Ikm Rappokalling.docx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ikm Rappokalling.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,175
  • Pages: 18
Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

Laporan Kasus

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Pasien Herpes Zoster Muhammad Adzan akbar, * *Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Abstrak: Studi kasus ini menyajikan penatalaksanaan Herpes zoster dengan pendekatan kedokteran keluarga yang bersifat holistik, komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan. Didapatkan perbaikan masalah klinis pasien dengan perbaikan perilaku kesehatan pasien, keluarga, dan komunitas sekitar, serta perbaikan lingkungan. Insidensi HZ 1,5-3 orang per 1000 penduduk pada semua usia dan 7-11 orang per 1000 penduduk per tahunnya pada usia lebih 160 tahun di Eropa dan Amerika Utara. Terdapat lebih dari 1 juta kasus HZ di Amerika Serikat setiap tahunnya, dengan rata-rata 3-4 kasus per 1000 penduduk Herpes zoster adalah penyakit yang disebakan oleh infeksi virus varisela zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer. Virus varizella zoster masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara inhalasi dari sekresi pernapasan ( droplet infection) atau kontak langsung dengan lesi kulit Tujuan umum pengobatan herpes oster mengurangi lama sakit, keparahan dan waktu penyembuhan akan lebih singkat.. Kata kunci: herpes zoster, kedokteran keluarga. Family Medicine Approach on Herpes Zoster Muhammad Adzan Akbar, * *Department of Community Medicine, Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Makassar Abstract: The case study presents management of Herpes Zoster with holistic, comprehensive, integrated, and continuous family medicine approach. The symptoms of hypertension are clinically recovered by improving health behavior of the patient, his family, and environmental condition. The incidence of HZ is 1.5-3 people per 1000 population at all ages and 7-11 people per 1000 population per year at more than 160 years of age in Europe and North America. There are more than 1 million cases of HZ in the United States each year, with an average of 3-4 cases per 1000 inhabitants Herpes zoster is a disease caused by the infection of the varicella zoster virus that attacks the skin and mucosa, this infection is a viral reactivation that occurs after infection primary. The varizella zoster virus enters the human body by inhalation of respiratory secretions (droplet infection) or direct contact with skin lesions. The general goal of treatment for herpes oster reduces the duration of illness, the severity and the healing time will be shorter. Keywords: herpes zoster, family medicine.

Muhammad Adzan Akbar

Page 1

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

Pendahuluan Herpes zoster adalah penyakit yang

Insiden terjadinya herpes zoster

disebakan oleh infeksi virus varisela zoster

meningkat sesuai dengan pertambahan

yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi

umur dan biasanya jarang mengenai anak-

ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi

anak. Insiden herpes zoster berdasarkan

setelah infeksi primer. Virus varicella

usia yaitu sejak lahir – 9 tahun : 0,74/1000;

zoster merupakan famili human herpes

usia 10 – 19 tahun : 1,38/1000; usia 20 –

virus yang terdiri atas genome DNA

29 tahun : 2,58/1000. Di amerika, herpes

double

oster

stranded,

tertutup

inti

yang

jarang

terjadi

pada

anak-anak,

mengandung protein dan dibungkus oleh

dimana lebih dari 66 % mengenai usia

glikoprotein. 1,2

lebih dari 50 tahun, kurang dari 10 %

Reaktivasi virus varisela zoster (VVZ) yang laten berdiam terutama dalam sel neuronal dan kadang-kadang di dalam sel satelit ganglion radiks dorsalis dan ganglion sensorik saraf kranial;; menyebar ke dermatom atau jaringan saraf yang sesuai dengan. Virus membentuk infeksi laten

di

ganglia

dorsal

sehingga

menyebabkan terjadinya herpes zoster. 3,4 Penyebab

reaktivasi

tidak

sepenuhnya dimengerti tetapi diperkirakan terjadi pada kondisi gangguan imunitas selular. Faktor--faktor yang berpotensi menyebabkan reaktivasi adalah: pajanan VVZ sebelumnya (cacar air, vaksinasi), usia

lebih

dari

50

imunokompromais,

tahun,

obat

keadaan

-

obatan

imunosupresif, HIV/AIDS, transplantasi sumsum tulang atau organ, keganasan, terapi

steroid

psikologis,

jangka trauma

pembedaan. 3

Muhammad Adzan Akbar

panjang, dan

stres

tindakan

mengenai usia di baah 20 tahun dan 5 % mengenai usia kurang dari 15 tahun. Walaupun

herpes

zoster

merupakan

penykit yang sering dijumpai pada orang dewasa, namun herpes zoster juga dapat terjadi pada bayi baru lahir aabila ibunya menderita

herpes

zoster

Dari

hasil

kehamilan.

