FAKULTAS TEKNIK – UNTAD JURUSAN TEKNIK SIPIL
Oleh: Nicodemus Rupang
FAKULTAS TEKNIK – UNTAD JURUSAN TEKNIK SIPIL
POKOK BAHASAN - I
PRINSIP MEKANIKA, GAYA & TITIK BERAT Oleh: Nicodemus Rupang
SUB BAHASAN I.1
-
PRINSIP MEKANIKA Pesawat terbang melayang di udara karena adanya gaya angkat dan gaya dorong dalam sistem pesawat.
-
Gaya Angkat
Resultan Gaya
Gaya Hambatan
.
Gaya Dorong
Gaya Berat by Nicodemus Rupang
STATIKA
I-3
Gerobak dapat meluncur di jalan karena adanya
-
-
gaya tarik atau gaya dorong
Gaya Hambatan
Gaya Dorong
.
Resultan Gaya
by Nicodemus Rupang
Gaya Berat
STATIKA
I-4
Benda jatuh karena mempunyai massa dan
-
pengaruh gaya grafitasi bumi.
-
Gaya Hambatan
.
Resultan Gaya
Gaya Berat by Nicodemus Rupang
STATIKA
I-5
-
Sebuah benda tergantung pada sebuah tali/kawat
P
-
Kawat tegang
G
(Gaya ke atas)
Kawat putus
G G (Gaya ke bawah
.
G a by Nicodemus Rupang
c
b
STATIKA
I-6
SUB BAHASAN I.2
-
G A Y A (FORCE)
P (Gaya ke atas)
-
A G (Gaya ke bawah
P = Gaya dalam kawat: besarnya adalah P, arahnya adalah vertikal ke atas & titik tangkapnya melalui titik A G = Gaya berat benda: besarnya adalah G, arahnya adalah vertikal ke bawah & titik tangkapnya melalui titik A Kesimpulan: Gaya selalu mempunyai BESARAN, ARAH & TITIK TANGKAP
.
Arah
c
Titik tangkap (garis kerja)
Besaran by Nicodemus Rupang
STATIKA
I-7
-
Besaran Gaya: Besaran gaya ditunjukkan dengan panjang anak panah. Makin panjang anak panah makin besar gayanya, misalnya besar suatu gaya G = 500 kg. Gaya digambarkan dengan menggunakan skala gaya, misalnya: 1 cm = 100 kg, berarti panjang gaya di atas adalah 5 cm.
-
Arah Gaya: Arah gaya ditunjukkan dengan arah mata panah, misalnya: vertikal ke atas atau ke bawah, horisontal ke kanan atau kekiri, atau miring membentuk sudut tertentu, misalnya suadut 300 terhadap horisontal.
.
Titik Tangkap/Garis Kerja: Titik tangkap adalah titik yang dilalui oleh gaya tersebut, dan ditunjukkan oleh suatu garis kerja gaya. Sebuah gaya dapat dipindahkan sepanjang garis kerjanya.
by Nicodemus Rupang
STATIKA
I-8
Susunan Gaya
-
Gaya-gaya kolinier
(colinier force)
Gaya-gaya koplanar
-
Gaya-gaya ruang
(coplanar force)
(three dimensional system of force)
Gaya-gaya konkuren
(concurrent force)
.
Gaya-gaya non-konkuren (concurrent force) Gaya-gaya sejajar
by Nicodemus Rupang
STATIKA
(parralel force)
I-9
Gaya-gaya kolinier (colinier force)
-
gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu garis lurus
P4 -
P3 P2 .
P1 by Nicodemus Rupang
STATIKA
I - 10
Gaya-gaya koplanar (coplanar force)
-
gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu garis bidang
-
P3 P2
P4
.
P1
by Nicodemus Rupang
STATIKA
I - 11
Gaya-gaya ruang (three dimensional system of force)
-
-
gaya-gaya yang berkerja di dalam ruang
P3
P1
P2 .
P4
by Nicodemus Rupang
STATIKA
I - 12
Gaya-gaya konkuren (concurrent force)
P2
P3 P4
-
-
gaya-gaya yang garis kerjanya melalui satu titik.
.
O
by Nicodemus Rupang
P1 STATIKA
I - 13
Gaya-gaya non-konkuren gaya-gaya yang garis kerjanya tidak melalui satu titik
P3
-
-
P2
.
P4
P1 by Nicodemus Rupang
STATIKA
I - 14
Gaya-gaya sejajar (parralel force)
-
gaya-gaya yang garis kerjanya sejajar satu sama lain dalam bidang atau dalam ruang
-
P3
P2 .
