SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) INFLUENZA Topik
: Pengetahuan tentang infulenza
Pokok Bahasan
: Influenza
Sasaran
: Masyarakat Desa A
Tempat
: Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Hari/Tanggal
: Jumat,22 Maret 2019
Waktu
: 13.00 WIB
A. LATAR BELAKANG Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza A, B, dan C. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit dan kematian yang perlu mendapat perhatian khusus. Hampir setiap orang pernah mengalami sakit Flu. Bahkan ada orang yang setiap datang ke wabah influenza selalu terkena. Virus influenza dapat menyebabkan sakit pada semua golongan umur, namun yang paling sering terkena anak-anak. Tetapi, sekarang sasarannya adalah masyarakat desa A yang ada di jambi. Cara penularan virus influenza ini melalui butiran-butiran hawa (cairan yang keluar) sewaktu penderita bersin/batuk, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Tiga hari setelah itu, bilamana daya tahan tubuh menurun maka suhu badan naik (suhu badan dapat meningkat dari 380C sampai 410C). Terasalah badan panas/demam dan bersin-bersin. Hidung mengeluarkan cairan (ingus), sakit tenggorokan, batuk-batuk (mula-mula tidak berdahak tapi kemudian berdahak), pusing, serta badan terasa lemah. (Dr. Sosro Husodo, Penyakit Menular ; 1-2) B. TUJUAN 1. TUJUAN UMUM Setelah peserta penyuluhan mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan mereka dapat memahami dan mengerti tentang konsep Influenza. 2. TUJUAN KHUSUS Setelah mengikuti penyuluhan tentang Influenza, masyarakat desa A diharapkan dapat:
a) Memahami pengertian Influenza b) Memahami penyebab Influenza c) Memahami tanda dan gejala Influenza d) Memahami cara pengobatan Influenza e) Memahami cara pencegahan Influenza
C. TEMA PENYULUHAN Influenza pada masyarakat
D. PESERTA 1.
SASARAN Khususnya masyarakat pada umumnya
2.
TARGET 15 Orang peserta (minimal)
E. PENGORGANISASIAN 1.
2.
3.
4.
WAKTU DAN TEMPAT a.
Hari/tanggal
:Jumat, 22 maret 2019
b.
Waktukegiatan
: Siang hari
c.
Tempatkegiatan : Aula FKIK
TIM PELAKSANAAN BESERTA PETUGAS a.
Moderator
:
b.
Presentator
:
c.
Observer
:
d.
Fasilitator
:
METODE a.
Ceramah
b.
Diskusi dan tanya jawab
MEDIA a.
Laptop
b.
Infokus
5. SETING TEMPAT
Keterangan : Persentator
: Moderator
: Opserver
:Fasilitator
: Peserta
F. MATERI PENYULUHAN a. Pengertian penyakit Influenza b. Penyebab penyakit Influenza c. Faktor resiko penyebab penyakit Influenza d. Tanda dan gejala yang timbul pada penyakit Influenza e. Jenis-jenis komplikasi pada penyakit Influenza f. Cara pencegahan penyakit Influenza g. Cara perawatan dan pengobatan penyakit Influenza
G. METODE PENYULUHAN a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Demonstrasi
H. MEDIA PENYULUHAN a. Materi SAP b. Leaftlet c. Lembar Balik
I.
No
KEGIATAN PENYULUHAN
1
Tahap Pengkajian Pembukaan
5 Menit
1. Membuka acara 2. topik dan dengan mengucapkan salam dan perkenalan 3. Menyampaikan tujuan Penyuluhan kepada sasaran 4. Kontrak waktu untuk kesepakatan penyuluhan dengan sasaran
2
Kegiatan Inti
45 Menit
1. Mengkaji
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
ulang tingkat pengetahuan sasaran
Sasaran
media
Menjawab salam dan mendengarkan perkenalan. 2. Mendengarkan penyampaian topik dan tujuan 3. Menyetujui kesepakatan pelaksanaan Penkes 1. Menyampaikan tujuan yang didapat.
Materi SAP
1.