pada

masa

penelitian,

ditemukan sekitar 3 % herpes zoster pada anak, biasanya ditemukan pada anak – anak yang imunokmpromise dan menderita penyakit keganasan. 2 Tingginya Indonesia

terbukti

infeksi pada

varicella studi

di

yang

dilakukan Jufri, et al tahun 1995 - 1996, dimana 2/3 dari populasi berusia 15 tahun seropositive terhadap antibodi varicella. Dari total 2232 pasien herpes zoster pada 13 rumah sakit pendidikan di Indonesia (2011--2013).3 

Puncak kasus HZ terjadi pada usia 45 - 64 : 851 (37.95 % dari total kasus HZ)

Page 2

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

 

Trend HZ cenderung terjadi pada usia

partikel virus akan menyebar ke seluruh

yang lebih muda

tubuh dan mencapai epidermis pada hari ke

Gender

:

Wanita

cenderung

14-16, yang mengakibatkan timbulnya lesi dikulit yang khas. 2

mempunyai insiden lebih tinggi Total kasus NPH adalah 593 kasus (26.5%

Pada herpes zoster, patogenesisnya

dari total kasus HZ)

belum

seluruhnya

diketahui.

Selama



Puncak kasus NPH pada usia 45--64

terjadinya varicella, VZV

yaitu 250 kasus NPH (42% dari total

tempat dari lesi kulit dan permukaan

kasus NPH)

mukosa ke ujung syaraf sensoris dan

berpindah

ditransportasikan secara centripetal melalui Virus varizella zoster masuk ke

serabut

syaraf

sensoris

ke

ganglion

dalam tubuh manusia dengan cara inhalasi

sensoris. Pada ganglion tersebut terjadi

dari sekresi pernapasan ( droplet infection)

infeksi laten (dorman), dimana virus

atau kontak langsung dengan lesi kulit.

tersebut tidak lagi menular dan tidak

Droplet infection dapat terjadi 2 hari

bermultiplikasi, tetapi tetap mempunyai

sebelum hingga 5 hari setelah timbul lesi

kemampuan

di kulit. VZV masuk ke dalam tubuh

infeksius apabila terjadi reaktivasi virus.

manusia

saluran

Reaktivasi virus tersebut dapat diakibatkan

pernafasan bagian atas, orofaring ataupun

oleh keadaan yang menurunkan imunitas

conjungtiva. Siklus replikasi virus pertama

seluler seperti pada penderita karsinoma,

terjadi pada hari ke 2 - 4 yang berlokasi

penderita

pada lymph nodes regional kemudian

immunosuppressive

diikuti penyebaran virus dalam jumlah

kortikosteroid dan pada orang penerima

sedikit melalui darah dan kelenjar limfe,

organ transplantasi. Pada saat terjadi

yang mengakibatkan terjadinya viremia

reaktivasi,

primer (biasanya terjadi pada hari ke 4 - 6

bermultiplikasi sehingga terjadi reaksi

setelah infeksi pertama). Pada sebagian

radang dan merusak ganglion sensoris.

besar penderita yang terinfeksi, replikasi

Kemudian

virus

sumsum tulang serta batang otak dan

melalui

tersebut

mukosa

dapat

mengalahkan

untuk

yang

mendapat

virus

virus

berubah

menjadi

pengobatan termasuk

akan

akan

syaraf sensoris

kembali

menyebar

ke

mekanisme pertahanan tubuh yang belum

melalui

akan sampai

matang sehingga akan berlanjut dengan

kekulit dan kemudian akan timbul gejala

siklus replikasi virus ke dua yang terjadi di

klinis.2

hepar dan limpa, yang mengakibatkan terjadinya viremia sekunder. Pada fase ini, Muhammad Adzan Akbar

Page 3

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

DIAGNOSIS KLINIS

kemudian mengelupas. Pada saat ini

Gejala Prod romal

biasanya

segmental



Lesi baru dapat terus muncul sampai

dermatom yang akan timbul lesi dan dapat

hari

berlangsung dalam waktu yang bervariasi.

sampai hari ketujuh.

