Namun kulitnya masih terlihat tipis, belum berkembang dengan sempurna.

#Perkembangan janin minggu ke-10 Pada masa ini janin telah siap untuk berkembang selama beberapa bulan ke depan hingga proses persalinan berlangsung, karena ia telah memiliki seluruh bagian tubuh seperti lengan, tangan, kaki, paha, tulang rusuk, otoo dada dan perut serta organ-organ lainnya walaupun bentuknya belum sempurna. Plasentanya juga telah berfungsi walaupun hanya mampu memproduksi hormon.

#Perkembangan janin minggu ke-11 Pada minggu ini, ukura tubuh janin akan menjadi lebih besar, sekitar dua kali lipat daripada minggu sebelumnya. Sekarang organnya semakin kompleks, bahkan rambut dan kuku tangannya juga sudah muncul. Ia mulai bergerak menendang ke sana kemari dan menelan makanan.

#Perkembangan janin minggu ke-12 Janin mulai menunjukkan perkembangan pesat, walaupun ukuran ukuran tubuhnya masih sebesar ibu jari, namun organ-organ dalam dan bagian tubuh lainnya semakin berkembang. Pada minggu-minggu sebelumnya, kaki janin masih berselaput dan terlihat samar. Namun kini, kukuknya telah tumbuh dan tulang mengeras. Begitu juga dengan dahi yang terus menonjol lebih besar daripada bagian tubuh lainnya sebab saat itu otaknya sedang berkembang.

#Perkembangan janin minggu ke-13 Akhir trimester satu ini akan membuat refleksnya membesar dan ia mulai dapat merasakan sentuhan. Misalnya saja pada tangannya, apabila Anda mendekatkan tangan Anda ke bagian tanganya maka dengan segera telapak tanganya akan mengepal. Begitupun dengan kaki, saat ia merasa kakinya tersentuh maka jemarinya akan segera menekuk. Dan pada saat Anda mendekatkan tangan pada bagian matanya maka otot-otot mata akan langsung menegang. Bukan hanya refleks, namun organ-organ lainnya juga akan

mengalami pematangan sehingga akan siap berkembang dan berfungsi dengan baik pada trimester berikutnya. Itulah perkembangan janin pada trimester pertama (1) mulai dari minggu ke 5 hingga minggu ke 13 yang benar-benar menakjubkan terjadi di dalam rahim Ibu hamil muda. Dan masih ada 2 trimester lagi yang akan dilalui oleh janin hingga saatnya nanti akan terlahir.

Related Documents

Inovatif Kia 2017.docx
December 2019 15
Kia
April 2020 29
Kia
November 2019 43
Inovatif Ukp.docx
June 2020 26

More Documents from "Yadi Yahut"

Inovatif Kia 2017.docx
December 2019 15
Pemanasan Bumi
April 2020 18
Dimitroulia
April 2020 17
May 2020 13
Baca Ini.pdf
May 2020 19