IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Kelompok 4 Brian Korban
Novaldi Marsadu
Christin Iroth
Ratu Sompotan
Eunike Ratulangi
Stevia Bujung
Jeanet Paat
Vabiona Barends
Jessica Ngaliman
Veren Tuwo
Pengertian Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan. Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan
yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).
Tujuan Membantu klien untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Mencakup dalam peningkatan kesehatan Mencakup pencegahan penyakit
Mencakum pemulihan kesehatan Memfasilitasi klien
Proses Berpikir Kritis dalam Implementasi Keperawatan Sebelum mengimplementasikan intervensi keperawatan, gunakan pemikiran kritis untuk menentukan ketepatan intervensi terhadap situasi klinis. Perawat tetap berkewajiban melakukan penilaian sebelum melaksanakan implementasi tersebut, karena kondisi klien dapat berubah dalam hitungan menit. Berikut ini adalah beberapa petunjuk yang dipertimbangkan saat pengambilan keputusan tentang implementasi: Tinjau ulang segala kemungkinan intervensi keperawatan yang sesuai dengan masalah klien Tinjau ulang semua kemungkinan konsekuensi pada setiap kemungkinan intervensi keperawatan Pertimbangkan peluang terjadinya kemungkinan konsekuensi
Buat keputusan tentang manfaat dari konsekuensi bagi klien
Standar Intervensi Keperawatan Terdapat sistem yang menyediakan standar intervensi bagi beberapa masalah kesehatan, sehingga perawat dapat menetapkan intervensi secara lebih cepat dan mudah. Jika standar
tersebut berbasis pada bukti, maka perawat lebih cenderung memberikan intervensi klinis yang efektif untuk meningkatkan hasil perawatan klien. Intervensi terstandardisasi, tersedia dalam bentuk pedoman klinis atau protocol, petunjuk pelaksanaan dan intervensi Nursing Interventions Classification (NIC).
Proses Implementasi Keperawatan Pengkajian Ulang terhadap Klien Pengkajian merupakan proses kontinu yang terjadi setiap kali perawat berinteraksi dengan klien. Perawat juga memodifikasi rencana saat menentukan kebutuhan kesehatan seorang klien. Langkah ini membantu perawat untuk menentukan apakah tindakan keperawatan tersebut masih sesuai dengan kondisi klien. Meninjau dan Merevisi Rencana Asuhan Keperawatan yang Ada Setelah mengkaji ulang, lakukan peninjauan pada rencana keperawatan, bandingkan data tersebut agar diagnosis keperawatan menjadi valid, dan tentukan apakah intervensi keperawatan tersebut masih menjadi yang terbaik untuk situasi klinis saat itu. Jika terjadi perubahan status klien, diagnosis keperawatan dan intervensinya, lakukan modifikasi rencana asuhan keperawatan.
Modifikasi rencana perawatan tertulis mencakup empat langkah sebagai berikut: a. Lakukan revisi data pada kolom pengkajian untuk menggambarkan status klien terkini. Berikan tanggal pada data baru sehingga anggota tim yang lain mengetahui waktu perubahan tersebut. b. Lakukan revisi pada diagnosis keperawatan. Hapus diagnosis keperawatan yang telah kehilangan relevansinya, tambah dan berikan tanggal pada diagnosis yang baru. c. Lakukan revisi pada intervensi sesuai dengan diagnosis dan tujuan keperawatan yang baru. Revisi ini harus menggambarkan status terkini klien. d. Tentukan metode evaluasi untuk menentukan apakah anda telah berhasil.
Mengorganisasikan Sumber Daya dan Menyampaikan Layanan Organisasi peralatan dan personel akan membuat perawatan klien menjadi lebih tepat waktu, efisien, dan penuh keterampilan. Persiapan pemberian asuhan juga meliputi persiapan lingkungan dan klien untuk intervensi keperawatan. Peralatan
Sebelum melakukan intervensi, tentukan alat yang dibutuhkan dan periksan persediaannya. Sediakan peralatan tambahan untuk mengatasi kemungkinan terjadi kesalahan, tetapi jangan membukanya kecuali benarbenar dibutuhkan. Personel Sistem yang mengatur keperawatan akan menentukan bagaimana personel keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Sebagai contoh, seorang perawat Registered Nurse (RN) memiliki tanggung jawab yang berbeda di dalam model keperawatan tim dibandingkan model keperawatan primer. Seorang perawat primer bertanggung jawab untuk melayani klien selama dirawat inap.