Nyeri

bersifat

segmental

dan

dapat

juga

menghilang. 3

Berlangsung 1--5 hari. Keluhan biasanya diawali dengan nyeri pada daerah

nyeri



ketiga

Erupsi

dan

kulit

kadang--kadang

yang

berat

dapat

berlangsung terus--menerus atau sebagai

meninggalkan makula hiperpigmentasi

serangan yang hilang timbul. Keluhan

dan jaringan parut (pitted scar)

bervariasi dari rasa gatal, kesemutan,



panas, pedih, nyeri tekan, hiperestesi

Erupsi umumnya disertai nyeri (60-90% kasus) 3

sampai rasa ditusuk--tusuk. Selain nyeri, dapat didahului dengan cegukan atau

Variasi klinis

sendawa. Gejala konstitusi berupa malaise,



Pada beberapa kasus nyeri segmental

sefalgia,other flu like symptoms, yang

tidak diikuti erupsi kulit, keadaan ini

biasanya akan menghilang setelah erupsi

disebut zoster sine herpete. 3

kulit timbul. Kadang--kadang terjadi limfadenopati regional.



3

Herpes perjalanan

zoster

abortif

penyakit

:

bila

berlangsung

singkat dan kelainan kulit hanya Erupsi kulit 

berupa vesikel dan eritema. 3

Erupsi kulit hampir selalu unilateral

Herpes zoster oftalmikus : HZ yang

dan biasanya terbatas pada daerah

menyerang cabang pertama nervus

yang dipersarafi oleh satu ganglion

trigeminus. Erupsi kulit sebatas mata

sensorik. Erupsi dapat terjadi di

sampai ke verteks, tetapi tidak melalui

seluruh bagian tubuh, yang tersering di

garis tengah dahi. Bila mengenai anak

daerah ganglion torakalis. 



Lesi

dimulai

3

dengan

cabang nasosilaris (adanya vesikel makula

pada puncak hidung yang dikenal

eritroskuamosa, kemudian terbentuk

sebagai tanda Hutchinson, sampai

papul--papul dan dalam waktu 12--24

dengan

jam lesi berkembang menjadi vesikel.

diwaspadai kemungkinan terjadinya

Pada hari ketiga berubah menjadi

komplikasi pada mata. 3

pustul yang akan meng ering menjadi



kantus

medialis)

harus

Sindrom Ramsay--Hunt : HZ di

krusta dalam 7--10 hari. Krusta dapat

liang telinga luar atau membrana

bertahan

timpani, disertai paresis fasialis yang

sampai

Muhammad Adzan Akbar

2--3

minggu

Page 4

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

nyeri, gangguan lakrimasi, gangguan

ringan, sembuh tanpa gejala sisa. HZ

pengecap 2/3 bagian depan lidah,

pada neonatus tidak membutuhkan

tinitus, vertigo, dan tuli. Kelainan

terapi antiviral. 3

tersebut



sebagai

akibat

virus

Herpes zoster pada anak : ringan,

menyerang nervus fasialis dan nervus

banyak menyerang di daerah servikal

auditorius. 3

bawah.

Herpes zoster aberans : HZ disertai

pengobatan dengan antiviral. 3

vesikel

minimal

10

buah

Herpes

tidak

membutuhkan

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan laboratorium

zoster pada

imunokompromais

Juga

yang

melewati garis tengah. 3 



:

perjalanan

diperlukan bila terdapat gambaran klinis

penyakit dan manifestasi klinisnya

yang meragukan. 3

berubah, seringkali tidak spesifik,



Tes

Tzanck

(adanya

perubahan

sering rekuren, berlangsung lebih lama

sitologi sel epitel dimana terlihat multi

(lebih dari 6 minggu), cenderung

nucleated giant sel)

kronik persisten, menyebar ke alat-



-alat dalam terutama paru, hati, dan

Identifikasi antigen/asam nukleat VVZ dengan metode PCR

otak. gejala prodromal lebih hebat, erupsi

kulit

lebih

berat

(bula

PENATALAKSANAAN  Terapi suportif dilakukan

hemoragik, hiperkeratotik, nekrotik), lebih

luas

menghindari

(aberans/

multidermatom/diseminata),

mengakibatkan

lebih

vesikel,

lain. 5

Herpes zoster pada ibu hamil : ringan,

kemungkinan

komplikasi

sangat

jarang.