Materi SAP
2. Menjelaskan
3
J.
Evaluasi / Penutup
10 Menit
pengertian Influenza, penyebab Influenza, tanda dan gejala Influenza, cara pengobatan Influenza, cara pencegahan Influenza 3. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal – hal yang belum dipahami 1. Memberikan pertanyaan kepada sasaran tentang materi yang telah disampaikan oleh penyuluh 2. Menyimpulkan materi 3. Menutup acara dengan mengucapkan salam
2.
Menanyakan hal – hal yang belum dipahami.
Menjawab pertanyaan 2. Mendengarkan kesimpulan 3. Menjawab salam. 1.
EVALUASI 1.
Evaluasi Struktur a. Persiapan materi b. Persiapan media c. Kelengkapan alat d. Daftar hadir untuk bukti pendokumentasian e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di aula FKIK
2.
Evaluasi Proses a. Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan b. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.
Evaluasi Hasil a. Peserta memahami dan mengerti tentang influenza b. Peserta hadir saat pertemuan
Materi SAP
K. REFERENSI Djojodibroto, Darmanto. 2007. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta:EGC. Soemantri, Irman. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta:Salemba Medika. Sudoyono, Aru W, dkk. 2006. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sudoyono, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi V. Jakarta:Interna Publishing.
LAMPIRAN: MATERI PENYULUHAN INFLUENZA A. DEFINISI Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza A, B, dan C. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit dan kematian yang perlu mendapat perhatian khusus. Nama influenza pertama kali digunakan oleh orang Italia pada abad kedelapan belas yang mengatakan penyakit ini sebagai the influence of heavenly bodies. (Helwiyah, S.Kp, Influenza, 107). B. PENYEBAB Virus influenza merupakan virus yang kompleks dan terus-menerus berubah. Struktur fisik virus ini cenderung mengalami perubahan-perubahan kecil pada antigen permukaan selama fase replikasi yang dapat meyebabkan virus menginvasi sistem kekebalan pejamu. Hal ini menjelaskan bahwa seseorang yang terinfeksi dapat mengalami reinfeksi pada tahun berikutnya meskipun sudah punya antibodi terhadap virus pertama. Virus influenza digolongkan dalam kelompok virus RNA (Ribose Nucleic Acid) dan dibagi atas tiga tipe, yaitu A, B, dan C. Virus dengan tipe A dan B bisa menyebabkan epidemik, khususnya saat musim salju di negara dengan empat musim. Sedangkan virus influenza tipe C hanya menyebabkan masalah pernafasan yang ringan, dan diduga bukan penyebab dari epidemik. Virus influenza A dibagi lagi dalam subtipe berdasarkan dua antigen permukaan, hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Virus influenza B tidak dibagi lagi dalam subtipe. Selanjutnya virus influenza A dan B dikelompokkan berdasarkan karakteristik antigeniknya. Virus influenza dengan antigen permukaan baru merupakan varian virus yang telah ada, berasal dari perubahan antigen yang cepat terjadi karena mutasi yang terjadi pada saat replikasi. Virus influenza B mengalami perubahan antigen lebih lambat dibanding dengan virus influenza A. C. FAKTOR RESIKO Siapa saja bisa, terutama jika itu terjadi dalam suatu komunitas (kantor, asrama, dan sekolahan). Ini bisa terjadi karena penyebaran virus melalui cairan yang keluar sewaktu penderita bersin, berbicara, dll. Apalagi jika kita berada dengan penderita dalam ruangan yang ber-AC (tertutup) dan tidak mendapat sinar matahari.
