Induksi Sendiri.docx

  • Uploaded by: Sukma
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Induksi Sendiri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,410
  • Pages: 20
Sengat pengetahuan itu lebih berharga dari harta         

Home contact us Privacy Policy Materi Pelajaran Sejarah Motivasi Teknologi Tutorial Download search

24 November 2015

INDUKSI SENDIRI INDUKSI SENDIRI (Self Induction Effect) Apabila arus yang mengalir besarnya berubah – rubah terhadap waktu akan menghasilkan fluks magnetic yang berubah terhadap waktu. Perubahan fluks magnetic ini dapat menginduksikan rangkaian itu sendiri, sehingga didalamnya timbul GGL induksi.

GGL induksi (Gaya Gerak Listrik) yang diakibatkan oleh perubahan fluks magnetic sendiri dinamakan GGL induksi diri. Dengan katan lain induksi diri adalah induksi yang disebabkan oleh dirinya sendiri pada saat bekerja dan tidak bekerja. Medan magnet akan dibangkitkan pada saat arus mengalir melalui kumparan. akibatnya, EMF (Electro Motive Force) dibangkitkan dan menghasilkan garis gaya magnet (magnetic flux) dengan arah yang berlawanan dengan pembentukan garis – garis gaya magnet dalam kumparan (koil).oleh karna itu arus tidak akan mengalir seketika pada saat dialirkan kekumparan tetapi membutuhkan waktu untuk menaikkan arus tersebut. Sebagai contoh bunga api yang terjadi pada saat memutuskan suatu sirkuit arus selalu disebabkan karna induksi diri.

GGL terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks. jika arus yang melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks magnet akan menginduksi GGL dengan arah arus yang berlawanan dan cendrung untuk memperlambat kenaikan arus tersebut. dapat disimpulkan bahwa GGL induksi Ɛ sebanding dengan laju perubahan arus yang dirumuskan :

I merupakan arus sesaat, dan tanda negative menunjukkan bahwa GGL yang dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus. konstanta kesebandingan L disebut induktansi diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry (H), yang didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan besarnya induktansi suatu rangkaian tertutup yang menghasilkan GGL satu volt bila arus listrik didalam rangkaian berubah secara seragam dengan laju satu ampere per detik. seperti terlihat pada grafik dibawah ini.

grafik diatas menunjukkan saat arus listrik system (missal system audio) dihidupkan akan mengalir sumber tegangan dan arus ke system audio, karna adanya induksi sendiri dari system belum hilang mengakibatkan arus listrik pada system tidak bisa maksimum. agar system audio berfungsi maksimal butuh waktu lama sehingga grafik untuk arus jadi melengkung. saat system listrik (missal system audio) dimatikan arus listrik sharusnya hilang dengan cepat karna ada induksi sendiri maka system audio tidak mati dengan cepat. pengertian lain dari grafik diatas sebagai berikut : a. saat stop kontak dipasang, induksi sendiri memperlambat arus listrik mencapai maksimum sehingga suara audio kecil. b. saat stop kontak dilepas, induksi sendiri memperlambat pemutusan arus listrik, akibat adanya loncatan bunga api pada stop kontak pemutus dan suara audio tidak mati dengan cepat. Jenis – Jenis Induksi Diri (Self Induksi pada Lilitan) solenoid merupakan kumparan kawat yang terlilit pada suatu pembentuk silinder. pada kumparan ini panjang pembentuk melebihi garis tengahnya. bila arus dilewatkan melalui kumparan, suatu medan magnetic akan dihasilkan di dalam kumparan sejajar dengan sumbu.

Sementara itu, toroida adalah solenoid yang dilengkungkan sehingga sumbunya menjadi berbentuk lingkaran. Induktor adalah sebuah kumparan yang memiliki induktansi dari L yang signifikan.