erjadi Risiko

infeksi pada janin dan neonatus dari ibu hamil dengan HZ juga sangat kecil. Karena alasan tersebut, HZ pada tidak

diterapi

dengan

antiviral. 3 

pecahnya

yang

dan mencegah kontak dengan orang

terjadi. 3

kehamilan

kulit

pemberian nutrisi TKTP, dan istirahat

nyeri, dan komplikasi lebih sering 

gesekan

dengan

Herpes zoster pada neonatus : jarang ditemukan. Penyakit biasanya

Muhammad Adzan Akbar



Gejala

prodromal

diatasi

sesuai

dengan indikasi. 5 Topikal : Stadium vesikel : bedak salisil 2% atau bedak kocok kalamin agar vesikel tidak pecah. Apabila erosif, diberikan kompres terbuka, apabila terjadi ulserasi, dapat dipertimbangkan

pemberian

salep

antibiotik. 5 Page 5

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster



Pengobatan antivirus oral, antara lain

gelembung muncul, pusing (+), mual dan

dengan:

muntah (-), nafsu makan pasien baik, BAB

-

-

Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari,

biasa dan BAK lancar.

anak-anak 4 x 20 mg/kgBB (dosis

Pasien

maksimal 800 mg), atau

mengalami

keluhan

Valasiklovir: dewasa 3 x 1000

sebelumnya,

pasien

mg/hari.

adanya riwayat keluarga yang menderita

mengatakan

belum

pernah

yang juga

sama

menyangkal

Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari

penyakit yang sama. Pasien mengatakan

dan efektif diberikan pada 24 jam pertama

mempunyai teman kerja yang memiliki

setelah timbul lesi. 5

keluhan yang sama dan pasien mempunyai

Konseling & Edukasi 5

kebiasaan nginap di kos temannya tersebut



Edukasi tentang perjalanan penyakit

dan kebiasaan memakai pakaian dan

Herpes Zoster.

sarung

Edukasi bahwa lesi biasanya membaik

terakhir sekitar 2 minggu yang lalu.



tersebutdimana

keadaan umum baik, kompos mentis.

imunokompeten. Edukasi

temannya

Dari pemeriksaan fisik didapatkan

dalam 2-3 minggu pada individu •

dari

mengenai

seringnya

komplikasi neuralgia pasca-herpetik.

Tanda vital yaitu tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 82 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, dan suhu badan 36,5 C. Status gizi pasien baik. Pemeriksaan Penunjang,

Ilustrasi Kasus

asam urat: tidak ada. Status generalis,

Seorang laki-laki berusia 21 tahun datang ke puskesmas Rappokalling dengan keluhan timbul gelembung – gelembung pada bagian leher kanan yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Gelembung – gelembung

tersebut

berbentuk

kecil,

banyak dan terlihat seperti ada cairan di dalamnya. Selain keluhan tersebut, pasien juga mengeluhkan rasa nyeri dan panas pada bagian leher

kanan. Nyeri seperti di tusuk dan panas. Riwayat trauma (-), riwayat alergi (-) (+)

yaitu

2

Muhammad Adzan Akbar

hari

rambut

Pemeriksaan

lurus,

mata,

warna

hitam.

konjungtiva

tidak

anemis dan sklera tidak ikterik, lensa tidak keruh. Pemeriksaan THT dalam batas normal. Terdapat vesikel berkelompok dengan dasar eritema di leher kanan dan pinggang kanan. Jantung dalam batas normal.

Paru

dalam

batas

normal.

Ekstremitas tidak didapatkan edema.

tersebut. pasien juga

mengalami hal yang sama di pinggang

demam

kepala:

Dari

informasi

yang

dapatkan

pasien bekerja sebagai pegawai distributor barang

Indomaret.

Di

dalam

rumah

terdapat 7 anggota keluarga yaitu 5 orang

sebelum Page 6

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

dewasa dan 2 anak-anak. Rumah pasien

yang sering berbagi pakaian dengan orang

terdiri dari 2 tingkat di mana di lantai 2

lain. Pada poin IV, tidak ada faktor yang

rumah terdapat 2 kamar tidur, 1 ruang

dapat memperberat masalah kesehatan

tamu juga sebagai ruang keluarga, dapur

pasien.

dan kamar mandi dan usaha toko kecil ada

fungsional pasien derajat 1, karena pasien

di lantai 1. Jarak antar rumah berdempetan,

mampu

menyebabkan

sebelum sakit.

kesan

ventilasi

sangat

kurang untuk yang lantai 1 sementara lantai 2 memiliki ventilasi yang cukup. Pasien

memiliki

kebiasaan

menginap di rumah teman kerjanya yang mengalami keluhan yang sama. Terakhir kali kurang lebih 2 minggu yang lalu nginap di kos temannya tersebut. Pasien juga biasa menggunkan pakaian temannya tersebut saat menginap misalnya sarung dan

jaket.