P1 P4 by Nicodemus Rupang
STATIKA
I - 15
-
Menggambar, Menjumlah & Mengurai Gaya
G
(SKALA),
G
-
Menggambar Menjumlah
A
A (RESULTAN)
Y .
Mengurai
by Nicodemus Rupang
A STATIKA
( KOMPONEN)
I - 16
Y A
MENGAMBAR GAYA
-
SKALA GAYA
-
GAYA (satuan berat: kg, ton, N, kN) (satuan panjang: mm, cm, dll)
6 5 4
.
Contoh: Gambarkan Gaya P = 600 kg, dengan sudut arah a = 450 Jawab: Skala gaya 1 cm : 100 kg
by Nicodemus Rupang
3 2 1
0
STATIKA
a = 450 I - 17
P = 600 kg
P
Py
R
P1
-
-
RESULTAN & KOMPONEN GAYA
a1
a
aR
.
Px Px dan Py adalah Komponen-komponen dari gaya P
by Nicodemus Rupang
STATIKA
P2 R adalah Resultan dari gaya P1 & P2 I - 18
Resultan Gaya -
CARA ANALITIS & GRAFIS Analitis
-
1. Komponen (salib sumbu xy) Gaya:
2. Komponen Gaya:
Grafis
3. Poligon Gaya:
Grafis
Grafis & Analitis
.
4. Titik Kutub Gaya:
BEBERAPA KASUS by Nicodemus Rupang
STATIKA
I - 19
1. Komponen (salib sumbu xy) Gaya:
(Cara Analitis)
Contoh:
-
Gaya-gaya: P1 = 50 kN, P2 = 40 kN & P3 = 45 kN memotong titik (0, 0) dgn sudut arah: q1 = 300, q2 = 1350 & q3 = 3000
Penyelesaian: P2
-
P2y a2
Hitung sudut a (sudut terdekat dgn sb. x), gambar gaya-gaya P kemudian urai gaya-gaya P thdp sb. x, y.
Px = P1x + P2x + P3x Py = P1y + P2y + P3y
P1
P1y P1x
a1 a3 P 3x
Resultan, X
P3y by Nicodemus Rupang
R =
Px 2 Py 2
Py Sudut Arah, a = a tan P x
.
P2x
Y
P3
STATIKA
Posisi: Kwad, I - 20
I, II, III, IV ?
2. Komponen Gaya:
(Cara Grafis)
Contoh: Gaya P1 = 50 kN, P2 = 40 kN & P3 = 45 kN, seperti tergambar.
Penyelesaian:
-
Y
R12
Skala gaya 1 cm = 10 kN P2
Dari hasil penggambaran akan diperoleh nilai:
-
P1 450
300 a 600
R123 = R X
Resultan, R =
kN
.
Sudut Arah, a = P3
by Nicodemus Rupang
STATIKA
Posisi: Kwadran,
I - 21
0
3. Poligon Gaya:
(Cara Grafis)
Contoh: Gaya P1 = 50 kN, P2 = 40 kN & P3 = 45 kN, seperti tergambar. -
Y
Penyelesaian: Skala gaya 1 cm = 10 kN
-
P2 P3
P2
P1
P1 450
300 600
a
R
Dari hasil penggambaran akan diperoleh nilai: X
Resultan, R =
kN
.
Sudut Arah, a = P3 by Nicodemus Rupang
STATIKA
Posisi: I - 22
0
Penyelesaian:
4. Titik Kutub Gaya: (Cara Grafis)
Skala jarak 1 cm : 1 m Skala gaya 1 cm : 1 ton
Contoh: Gaya –gaya sejajar, seperti tergambar. 3.5 m
4.5 m
P1
5.0 m
a
-
0
b
-
P1 = 2,5 ton P3 = 3,5 ton
P2 = 4,5 ton
a
b
P4 = 3,0 ton
P2
e
e P3
R
.
x
by Nicodemus Rupang
STATIKA
c d
d c
O
R
P4
I - 23
Hasil: Resultan, R = 13,50 m Sudut Arah, a = 90o Posisi: x = 6,1 m
Cara Analitis 4.50 m
3.50 m
P1 = 2,5 ton P2 = 4,5 ton
5.00 m
P3 = 3,5 ton
P4 = 3,0 ton
-
-
0
X Resultan:
.
R
Px X = P
by Nicodemus Rupang
R = P1 + P2 + P3 + P4
Jarak gaya: x ; x1 ; x2 ; x3 ; x4
P1 x1 P2 x2 P3 x3 P4 x4 = P1 P2 P3 P4
STATIKA
I - 24
= 6,12 m
-
-
SOAL LATIHAN
.
1. GAYA & TITIK BERAT
by Nicodemus Rupang
STATIKA
I - 25