Namun demikian ada kelompok orang yang disebut berisiko tinggi, yaitu mereka yang menderita : a). Penyakit paru menahun, seperti asma, emfisema, bronkitis kronik, bronkiektasi, tuberkulosis, atau fibrosis kistik. b). Penyakit jantung. c). Penyakit ginjal kronik. d). Penyakit kencing manis maupun gangguan metabolik menahun lainnya. e). Anemia berat. f). Mempunyai penyakit atau sedang menjalani terapi untuk menekan kekebalan tubuh. g). Berusia lebih dari 50 tahun. D. TANDA DAN GEJALA Tanda dan gejala dapat berupa: a). Demam mendadak disertai menggigil. b). Sakit kepala. c). Badan lemah. d). Nyeri otot dan sendi. Gejala ini bertahan selama 3-7 hari. Bila penyakit bertambah berat, gejala tersebut diatas akan berganti dengan gejala penyakit saluran pernafasan seperti batuk, pilek dan sakit tenggorokan. Kadang-kadang juga disertai gejala sakit perut, mual dan muntah. Pada pemeriksaan fisik terlihat muka kemerahan, mata kemerahan dan berair serta kelenjar getah bening leher dapat teraba. E. KOMPLIKASI Untuk anak-anak dan orang dewasa, influenza adalah penyakit yang bisa sembuh sendiri dalam satu minggu. Namun untuk orang yang tidak sehat atau daya tahannya menurun, influenza bisa berakibat fatal. Tanda-tanda yang disebutkan di atas bisa menjadi sangat parah, dan mungkin terjadi komplikasi seperti pneumonia, sinusitis, dan radang dalam telinga.
Kebanyakan komplikasinya adalah infeksi kuman karena daya tahan tubuh menjadi menurun untuk melawan kuman-kuman yang masuk. F. PENCEGAHAN Pencegahan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1. Minta vaksin flu Bagi yang sudah uzur dianjurkan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu selama musim flu datang. Namun, tidak semua jenis virus bisa ditangkal dengan vaksin flu. Dari waktu ke waktu vaksin flu disempurnakan dengan kandungan jenis-jenis vaksin oleh tipe virus flu yang tengah menimbulkan wabah. Namun, selain berbeda tipe virusnya, bukan kejadian jarang muncul jenis virus yang lolos dari upaya penangkalan, saking beragamnya jenis dan strain virus flu yang ada. Belum lagi kemungkinan virusnya berubah tabiat (mutasi), sehingga sebuah vaksin menjadi tak lagi poten menangkalnya. 2. Jauhi diri dari paparan dingin Orang Barat menjuluki flu sebagai catch cold atau terpapar dingin. Memang, semakin lama dan sering tubuh terpapar yang serba dingin (udara, air mandi, ruangan berpendingin, minuman dingin, angin), semakin lemah ketahanan tubuh, dan kian rentan untuk gampang terserang virus (apa saja). Kita tahu, bibit penyakit virus hanya bisa dilawan dengan mengandalkan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan menurun, pertahanan tubuh akan jebol, dan flu atau penyakit oleh virus lainnya berpotensi bakal menjangkiti. Hanya bila pertahanan tubuh kokoh saja, virus yang sudah masuk ke dalam tubuh akan bisa ditumpas dan orang batal jatuh sakit flu. Itu sebab selama tubuh hanya ditumpangi oleh virus flu saja, pemberian obat antibiotika, yang paling kuat sekalipun, menjadi mubazir karena virus tak bisa ditumpas oleh antibiotika jenis dan generasi apa pun. Selain sia-sia mengeluarkan uang untuk yang tak perlu, tubuh sudah dibebani oleh efek samping antibiotikanya. Kasus flu sejatinya tidak perlu diberi antibiotika. Di Indonesia, flu umumnya dianggap penyakit enteng. Orang masih tetap melakukan aktivitas hariannya di kantor, sekolah, dan kegiatan luar rumah lainnya. Penyakit flu yang tadinya hanya dihuni oleh virus saja, akibat tubuh dalam kondisi sudah diperlemah oleh serangan virus, bibit penyakit lain akan mudah ikut mendompleng memasuki tubuh, lalu muncul penyakit baru. Dengan cara itu, penyakit flu di Indonesia umumnya sering berkepanjangan, dan malah bisa berkomplikasi. Tidak jarang flu berkembang menjadi infeksi THT lain (infeksi tenggorok, kerongkongan, hidung, atau