Pasien

juga

mengatakan

temannya tersebut sering mengeluhkan apa yang pasien sekarang rasakan.

Pada poin V, ditetapkan skala

melakukan

pekerjaan

seperti

Tindakan yang dilakukan meliputi tindakan terhadap pasien, keluarga, dan lingkungannya. Pada pasien diberikan terapi medikamentosa untuk mengurangi keluhan dan mengontrol perkembangan penyakitnya yaitu axyclovir 400 mg di minum 5 kali sehari selama 7 hari, axyclovir zalf dioles 2 kali sehari serta tambahan

obat

simptomatik

berupa

Paracetamol 500 mg, vitamin B6 dan vitamin C diminum 3 kali sehari Terapi non

medikamentosa

berupa

edukasi

Dalam menetapkan masalah serta

mengenai higienitas dan gaya hidup yang

faktor yang mempengaruhi, digunakan

sehat. Pasien diharapkan memakai masker

konsep Mandala of Health. Diagnosis

di rumah untuk menghindari penularan

holistic yang ditegakkan pada pasien

lewat udara serta tidak berbagi penggunaan

adalah sebagai berikut.

pakaian ddengan orang lain termasuk

Pada poin I, alasan kedatangan: timbul gelembung-gelembung berisi air yang dirasa nyeri dan tertusuk-tusuk. Keluhan tersebut juga disertai dengan riwayat kontak dengan teman dengan keluhan yang sama. Pada poin II, diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Dignosis

teman kerjanya dan memberikan saran kepada teman kerja pasien untuk berobat tuntas

juga

untuk

memutus

rantai

penularan Edukasi mengenai pentingnya meminum obat secara teratur walaupun keluhan telah berkurang. Kepada keluarga Pasien

juga

diberikan

edukasi

klinis 1 adalah herpes zoster. Pada poin III,

mengenai faktor risiko herpes zoster, cara

didapatkan

penularannya dan tidak menyentuh daerah

masalah

perilaku

berupa

kurangnya higienitas personal dari pasien Muhammad Adzan Akbar

lesi pada pasien. Page 7

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

Tindakan untuk mengatasi masalah lingkungan antara lain dengan melakukan penyuluhan mengenai tanda – tandaa herpes

zoster,

cara

penularan

dan

pencegahannya dan terapi hingga tuntas . Pada

kesempatan

disampaikan

tersebut

mengenai

juga

pentingnya

menjaga higienitas personal dan perilaku hidup bersi dan sehat per orang hingga komunitas.

Tn. St

Ny.Sf

(60 th)

60 th N60 th dljsjncxn

Tn. B

Ny. H

41 th

41 th

Tn. H 21 th

Ny. Y 43 th

Nn. Hr

H

17 th

4,5 th

Tn. Sb

Tn Ab

44 th

32 th

Ny. K 30 th

Keterangan:

: Laki-Laki

: Perempuan

: Penderita

: Tinggal 1 rumah

X : Meninggal

Gambar 1 Genogram Muhammad Adzan Akbar

Page 8

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

THE MANDALA OF HEALTH

Gaya hidup

Perilaku kesehatan : hygiene personal, keluarga dan lingkungan kurang, dan sering berbagi pkaian dengan orang lain

Pelayanan kesehatan : jarak rumah dengan puskesmas dekat

Olahraga dan sering hanya makan mie FAMILY instan saja Lingkungan,psiko sosio ekonomi: pendapatan rendah,kehidupan sosial baik,

dengan keluhan timbul gelembung – gelembung pada bagian leher kanan sejak 2 hari yang lalu., pasien juga mengeluhkan rasa nyeri dan panas pada bagian leher tersebut, TTV : dbn, Status general : dbn

Lingkunga kerja : ada teman dengan keluhan yang sama

Lingkungan fisik: kurangnya pengetahu Faktor biologi: tentang tanda, cara tidk ada riayat penularan serta terapi penyakit yang sma dari herpes zoster di keluarga Komunitas : Pemukiman padat Dan kumuh, sanitasi air buruk,