Induktansi diri L sebuah solenoid dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 4 pada induksi elektromagnetik. medan magnet didalam solenoid adalah :

dengan n = N/I, dari persamaan 3. pada induksi elektromagnetik dan (1) akan diperoleh :

Jadi

Energi yang Tersimpan pada Induktor Energi yang tersimpan dalam inductor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan magnetic. energy U yang tersimpan di dalam sebuah induktansi L yang dilewati arus I, adalah :

Apabila energy pada persamaan (6) tersimpan dalam suatu volume yang dibatasi oleh lilitan AI, maka besar energy persatuan volume atau yang disebut kerapatan energy, adalah:

Induktansi Bersama Apabila dua kumparan saling berdekatan, maka sebuah arus tetap I di dalam sebuah kumparan akan menghasilkan sebuah fluks magnetic ɸ yang mengitari kumparan lainnya, dan menginduksikan GGL pada kumparan tersebut.

Menurut hukum faraday, besar GGL Ɛ2 yang di induksi ke kumparan tersebut berbanding lurus dengan laju perubahan fluks yang melewatinya. karna fluks berbanding lurus dengan kumparan 1, maka Ɛ2 harus sebanding dengan laju perubahan arus pada kumparan 1, dapat dinyatakan:

Dengan M adalah konstanta pembanding yang disebut induktansi bersama. nilai M tergantung pada ukuran kumparan, jumlah lilitan, dan jarak pisahnya. Induktansi bersama mempunyai satuan henry (H), untuk mengenang fisikawan asal AS, joseph Henry (1797 – 1878). pada situasi yang berbeda, jika perubahan arus kumparan 2 menginduksi GGL pada kumparan 1, maka konstanta pembanding akan bernilai sama, yaitu : Ɛ1 = -M ΔI2/Δt =………………………

Diposkan oleh surya darma di Selasa, November 24, 2015

Reaksi: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Label: INDUKSI SENDIRI

Tidak ada komentar: Posting Komentar Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda Langganan: Posting Komentar (Atom) Total Tayangan

14,744 Tentang Saya

surya darma Lihat profil lengkapku

Artikel Lainnya

       

November (11) Oktober (1) Mei (5) Maret (19) Februari (2) Desember (5) November (5) Oktober (2)

FansFage Formulir Kontak

Nama Email * Pesan *

Surya Darma. Tema Sederhana. Gambar tema oleh duncan1890. Diberdayakan oleh Blogger.

Induksi sendiri (self induction) Induksi sendiri atau self induction adalah timbulnya tegangan listrik pada sebuah kumparan ketika terjadi perubahan arah arus atau berhentinya aliran listrik. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa arus listrik trsebut dapat timbul ketika terjadi perpotongan garis gaya magnet yang disebabkan oleh gerakkan penghantar. Prinsip induksi sendiri ini banyak diaplikasikan pada sistem kelistrikan di kendaraan, contohnya pada sistem pengisian. b. sistem pengisian

Sistem pengisian adalah rangkaian kelistrikan yang menyediakan suplai arus listrik untuk sistem kelistrikan mobil. Sistem pengisian mengubah sebagian putaran mesin menjadi energi listrik melalui sebuah dinamo. Sehingga kebutuhan listrik mobil selalu tersedia.

Fisika Idamanku ANDA BERILMU, SAYA PUN IKUT SENANG… :)       

Menu Lanjut ke konten Beranda About GAYA GERAK IDUKSI LISTRIK TRANSMISI DAN REFLEKSI GELOMBANG WISATA BANYUWANGI unej.ac.id FB

GAYA GERAK LISTRIK INDUKSI 2.1 Pengertian induksi listrik Induksi listrik adalah fenomena fisika dimana apabila pada suatu benda yang tadinya netral atau (tidak bermuatan listrik) menjadi bermuatan listrik akibat adanya pengaruh dari gaya listrik atau dari benda yang bermuatan lain yang didekatkan padanya. 2.2 Jenis – jenis induksi listrik Ada dua jenis induksi listrik , yaitu : a)Induksi sendiri (Self induction). Induksi sendiri adalah munculnya tegangan listrik pada suatu kumparan pada saat terjadinya perubahan arah arus. Apabila suatu kawat penghantar berpotongan dengan medan magnet, maka akan terjadi tegangan pada kawat

