FARMAKOTERAPI INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) Urinary Tract Infection (UTI) Kelompok 7: Rahayu Wahyu Ningsih Siti Nora Yulia Syaufiana Victoria Herlinda Seu Yanuar Adi Pradana
What is Urinary Tract
Infection (UTI)?
Adanya mikroorganisme pada urine yang tidak bisa dianggap sebagai kontaminasi. Organisme mempunyai potensi menginvasi jaringan saluran urin dan struktur terdekat. (ISO Farmakoterapi 741)
Klasifikasi ISK Complicated UTI • adalah terdapat infeksi pada saluran kemih disertai penyulit (lesi) anatomis maupun fungsional saluran kemih misalnya sumbatan muara uretra, refluks vesikoureter, urolithiasis, parut ginjal, bulibuli neurogenik, dsb
Uncomlicated UTI • adalah terdapat infeksi pada saluran kemih tetapi tanpa penyulit (lesi) anatomis maupun fungsional saluran kemih
Klasifikasi ISK ISK Bag Bawah • Cystitis (Inflamasi Kandung Kemih) • Uretritis (Inflamasi Uretra)
ISK Bag Atas • Pyelonephritis (Radang Ginjal, komplikasi Sistitis) • Prostatitis (Radang Kelenjar Prostat)
Sumber : ISO Farmakoterapi 81
Jenis-Jenis ISK
Cystitis
• Inflamasi Kandung Kemih • Disebabkan menyebarnya infeksi dari uretra • Terjadi karena aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih (refluks utrovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop
Uretritis
• Iritasi dan pembengkakan uretra • Disebabkan oleh E.Colli, Clamidia, virus herpes
Pileonefritis
• Terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens, infeksi hematogen. • Infeksi dapat terjadi di satu atau di kedua ginjal
Jenis-Jenis ISK
Prostatitis
• Peradangan kelenjar prostat
• Bakteri penyebab UTI muncul dari flora intestinal inang • Penyebab uncomplicated UTI umumnya E.coli (80%-90%) berikutnya Staphylococcus saprophyticus (515%) • Penyebab complicataed UTI yaitu E. coli, (<50% infeksi), Proteus spp., Klebsiella pneumoniae, Enterobacter spp., seudomonas aeruginosa, taphylococci, dan enterococci. Candida spp
Sumber : Farmakoterapi Handbook, Barbara et Al ha
PATOFISIOLOGI
Jalur Mekanik Dr Uretra
Bakteri Intestinal
ISK
Darah (Hematogeneus)
Limfatik Pemakaian Kateter
PATOFISIOLOGI Pada WANITA
Koloni Bakteri di vulva
Uretra
Kandung Kemih
Ginjal
Ureter
Faktor yang menentukan terbentuknya infeksi
Kemampuan mekanisme pertahanan tubuh inang
Ukuran inokulum
Virulensi
Gejala ISK
Sumber : Farmakoterapi Handbook, Barbara et Al ha
Laboratory Test : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bacteriuria Pyruria, Hematuria, Proteinuria Nitrite-Positive Urine Leukocyte esterase-positive urine Antibody-Coated Bacteria (ACB) Metode Biakan Urin Kuantitatif Pemeriksaan Fisik : 1.Costovertebral Tenderness
Penegakan Diagnosa Tujuan Mengetahui jumlah signifikan mikroorganisme dalam spesimen urin untuk membedakan kontaminasi dari infeksi Sumber : Farmakoterapi Handbook, Barbara et Al hal.
1. Bacteriuria
2. Pyruria
3. Nitrite-Positive Urine
. 4. Leukocyte esterase-positive urine
* Kedua uji ini dapat digunakan untuk evaluasi pasien rawat jalan uncomplicated UTIs
5. Antibody-Coated Bac. (ACB)
6. Biakan Urin Kuantitatif
Pemeriksaan Fisik : Costovertebral Tenderness
Penatalaksanaan Terapi ISK
Terapi Non Farmakologi
Minum banyak air Mengonsumsi suplemen vit. C secara teratur Jangan menunda keinginan buang air kecil Segera BAK setelah berhub. seksual Cuci tangan dan alat kelamin sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual Menjaga kebersihan alat kelamin
Terapi Farmakologi Antibiotik • Kriteria antibiotik ISK: • Dapat diabsorpsi dengan baik • Dapat mencapai kadar yang tinggi dalam urin • Memiliki spektrum terbatas untuk mikroba yang diketahui atau dicurigai
Antiseptik Sal.Kemih
Obat Sal.Kelamin
• Digunakan untuk membunuh organisme penyebab infeksi ISK • Mencegah terbentuknya batu saluran kemih. • Mengandung BA spt: methenamine, methylene blue, nitrofurantoin, dan pipemidic acid
• Obat yang termasuk golongan ini yaitu phenazopyridine, potassium citrate, terpene mixtures, dan flavoxate. Kebanyakan digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengatasi ISK
Golongan Antibiotik Golongan Aminoglikosida
Mekanisme
Contoh
Bakterisidal, u/ bakteri gram (+) dan (-) Tidak dapat diserap melalui sal.cerna diberikan parenteral Pemakaian maksimal 7 hari
Amikacin,Gentamicin,Kana mycin
Sefalosporin (Generasi 1-4) Menghambat sintesis dinding sel Antibakterial spektrum (-) dan (+)
G1 (cefadroxil,cefradine) G2 (cefaclor,cefmetazole) G3 (cefixime, cefotaxime) G4 (cefepime, cefpirome)
Makrolid
Erythromycin,Midecamycin, Roxithromycin
Penisilin
Bakterisidal Menghambat sintesis dinding sel
Amoxicillin, Ampicillin, Clavulanic acid, Cloxacillin
Golongan Antibiotik Golongan
Mekanisme
Antibiotik lain
Contoh -
Fosfomycin Lincomycin Metronidazole Rifampicin Trimethoprim
Gol. Betalaktam
Infeksi gram -
Aztreonam,Meropenem, Cilastatin
Kuinolon
Menghambat DNA gyrase shg sintesis DNA terganggu
Ciprofloxacin,Levofloxacin
Tetrasiklin
Bakteriostatik Hambatan sintesis ikatan peptida
Doxycycline, Oxytetracycline
Kombinasi Antibiotik Antibiotik
Kombinasi Efek Sinergis
- Cotrimoxazole - Sulfametrole / trimethoprim dan sulbactam / cefoperazone
Sulfamethoxazole (5)
Trimethoprim (1)
Cotrimazine
Sulfadiazine
Trimethoprim
Sulfametrole / Trimethoprim
Sulbactam / Cefoperazone
Algoritma ISK
Daftar Pustaka Sukandar, Elin Yulinah dkk. 2013.ISO Farmakoterapi Buku 1.Jakarta:ISFI Penerbitan Dipiro, Joshep dkk.Pharmacoterapy a Pathophysiologic Approach Wells, G Barbara. Pharmacoterpy Handbook 7th Edition