Indera Pengecap.docx

  • Uploaded by: mikekomala
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Indera Pengecap.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,247
  • Pages: 8
PENGERTIAN, BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSI INDERA PENGECAP ( PERASA ) Salah satu organ indra pengecap adalah lidah. Lidah berfungsi untuk membantu proses artikulasi suara, mencampur makan dengan air liur, mendorong makanan saat menelan, dan membantu membersihkan mulut, termasuk penerima stimulus rasa. Stimulus rasa yang diterima akan dihantarkan ke otak untuk melalui proses persepsi. Stimulus akan disesuaikan dengan data atau gambaran diotak yang telah diterima sebelumnya. Rasa pahit sering berfungsi sebagai peringatan bahwa sumber makanan alami beracun atau mungkin sebaliknya membuat seseorang sakit, sementara manis disajikan untuk menunjukkan bahwa sumber makanan secara tradisional tinggi kalori. A. Pengertian indra pengecap Pengecap adalah istilah teknis untuk indera rasa yang kebanyakan orang miliki, yang memungkinkan mereka untuk mengalami rasa yang berbeda dan selera makanan dan bendabenda lain ketika seseorang menempatkan dalam mulutnya. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani. B. Faktor mempengaruhi indera pengecap Menurut Mason dan Nottingham (2002), faktor yang dapat mempengaruhi kepekaan indra pengecap : 1. Suhu Suhu kurang dari 20° atau lebih dari 30° akan mempengaruhi sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu yang terlalu panas akan merusak sel-sel pada kuncup rasa sehingga sensitifitas berkurang, namun keadaan ini cenderung berlangsung cepat karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari. Suhu yang terlalu dingin akan membius kuncup lidah sehingga sensifitas berkurang (Zuhra, 2006). 2. Tidur Tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur sehingga produksi saliva menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur. 3. Tingkat lapar Rasa lapar yang tinggi membuat seseorang cenderung menurunkan pertimbangan rasa untuk menghilangkan rasa laparnya 4. Umur Usia mempengaruhi sensitifitas reseptor perasa. Menurut Sunariani (2007), pada orang yang berusia lanjut terdapat penurunan sensitifitas dalam menraskan rasa asin. Hal ini disebabkan pada orang berusia lanjut karena berkurangnya jumlah papilla sirkumvalata seiring dengan

bertambahnya usia dan penurunan fungsi transmisi kuncup rasa pada lidah sehingga mengurangi sensasi rasa. Orang dewasa mempunyai 3000 sampai 10.000 taste buds sedangkan anak-anak mempunyai lebih sedikit. Ketika lahir, kita memiliki sekitar 10.000 taste bud, akan tetapi setelah usia 50 tahun jumlahnya mulai berkurang. 5. Jenis kelamin Perempuan lebih memilih rasa makanan dan minuman sesuai kehendak dan suasana hatinya. Laki-laki memilih rasa sesuai selera makan yang diinginkan. C. Anatomi indera pengecap Anatomi indera pengecap meliputi: 1. Anatomi lidah Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Taste bud merupakan sel epitel yang telah dimodifikasi, beberapa diantaranya disebut sebagai sel sustentakular dan lainnya disebut sebagai sel reseptor. Sel-sel reseptor ini terus-menerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel-sel epitel di sekitarnya dengan waktu paruh sekitar sepuluh hari. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis, asam, pahit,dan asin.

   

Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian depan lidah Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian isi depan lidah Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah Rasa pahit di kecap pada bagian belakang lidah

Dari ujung-ujung setiap sel, mikrovili menonjol ke luar menuju taste pore dan mengarah ke rongga mulut. Mikrovili ini dianggap memberikan permukaan reseptor untuk pengecapan. Beberapa dari serabut saraf pengecap yang dirangsang oleh selsel reseptor ini berinvaginasi menjadi lipatan membran sel pengecap yang juga dibentuk oleh banyak vesikel. Vesikel ini mengandung substansi neurotransmiter yang dilepaskan melalui membran sel untuk merangsang ujung-ujung serabut saraf dalam rensponnya terhadap rangsang pengecapan.

