IKATAN KIMIA 1.Konfigurasi electron stabil Kaidah octet adalah saat electron valensinya membentuk 8 elektron .Cth:
Kaidah duplet adalah konfigurasi yang membentuk electron valensi 2 elektron.Cth: H1=1S1 Dengan ev=1 maka agar stabil H menangkap 1 elektron=H- (H disini disebut ion negative) He2=1S2 Dengan ev=2 (memenuhi kaidah duplet) Li3=1s22s1 Dengan ev=1 Li melepaskan 1 elektron=Li+(Li disini disebut ion positif) 2 cara untuk mencapai kestabilan suatu atom: 1.Perpindahan electron dari atom yang melepaskan electron(ion positif) ke atom yang menangkap electron(ion negative).Cth:NaCI 2.Menggunakan pasangan electron bersama-sama,,nah disini kedua atom akan menggunakan electron sama-sama dan akan membentuk ikatan kovalen misalnya N2 Kedua cara ini akan menggunakan electron pada kulit terluar yaitu electron valensi.Untuk cara pertama akan membentuk ikatan yang disebut dengan ikatan ion karena terjadi antar ion.Untuk cara kedua akan membentuk ikatan kovalen yang maksudnya menggunakan electron bersama-sama.
Ikatan ION Ikatan ini terbentuk karena adanya aktifitas melepaskan electron oleh atom yang kelebihan electron dan aktifitas menangkap electron untuk atom yang kekurangan electron,Sehingga terjadi hubungan antara ion positif dan ion negative. Ikatan ini terjadi antara logam:a. Golongan IA, kecuali hidrogen
b. Golongan IIA c. Golongan IIIA, kecuali boron d. Golongan IIIB-IIB e. Golongan IVA = timah dan timbal f. Golongan VA = bismut Dan golongan non logam = a. Golongan IA = hidrogen b. Golongan IVA = karbon c. Golongan VA = nitrogen, fosfor d. Golongan VIA = oksigen, belerang, selenium e. Golongan VIIA = Fosfor, clorin, Bromin, Iodium f. Golongan VIIIA Contoh: Ikatan yang terbentuk antara 12Mg dan 17Cl 12Mg=1sk
2
2s22p63s2
Ev=2 sedangkan Mg tidak termasuk dalam aturan duplet(2) jadi Mg harus melepaskan 2 elektron dengan membentuk ion Mg2+
17Cl=1s
2
2s22p63s23p5
Ev=7 sehingga menarik 1 dan membentuk ion Cl-
Sifat keduanya saat bereaksi akan menjadi
Mg
>Mg2++2e dikali 1 >Mg2+ +2e
Cl + 1e >Cl-
dikali 2>2Cl-
+
=MgCl2 Ikatan yang terbentuk antara 13Al dan 9F 13Al=1s
9F=1s
2
2s22p63s23p1 Ev=3 maka harus melepaskan 3 untuk mencapai kestabilan dengan membentuk ion Al3+
2
2s22p5FF Ev=7 maka menarik 1 untuk stabil dengan membentuk ion f-
Sifat keduanya saat bereaksi akan menjadi
Al
>Al3++3e dikali 1 >Al3++3e
F+1e >F-
dikali 3 >3F-
+
=AlF3 Sifat-sifat senyawa dalam ikatan ion
Memiliki Titik Didih dan Titik Leleh yang Tinggi
Ion positif dan negatif dalam kristal senyawa ion tidak bebas bergerak karena terikat oleh gaya elektrostatik yang kuat. Diperlukan suhu yang tinggi agar ion-ion memperoleh energi kinetik yang cukup untuk mengatasi gaya elektrostatik.
Keras Tetapi Rapuh
Bersifat keras karena ion-ion positif dan negatif terkait kuat ke segala arah oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh dikarenakan lapisan-lapisan dapat bergeser jika dikenakan gaya luar. Ion sejenis dapat berada satu di atas yang lainnya, sehingga timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang menyebabkan terjadinya pemisahan.
Berupa Padatan pada Suhu Ruang Larut Dalam Pelarut Air, Tetapi Umumnya Tidak Larut Dalam Pelarut Organik Tidak Menghantarkan Listrik Dalam Fasa Padat, Tetapi Menghantarkan Listrik Pada Fasa Cair
Zat dikatakan dapat menghantarkan listrik apabila terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas membawa muatan listrik.