congekan), selain kemungkinan terinfeksi oleh kuman pendompleng yang memasuki paru-paru juga (bronchopneumonia, pneumonia). Itu pula alasan kenapa mereka yang sedang flu sebaiknya tinggal di rumah. Selain berpotensi merugikan diri sendiri, dalam keadaan flu berada di luar rumah akan menyebarkan virusnya ke udara di sekitar pasien, terlebih bila berada di ruangan (yang dirancang tertutup tak berventilasi) berpendingin. 3. Perkuat tubuh Dengan beristirahat dan menu bergizi tinggi selama musim hujan, tubuh diperkuat ketahanannya. Selain dengan cara menghangatkan tubuh (minum hangat, mandi hangat, balur obat gosok), pilih pula menu bergizi tinggi, khususnya berpotein tinggi (telur, susu, daging), tak cukup menu sayur-mayur belaka (sayur bening). Orang Barat biasa menghidangkan sup ayam hangat selama tubuh terpapar di udara dingin. Hindarkan mandi hujan, embusan angin, berada di udara terbuka. Buat kita dapat memilih minuman penghangat badan (wedang jahe, bandrek, bajigur, atau sekoteng), khususnya sehabis tubuh mandi hujan, berenang dingin, wisata pantai. 4. Hindari pergi ke tempat-tempat keramaian Selagi musim hujan, dan banyak orang sedang sakit flu, sebaiknya tidak bepergian ke tempat-tempat keramaian kalau tidak perlu sekali. Kalau bisa ditunda sebaiknya tidak mengunjungi pasar tradisional, supermarket, mal, bioskop, terminal, stasiun, ruang tunggu puskesmas, rumah sakit, sekolah, ruang pesta. Di tempat-tempat orang berkerumun, virus flu, termasuk jenis virus lain, terbang bertebaran di udara, dan hidung kita menghirup udaranya. 5. Kurangi rokok dan alkohol Kedua jenis zat ini berpotensi menurunkan ketahanan tubuh. Merokok ” melukai ” selaput lendir saluran napas, sehingga menjadikan saluran napas lebih rentan dimasuki virus. Ruangan yang berasap rokok, memperlemah kondisi saluran napas orang-orang yang menghirupnya juga (passive smoker). 6. Rajin mencuci tangan dengan sabun Tangan dan jemari kita dapat menjadi sumber pemindahan virus yang melekat dari lingkungan tempat kita melakukan aktivitas, seperti kantor, sekolah, dan kamar kecil di tempattempat umum. Studi tentang ini sudah dikerjakan sewaktu SARS mewabah dulu. Tangan kita tentu bersentuhan dengan pegangan pintu kamar mandi, pintu mobil, tombol lift, gagang
telepon, lembaran atau kepingan uang, permukaan meja, kursi, dan segala yang disentuh banyak orang. Dari sana virus yang sudah mencemari segala yang disentuh (oleh pengidap flu) bisa berpindah ke jemari tangan kita. Pengidap flu perlu tahu diri untuk tidak seenaknya bersin dan batuk-batuk di rungan yang banyak orangnya, selain sepatutnya rajin membasuh tangan juga (sebab pasti sudah memegang liang hidung dan mulutnya yang bervirus). Orang lain yang berdekatan dengan pasien flu, berbicara, dan terancam cemaran virusnya, perlu lebih sering membasuh tangan, dan tidak sembarang memegang hidung (mengupil, membersihkan liang hidung), atau mulut. Biasakan menggunakan saputangan, atau tisu, untuk membersihkan liang hidung atau mulut. Lewat kedua liang itulah virus flu akan memasuki tubuh, termasuk virus flu burung (avian influenzae). 