Hysteria Possesion: Di Susun Oleh: Erna Setiawati Neng Rika Sopiyanti Pipit Septiawati Septian Sahidayatulloh

  • Uploaded by: Ersa Ramadhan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hysteria Possesion: Di Susun Oleh: Erna Setiawati Neng Rika Sopiyanti Pipit Septiawati Septian Sahidayatulloh as PDF for free.

More details

  • Words: 942
  • Pages: 15
HYSTERIA POSSESION Di susun oleh :

Erna Setiawati Neng Rika Sopiyanti Pipit Septiawati Septian Sahidayatulloh

LATAR BELAKANG Kesehatan mental merupakan modal utama kehidupan seorang manusia. Tanpa mental yang sehat, seorang manusia tidak dapat melaksanakan tugas kemanusiaannya dengan baik. Seseorang dalam keadaan kesehatan mental, memiliki perasaan diri (sense of self) yang utuh sebagai manusia dengan kepribadian dasar yang tunggal. Manusia yang sehat tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga sehat secara psikis. Gangguan jiwa atau gangguan mental adalah gangguan sindrom atau pola perilaku, atau psikologis seseorang yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (Distress) atau Disability didalam suatu atau lebih fungsi yang penting dari manusia (PPDGJ-III, 2003). Histeria berada dalam kategori ilmiah dan medis diartikan sebagai mental dan penyakit kejiwaan. Menurut bagian diagnostik dan statistical manual of mental disorder yang berisi daftar berbagai gangguan mental dan psikologis menjadi tujuh tipe salah satunya gangguan jiwa biasa atau yang dikenal sebagai histeria. Trance kesurupan (possession trance), suatu perubahan tunggal atau episodik dalam keadaan kesadaran yang ditandai oleh penggantian rasa identitas pribadi yang lain dengan identitas pribadi.

DEFINISI Hysteria possession adalah kesurupan, masalah kesurupan ini tidak hanya menyangkut penafsiran psikiatrik tetapi dalam masyarakat kita memasuki wilayah teologis, mistis dan budaya. Kesurupan atau possession and trance adalah gangguan yang ditandai dengan adanya gejala utama kehilangan sebagian atau seluruh integrasi normal di bawah kendali kesadaran antara ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan penginderaan segera, serta kontrol terhadap gerakan tubuh. Menurut Kaplan dan Saddock, keadaan “kesurupan” (trance) adalah suatu bentuk disosiasi yang mengundang keingintahuan dan tidak benar-benar dimengerti.

EPEDIMIOLOGI Menurut laporan Eastern Journal of Medicine, kasusnya lebih banyak dijumpai di negara dunia ketiga dan negara-negara bagian timur daripada bagian barat. Di India yang kultur dan budayanya mirip Indonesia, kesurupan atau possesion syndrome atau possesion hysterical merupakan bentuk disosiasi yang paling sering ditemukan. Angka kejadiannya kurang lebih 1 hingga 4 persen dari populasi umum.

ETIOLOGI 1. Multifaktorial, utamanya terkait kondisi psikologis yang tertekan. 2. Peningkatan kekuatan pita gelombang otak theta dan alpha 3. Orang yang bermasalah dalam isu agama dan budaya 4. Terkait fenomena Multiple Personality Disorder 5. Pengaruh energi asing, khususnya energi infra merah 6. Kekacauan neurotransmitter

MANIFESTASI KLINIS Menurut David Holmes 1991, ada beberapa gejala yang biasanya menyerang orang kesurupan diantaranya:

1. Bertindak lepas kontrol dan berbeda dari biasanya 2. Hilang kesadaran akan sekitarnya dan tidak sadar dirinya sendiri 3. Sulit membedakan kenyataan atau fantasi pada waktu yang sama 4. Perubahan nada suara 5. Kesusahan berkonsentrasi 6. Kadang-kadang hilang ingatan

Menurut Maramis, 2009 terdapat dua macam keadaan yang dinamakan kesurupan oleh masyarakat, yaitu: 1. Orang itu merasa bahwa di dalam dirinya ada kekuatan lain yang berdiri di samping “aku”-nya dan yang dapat menguasainya. 2. Orang itu telah menjadi lain, ia mengidentifikasikan dirinya dengan orang yang lain, binatang atau benda.