Taste buds juga terletak pada palatum dan beberapa diantaranya pada pilar tonsilar, epiglotis, dan bahkan di esofagus bagian proksimal. Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 3 bagian yaitu: 1) Radiks lingua adalah pangkal lidah 2) Dorsum lingua adalah punggung lidah 3) Apeks lingua adalah ujung lidah Otot lidah termasuk otot yang paling kuat pada tubuh. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu : 1) Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitar serta melaksanakan gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Otot intrinsic juga membuat kita mampu mengubah-ubah bentuk lidah (memanjang, memendek, membulat) 2) Otot ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan faring. Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi, dan kemudian mendorongnya ke faring. Apabila lidah di gulungkan kebelakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang di sebut frenulum linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Dila di julurkan, maka ujung lidah meruncing dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat. Lidah memiliki permukaan kasar karena tonjolan disebut papila. Jumlah papila pada setiap orang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki papila lebih banyak daripada lakilaki. Menurut Delwiche (2007), terdapat empat jenis papila yaitu: a. Papila filiformis (fili=benang) Berbentuk seperti benang halus adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ ujung untuk pengecapan adalah putting-putting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding pappilae sirkumvalata dan fungiforum. Pappilae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan farinx juga bermuatan putting-putting pengecap. b. Papila sirkumvalata (sirkum=bulat) Berbentuk bulat, tersusun seperti huruf v di belakang lidah. Papilae sirkumvalata adalah jenis papilae yang terbesar dan masing-masing di kelilingi semacam lekukan seperti parit. Ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah. Papilla sirkumvalata beserta 1/3 bagian anterior lidah berhubungan dengan saraf otak IX, glossopharyngeal.

c. Papila fungiformis (fungi=jamur) Berbentuk seperti jamur karena mereka mempunyai tangkai sempit dan permukaan atasnya melebar. Papilae ini, mengandung puting pengecap yang tersebar pada permukaan atas, secara tidak teratur terdapat di sela-sela antara papilae filoformis yang banyak jumlahnya. d. Papila folliata Terletak pada bagian pinggir lidah tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat padat sepanjang pinggir lateral belakang lidah, papila ini mengandung banyak puting kecap. Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan selpengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 1) Nervus trigeminus berfungsi menghantarkan rangsang sensorik/ sensibilitas dari wajah dan selaput lendir mulut dan hidung, sedangkan serabot motoriknya mempersarafi otot-otot pengunyah dan mempersarafi juga kelenjar ludah submaksilaris dan sublingualis 2) Nervus facialis, cabang motorik saraf ini mempersarafi otot wajah. Saraf ini juga berfungsi menghantarkan rasa pengecapan dari lidah 2/3 depan, selain itu juga mempersarafi kelenjar ludah sublingalis 3) Nervus glossopharyngeus adalah serabut motorik mempersarafi otot stilopharyngeus, serabut sensorik menghantarkan sensasi umum dari pharyng, palatum mole, sepertiga belakang lidah, bagian atas tenggorokan, tonsil, tuba auditorius dan cavum tymphani. Sedangkan serabut parasimpatik memperasarfi kelenjar ludah parotis. 4) Nervus hypoglossus mempersarafi otot-otot intrinsik lidah Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Vaskulerisasi lidah terbagi atas: 1) Arteri Lingualis Arteri lingualis merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. Arteri ini terus berjalan melewati otot-otot pengunyahan bagian posterior menuju ke tulang hioid, kemudian bersamasama dengan nervus hipoglosus dan vena lingualis menuju otot hioglosus. Setelah melewati otot hioglosus arteri lingualis ini bercabang, yaitu rami dorsalis lingual dan di ujung anterior terbagi lagi menjadi dua cabang terminalis 2) Vena-vena pada Lidah