7. Membersihkan liang hidung setiap pulang bepergian Selama bepergian ke luar rumah, terlebih selama musim flu berjangkit, nyaris tak ada udara yang tidak tercemar virus flu, terlebih di lingkungan yang ada pasien flu. Hampir pasti udara yang kita hirup selama di luar rumah, ada virus flunya. Termasuk bila di rumah ada yang sedang sakit flu. Bagaimanapun keadaannya, jauh lebih baik bila segera membersihkan liang hidung dengan sabun, setiap kali pulang bepergian, sambil berulang-ulang dengan cara sekuat-kuatnya mengembus-embuskan udara hidung selama dibersihkan. Dengan cara demikian sekurangkurangnya gerombolan virus yang mungkin sudah mengendon di situ akan terpelanting keluar dari liang hidung sebelum sempat bersarang, dan berbiak. 8. Berkumur-kumur dan tidak kurang tidur Virus flu memasuki tubuh lewat liang hidung dan rongga mulut. Selain saluran hidung harus terjaga bersih, mulut pun perlu kokoh pertahanannya. Untuk itu ada baiknya lebih sering berkumur. Selain bisa memilih seduhan daun sirih (ada daya antisepsisnya), dapat juga memakai obat kumur yang dibeli bebas di apotek. Dengan cara demikian kita berupaya mengenyahkan bibit penyakit yang mungkin sudah mulai mengendap di rongga mulut, termasuk bila yang masuk virus flu. Selain berkumur, tentu menggosok gigi, khususnya sebelum tidur malam. Rongga mulut yang kotor juga memperlemah ketahanannya. Terlebih pada mereka yang sudah tidak memiliki amandel (kelenjar tonsilnya sudah diangkat), sehingga tak punya pasukan penjaga rongga mulutnya dari ancaman bibit penyakit. Termasuk mereka yang gigi-geliginya sudah
keropos, terinfeksi, dan membusuk akar giginya. Mereka lebih rentan terinfeksi rongga mulutnya. 9. Lakukan olah napas Daya tahan tubuh juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih penuh. Upaya olah napas, yakni dengan cara menghela napas (di udara segar terbuka) seberapa dalam kita mampu, dan menahannya seberapa lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru dan ajarkan juga batuk efektif. Paru-paru yang bugar, yang lebih deras aliran darahnya, dan meningkat sistem kekebalan lokalnya, akan lebih diberdayakan untuk mampu mengenyahkan bibit penyakit. Untuk menyempurnakan hasil olah napas, sertai pula dengan gerak badan yang memadai seperti berjalan kaki dan bersenam. Faktor stres fisik, selain stres mental, juga menambah rentan tubuh seseorang terserang virus flu. Keletihan yang berlebihan (akibat bekerja maupun latihan fisik) tidak dianjurkan selama musim flu. 10. Cukup tidur dan tidak begadang Tantangan orang sekarang adalah acap tergoda oleh begitu banyak iming-iming tontonan televisi, hiburan, dan kegiatan bareng di luar rumah di waktu jeda. Salah satu ancaman penyakit yang banyak menimpa orang sekarang sering sebab kekurangan waktu jeda. Sudah letih di kesibukan siang hari, malamnya sering kurang waktu tidur. Alih-alih sempat tidur siang (seperti orang dulu), tidur malam juga sering tak memadai. Kondisi kurang jeda, kurang tidur, dan tidur pun tidak nyenyak (sebab stres, terlampau letih), yang menambah rentan tubuh diserang virus umumnya, virus flu khususnya. Bila mulai terasa badan mulai pegal-pegal, kepala pening, mata terasa panas, mulai bersin dan batuk-batuk kecil, kemungkinan gejala awal flu. Itulah saatnya langsung minum obat flu merek apa saja, dan tidur setelah makan sup atau minuman hangat. Biasanya dengan cara itu flu batal muncul. Namun, obat warung tidak kuasa menahan laju perjalanan penyakit flu bila sudah telanjur berat. Percuma terus mengonsumsi obat flu saja bila flu sudah lebih dari seminggu, dan gejalanya bertambah berat. Lendir yang semula bening encer sudah berubah kental berwarna, itu berarti flu sudah ditunggangi oleh bibit penyakit lain. Inilah saatnya obat flu perlu didampingi oleh antibiotika. G. PERAWATAN DAN PENGOBATAN Selain itu, ada beberapa cara alami/ramuan yang mudah dibuat dan lebih aman sebagai cara perawatan/jika sudah terkena flu, meliputi:
