IMSAK
Imsak artinya menahan atau menjauhkan diri dari sesuatu. Puasa (shiyaam) menurut pengertian bahasa adalah menahan (imsak) dari makan dan minum serta bergaul (sanggama) suami istri disiang hari. Pengertian lebih dalam menurut syar'i (aturan Islam) adalah menahan diri dari melakukan perbuatan yang membatalkan puasa pada siang hari, mulai terbitnya fajar hingga datangnya masa berbuka (terbenamnya matahari), disertai dengan niat karena Allah. Shaum (Puasa) adalah rukun Islam yang wajib dilaksanakan pada bulan Ramadhan, sesuai dengan firman Allah "Bulan Ramadhan adalah bulan di turunkan Al Quran, menjadi petunjuk bagi manusia, berisi penjelasan-penjelasan dari petunjuk itu, dan merupakan furqan (atau pembeda antara suruh dan tegah, antara halal dan haram, antara mukmin dan kafir). Maka siapapun yang memasuki bulan Ramadhan itu, wajib mereka pelakukan puasa"(QS.2:185). Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda ; "ikatan Islam dan kaedah agama itu ada tiga, di atasnya diasaskan Islam. Barangsiapa yang meninggalkan salah satu dari padanya maka ia adalah kafir dan halal darahnya, yaitu bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan mendirikan shalat yang difardhukan, dan berpuasa di bulan Ramadhan" (HR.Abu Ya'la, Ad Dailami dan disahkan oleh az Zahabi). Puasa Ramadhan adalah salah satu asas dari Islam, sama halnya dengan kewajiban setiap muslim mengerjakan shalat yang wajib (lima kali sehari semalam) dan pengakuan (syahadat) bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Keutamaan puasa (shaum) Ramadhan ini di sebutkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadist beliau ; "apabila tiba bulan Ramadhan pintu-pintu sorga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu" (HR.Bukhari dan Muslim). Artinya, selama Ramadhan setiap diri berkewajiban untuk menahan diri dari perbuatan tercela, dan menjauhi perbuatan penghuni neraka. Semestinya yang dikerjakan adalah amalan ahli sorga, yaitu amalan yang baik-baik saja. Selanjutnya Rasulullah SAW bersabda; "Puasa itu adalah perisai. Apabila seseorang itu berpuasa maka janganlah dia berkata-kata omongan tidak karuan, seandainya ada orang yang mencela atau hendak memukulnya maka katakanlah "Aku berpuasa, Aku berpuasa". Demi diri Muhammad yang berada di dalam kekuasaan Allah, "bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi". Bagi orang yang berpuasa itu ada dua kegembiraan, yaitu dikala dia berbuka (saat matahari telah terbenam, masa imsak telah berakhir), ia bergembira dengan makanan berbukanya, dan apabila dia berjumpa dengan tuhannya (kelak di akhirat) ia bergembira dengan ibadah puasanya"(HR.Bukhari Muslim dari Abi Hurairah RA). Maka, inti dari puasa adalah "imsak" atau menahan diri. Sikap menahan diri, dapat membawa seseorang senantiasa menjaga kepentingan umat banyak, tidak melakukan pencolengan dan penipuan, menghindar dari kolusi dan korupsi, dan menahan diri dari menghalalkan setiap cara. Dapatlah dipahami, walau seseorang telah memasuki bulan Ramadhan, namun tidak tumbuh padanya sifat terpuji sesudah melewati bulan Ramadhan itu, adalah sebuah pertanda bahwa dianya belum mengamalkan ajaran shaum (puasa) secara benar. Puasanya sama dengan tidak berpuasa. Dia baru sanggup melakukan imsak terhadap yang ringan-ringan, seperti makan, minum saja, dan belum mampu menahan yang berat, tidak mampu meninggalkan sifat tercela. Puasa sedemikian, puasanya orang merugi. Mudah-mudahan kita semua terhindar dari
puasa yang mubadzir, atau puasa yang ditolak, tidak mendapatkan suatu apapun, dan puasa yang tidak mampu menjadi perisai diri. Na'udzubillahi min dzalik.