tersebut. Fenomena ini sulit dijelaskan namun sudah diterima sebagai hukum alam yang sangat penting. Terutama untuk menjelaskan kejadian-kejadian pada suatu kawat yang dialiri listrik. Apabila kuat arusnya berubah maka medan yang dihasilkan akan mengembang atau mengecil memotong kawat itu sendiri sehingga timbul gaya gerak listrik pada kawat tersebut. Kejadian sepeti inilah yang disebut induksi sendiri. b) Induksi mutual (Mutual induction). Apabila arus listrik dialirkan pada salah satu kawat maka akan timbul medan magnet pada setiap penampang kawat. Medan magnet tersebut akan mengembang walaupun hanya dalam waktu yang sangat singkat dan memotong kawat penghantar yang kedua. Pada saat inilah timbul gaya gerak listrik pada penghantar yang kedua yang disebut induksi mutual. 2.3 Pengertian medan listrik induksi 2.3.1 Medan listrik Medan listrik adalah daerah dimana pengaruh dari muatan listrik ada. Besarnya kuat medan listrik (“E”) pada suatu titik di sekitar muatan listrik (Q) adalah : Hasil bagi antara gaya yang dialami oleh muatan uji “q” dengan besarnya muatan uji tersebut. Antara +Q dan -Q ada gaya tarik menarik sebesar : sehingga besarnya kuat medan listrik di titik p adalah Kuat medan listrik (E) adalah suatu besaran vektor. Satuan dari kuat medan listrik adalah Newton/Coulomb atau dyne/statcoulomb. Bila medan di sebuah titik disebabkan oleh beberapa sumber, maka besarnya kuat medan total dapat dijumlahkan dengan mempergunakan aturan vektor. Arah dari kuat medan listrik; bila muatan sumbernya positif maka meninggalkan dan bila negatif arahnya menuju. Gambar: Contoh kuat medan listrik. 1. Kuat medan listrik yang disebabkan oleh bola berongga bermuatan. – dititik R; yang berada didalam bola ER=0. Sebab di dalam bola tidak ada muatan. – dititik S; yang berada pada kulit bola; Q = muatan bola ; R = jari-jari bola – dititik P; yang berada sejauh r terhadap pusat bola. Bila digambarkan secara diagram diperoleh. * ER = 0 * * 2. Bila Bola pejal dan muatan tersebar merata di dalamnya dan dipermukaannya ( Muatan total Q ). – Besarnya kuat medan listrik di titik P dan S sama seperti halnya bola berongga bermuatan; tetapi untuk titik R kuat medan listriknya tidak sama dengan nol. ER = 0 – Bila titik R berjarak r terhadap titik pusat bola, maka besarnya kuat medan listriknya :

r = jarak titik R terhadap pusat bola R = jari-jari bola. 3. Kuat medan disekitar pelat bermuatan. – muatan-muatan persatuan luas pelat ( ) Bila 2 pelat sejajar; dengan muatan sama besar; tetapi berlawanan tanda. Untuk titik P yang tidak di antara kedua pelat. E = 0 Medan Listrik Induksi yaitu sebuah medan listrik yang disebabkan adanya fluks magnetik yang berubah-ubah pada daerah simpal konduktor. Dengan kata lain, sebuah medan magnet yang berubah-ubah bertindak sebagai sumber medan listrik. 2.4 Pengertian Induktansi Pengertian Induktor, dalam pengukuran sebuah lilitan atau kumparan tidak dapat dipisahkan dengan istilah induktansi, karena induktansi merupakan satuan pengukuran sebuah kumparan (dilambangkan dengan L). Induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat didalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik. Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya didalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan. Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu. Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon. Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi. Induksi listrik itu adalah fenomena fisika yang apabila pada suatu benda yang tadinya netral atau (tidak bermuatan listrik) menjadi bermuatan listrik karena akibat adanya pengaruh dari gaya listrik atau dari benda yang bermuatan lain dan didekatkan padanya. 2.5 Jenis – jenis induktansi Terdapat 4 jenis induktansi , yaitu : 1. Induktansi Diri Merupakan induktansi dimana GGL induksi diri yang terjadi di dalam suatu penghantar bila kuat arusnya berubahubah dengan satuan kuat arus tiap detik. Arus induktansi diri yang timbul pada sebuah trafo atau kumparan yang dapat menimbulkan GGL induksi yang besarnya berbanding lurus dengan cepat perubahan kuat arusnya. Hubungan dengan GGL induksi diri dengan laju perubahan kuat arus dirumuskan Joseph Henry sebagai berikut:

Gaya Gerak Listrik ialah energi permuatan yang dibutuhkan untuk mengalirkan arus dalam loop kawat. Dari rumus diatas dapat didefinisikan sebagai berikut: suatu kumparan mempunyai induktansi diri sebesar 1 H bila perubahan arus listrik sebesar 1 A dalam 1 detik pada kumparan tersebut menimbulkan GGL induksi sendiri sebesar 1 volt. 2. Induksi Diri Sebuah Kumparan Perubahan arus dalam kumparan ditentukan oleh perubahan fluks magnetik 0 dalam kumparan. Besarnya induksi diri dari suatu kumparan ialah: 3. Induktansi diri Solenoida dan Toroida Besarnya induktansi solenoida dan toroida dapat kita ketahui dengan menggunakan persamaan berikut: 4. Induktansi Bersama Satuan SI dari induktansi bersama dapat dinamakan henry (H), untuk menghormati fisikawan Amerika Joseph Henry (1797-1878), salah seorang dari penemu induksi elektromagnetik. Satu henry (1 H) sama dengan satu weber per ampere (1 Wb/A). Induktansi bersama dapat merupakan sebuah gangguan dalam rangkaian listrik karena perubahan arus dalam satu rangkaian dapat menginduksi tge yang tidak diingikan oleh rangkaian lainnya yang berada didekatnya. Untuk meminimalkan efek ini, maka sistem rangkaian ganda harus dirancang dengan M adalah sekecil-kecilnya; misalnya, dua koil akan ditempatkan jauh terpisah terhadap satu sama lain atau dengan menempatkan bidang-bidang kedua koil itu tegak lurus satu sama lain. Induktansi bersama juga mempunyai banyak pemakaian, contohnya transformator, yang dapat digunakan dalam rangkaian arus bolak-balik untuk menaikan atau menurunkan tegangan. Sebuah arus bolak-balik yang berubah terhadap waktu dalam satu koil pada transformator itu menghasilkan arus bolak-balik dalam koil lainnya; nilai M, yang tergantung pada geometri koil-koil, menentukan amplitudo dari tge induksi dalam koil kedua dan karena itu maka akan menginduksi amplitudo tegangan keluaran tersebut. Definisi induktansi bersama dapat dilihat dari persamaan berikut: N2ϕ2 ialah banyaknya tautan fluksi dengan kumparan 2. Jika bahan feromagnetik tidak ada, maka fluks ϕ2 berbanding langsung dengan arus I dan induktansi mutualnya konstan, tak bergantung pada I1. 2.6 Medan magnet induksi Arah medan magnetik di suatu titik didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut. Perhatikan Gambar berikut: Gambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet Sama seperti medan listrik, medan magnetikpun dapat digambarkan dalam bentuk garis-garis khayal yang disebut garis medan magnetik. Garis medan magnetik dapat digambarkan dengan pertolongan sebuah kompas. Untuk menunjukkan garis medan magnet yang disebabkan oleh sebuah magnet batang, dilakukan dengan jarum kompas. Arah medan magnetik di suatu titik pada garis medan ini ditunjukkan dengan arah garis singgung di titik tersebut. 1. Medan magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik Di sekitar kawat yang berarus listrik terdapat medan yang dapat mempengaruhi posisi magnet lain. Magnet jarum kompas dapat menyimpang dari posisi normalnya bila dipengaruhi oleh medan magnet. Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Oersted pada tahun 1820. Untuk melihat model percobaan ini lihat bagian kerja ilmiah. Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa arus listrik (muatan yang bergerak) dapat menimbulkan medan magnetik. Pada pembahasan listrik statis telah dibahas bahwa muatan listrik statis tidak berinteraksi dengan batang magnet. Penemuan Oersted telah membuka wawasan baru mengenai hubungan listrik dan magnet, yaitu bahwa suatu muatan listrik dapat berinteraksi dengan magnet ketika muatan itu bergerak. Penemuan ini membangkitkan kembali teori tentang “muatan” magnet, yaitu bahwa magnet terdiri dari muatan listrik. Ampere mengusulkan bahwa sesungguhnya batang magnet yang statis (diam) itu terdiri dari muatan-muatan listrik yang senantiasa bergerak dan kemagnetan itu adalah suatu fenomena. Konsep muatan magnet dari Ampere ini akan kita bahas nanti (lihat konsep Ampere). 2. Arah Medan Magnetik Akibat Kawat Berarus