1. Air garam Garam meja dapat menjadi obat saat terkena flu karena cuaca. Efek dehidrasi dari garam dapat mengeluarkan cairan berlebih yang membuat tenggorokan bengkak sekaligus mematikan kuman. Saat merasa tenggorokan tidak enak atau berdahak, buat larutan garam dengan air hangat, dan kumur tiga kali sehari. Rasanya memang tidak terlalu enak, tapi efeknya cepat dan sangat membantu mengobati gejala flu. 2. Penguapan Pilek biasanya terjadi saat cuaca dingin. Karena itu menguapkan saluran pernapasan dapat membantu angin dingin keluar dari tubuh. Buat ramuan uap Anda sesuai selera. Cukup rebus daun mint, atau rosemary, dan hirup uapnya segera. Cara lain Anda dapat mandi uap yang juga membantu meringankan sakit kepala dan dada sesak. Untuk cara instan, menghisap permen mint dapat meredakan pilek Anda sementara. Atau bisa juga dengan cara inhalasi sederhana yaitu menghirup uap dari air panas yang terlebih dahulu dicampur dengan minyak kayu putih. Carannya : Persiapkan alat dan bahan (baskom berisi air panas, minyak kayu putih, kain/handuk kering). Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air hangat. Tempatkan penderita dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya uap tidak tercampur dengan udara bebas (bisa ditutupi dengan kain/handuk kering). Hirup uap dari campuran tersebut selama ± 5-10 menit atau penderita sudah merasa lega dengan pernafasannya. Kontra indikasi : pada balita karena bau minyak penghangat terlalu kuat serta risiko kecelakaan terkena tumpahan air panas.
3. Air cayenne Cayenne adalah sejenis rempah yang rasanya pedas dan tajam. Khasiatnya meningkatkan aliran darah sehingga sel darah yang diperlukan untuk memerangi infeksi dapat tersalur lebih cepat. Karena itu saat Anda merasa flu, segera minum larutan cayenne yang dicampur air hangat. Secara instan mengobati sakit tenggorokan parah dan meningkatkan sistem imun tubuh. 4. Bawang putih mentah Bawang putih kaya antioksidan yang mendukung sistem imun. Sehingga mengkonsumsi bawang putih mentah dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Begitu Anda bersin, segera konsumsi bawang putih mentah yang sudah diiris tipis bersama biskuit tawar. Napas Anda sedikit berbau tajam, tetapi tubuh Anda akan membaik. 5. Sirup batuk alami Cukup tiga bahan alami untuk memerangi batuk, perasan jeruk lemon/nipis sebagai sumber vitamin C dan anti bakteri, madu sebagai peningkat stamina yang memerangi kelelahan, dan air hangat. Caranya : Masukkan air perasan jeruk nipis ditambah madu ke dalam air hangat, lalu aduk rata. Segera diminum. Takaran minum/dosis : - Bayi antara usia 6 bulan-1 tahun : 2 kali 1/2 sdt. - Anak 1-3 tahun : 2 kali 1 sdt. - Anak 4-5 tahun : 2 kali 1 1/2 sdt. - Dewasa : 3 kali 1 sdm. 6. Campuran alkohol Alkohol dalam dosis tepat membantu Anda untuk istirahat. Campurkan dengan madu membantu Anda melawan rasa pegal dan mengeluarkan keringat yang membuat demam. Campurkan sedikit whiskey, rum, atau brandy dengan satu sendok teh madu, tiga sendok teh perasan lemon, dan teh favorit Anda (chamomile, teh mint).
7. Sup Ayam Resep orang tua zaman dulu terbukti benar. Sup ayam dapat mengurangi inflamasi dan mempercepat jalannya lendir. Untuk hasil terbaik, buat sendiri sup ayam yang terdiri dari rebusan ayam, wortel, bawang merah, dan seledri. Rebus minimal 12 jam. Semakin lama direbus, semakin banyak kebaikan protein ayam yang terlepas dari tulangnya.