Frigerio menyatakan, ada tiga stadium yang dialami orang kesurupan.

1. Irradiation, subjek tetap menyadari dirinya tetapi ada perubahan yang dirasakan pada tubuhnya. 2. Being diside, subjek berada dalam dua keadaan yang berbeda, namun ada sebagian yang dialaminya disadarinya.

3. 3. Stadium incorporation, subjek sepenuhnya dikuasai oleh yang memasukinya dan semua keadaan yang dialami tidak diingatnya.

JENIS HISTERIA POSESION Kriteria gangguan histeria posesion atau kesurupan adalah sebagai berikut. 1. Trans, yaitu perubahan keadaan atau hilangnya rasa identitas pribadi yang biasanya terjadi secara sementara dan jelas tanpa penggantian oleh identitas pengganti, disertai dengan sekurangnya satu dari:

a. Penyempitan kesadaran tentang sekeliling, atau penyempitan dan pemusatan perhatian selektif yang tidak biasanya terhadap stimuli lingkungan. b. Perilaku atau gerakan stereotifik yang dirasakan diluar kendali orang tersebut.

2. Trans pemilikan atau (possession trance), yaitu, suatu perubahan tunggal dalam keadaan kesadaran yang ditandai oleh penggantian rasa identitas pribadi yang biasanya dengan identitas baru, misalkan oleh suatu ruh, kekuatan, dewa, atau orang lain yang dibuktikan oleh satu atau lebih dari gejala berikut: a. Perilaku atau gerakan stereotifik dan ditentukan secara kultural yang dirasakan sebagai dikendalikan oleh agen pemilikan (possession agent). b. Amnesia penuh atau sebagian terhadap kejadian.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB HISTERIA POSESION DALAM ISLAM 1. Manusia itu sendiri mengundangn jin itu dalam tubuh manusia contohnya seperti permainan jelangkung atau pagelaran kuda lumping. 2. Adanya rasa cinta dari jin ke manusia atau sebaliknya 3. Sekedar ingin menyakiti manusia atau atas dasar motif balas dendam. Manusia kadang menyakiti jin tanpa dia menyadari seperti menyiram air panas, menginjaknya, terjatuh dari tempat tinggi lalu mengenai jin tersebut sengaja atau tidak sengaja. Termasuk juga menyakiti jin yang berbentuk anjing, ular, kalajengkin, kucing, dan binatang lainnya. 4. Adanya tindak kejahatan jin terhadap manusia. Misalnya jin tersebut membuat orang yang dirasukinya lumpuh atas suruhan dukun. 5. Dalam QS Al-Jin adanya hubungan kerjasama antara manusia dan jin berupa diantara manusia yang meminta bantuan jin untuk melaksanakan keinginan orang tersebut.

PENATALAKSANAAN 1. Psikoterapi Psikoterapi adalah penanganan primer terhadap gangguan disosiatif ini. Bentuk terapinya berupa terapi bicara, konseling atau terapi psikososial, meliputi berbicara tentang gangguan yang diderita oleh pasien jiwa. Penanganan gangguan disosiatif yang lain meliputi : a. Terapi kesenian kreatif b. Terapi kognitif c. Terapi obat 2. Terapi pada anak 3. Pengobatan alternatif

PENUTUP A. Kesimpulan Jadi dalam pandangan islam histeria possession merupakan kesurupan, masalah kesurupan ini tidak hanya menyangkut penafsiran psikiatrik tetapi dalam masyarakat kita memasuki wilayah teologis, mistis dan budaya. Kesurupan terjadi bisa dipicu oleh faktor jin atau manusia itu sendiri oleh sebab itu, Rasulullah mengajarkan doa-doa yang dapat melindungi kita dari gangguan jin.

B. Saran Peran perawat dalam memberikan kebutuhan khusus untuk pasien dengan keadaaan histeria dari pandangan islam dapat dengan pemberian psikoterapi islam yang memiliki ruang lingkup selain dalam proses penyembuhan juga pada usaha peningkatan diri seperti psikoterapi islam yang merupakan usaha untuk peningkatan diri, membersihkan hati, menguasai pengaruh dorongan primitif, menumbuhkan akhlakul karimah. Untuk kedepannya psikoterapi islam dapat dikembangkan dengan yang lebih inofatif.

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "Anang Ismail Aryanto"