Arah medan magnetik yang disebabkan oleh kawat berarus dapat ditentukan dengan 2 cara: a. Dengan Menggunakan Jarum Kompas Suatu jarum kompas yang ditempatkan dalam suatu medan magnetik akan mensejajarkan dirinya dengan garis medan magnetik. Kutub utaranya akan menunjukkan arah medan magnetik di titik itu.(Perhatikan Gambar ). Gambar a Gambar b Sekarang amati jarum sebuah kompas yang digerakkan pada titik sekitar kawat berarus. Jarum kompas tampak bergerak sesuai dengan arah garis singgung lingkaran yang berpusat pada kawat.(Perhatikan Gambar b). Dari sini dapat disimpulkan bahwa arah garis medan magnetik akibat kawat berarus adalah sejajar garis singgung lingkaran-lingkaran yang berpusat pada kawat dengan arahnya ditunjukkan oleh kutub utara kompas. b. Dengan Aturan Tangan Kanan Genggam kawat dengan tangan kanan Anda sedemikian sehingga ibu jari Anda menunjukkan arah arus. Arah putaran genggaman keempat jari Anda menunjukkan arah medan magnetik. Perhatikan Gambar: Gambar: Aturan kaidah tangan kanan c. Besar Induksi Magnetik Pada Kawat Lurus Berarus Untuk menentukan besar induksi magnetik yang ditimbulkan oleh kawat berarus listrik, kita misalkan sebuah kawat konduktor dialiri arus I. Perhatikan Gambar: Pilih elemen kecil kawat t yang memiliki panjang dl. Arah dl sama dengan arah arus. Gambar: Sepotong kawat dialiri arus Elemen kawat dapat dinyatakan dalam notasi vector . Misalkan anda ingin menentukan medan magnet pada posisi P dengan vector posisi terhadap elemen kawat. Secara vektor, induksi magnetik B yang diakibatkan oleh elemen. Kuat medan magnet di titik P yang dihasilkan oleh elemen saja diberikan oleh hukum Biot-Savart. …………………………………………………..(4.2.1) dengan μ0 = permeabilitas magnetik ruang hampa = 4π x 10-7 T m/A Kuat medan magnet total di titik P yang dihasilkan oleh kawat diperoleh dengan mengintegralkan rumus di atas. …………………………………………………..(4.2.2) Penyelesaian integral persamaan di atas sangat bergantung pada bentuk kawat. Besar perkalian silang vektor menghasilkan sinus θ. Dengan demikian, persamaan besar induksi magnetic di sekitar kawat berarus adalah: …………………………………………………..(4.2.3) dengan θ sudut apit antara elemen arus i dl dengan vektor posisi r. Untuk kawat yang sangat panjang, nilai batasnya ditentukan yaitu: batas bawah adalah dan batas atas adalah . Batasbatas θ→p dan θ→0, Berdasarkan Gambar 4.2.5, sin θ = a/r, r = = a cosecθ, cot θ = l/a, l=a cot q, dl = -a cosec2 θ dθ. Dengan demikian, persamaan 4.2.5, dapat dituliskan: …………………………………………………..(4.2.4) Dengan B = induksi magnetik di titik yang diamati. I = kuat arus listrik a = jarak titik dari kawat 2.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi induktansi Ada empat faktor dasar pada konstruksi suatu induktor yang menentukan nilai induktansi yang akan dihasilkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi induktansi ini mempengaruhi seberapa besar fluks medan magnet yang akan dihasilkan apabila dipasangkan sejumlah gaya medan magnet (atau sejumlah arus yang dilewatkan pada kawat kumparan) : 1. Jumlah putaran pada kumparan : apabila faktor-faktor yang lain nilainya tetap, semakin banyak jumlah lilitan/putaran pada kumparan maka akan menghasilkan induktansi yang lebih besar; semakin sedikit jumlah putaran/lilitan, maka semakin kecil nilai induktansinya.