Ikatan KOVALEN Ikatan ini terjadi karenanya adanya saling membutuhkan antara 2 atau lebih atom nonlogam dengan atom nonlogam sehingga atom-atom tersebut akan menggunakan electron bersamasama. Ikatan kovalen tunggal adalah penggunaan satu pasang electron bersama-sama. Cth:A)atom 1H dan 17Cl B)atom 6C dan 1H
Ikatan Kovalen rangkap dua yaitu ikatan yang terbentuk karena adanya 2 atom atau lebih menggunakan 2 pasang electron bersama-sama. Cth: 8O dan 6C
Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan yang terbentuk oleh 2/lebih atom yang menggunakan 3 pasang atom bersama-sama. Cth:
Ikatan kovalen koordinasi adalah sebuah ikatan yang terjadi apabila pasangan electron yang digunakan bersama-sama hanya berasal dari salah satu atom.Misalnya yaa ada senyawa NH4+ PENJELASANNYA MOHON DIBACA,DIPAHAMI AGAK RUMIT TAPI KALAU DAH PAHAM AKAN MUDAH MENGERJAKAN SOAL LAIN YANG BIASANYA JAUH LEBIH RUMIT. Disini N hanya membutuhkan 1 elektron dari setiap atom H tetapi karena ada H+ yang tidak memiliki electron maka sisa dari electron N digunakan bersama dengan atom H tanpa adanya electron dari atom H .
Ikatan Kovalen Polar adalah sebuah ikatan yang memiliki perbedaan keelektronegatifan cukup tinggi pada atom-atom penyusunnya yaitu >0,5 Keelektronegatifan adalah besarnya gaya Tarik atom terhadap electron. Ciri-ciri yang dimiliki oleh ikatan kovalen polar: 1. Bentuk molekulnya asimetris(tidak seimbang) karena adanya kecendrungan atom yang satu terikat pada atom yang jumlah elektronnya lebih besar.Cth:
Nah,dari gambar gabungan HCl ini dapat terlihat bahwa apabila dua unsur yang berbeda berikatan akan membentuk ketidaksimetrisan yang dimana daerah Cl lebih besar karena memiliki electron yang lebih banyak. 2. Ikatan yang terdiri atas 3/lebih unsur yang memiliki memiliki PEB(Pasangan Elektron Bebas) #Pasangan electron bebas maksudnya apabila dalam sebuah ikatan ada electron valensi yang tidak dilepas,ditangkap,ataupun digunakan bersama-sama.Cth:
dari contoh terdapat ikatan kovalen tunggal sekaligus ikatan kovalen polar karena terdapat PEB.Untuk melihat PEB dapat juga melalui rumus E=(Ev-X):2 Ket:E=Jumlah PEB Ev=Elektron valensi milik atom pusat X=adalah jumlah atom yang mengelilingi atom pusat.khusus untuk O(oksigen)dikali 2.Cth:
Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan yang memilki perbedaan keelektronegatifan yang rendah sekitar 0-0,4.Atom-atom penyusunnya pun saling Tarik-menarik sama kuat. Ciri-ciri dari ikatan kovalen nonpolar: 1.Bentuknya simetris karena biasanya atom penyusunnya sejenis sehingga perbedaan keelektronegatifannya rendah bahkan tidak ada.Cth:
2.Ikatan yang terdiri dari 3/lebih unsur tidak memiliki PEB atau dengan kata lain semuanya berikatan/berpasangan.Cth:CH4
Sifat-sifat senyawa dalam ikatan kovalen
Berupa Gas, Cairan atau Padatan Lunak Pada Suhu Ruang
Dalam senyawa kovalen, molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang lemah sehingga molekul-molekul tersebut dapat bergerak relatif bebas.