Lingkungan
Lingkungan perawatan klien harus aman dan kondusif bagi implementasi tarapi. Keamanan klien merupakan prioritas pertama. Klien
Sebelum melaksanakan intervensi, pastikan klien telah merasa nyaman secara fisik dan psikologis. Antisipasi dan Pencegahan Komplikasi. Resiko pada klien berasal dari penyakit dan terapi. Sebagai perawat, awasi dan kenali resiko tersebut, sesuaikan intervensi dengan situasi, evaluasi keuntungan terapi terhadap resiko dan akhirnya mulailah tindakan pencegahan resiko.
Mengenali Area Asistensi Sebelum memulai perawatan, tinjaulah rencana untuk menentukan kebutuhan bantuan dan jenis yang dibutuhkan. Diskusikan kebutuhan akan bantuan dengan perawat lainnya atau asisten.
Pada situasi dimana perawat diminta memberikan obat baru, mengoperasikan peralatan baru, atau melaksanakan suatu prosedur yang tidak dikenali, ikuti langkah berikut: a. Cari pengetahuan yang dibutuhkan
b. Kumpulkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk prosedur tersebut. c. Pastikan kehadiran perawat-perawat yang pernah melakukan prosedur tersebut dengan baik dan benar untuk menyediakan bantuan dan bimbingan.
Keterampilan Implementasi Keperawatan Keterampilan Kognitif Keterampilan kognitif meliputi aplikasi pemikiran kritis pada proses keperawatan. Keterampilan Interpersonal Perawat membangun hubungan kepercayaan, menunjukkan perhatian dan berkomunikasi dengan jelas. Keterampilan Psikomotor Keterampilan psikomotor membutuhkan integritas antara aktivitas kognitif dan motorik. Sebagai contoh, saat melakukan penyuntikan, perawat harus memahami anatomi dan farmakologi (kognitif), serta menggunakan koordinasi dan presisi untuk melakukan penyuntikan dengan tepat (motorik).
Tipe Implementasi Keperawatan Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi keperawatan, antara lain: Cognitive implementations Interpersonal implementations Technical implementations
Independent implementations Interdependen/ Collaborative implementations, Dependent implementations
Hal yang Diperhatikan dalam Implementasi Keperawatan Pada tahap persiapan. a. Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan professional sendiri. b. Memahami rencana keperawatan secara baik.
c. Menguasai keterampilan teknis keperawatan. d. Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan. e. Mengetahui sumber daya yang diperlukan. f. Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan keperawatan. g. Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur keberhasilan. h. Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul. i. Penampilan perawat harus menyakinkan.
Pada tahap pelaksanaan. a. Mengkomunikasikan/ menginformasikan kepada klien tentang keputusan tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat. b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh perawat. c. Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat. d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang telah diberikan.
Pada tahap terminasi. a. Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan yang telah diberikan. b. Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah diberikan. c. Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.
d. Lakukan pendokumentasian.
Prinsip Implementasi Keperawatan Beberapa pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan (Kozier et al,. 1995) adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan respons klien.
b. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan. c. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia. d. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan. e. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi keperawatan. f. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care). g. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien. h. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan. i.
Bersifat holistik.
j.
Kerjasama dengan profesi lain.
k. Melakukan dokumentasi
Metode Implementasi Keperawatan Membantu Dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari (AKS) adalah aktivitas yang biasanya dilakukan sepanjang hari/normal, aktivitas tersebut mencakup ambulasi, makan, berpakaian, mandi,menyikat gigi, dan berhias. Konseling Konseling merupakan metoda implementasi yang membantu klien menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengelani dan menangani stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal diantara klien, keluarganya, dan tim perawatan kesehatan.
Penyuluhan Digunakan menyajikan prinsip, prosedur dan teknik yang tepat tentang perawatan kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien tentang status kesehatannya. Memberikan asuhan keperawatan langsung Untuk mencapai tujuan terapeutik klien,perawat melakukan intervensi untuk mengurangi reaksi yang merugikan dengan menggunakan tindakan pencegahan dan preventive dalam memberikan asuhan.
TERIMA KASIH