Penjelasan : Semakin banyak jumlah lilitan/putaran pada kumparan akan menghasilkan semakin banyak gaya medan magnet (diukur dalam ampere-turn), pada nilai arus tertentu. 2. Luas kumparan : Apabila faktor-faktor yang lainnya dibuat tetap, semakin luas penampang kumparan menghasilkan induktansi yang semakin besar; semakin kecil luasnya maka semakin kecil induktansinya). Penjelasan : Semakin luas penampang kumparan, akan melemahkan penghambat fluks medan magnet, untuk nilai gaya medan tertentu. 3. Panjang kumparan : Apabila faktor-faktor lain dibuat tetap, semakin panjang ukuran dari suatu kumparan, maka semakin kecil induktansinya; semakin pendek ukuran kumparan, semakin besar induktansinya. Penjelasan : Semakin panjang jalur yang disediakan untuk fluks medan magnet menghasilkan semakin besarnya hambatan terhadap fluks medan itu dalam nilai gaya medan tertentu. 4. Bahan Inti : Apabila faktor-faktor yang lainnya dibuat tetap, semakin besar permeabilitas dari bahan inti , semakin besar induktansinya ; semakin kecil permeabilitas bahan intinya, semakin kecil induktansinya. Penjelasan : Bahan inti dengan permeabilitas magnet yang besar mampu menghasilkan fluks medan magnet yang lebih banyak untuk nilai gaya medan tertentu.

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

Share this:

  

Twitter Facebook

Tinggalkan Balasan

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. Tutup dan terima

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka. Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie



Ikuti



Arus baru yang diinduksikan oleh medan magnet yang berubah akan selalu melawan perubahan arus pada kumparan. Efek semacam ini, dimana sebuah kumparan menginduksikan arus pada dirinya sendiri disebut sebagai induksi diri (self induction).

kegiatan elektronika industri di smkn1 cikarang barat Kamis, 10 November 2011

Pengertian Induksi Listrik

Induksi listrik

Induksi listrik itu adalah fenomena fisika yang apabila pada suatu benda yang tadinya netral atau (tidak bermuatan listrik) menjadi bermuatan listrik karena akibat adanya pengaruh dari gaya listrik atau dari benda yang bermuatan lain dan didekatkan padanya.

Ada dua jenis induksi listrik : a. Induksi sendiri (Self induction).

Induksi Listrik Sendiri Induksi sendiri adalah munculnya tegangan listrik pada suatu kumparan pada saat terjadinya perubahan arah arus.Apabila suatu kawat penghantar berpotongan dengan medan magnet, maka akan terjadi tegangan pada kawat tersebut. Fenomena ini sulit dijelaskan namun sudah diterima sebagai hukum alam yang sangat penting. Terutama untuk menjelaskan kejadian-kejadian pada suatu kawat yang dialiri listrik. Apabila kuat arusnya berubah maka medan yang dihasilkan akan mengembang atau mengecil memotong kawat itu sendiri sehingga timbul gaya gerak listrik pada kawat tersebut. Kejadian seperti inilah yang disebut induksi sendiri. b. Induksi mutual (Mutual induction). Apabila arus listrik dialirkan pada salah satu kawat maka akan timbul medan magnet pada setiap penampang kawat. Medan magnet tersebut akan mengembang walaupun hanya dalam waktu yang sangat singkat dan memotong kawat penghantar yang kedua. Pada saat inilah timbul gaya gerak listrik pada penghantar yang kedua yang disebut induksi mutual. Posted in Elektronika Dasar | Tagged Arti Induksi Listrik, induksi, Induksi Listrik, Induksi Listrik adalah, induksi mutual, Induksi sendiri, Listrik, medan magnet, mutual induction, Pengertian Induksi Listrik, Pengertian Induksi Listrik adalah, self induction | Leave a comment