Bersifat Lunak Dan Tidak Rapuh
Mempunyai Titik Leleh dan Titik Didih Yang Rendah karena gaya antar molekul yang lemah sehingga molekul bergerak bebas dan mudah menguap Umumnya Tidak Larut Dalam Air, Tetapi larut Dalam Pelarut Organik Pada Umumnya Tidak Menghantarkan Listrik karena biasanya berbentuk padatan ataupun gas yang tidak memungkinkan membentuk ion untuk menjadi aliran listrik
Untuk kekuatannya Ikatan kovalen tunggal
No 18 hal 117 Kelarutan alkohol dalam air dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang terdapat pada alkohol. Alkohol dengan 1-3 atom karbon meruapakan cairan tak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan, 4-5 atom karbon sedikit larut dalam air sedangkan alkohol dengan jumlah atom karbon > 6 tidak larut dalam air. Berdasarkan struktur yang dimiliki, alkohol merupakan gabungan antara alkana atau gugus R dan air. Gugus R bersifat nonpolar atau lipofilik, gugus –OH bersifat polar atau hidrofobik, ketika alkohol dengan jumlah atom karbon sedikit ketika dilarutkan dalam air maka gugus –OH dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun ketika jumlah atom karbon makin banyak maka sifat nonpolar dari gugus R atau alkana lebih dominan sehingga kelarutan dalam air berkurang bahkan tidak larut ketika jumlah atom karbon makin banyak. Makin tinggi berat molekul maka makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya. Titik didih alkohol lebih tinggi dari alkana yang berat molekulnya hampir sama karena terbentuk ikatan hidrogen dengan sesama molekul alkohol. Pada alkana tidak terbentuk ikatan hidrogen antar sesama molekul. Senyawa ion Senyawa ion adalah senyawa yang berikatan ion. Ikatan ion dapat terjadi antara atom yang cenderung melepaskan elektron (Atom Logam) dan atom yang cenderung menerima elektron (Atom non logam). Ikatan ion terjadi karena atom logam adanya serah terima elektron sehingga atom logam akan bermuatan positif sedangkan atom non logam akan bermuatan negatif. Antara ion positif dan ion negatif akan terjadi tarik meraik sehingga terbentuklah ikatan ion dalam senyawanya. 1. Ikatan ion adalah ikatan yang sangat kuat, sehingga akan berdampak pada :
Pada suhu kamar berbentuk padat berupa kristal yang juga keras Titik didih dan titik lelehnya sangat tinggi
2. Senyawa ion akan terionisasi didalam air sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang dapat bergerak bebas. Hal ini mengakibatkan senyawa ion dapat menghantarkan listrik baik dalam bentuk lelehan maupun larutan. Senyawa kovalen
Senyawa kovalen terjadi antara atom atom non logam yang sama sama cenderung melepaskan elektron sehingga ketika berikatan mereka akan memakai sejumlah pasangan elektron agar atom atom dalam molekulnya stabil. Ikatan kovalen adalah ikatan yang lemah sehingga titik didih dan titik lelehnya rendah. Umumnya senyawa kovalen ditemukan dialam dalam bentuk cair hmaupun gas. Adapun yang padat akan akan bersifat rapuh, tidak sekuat senyawa kovalen. Senyawa kovalen ada dua jenis yaitu senyawa kovalen polar dan nonpolar. Berikut beberapa sifat senyawa kovalen tersebut. 1. Kovalen polar terbentuk antara dua atom nonlogam yang punya selilih keelektronnegatifan besar sehingga akan menimbulkan kutub positif dan negatif dalam molekulnya.Ketika dilarutkan kedalam air maka maka senyawa kovalen polar akan terionisasi karena interaksi molekul air dengan kutub pada senyawanya. Hal ini mengakibatkan dalam larutan juga terdapat ion ion yang dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan listrik. Senyawa kovalen polar hanya dapat menghantarkan listrik dalam wujud larutan, karena senyawa /ini butuh medium pelarut akan bizz 2. sa larut. 2. Kovalen nonpolar terbentuk antara dua atom nonlogam yang perbedaan keelektronegatifannya kecil atau bahkan nol. Hal ini mengakibatkan dalam senyawanya tidak ada kutub sehingga ketika dilarutkan kedalam air, tidak ada interaksi antara pelarut dan zat terlarut. Senyawa ini tidak dapat menghantarkan listrik. Ikatan hidrogen bukanlah ikatan kimia melainkan adalah gaya antar molekul, sedangkan ikatan kovalen koordinasi bisa terjadi pada molekul kovalen polar maupun nonpolar sehingga jawabannya kurang tepat. Jika salh satu ciri ciri yang diketahui pada soal adalah daya hantar listrik, maka kaitannya adalah antara senyawa ion, kovalen polar dan nonpolar.