Gambar 2 : Mandala of health

Muhammad Adzan Akbar

Page 9

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster Klasifikasi skor kemampuan menyelesaikan masalah : Masalah

Skor awal

Upaya penyelesaian

Resume hasil akhir perbaikan

Skor akhir

-

Edukasi mengenai pentingnya olahraga untuk daya tahan tubu terhadap penyakit. Menyarankan untuk menmbah variasi mkna xehari-hari untuk keperluan gizi yng cukup

-

Memotivasi untuk mencari alternatif lain dalam usaha menambah penghasilan dengan memanfaatkan waktu luang. Belajar untuk menabung

- Pasien berniat mencari usaha lain untuk menambah pendapatan keluarga. - Pasien akan berusaha untuk menabung

4

Edukasi mengenai cara memperbaiki higienitas mulai dari badan perorangaan, keluarga dan rumah Seperti jamban dan dapurnya serta makanan yang dikonsumsi

-

Keluarga mengatur ulang higyenitas makanan dan pakian dn tempat tinggal agr tersusun rapi dn bersih

4

Fungsi gaya hidup

Olahraga dan sering hanya makan mie instan saja

3

-

Fungsi ekonomi kebutuhan

pendapatan sosial baik,

dan

pemenuhan

rendah,

kehidupan

3

-

-

-

Penyuluhan terlaksana. Pasien sudah mengupayakn setidaknya jogging sekali seminggu

4

Faktor perilaku kesehatan keluarga

hygiene personal, keluarga dan lingkungan kurang, dan sering berbagi pkaian dengan orang lain

3

-

-

Lingkunga kerja : ada teman dengan keluhan yang sama

-

Menggunakan pakaian untuk diri sendiri

-

Edukasi untuk menhindari kontak dngan temankerja tersebut Menyarankn supay teman kerja berobt hingga tuntas juga

4

-

Lingkungan fisik: kurangnya pengetahu tentang tanda, cara penularan serta terapi dari herpes zoster

3

Melakukan penyuluhan di lingkungan pasien agar mampu mengenai geja, cara penularan dan terapi di pkm untuk herpes zoster

-

Keluarga sudah berkeinginan untuk memeriksakan kesehatan berkala Paien sudah mengrngi kontak dengan teman tema kerjany baik itu tatatp muka maupun pakainnya Pasien sudah mberi tahu temannya untuk berobat ampai tuntas Penyuluhan terlaksana.

5

4

Total Skor

Rata-rata skor

Muhammad Adzan Akbar

16

21

3,2

4,2

Page 10

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster Keterangan skor: Skor 1 tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada partisipasi. Skor 2 keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada sumber (hanya keinginan); penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider. Skor 3 keluarga mau melakukan namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan, penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider. Skor 4 keluarga mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider/ Skor 5 dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga.

Pembahasan Seorang laki-laki berusia 21 tahun datang

ke

puskesmas

Rappokalling

memakai

pakaian

dan

sarung

dari

temannya tersebut.

timbul gelembung –

Dari pemeriksaan fisik didapatkan

gelembung pada bagian leher kanan yang

keadaan umum baik, kompos mentis.

dirasakan

lalu.

Tanda vital yaitu tekanan darah 120/80

tersebut

mmHg, nadi 82 kali/menit, pernapasan 20

berbentuk kecil, banyak dan terlihat

kali/menit, dan suhu badan 36,5 C.

seperti ada cairan di dalamnya. Selain

Status gizi pasien baik. Pemeriksaan

keluhan

juga

Penunjang, asam urat: tidak ada. Status

mengeluhkan rasa nyeri dan panas pada

generalis, kepala: rambut lurus, warna

bagian leher

tersebut. pasien juga

hitam. Pemeriksaan mata, konjungtiva

mengalami hal yang sama di pinggang

tidak anemis dan sklera tidak ikterik,

kanan. Nyeri seperti di tusuk dan panas.

lensa tidak keruh. Pemeriksaan THT

Riwayat trauma (-), riwayat alergi (-)

dalam batas normal. Terdapat vesikel

demam

sebelum

berkelompok dengan dasar eritema di

gelembung muncul, pusing (+), mual dan

leher kanan dan pinggang kanan. Jantung

muntah (-), nafsu makan pasien baik,

dalam batas normal. Paru dalam batas

BAB biasa dan BAK lancar.