Induksi Elektromagnetik Posted on June 26, 2011 by elektronika

Induksi Elektromagnetik Kumparan yang dialiri arus listrik berubah menjadi magnet disebut Elektromagnet. Berbicara tentang magnet tidak terlepas dari pembicaraan tentang listrik. Pernyataan tersebut telah dibuktikan dalam percobaan. Misalnya ; bila sebuah kompas diletakkan dekat dengan suatu penghantar yang sedang

dialiri aruslistrik, maka kompas tersebut akan bergerak pada posisi tertentu seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Induksi Elektromagnetik pada lilitan kawat di penghantar Kompas bergerak karena dipengaruhi oleh medan magnet. Ini berarti bahwa gerakan kompas seperti pada percobaan di atas adalah akibat adanya medan magnet yang dihasilkan oleh gerakan elektron pada kawat penghantar. Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat medan magnet pada elektromagnet : a. Membuat inti besi pada kumparan. Cara ini dilakukan dengan jalan meletakkan sepotong besi di dalam kumparan yang dialiri listrik. Besi tersebut akan menjadi magnet tidak tetap (buatan atau remanen). Karena inti besi menjadi magnet, maka inti besi itu akan menghasilkan medan magnet. Dilain pihak kumparan juga akan menghasilkan medan magnet pada arah yang sama pada inti besi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penguatan medan magnet. Penguatan medan magnet diperoleh dari penjumlahan medan magnet yang dihasilkan oleh besi dengan medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan. b. Menambah jumlah kumparan. Tiap-tiap kumparan elektromagnet menghasilkan medan magnet. Dengan penambahan jumlah kumparan sudah tentu akan memperkuat medan magnet secara keseluruhan. Kuatnya medan elektromagnet merupakan jumlah dari medan magnet yang dihasilkan oleh masing-masing lilitan. c. Memperbesar arus yang mengalir pada kumparan. Besarnya arus yang dialirkan pada kumparan berbanding lurus dengan besarnya medan magnet. Setiap elektron yang mengalir pada penghantar menghasilkan medan magnet. Dengan demikian medan total tergantung dari banyaknya elektron yang mengalir setiap detik atau kuat medan total ditentukan oleh besarnya arus yang mengalir pada kumparan. Diposting oleh 1 bekasi di 19.50 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

9 komentar: 1. DJ AFIP21 Oktober 2014 20.21 Rajalistrik.com Balas 2. khusnul marlia23 Oktober 2014 20.36

cari listrik disini aja Rajalistrik.com Balas 3. andri gunata11 November 2014 14.18 thanks materinya gan. Balas 4. sinta25 September 2015 13.32 Misi kk numpang share ya..!! jika ada yang berminat bisa langsung ke website kami INFO AGEN JUDI ONLINE 988BET AGEN JUDI ONLINE AGEN JUDI AGEN BOLA AGEN BOLA ONLINE AGEN SBOBET AGEN IBCBET AGEN 338A MASTER AGEN BETTING Taruhan Bola Casino Online SBOBET IBCBET 338A ASIAPOKER77 1SCASINO ASIA8BET TANGKASNET99 PROMO BONUS 988BET PREDIKSI BOLA Balas 5. Megan Calista9 November 2015 23.59 Agen Agen Agen Agen Bandar Bandar Agen Agen Agen Agen Agen Agen

Judi Judi

Bola

Online Judi Terpercaya Bola Judi Bola SBOBET Casino Poker IBCBET Asia77 Tangkas

Prediksi

Skor

Prediksi Skor COSTA RIKA VS HAITI Prediksi Skor AUSTRALIA VS KYRGYZSTAN Prediksi Skor LEBANON VS LAOS 12 November 2015

