Ibu Hamil Kek.docx

  • Uploaded by: puskesmas margadadi
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ibu Hamil Kek.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,600
  • Pages: 5
IBU HAMIL KEK IBU HAMIL DENGAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS) A. LATAR BELAKANG KEK adalah penyebabnya dari ketidak seimbangan antara asupan untuk pemenuha n kebutuhan dan pengeluaran energi (Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007). Istilah KEK atau kurang energi kronik merupakan istilah lain dari Kurang Energi Protein (KEP) yang diperuntukkan untuk wanita yang kurus dan lemak akibat kurang energi yan g kronis. Definisi ini diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO). Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita meng alami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun.Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita mempuny ai kecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana LILA <23,5 cm. B. DEFINISI KEK Menurut Depkes RI (2002) dalam Program Perbaikan Gizi Makro menyatakan bahwa Kurang Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehat an pada ibu. KEK dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumi l). KEK adalah penyebabnya dari ketidak seimbangan antara asupan untuk pemenuha n kebutuhan dan pengeluaran energi (Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007). Istilah KEK atau kurang energi kronik merupakan istilah lain dari Kurang Energi Protei n (KEP) yang diperuntukkan untuk wanita yang kurus dan lemak akibat kurang energi y ang kronis. Definisi ini diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO). Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita mengala mi kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun.Risiko Ke kurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita mempunyai kecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana LI LA <23,5 cm. C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KEK 1. Faktor Sosial Ekonomi Faktor sosial ekonomi ini terdiri dari: a) Pendapatan Keluarga Tingkat pendapatan dapat menentukan pola makanan. Orang dengan tingkat ekonom i rendah biasanya akan membelanjakan sebagian besar pendapatan untuk makan, sed angkan dengan tingkat ekonomi tinggi akan berkurang belanja untuk makanan. Pendap atan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas hidangan. Sema kin banyak mempunyai uang berarti semakin baik makanan yang diperoleh, dengan kat

a lain semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula persentase dari penghasilan ters ebut untuk membeli buah, sayuran dan beberapa jenis makanan lainnya b) Pendidikan Ibu Latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu unsur penting yang dap at mempengaruhi keadaan gizinya karena dengan tingkat pendidikan tinggi diharapkan pengetahuan / informasi tentang gizi yang dimiliki menjadi lebih baik c) Faktor pola konsumsi Pola makanan masyarakat Indonesia pada umumnya mengandung sumber besi hem e (hewani) yang rendah dan tinggi sumber besi non heme (nabati), menu makanan juga banyak mengandung serat dan fitat yang merupakan faktor penghambat penyerapan b esi (Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007). d) Factor perilaku Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada umumnya wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan anakanaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kalori / hari Jika ibu t idak punya kebiasaan buruk seperti merokok, pecandu dsb, maka status gizi bayi yang kelak dilahirkannya juga baik dan sebaliknya (Arisman, 2007). 2. Faktor Biologis Faktor biologis ini diantaranya terdiri dari : a) Usia Ibu Hamil Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas j anin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu (Baliwati, 2004: 3). Kar ena pada ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya peru bahan hormonal yang terjadi selama kehamilan (Soetjiningsih, 1995: 96). Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun, sehingga diharap kan status gizi ibu hamil akan lebih baik b) Jarak kehamilan Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2 tahun. Penelitian m enunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara kelahiran anaknya leb ih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anak nya lebih sehat dibanding anak dengan jarak kelahiran dibawah 2 tahun. (Aguswilopo, 2 004 : 5). Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang rend ah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan untuk m emperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan kea

daan setelah melahirkan anaknya). Dengan mengandung kembali maka akan menimbul kan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung. (Baliwati, 2004 : 3). c) Berat badan saat hamil Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan ratarata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilannya berjalan dengan lancar. Di Negara maju pertambah an berat badan selama hamil.sekitar 1214 kg. Jika ibu kekurangan gizi pertambahannya hanya 78 kg dengan akibat akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah ( Erna, dkk, 2004 ). Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trim ester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuh an janin. D. TANDA DAN GEJALA KEK Ibu KEK adalah ibu yang ukuran LILAnya < 23,5 cm dan dengan salah satu atau be berapa criteria sebagai berikut : a. Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg b. Tinggi badan ibu < 145 cm c. Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg d. Indeks masa tubuh ( IMT ) sebelum hamil < 17, 00 e. Ibu menderita anemia (Hb < 11 gr %) E. PATOGENESA Kurang energy pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan tubuh akan energy tidak terc ukupi oleh diet. Ibu hamil membutuhkan energi yang lebih besar dari kebutuhan energy individu normal.Hal ini dikarenakan pada saat hamil ibu, ibu tidak hanya memenuhi keb utuhan energy untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk janin yang dikandungnya. Oleh se bab itu jika pemenuhan kebutuhan energy pada ibu hamil kurang dari normal, maka hal itu tidak hanya akan membahayakan ibu, tetapi juga janin yang ada di dalam kandunga n ibu. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energy.Kemampuan tubuh untuk memp ergunakan karbohidrat, protein maupun lemak merupakan hal yang sangat penting dala m usaha untuk mempertahankan kehidupan.

Karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, s ayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga set elah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Sehingga jika keadaan ini berlanjut terus menerus, maka tubuh akan menggunakan cadangan lemak dan protein amino yang dig unakan untuk diubah menjadi karbohidrat. Jika keadaan ini terus berlanjut maka tubuh akan mengalami kekurangan zat gizi terutama energi yang akan berakibat buruk pada i bu hamil. E. UPAYA PENANGGULANGAN KEK a.KIE mengenai KEK dan faktor yang mempengaruhinya serta bagaimana menanggulangi nya. b. PMT Bumil diharapkan agar diberikan kepada semua ibu hamil yang ada. K ondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindak lanjuti sebelum usia kehamilan menca pai 16 minggu. Pemberian makanan tambahan yang Tinggi Kalori dan Tinggi Protein da n dipadukan dengan penerapan Porsi Kecil tapi Sering, pada faktanya memang berhasil menekan angka kejadian BBLR di Indonesia.Penambahan 200 – 450 Kalori dan 12 – 20 gram protein dari kebutuhan ibu adalah angka yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi janin. c. Konsumsi tablet Fe selama hamil Kebutuhan bumil terhadap energi, vitamin maupun mineral meningkat sesuai dengan per ubahan fisiologis ibu terutama pada akhir trimester kedua dimana terjadi proses hemod elusi yang menyebabkan terjadinya peningkatan volume darah dan mempengaruhi kon sentrasi hemoglobin darah. Pada keadaan normal hal tersebut dapat diatasi dengan pemberian tablet besi, akan tet api pada keadaan gizi kurang bukan saja membutuhkan suplemen energi juga membut uhkan suplemen vitamin dan zat besi. Keperluan yang meningkat pada masa kehamilan , rendahnya asupan protein hewani serta tingginya konsumsi serat / kandungan fitat dar i tumbuhtumbuhan serta protein nabati merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya anemi a besi. E. ANJURAN DIET Masalah KEK pada ibu hamil dapat ditanggulangi dengan berbagai macam cara, yai tu sebaga iberikut: 1) Pemantauan status gizi dan kesehatan melalui pemeriksaan di Posyandu atau P olindes dengan menggunakan KMS ibu hamil dan pita LILA

2) PMT bagi ibu hamil (pemberian makanan tambahan kudapan atau makanan biasa deng an komposisi energi 600-700 kkal dan protein 1520 gram selama 90 hari makan) sasaran keluarga miskin program JPSBK untuk mengatasi masalah KEK. 3) Suplementasi tablet besifolat, (kadar besi 60 mg, asamfolat 250 ug), dikonsumsi minimal 90 tablet selama keha milan (Dr. Suparyanto, M.Kes. 2011). Selain programprogram di atas, masalah KEK pada ibu hamil dapat dibantu dengan cara pengaturan d iet yang benar pada penderita. KEK Seorang ibu hamil memerlukan tambahan energy u ntuk pertumbuhan janin, plasenta dan jaringanjaringan lainnya sebesar 300 kkal per hari. Tambahan energy ibu hamil diperoleh dari k arbohidrat.Selain tambahan energy ibu hamil juga dianjurkan untuk mengkonsumsi mak anan yang mengandung protein.Tambahan protein yang dibutuhkanpada trimester pert ama, kedua dan ketiga sebesar 17 gram per hari (HardinsyahdanTambunan 2004). Timbulnya KEK pada ibu hamil disebabkan oleh rendahnya konsumsi energy dan p rotein serta zat gizilainnya selama kehamil.Oleh karena itu, jenis diet yang tepat untuk i bu hamil penderita KEK adalah Diet Energi Tinggi Protein Tinggi.Diet Energi Tinggi Prot ein Tinggi (ETPT) merupakan diet yang mengandung energy dan protein di atas kebutu han individu normal.Diet ini biasa diberikan pada pasien yang mengalami kekurangan e nergyi dan protein contohnya KEK pada ibu hamil. Tujuan pemberian diet ETPT adalah untuk memenuhi kebutuhan energy dan protei n yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh dan juga menambah berat badan hinga mencapai berat badan normal. Bahan makanan yang dia njurkan dalam pemberian diet ETPT ini adalah semua bahan makanan sumber karbohi drat, meningkatkan konsumsi protein baik hewani maupun nabati, sert ameningkatkan a supan sayuran dan buahan.

Related Documents

Lp Ibu Hamil Normal.docx
October 2019 60
Leaflet Ibu Hamil
July 2020 26
Psikologis Ibu Hamil
May 2020 34
Kak Kelas Ibu Hamil
August 2019 70
Anemia Pada Ibu Hamil
October 2019 50
Anemia Pada Ibu Hamil
June 2020 35

More Documents from "Bimasena"