normal. Ekstremitas tidak didapatkan

dengan keluhan

sejak –

Gelembung

2

hari

gelembung

tersebut,

(+)

yang

yaitu

pasien

2

hari

Pasien mengatakan belum pernah mengalami

keluhan

sama

Jika disesuaikan pada kasus ini,

sebelumnya, pasien juga menyangkal

kejadian herpes zoster pada pasien erat

adanya riwayat keluarga yang menderita

hubungannya karena pasien ditulari dari

penyakit yang sama. Pasien mengatakan

penderita herpes zoster yaitu teman kerja

mempunyai teman kerja yang memiliki

pasien

keluhan

memiliki

yang

sama

yang

edema.

dan

pasien

itu

sendiri,

dimana

pasien

kebiasaan

nginap

dikos

mempunyai kebiasaan nginap di kos

temannya dan sering berbagi jaket dan

temannya tersebut dan kebiasaan

sarung.

Muhammad Adzan Akbar

Jika

dihubungkan

dengan Page 11

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

penularan virus varisella zoster masuk ke

kurang lebih 2 minggu yang lalu. Jika

dalam

cara

disesuaikan

denga

kasus,

inhalasi dari sekresi pernafasan (droplet

mempunyai

riwayat

varicella

infection)

langsung

berumur 10 tahun. Selama terjadinya

dengan lesi kulit. Droplet infection dapat

varicella, VZV berpindah tempat dari lesi

terjadi 2 hari sebelum hingga 5 hari

kulit dan permukaan mukosa ke ujung

setelah timbul lesi dikulit.

syaraf sensoris dan ditransportasikan

tubuh

manusia

ataupun

dengan

kontak

VZV masuk ke dalam tubuh manusia

melalui

mukosa

saluran

pernafasan bagian atas, orofaring ataupun conjungtiva.

Siklus

replikasi

virus

pertama terjadi pada hari ke 2 - 4 yang berlokasi pada lymph nodes regional kemudian diikuti penyebaran virus dalam jumlah sedikit melalui darah dan kelenjar limfe, yang mengakibatkan terjadinya viremia primer (biasanya terjadi pada hari ke 4 - 6 setelah infeksi pertama). Pada sebagian besar penderita yang terinfeksi, replikasi

virus

mengalahkan

tersebut

mekanisme

dapat

pertahanan

tubuh yang belum matang sehingga akan berlanjut dengan siklus replikasi virus ke dua yang limpa, yang mengakibatkan terjadinya viremia sekunder. Pada fase ini, partikel virus akan menyebar ke seluruh tubuh dan mencapai epidermis pada terjadi di hepar dan hari ke 14-16, yang

mengakibatkan

timbulnya

lesi

dikulit yang khas. Hal

ini

erat

dengan

kontak

terakhir dengan teman kerjanya di mana pasien terakhir nginap di kos temannya Muhammad Adzan Akbar

pasien saat

secara centripetal melalui serabut syaraf sensoris ke ganglion sensoris. Pada ganglion tersebut terjadi infeksi laten (dorman), dimana virus tersebut tidak lagi menular dan tidak bermultiplikasi, tetapi

tetap

mempunyai

kemampuan

untuk berubah menjadi infeksius apabila terjadi reaktivasi virus. Reaktivasi virus tersebut dapat diakibatkan oleh keadaan yang menurunkan imunitas seluler seperti pada penderita karsinoma, penderita yang mendapat

pengobatan

immunosuppressive

termasuk

kortikosteroid dan pada orang penerima organ transplantasi. Pada saat terjadi reaktivasi,

virus

akan

kembali

bermultiplikasi sehingga terjadi reaksi radang dan merusak ganglion sensoris. Kemudian virus akan menyebar ke sumsum tulang serta batang otak dan melalui syaraf sensoris akan sampai kekulit dan kemudian akan timbul gejala klinis. Diangnosis

herpes

zoster

ditegakkan atas dasar keluhan pasien serta pada lesi didapatkan efloresensi Page 12

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

yang

mengarah

ke

herpes

zoster

dengan lesi kulit. Hal yang harus

yaituvesikel berkelompok dengan dasar

diperhatikan

kulit eritematose dan edema ditambah

lainnya.

adanya kontak dengan penderita penyakit

menulari pasien, diharapkan juga untuk

yang

berobat hingga tuntas untuk memutus

sama.

Pada

kunjungan

ke

Puskesmas Rappokalling diberikan terapi medikamentosa untuk mengurangi gejala, golongan antivirus yaitu axyclovir tablet ditambah

axyclovir

pemberian

antivirus

zalf.

