Implementasi Lily.docx

  • Uploaded by: Priska
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Implementasi Lily.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 972
  • Pages: 6
HARI/T ANGG AL Senin, 18 Maret 2019

NO. DX 1.

2

IMPLEMENTASI

EVALUASI

1. Mebuka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu 2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 3. Mengidentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan 4. Melakukan fisioterapi dada jika perlu 5. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 6. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan 7. Memberikan bronkodilator bila perlu 8. Memberikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab 9. Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. 10. Memonitor respirasi dan status O2

S: O:

1. Membersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain 2. Mempertahankan teknik isolasi 3. Membatasi pengunjung bila perlu 4. Menginstruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien 5. Menggunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan 6. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan

S: O:

1. Sesak 2. Terpasang CPAP 7-30% 3. Terdapat retraksi dinding dada 4. Pernapasan cuping hidung 5. SPO2 72-76% A: Masalah belum teratasi (ketidakefektifan bersihan jalan nafas) P: Lanjutkan intervensi (Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi)

1. lahir premature 2. Belum mendapat imunisasi 3. Tali pusat belum terlalu kering A: Masalah belum teratasi (Resiko infeksi) P: Lanjutkan intervensi (Mempertahankan teknik isolasi)

PARAF

7. Menggunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung 8. Mempertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat 9. Mengganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum 10. Menggunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing 11. Meningkatkan intake nutrisi 12. Memberikan terapi antibiotik bila perlu 3.

1. Monitor suhu pasien, menggunakan alat pengukur dan rute yang paling tepat. 2. Bebaskan pasien dari lingkungan yang dingin. 3. Berikan pemanas eksternal aktif (misalnya: selimut hangat, lampu radiasi, bantalan penghangat, dan pemanas udara) 4. Monitor adanya syok pemanasan kembali. 5. Monitor warna dan suhu kulit.

S: O: 1. OGT+ 2. Prematuritas 3. Temp: 35,0 4. Akral dingin A: Masalah belum teratasi (Hipotermi) P: Lanjutkan intervensi (Monitor suhu pasien, menggunakan alat pengukur dan rute yang paling tepat)

HARI/T ANGG AL Selasa, 19 Maret 2019

NO. DX 1.

2

IMPLEMENTASI

EVALUASI

1. Mebuka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu 2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 3. Mengidentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan 4. Melakukan fisioterapi dada jika perlu 5. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 6. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan 7. Memberikan bronkodilator bila perlu 8. Memberikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab 9. Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. 10. Memonitor respirasi dan status O2

S: O:

1) Membersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain 2) Mempertahankan teknik isolasi 3) Membatasi pengunjung bila perlu 4) Menginstruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien 5) Menggunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan 6) Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan

S: O:

6. Sesak 7. Terpasang CPAP 7-30% 8. Terdapat retraksi dinding dada 9. Pernapasan cuping hidung 10. SPO2 70-79% A: Masalah belum teratasi (ketidakefektifan bersihan jalan nafas) P: Lanjutkan intervensi (Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi)

4. lahir premature 5. Belum mendapat imunisasi 6. Tali pusat belum terlalu kering A: Masalah belum teratasi (Resiko infeksi) P: Lanjutkan intervensi (Mempertahankan teknik isolasi)

PARAF

7) Menggunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung 8) Mempertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat 9) Mengganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum 10) Menggunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing 11) Meningkatkan intake nutrisi 12) Memberikan terapi antibiotik bila perlu 3.

1. Monitor suhu pasien, menggunakan alat pengukur dan rute yang paling tepat. 2. Bebaskan pasien dari lingkungan yang dingin. 3. Berikan pemanas eksternal aktif (misalnya: selimut hangat, lampu radiasi, bantalan penghangat, dan pemanas udara) 4. Monitor adanya syok pemanasan kembali. 5. Monitor warna dan suhu kulit.

S: O: 5. OGT+ 6. Prematuritas 7. Temp: 35,2 8. Akral dingin A: Masalah belum teratasi (Hipotermi) P: Lanjutkan intervensi (Monitor suhu pasien, menggunakan alat pengukur dan rute yang paling tepat)

HARI/T ANGG AL Rabu, 20 Maret 2019

NO. DX 1.

2

IMPLEMENTASI

EVALUASI

1) Mebuka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu 2) Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 3) Mengidentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan 4) Melakukan fisioterapi dada jika perlu 5) Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 6) Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan 7) Memberikan bronkodilator bila perlu 8) Memberikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab 9) Mengatur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. 10) Memonitor respirasi dan status O2

S: O:

1. Membersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain 2. Mempertahankan teknik isolasi 3. Membatasi pengunjung bila perlu 4. Menginstruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien 5. Menggunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan 6. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan

S: O:

11. Sesak 12. Terpasang CPAP 7-30% 13. Terdapat retraksi dinding dada 14. Pernapasan cuping hidung 15. SPO2 76-80% A: Masalah belum teratasi (ketidakefektifan bersihan jalan nafas) P: Lanjutkan intervensi (Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi)

7. lahir premature 8. Belum mendapat imunisasi 9. Tali pusat belum terlalu kering A: Masalah belum teratasi (Resiko infeksi) P: Lanjutkan intervensi (Mempertahankan teknik isolasi)

PARAF

7. Menggunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung 8. Mempertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat 9. Mengganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum 10. Menggunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing 11. Meningkatkan intake nutrisi 12. Memberikan terapi antibiotik bila perlu 3.

1) Monitor suhu pasien, menggunakan alat pengukur dan rute yang paling tepat. 2) Bebaskan pasien dari lingkungan yang dingin. 3) Berikan pemanas eksternal aktif (misalnya: selimut hangat, lampu radiasi, bantalan penghangat, dan pemanas udara) 4) Monitor adanya syok pemanasan kembali. 5) Monitor warna dan suhu kulit.

S: O: 9. OGT+ 10. Prematuritas 11. Temp: 35,7 12. Akral dingin A: Masalah belum teratasi (Hipotermi) P: Lanjutkan intervensi (Monitor suhu pasien, menggunakan alat pengukur dan rute yang paling tepat)

Related Documents

Implementasi Keperawatan
October 2019 46
Implementasi Gg
April 2020 38
Implementasi Bhsp.docx
December 2019 32

More Documents from "Diky Julianto"