14 12

November November

2015 2015

Balas 6. Wimpy Nastian Frayogha7 Januari 2016 18.18 Terimakasih,

artikelnya

Distributor www.simenteknindo.com

sangat

SIEMENS

bagus. Indonesia

Balas 7. Unknown25 Oktober 2016 20.26 Bagaimana cara mengubah medan magnet menjadi energi listrik ? Balas 8. Budi Santoso25 Oktober 2016 20.27 Bagaimana cara mengubah medan magnet menjadi energi listrik ? Balas 9. Gunawan bc11 Januari 2017 17.20 Ada sebuah lampu tiang jenis lampunya HPs di dlm terdapat balas capacitor dan ignator apabila di hidup kan lampu tersebut sebut menghasilkan kan arus bocor antara netral dgn grounding yg mengakibatkan kan equipment Line listrik nya satu jalur menjadi bermasalah sampai terjadi kebakaran equipment tersebut dlm posisi off apakah ini yg di maksud efek dari induksi atau bukan sebelum di hidup kan lampu tersebut Netral dgn grounding 0 volt setelah di hidupkan lampu tersebut Netral dgn grounding 220volt.apakah termasuk efek induksi ? Balas

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda Langganan: Posting Komentar (Atom)

Pengikut Arsip Blog  ▼ 2011 (7)

o o    

► Desember (3) ▼ November (4) PInduksi Elektromagnetik Listrik dalam era ind... kegiatannya Pengertian Induksi Listrik ELEKTRONIKA INDUSTRI

Mengenai Saya

1 bekasi Lihat profil lengkapku

ELIN 1 bks. Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

1.2. Bunyi Hukum Lenz[sunting | sunting sumber]

Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus induksi dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi. Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yangberarti bahwa hukum tersebut berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh Heinrich Friedrich Lenz (1804 - 1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum kekekalan energi. Hukum Lenz menyatakan bahwa: “ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks”. Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam kumparan, dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri. Gambar 2. Penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi. Gambar 2. menunjukkan penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi. Pada Gambar 2(a) dan 2(d), magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan. Pada Gambar 2(b) menunjukkan fluks magnetik utama yang menembus kumparan dengan arah ke bawah akan bertambah pada saat kutub utara magnet didekatkan kumparan. Arah induksi pada Gambar 2(c), 2(e), dan 2(f ), juga dapat diketahui dengan menerapkan Hukum Lenz.

3.

GGL(Gaya Gerak Listrik) induksi

Istilah GGL Induksi sering kita dengar dalam metode Induksi Elektromagnetik dengan menggerakkan batang magnet dalam kumparan. Ketika kutub utara batang magnet digerakkan masuk kedalam kumparan, maka jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat pada kumparan akan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis gaya pada ujung-ujung kumparan inilah yang dinamakan Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujungujung kumparan terdapat GGL Induksi. Namun, jarum galvanometer yang dihubungkan pada kumparan hanya bergerak saat magnet digerakkan keluar masuk kumparan. Sehingga Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, maka di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik. Faktor yang Mempengaruhi Besar GGL Induksi : a. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet. b. Jumlah lilitan kumparan. c. Medan magnet. Perumusan GGL Induksi :

Penghantar yang bergerak dalam medan magnet dengan kecepatan (v) akan menyapu luasan yang terus berubah. Perubahan luas inilah yang menyebabkan terjadinya induksi magnetik pada ujung-ujung penghantar. Induksi magnetik ini juga disebut sebagai GGL Induksi Perumusan GGL Induksi yang terjadi pada penghantar yang bergerak dalam medan magnet dinyatakan sebagai berikut: : GGL induksi (Volt) : induksi magnet (Wb/m ) 2

: panjang penghantar (m) : kecepatan gerak penghantar (m/s)

Related Documents

Set Induksi
May 2020 17
Induksi Magnetik
May 2020 23
Induksi Faraday.docx
December 2019 25
Induksi Sendiri.docx
June 2020 26
Induksi Matematika
May 2020 9

More Documents from "Aprillia Astarina"

Induksi Sendiri.docx
June 2020 26
Metoderasi Unik.docx
June 2020 24
Rankaian Rl.docx
June 2020 19