Tujuan

didsarkan

pada

penyebab dari herpes zoster. Pemberian antivirus ini dapat mengurangi lama sakit,

keparahan

penyembuhan

dan

akan

waktu

lebih

singkat.

Pemberian antivirus sebaiknya dalam jangka waktu kurang dari 48 - 72 jam setelah erupsi dikulit muncul.

pasien

dan

keluarganya,

Untuk

anggota teman

keluarga

kerja

yang

rantai penularan. Berdasarkan indikator keluarga sehat, kelurga pada kasus ini digolongkan sebagai kelurga pra sehat. Hal ini disebabkan oleh adanya anggota keluarga yang merokok dan mengalami hipertensi tapi tidak berobat teratur. Agar terjadi peningkatan menjadi kelurga sehat perlu setidaknya keluarga tercapainya mengingat

Setelah dilakukan edukasi kepada

oleh

kesadaran lainnya

dari

untuk

pengobatan sudah

anggota menjamin

yang

ada

teratur program

pengobatan untuk penyakit kronis seperti

diharapkan

hipertensi di puskesmas. Selain itu

pasien dapat berobat hingga tuntas.

anggota keluarga yang bersangkutan

Diharapakan tidak terjadi penularan ke

perlu edukasi yang mendalam tentang

anggota

dampak dan bahaya merokok untuk

keluarga

penderita

lainnya

diberikan

setidak

masker

untuk

mencegah penularan lebih lanjut. Sebagai

kesehatan

pribadinya

dan

anggota

keluarga yang lain.

mana vorus varisella zoster masuk ke dalam

tubuh

manusia

dengan

cara

inhalasi dari sekresi pernafasan (droplet infection)

ataupun

kontak

Muhammad Adzan Akbar

langsung

Page 13

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

DAFTARA PUSTAKA 1.

Adhi Djuanda, dkk. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 6. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p:110-112.

2.

Dumasari L, Ramona, 2008. Varicella dan Herpes Zoster. Medan : USU Press. p:2-13.

3.

Ardina HD, dkk. 2014. Buku Panduan Herpes Zoster di Indonesia 2014. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p: 1-16.

4.

M. Jusri. 2011. Diagnosis Klinis Infeksi Herpes Zoster. Surabaya : Departemen Ilmu Penyakit Mulut FK Airlangga. p : 161.

5.

Anonim. 2013. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta :Ikatan Dokter Indonesia. p: 393.

Muhammad Adzan Akbar

Page 14

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

LAMPIRAN

Muhammad Adzan Akbar

Page 15

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

Muhammad Adzan Akbar

Page 16

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

Muhammad Adzan Akbar

Page 17

Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Herpes Zoster

TABEL NILAI APGAR Respons KRITERIA

PERTANYAAN

Hampir selalu

Apakah

pasien

puas

Hampir Kadang

tidak pernah

dengan

keluarga karena masing-masing Adaptasi

anggota

keluarga

menjalankan

sudah

kewajiban



sesuai

dengan seharusnya Apakah Kemitraan

pasien

puas

dengan

keluarga karena dapat membantu memberikan

solusi



terhadap

permasalahan yang dihadapi Apakah Pertumbuhan

kebebasan

pasien

puas

yang

dengan diberikan

keluarga untuk mengembangkan



kemampuan yang pasien miliki Apakah Kasih Sayang

pasien

puas

dengan

kehangatan / kasih sayang yang



diberikan keluarga Apakah Kebersamaan

pasien

puas

dengan

waktu yang disediakan keluarga



untuk menjalin kebersamaan TOTAL Skoring : Hampir selalu=2 , kadang-kadang=1 , hampir tidak pernah=0 Total skor 8-10 = fungsi keluarga sehat 4-7 = fungsi keluarga kurang sehat 0-3 = fungsi keluarga sakit Dari tabel APGAR keluarga diatas total nilai skoringnya adalah 9, ini menunjukan fungsi keluarga sehat.

Muhammad Adzan Akbar

Page 18

Related Documents

Ikm Form.docx
July 2020 11
Ikm Rappokalling.docx
November 2019 18
Ikm Celi
June 2020 10
Ikm Cuci Tangan.pptx
December 2019 11
Cr Ikm Putra Beta.docx
June 2020 10
Pengantar Ikm Mfh
June 2020 15