Vena lingualis profunda terletak pada membran mukosa bagian lateral bawah lidah. Vena lingualis profunda dan vena sublingualis bergabung dengan dorsal lingualis di daerah posterior dari otot hioglossus, lalu berjalan menuju vena jugularis 3) Pembuluh Limfe Pembuluh limfe berjalan di belakang papila sirkumvalata menuju posterior menembus dinding faring dan memasuki nodus limfatikus di daerah servikal yang terletak di sebelah lateral vena jugularis interna: a. Pembuluh marginal Pembuluh marginal terdapat pada satupertiga luar dari permukaan atas lidah. Pembuluh marginal terbagi menjadi dua bagian, bagian anterior berjalan dari ujung lidah dan berakhir di nodus limfatikus submaksilaris, bagian posterior berjalan di belakang otot milohioid dan berakhir di nodus jugulo omohioiedeus. b. Pembuluh sentral Pembuluh ini berjalan dari ujung lidah ke bawah melalui otot miloihioid dan berakhir pada nodus submental

D. Fungsi Lidah Fungsi lidah antara lain: 1) Sebagai alat pengecap, 2) Membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut 3) Membantu membersihkan mulut 4) Membantu bersuara dan bicara 5) Membantu mendorong makanan dalam proses penelanan

E. Anatomi kelenjar saliva Kelenjar saliva ini merupakan kelenjar saliva terbanyak dan ditemui berpasang–pasangan yang terletak di ekstraoral dan memiliki duktus yang sangat panjang. Fungsi ludah diantaranya: 1) Mencampur ludah dengan makanan sehingga lunak setengah cair dan mudah ditelan 2) Terdapat enzim ptialin mengubah hidrat arang menjadi maltose, enzim maltose menjadi glukosa

3) Membasahi lidah pipi, dan langi-langit (palatum) 4) Melarutkian makanan kering hingga dapat dirasakan contohnya gula dan garam 5) Mencegah gigi menjadi karies dengan mengubah suasana asam yang diytimbulkan oleh baktetri pembusuk Kelenjar saliva dibagi menjadi 2 kategori: 1) Kelenjar saliva mayor a) Kelenjar parotis Kelenjar ini merupakan kelenjar terbesar dibandingkan kelenjar saliva lainnya. Letak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah telinga terletak antara prosessus mastoideus dan ramus mandibula. Kelenjar ini meluas ke lengkung zygomatikum di depan telinga dan mencapai dasar dari muskulus masseter. Kelenjar parotis memiliki suatu duktus utama yang dikenal dengan duktus Stensen. Duktus ini berjalan menembus pipi dan bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi dihadapkan molar dua atas. Kelenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul sangat fibrous dan memiliki beberapa bagian seperti arteri temporal superfisialis, vena retromandibular dan nervus fasialis yang menembus dan melalui kelenjar ini. Sejumlah besar enzim yang membungkus antara lain amylase, lisozim, fosfatase asam, aldolase, dan kolinesterase. Kelenjar ini dikelilingi oleh kapsula jaringan ikat yang tebal, dari sini ada septa jaringan ikat termasuk kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobulus yang kecil. Kelenjar parotis mempunyai sistem saluran keluar yang rumit sekali dan hampir semua duktus ontralobularis adalah duktus striata. Saluran keluar yang utama yaitu duktus parotidikius steensen terdiri dari epitel berlapis semu, bermuara kedalam vestibulum rongga mulut berhadapan dengan gigi molar kedua atas. Kelenjar parotis secara khas dipengaruhi oleh mumps yaitu parotitis epidemika. Kelenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akan air yaitu serous. Saliva pada manusia terdiri atas 25% sekresi kelenjar parotis. b. Kelenjar submandibula Kelenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kacang dan memiliki kapsul dengan batas yang jelas. Di dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang melekat erat. Kelenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus mandibula dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula dan terletak di permukaan muskulus mylohyoid. Pada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus Wharton yang bermuara di ujung lidah. Kelenjar submandibula terdiri dari jaringan ikat yang padat. Disebut mukoserosa karena merupakan kelenjar tubuloasinosa kompleks pada manusia terutama pada kelenjar campur dengan sel-sel serosa yang dominan. Terdapat duktus interkalaris, tetapi saluran ini pendek karena itu tidak banyak dalam sajian, sebaliknya duktus striata berkembang baik dan panjang.

