Ilmu Gulma Acara 6.docx

  • Uploaded by: septiyani upik
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ilmu Gulma Acara 6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 733
  • Pages: 9
ILMU GULMA PENGENDALIAN GULMA SECARA KIMIAWI

Nama

: Septiyani Upik (1610401085)

Kelompok

: C2

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TIDAR 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gulma merupakan tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya pada waktu tertentu, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan oleh petani sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok. Biji gulma memiliki waktu dormansi. Dormansi merupakan masa istirahat dari organ tumbuhan dikarenakan keadaan organ atau lingkungan tidak mendukung untuk pertumbuhan. Dormansi bagi gulma merupakan kekayaan yang dimiliki hampir semua biji gulma yang memungkinkan untuk dapat bertahan dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan untuk pertumbuhannya. Dormansi yang terjadi pada gulma merupakan suatu kemampuan gulma untuk selalu dapat tumbuh kapan saja apabila kondisi menguntungkan untuk pertumbuhannya. Dalam klasifikasi herbisida dapat dibedakan : a.

Menurut waktu apilkasi.

b.

Menurut cara kerja.

c.

Menurut sifat bahan kimianya

Aplikasi herbisida di lapangan pada prinsipnya adalah penyebaran herbisida secara merata pada sasaran, baik berupa gulma (pasca tumbuh) ataupun permukaan tanah (pra tumbuh). Penyebaran herbisida sebagian besar dengan menggunakan bantuan pelarut berupa air (disemprotkan). Ada beberapa herbisida yang disebarkan secara langsung dengan cara ditaburkan atau dicampurkanbdengan pupuk. Keberhasilan dalam aplikasi herbisida sangat ditentukan oleh ketepatan dalam memilih jenis dan dosis herbisida, cara aplikasi, dan waktu aplikasinya. Herbisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menekan pertumbuhan atau mematikan gulma. Dalam aplikasi herbisida ada beberapa hal yang menentukan keberhasilan, antara lain adalah herbisida yang digunakan, cara aplikasinya, gulma sasaran, dan kondisi cuaca. Ada syarat

5 Tepat dalam pengaplikasian herbisida, yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara dan tepat sasaran.

1.2 Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh herbisida terhadap pertumbuhan gulma dan mekanisme herbisida dalam mematikan gulma. 1.3 Manfaat Mahasiswa mampu mengetehui pengaruh herbisida terhadap pertumbuhan gulma dan mekanisme herbisida dalam mematikan gulma.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gulma berinteraksi dengan tanaman melalui persaingan untuk mendapatkan satu atau lebih faktor tumbuh yang terbatas, seperti cahaya, hara, dan air. Tingkat persaingan bergantung pada curah hujan, varietas, kondisi tanah, kerapatan gulma, lamanya tanaman, pertumbuhan gulma, serta umur tanaman saat gulma mulai bersaing (Jatmiko et al., 2002). Cara pengendalian gulma yang paling banyak dilakukan adalah dengan penggunaan herbisida kimia, yang digolongkan menjadi organik atau anorganik. Penggunaan herbisida moderen pertami kali yaitu herbisida 2,4-D sekitar tahun 1940an. Herbisida 2,4 D dimetil amina dan kalium MCPA, merupakan golongan fenoksi sedangkan herbisida dari golongan isoksazolidin yaitu clomazon. Kalium MCPA, 2,4 D dimetil amina, dan clomazon, merupakan herbisida dengan persistensi rendah (Soerjandono, 2005). Pemakaian campuran herbisida dapat meningkatkan spektrum pengendalian dosis herbisida. Campuran herbisisda dengan bahan aktif glifosat akan mematikan gulma dengan jalan menghambat jalur biosintesa asam amino. Herbisida dengan bahan aktif 2,4-D akan menghambat pertumbuhan gulma dengan mempercepat respirasi, hal ini menyebabkan adanya ke dua bahan aktif dapat mempercepat kematian gulma. Cara kerja lain adalah dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan tumbuhan (Moenandir, 1990).

BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Selasa, 27 November 2018 di desa Bandongan, pukul 11.30 WIB. 3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu herbisida kontak, herbisida sistemik, air, alat semprot, gelas ukur, ember, raffia, patok bamboo, pengaduk. 3.3 Metode dan Rancangan Percobaan 3.3 Langkah kerja 1. Tentukan lahan yang banyak ditumbuhi gulma. 2. Buat 3 petakan ukuran 1 m x 1 m menggunakan tali raffia dan bagilah setiap petakan menjadi 2 bagian untuk herbisida kontak dan sistemik. 3. Siapkan herbisida kontak dan sistemik. 4. Buatlah formulasi masing-masing herbisida sesuai petunjuk pada botol herbisida 5. Semprotkan herbisida secara merata pada gulma dalam petakan yang telah ditentukan 6. Amati dan catat apa yang terjadi pada gulma selama 7 hari atau sampai gulma kelihatan mati. 7. Diskusikan dan bahas hasil pengendalian gulma secara kimiawi. 3.5 Variabel yang diamati Parameter yang diamati daam praktikum ini yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Justice, O.L dan L.N. Bass., 1990. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Rajawali Press, Jakarta Kartasapoetra, A. G. 2003. Teknologi Benih (Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum ). PT. Rineka Cipta. Jakarta. Moenandir, J. 1990. Pengantar Ilmu Pengendalian Gulma. Rajawali Press. Jakarta. Sastroutomo, S.S. 1990. Ekologi Gulma. PT. Gramedia. Pustaka Utama. Jakarta. Soerjandono, Noeriwan B. 2005.Teknik Pengendalian Gulma dengan Herbisida Persistensi Rendah pada Tanaman Padi. Buletin Teknik Pertanian Vol. 10. Nomor 1, 2005. 8 Hal. Soetopo, Lita. 2002. Teknlogi Benih. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Lampiran

Layout

Related Documents


More Documents from ""