Impaksi.pptx

  • Uploaded by: Desyana Kasim
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Impaksi.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 748
  • Pages: 22
IMPAKSI GIGI Oleh : Ayu Aditya Willy Wrastuti 17710055

Pembimbing : drg. Henry Sp.BM

ANATOMI ■ Gigi impaksi terbanyak pada M3 ■ Pembentukan benih gigi M3 < 12 tahun dan pertumbuhannya berakhir usia 25 tahun

1a) 14 tahun, mahkota gigi sudah terbentuk lengkap 1b) 17 tahun, mahkota gigi dan akar gigi mulai terbentuk sebagian 1c) 25 tahun, mahkota dan akar gigi terbentuk sempurna 1d) Tampak gigi M3 atas dan bawah impaksi

DEFINISI Gigi yang erupsi sebagian atau tidak dapat erupsi oleh karena terhalang oleh gigi, tulang atau jaringan lunak yang ada disekitarnya.

ETIOLOGI ■ Genetik ■ Ketiadaan benih dan atau benih gigi malposisi

■ Nutrisi

Genetik ■ Orang tua yang memiliki lengkung rahang kecil, dengan ukuran gigi geligi relatif besar dapat menurunkan kondisi tersebut pada keturunannya

Benih gigi malposisi ■ Benih gigi malposisi atau benih terbentuk dalam berbagai angulasi yaitu mesial, distal, vertikal, dan horisontal yang mengakibatkan jalur erupsi yang salah arah

KLASIFIKASI ■ George Winter Aangulasi sumbu panjang gigi impaksi molar terhadap sumbu panjang gigi M2

■ Pell dan Gregory Berdasarkan perbandingan ukuran mesio-distal M3 bawah dengan ruang yang tersedia dari distal M2 sampai ramus asenden mandibular Kelas I jika antero-posterior gigi M3 sebanding jarak dari anterior ramus ke distal M2 Kelas II jika jarak dari anterior ramus ke distal M2 lebih kecil dari anterioposterior gigi M3, terdapat sejumlah tulang yang masih menutupi bagian distal M3 Kelas III jika tidak ada ruang sama sekali untuk erupsi gigi M3

■ Klasifikasi gigi M3 pada mandibula berdasarkan hubungan bidang oklusal menurut Pell dan Gregory yang dilihat berdasarkan letak M3 dalam tulang mandibula Kelas A jika ketinggian puncak gigi M3 sama dengan oklusal gigi M2

Kelas B jika ketinggian puncak gigi M3 dibawah garis oklusal gigi M2 tetapi diatas garis servikal Kelas C jika ketinggian puncak gigi M3 di bawah garis servikal gigi M2.

GEJALA ■ Inflamasi merupakan suatu periokorontis dan dapat menjadi abses ■ Resorpsi gigi tetangga

■ Kista ■ Rasa nyeri

DIAGNOSIS ■ Anamnesis Gejala bervariasi ringan-berat ; rasa nyeri, bengkak (inflamasi) dan dapat menjadi abses, trismus

■ Pemeriksaan fisik Ketiadaan gigi, adanya karies, mobilitas gigi tetangga ■ Pemeriksaan penunjang

-

Periapikal dan CT scan untuk gigi M3 rahang bawah

-

Tomografi panoramic untuk gigi M3 rahang atas

-

Radiografi periapical dan true occlusal

TATALAKSANA ■ PEMBEDAHAN -

Operkulektomi

Pengangkatan operkulum yang menutupi gigi yang diprediksi dapat muncul ke permukaan gingiva

-

Odontektomi

Metode pengambilan gigi dari soketnya setelah pembuatan flap dan mengurangi sebagian tulang yang mengelilingi gigi tersebut INDIKASI 1. Pencegahan penyakit periodontal 2. Pencegahan adanya dental karies 3. Pencegahan periokoronitis 4. Pencegahan adanya resorpsi akar 5. Gigi impaksi dibawah protesa 6. Pencegahan kista dan tumor odontogenic 7. Penanganan karena nyeri yang dikeluhkan 8. Pencegahan fraktur mandibula.

KONTRA INDIKASI 1. Pasien usia lanjut 2. Pasien dengan kelainan sistemik dan immunocompromised 3. Kemungkinan membahayakan jaringan sekitar.

■ Prosedur odontektomi A) Insisi mukoperiosteal B) Flap mukoperiosteal C) Tulang alveolar dibuka dengan bur D) Gigi impaksi sudah tampak

E) Gigi dibelah dengan pahat atau F) Dengan bur G) Masing-masing belahan dilubangi dengan hur H) Pengungkitan tiap belahan J) Pengungkitan

K) Pengembalian dan penjahitan flap mukoperiosteal.

Komplikasi odontektomi ■ Cedera nervus alveolaris inferior : parestesia ■ Cedera arteri dan vena alveolaris inferior : perdarahan ■ Edema pipi : trismus atau spasme m. masseter ■ Tonus jaringan sudah menurun, kapiler yang rapuh dan perlekatan interselular yang melemah : ekimosis ■ Infeksi pasca bedah : nyeri berdenyut menyebar sampai telinga dan timbul halitosis, bau tidak sedap yang berasal dari soket

Perawatan pasca odontektomi ■ Antibiotik : klindamisin dengan dosis 3×300 mg selama 3-5 hari. ■ Analgetik : ibuprofen 400-800 mg atau asetaminofen 500 mg 3-4 kali sehari, selama 2-3 hari

■ Nyeri sedang-berat tambahan tablet codein 15-30mg ■ Makan makanan berbentuk cair/lunak, protein tinggi ■ Merendam daerah pembedahan dengan antiseptik oral klorheksidin 0,2% atau povidoneiodine 1%

■ Irigasi dengan larutan H2O2 3% juga sangat efektif terhadap kuman anaerob, selain itu busa yang dihasilkan memberikan efek mekanis untuk membersihkan oral debris/sisa makanan

■ NON PEMBEDAHAN -

Upaya perawatan pribadi yang lebih cermat dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik, serta melakukan pemeriksaan rutin gigi gelig

-

Gigi M3 yang mengalami impaksi totalis, pasien dianjurkan waspada terhadap kemungkinan terjadi degenerasi kistik kantung folikel gigi (dental sac)

-

Datang ke dokter spesialis bedah mulut yang akan memantaunya dengan membuat foto dental setiap 1-2 tahun sekali agar kista dentigerous yang mungkin terjadi dapat dideteksi awal.

KOMPLIKASI IMPAKSI ■ Karies dentin Mudah terjadi retensi sisa makanan dan sulit dibersihkan

■ Infeksi perikoronal

■ Abses

■ Kista

TERIMAKASIH

More Documents from "Desyana Kasim"