Saluran keluar utama yaitu duktus submandibularis wharton bermuara pada ujung papila sublingualis pada dasar rongga mulut dekat sekali dengan frenulum lidah, dibelakang gigi seri bawah. Baik kapsula maupun jaringan ikat stroma berkembang baik pada kelenjar submandibularis. Kelenjar submandibularis menghasilkan 80% serous (cairan ludah yang encer) dan 20% mukous (cairan ludah yang padat) yang memproduksi air liur terbanyak. Saliva pada manusia terdiri atas 70% sekresi kelenjar submandibularis. c. Kelenjar sublingulis Terletak antara dasar mulut dan muskulus mylohyoid merupakan suatu kelenjar kecil diantara kelenjar–kelenjar mayor lainnya dan tidak memiliki kapsul yang dapat melindunginya. Duktus utama membantu sekresi disebut duktus Bhartolin yang terletak berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus Rivinus yang berjumlah 8-20 buah. Kelenjar sublingualis adalah kelenjar tubuloasinosa dan kelenjar tubulosa kompleks. Sel-sel serosa yang sedikit hampir seluruhnya ikut membentuk demilune. Duktus interkalaris dan duktus striata jaringan terlihat. Kapsula jaringan ikat tidak berkembang baik, tetapi kelenjar ini lobular halus biasanya terdapat 10-12 saluran luar yaitu duktus sublingualis bermuara kesepanjang lipatan mukosa yaitu plika sublingualis, masing-masing mempunyai muara sendiri. Saluran keluar yang lebih besar yaitu duktus sublingualis mayor bartholin bermuara pada karunkula sublingualis bersama-sama dengan duktus wharton, kadang-kadang keduanya menjadi satu.Kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mukous dan konsistensinya kental. Saliva pada manusia terdiri atas 5% sekresi kelenjar sublingualis. 2. Kelenjar saliva minor Kebanyakan kelenjar saliva minor merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa atau submukosa yang dapat ditemui pada hampir seluruh epitel di bawah rongga mulut. Kelenjar ini terdiri dari beberapa unit sekresi kecil dan melewati duktus pendek yang berhubungan langsung dengan rongga mulut. Selain itu, kelenjar saliva minor tidak memiliki kapsul yang jelas seperti layaknya kelenjar saliva mayor, kelenjar saliva minor secara keseluruhan menghasilkan sekret yang mukous kecuali kelenjar lingual tipe Van Ebner. Saliva yang dihasilkan mempunyai pH antara 6,0-7,4 sangat membantu didalam pencernaan ptyalin. Kelenjar saliva minor terdiri dari: a. Kelenjar Glossopalatinal berada dalam isthimus dari lipatan glossopalatinal dan dapat meluas ke bagian posterior dari kelenjar sublingual ke kelenjar yang ada di palatum molle. b. Kelenjar Labial terletak di submukosa bibir. Banyak ditemui pada midline dan memiliki banyak duktus. c. Kelenjar Bukal terdapat pada mukosa pipi, kelenjar ini serupa dengan kelenjar labial.

d. Kelenjar Palatinal ditemui di sepetiga posterior palatal dan di palatum molle. Kelenjar ini dapat dilihat secara visual dan dilindungi oleh jaringan fibrous yang padat. e. Kelenjar Lingual dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu : a) Kelenjar anterior lingual tepat di ujung lidah. b) Kelenjar lingual Van Ebner di temukan di papila sirkumvalata. c) Kelenjar posterior lingual ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang berdekatan dengan tonsil. Kandungan saliva (ludah) terdiri dari 1) Air 70-90% 2) Gliko protein dihasilkan sublingualis 3) Ptialin hanya beketrja dalam suasana asam 4) Garam alkali (sifat basa) 5) Lainnya, srl epitel terlepas, sel kelenjar leukosit, CO2 , dan bakteri.

Related Documents

10. Indera
July 2020 18
Indera Pengecap.docx
December 2019 22
Indera Penglihatan
May 2020 31
Indera Penglihat
June 2020 14
Indera Penglihat
May 2020 23

More Documents from "Muhammad Fadhil"

Indera Pengecap.docx
December 2019 22